5 Macam-macam Senyawa, Sifat-sifatnya, dan Penjelasannya

5 Macam-macam Senyawa, Sifat-sifatnya, dan Penjelasannya — Tanpa banyak disadari orang, macam-macam senyawa bisa dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, senyawa juga memiliki berbagai manfaat untuk kehidupan. Oleh karena itu, kamu perlu tahu apa saja macam atau jenis senyawa dengan sifatnya.

Pengertian Senyawa

kompas.com

Sebagai pengenalan, kamu perlu tahu bahwa bagian terkecil dari unsur dikenal sebagai atom.

Dua buah atom yang bergabung lewat reaksi kimia akan membentuk suatu molekul.

Molekul merupakan bagian terkecil dari senyawa. Bisa diartikan bahwa senyawa terdiri dari dua unsur atau lebih.

Senyawa dalam sains secara umum adalah apapun yang terbuat dari dua unsur atau lebih untuk membentuk suatu yang baru. 

Di dalam kimia, senyawa merupakan zat yang dihasilkan dari suatu kombinasi dua atau lebih unsur yang berbeda.

Oleh karenanya, atom dari unsur pembentuk yang berbeda akan terikat bersama oleh suatu ikatan kimia yang susah diputuskan. 

Setiap senyawa kimia memiliki rasio sama dari setiap unsur di dalamnya atau secara kimiawi yang akan mengubahnya.

Ikatan tersebut merupakan hasil dari pertukaran atau pembagian elektron antar atom. 

Perlu kamu pahami bahwa satuan terkecil dari suatu senyawa yang tidak bisa dipecahkan dikenal dengan nama molekul.

Macam-Macam Senyawa

Senyawa kemudian dibagi menjadi beberapa jenis dengan penjelasannya masing-masing. Senyawa ini dibedakan dari jumlah atom yang menyusunnya.

Senyawa ditemukan dalam berbagai bentuk, yaitu bentuk padat, cair, dan gas. Macam-macam senyawa kimia, yaitu:

  • Senyawa asam
  • Senyawa kimia
  • Senyawa ionik
  • Senyawa oksida
  • Senyawa organik

1. Senyawa Asam

Macam-macam senyawa yang pertama adalah senyawa asam. Pada dasarnya, asam merupakan senyawa yang mempunyai tingkat keasaman kurang dari atau di bawah 7.

Senyawa tersebut diklasifikan menjadi dua jenis, asam anorganik atau asam mineral dan asam organik. 

Asam organik adalah asam lemah dengan sifat korosif, yang biasanya ditemukan dalam buah-buahan.

Sementara itu, asam anorganik atau asam mineral mempunyai sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan asam organik. 

Asam mineral adalah larutan asam dibuat oleh industri atau di laboratorium.

Selain itu, asam mineral juga bisa ditemukan dalam tubuh manusia maupun hewan. Misalnya, di dalam lambung yang menghasilkan HCl atau asam klorida.

Sifat-Sifat Senyawa Asam

  • Memiliki rasa masam
  • Bisa mengubah warna lakmus biru menjadi warna merah.
  • Umumnya, asam mineral memiliki sifat korosif. Asam mineral ini bisa mengiritasi dan merusak jaringan kulit. Selain itu, asam mineral dapat melubangi benda yang terbuat dari kertas atau kayu apabila konsentrasinya pekat.
  • Larutan asam bisa bereaksi dengan logam untuk menghasilkan larutan garam dan gas hidrogen.

Contoh Senyawa Asam

Berikut contoh macam-macam senyawa asam:

  • Asam Klorida (HCl)
  • Asam Sulfat (H2SO4)
  • Asam Nitrat (HNO3)
  • Asam Benzoat (C6H5COOH)
  • Asam Fluorida (HF)

2. Senyawa Basa

Kebalikan dari senyawa asam, ada juga senyawa basa. Senyawa basa juga menjadi bagian dari macam-macam senyawa.

Basa merupakan suatu senyawa yang mempunyai tingkat keasaman di atas atau lebih dari 7. 

Zat dengan sifat basa ini sangat mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, contohnya detergen, sabun mandi, pemutih, pasta gigi, dan lainnya.

Larutan basa biasanya banyak dipakai oleh industri atau di laboratorium untuk pembuatan produk tertentu. 

Salah satu contohnya adalah senyawa amonia yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk urea.

Pupuk urea adalah pupuk buatan yang memiliki kandungan unsur N atau nitrogen berkadar tinggi.

Sifat-Sifat Senyawa Basa

  • Memiliki rasa pahit.
  • Basa akan terasa licin di kulit.
  • Dapat mengubah lakmus warna merah berubah menjadi warna biru.
  • Bisa menetralkan sifat asam.
  • Dapat merusak kulit atau bersifat kaustik.

Contoh Senyawa Basa

Berikut contoh macam-macam senyawa basa.

  • Natrium Hidroksida (NaOH)
  • Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2)
  • Stronsium Hidroksida (Sr(OH)2)
  • Kalium Hidroksida (KOH)
  • Amonium Hidroksida (NH3)

3. Senyawa Ionik

Salah satu jenis yang termasuk macam-macam senyawa adalah senyawa ionik.

Senyawa ionik merupakan senyawa yang terbentuk oleh muatan listrik yang terdapat dalam masing-masing ion penyusun. 

Umumnya, senyawa ionik ini terdiri dari unsur logam dengan muatan positif dan unsur non logam dengan muatan negatif lalu membentuk struktur kristal.

Senyawa ionik yang paling umum ditemukan di alam, yaitu NaCl atau garam dapur. 

Senyawa ini terdiri dari atom natrium yang merupakan logam (bermuatan positif) dan atom klor yang merupakan unsur non logam (bermuatan negatif).

Penamaan dari senyawa ionik ini dilakukan dengan menyebutkan kation atau ion bermuatan positif terlebih dahulu. 

Selanjutnya, diikuti dengan penyebutan anion atau ion bermuatan negatif. Contoh dari nama-nama senyawa dengan ikatan ionik yaitu kalium iodida, natrium klorida, merkuri klorida, dan perak nitrat.

Sifat-Sifat Senyawa Ionik

  • Mudah larut dalam pelarut polar
  • Memiliki titik didih maupun titik leleh yang tinggi
  • Dalam suhu kamar, senyawa ini berbentuk padatan.
  • Ketika dalam bentuk lelehan atau larutan, senyawa bisa menghantarkan listrik.
  • Zat dengan senyawa ionik lebih cenderung pecah atau patah menjadi serpihan kristal dengan ukuran yang sama apabila memperoleh gaya yang cukup kuat.

Contoh Senyawa Ionik

Macam macam contoh senyawa kimia ionik:

  • Kalsium Klorida (CaCl2)
  • Garam dapur (NaCl)
  • Natrium Fluorida (NaF)

4. Senyawa Oksida

Macam-macam senyawa lainnya adalah senyawa oksida. Pengertian dari senyawa oksida adalah jenis senyawa kimia yang terbentuk dari oksidasi unsur dan dilakukan oleh oksigen di udara.

Senyawa ini tersusun atas unsur oksigen dengan beberapa unsur lainnya.

Jenis Senyawa Oksida

Jenis senyawa oksida ini ada beberapa macam sesuai dengan beberapa sifat berdasarkan dari asam basanya, berikut merupakan penjelasannya:

Oksida Asam

Oksida asam merupakan senyawa oksida non logam yang berikatan dengan oksigen.

Jika oksida asam ini bereaksi dengan basa maka akan membentuk garam. Sementara jika oksida asam bereaksi dengan air, akan membentuk asam. 

Contohnya adalah senyawa karbon dioksida (CO2) apabila bereaksi dengan air akan akan berperan sebagai asam dan membentuk senyawa berupa larutan asam karbonat (H2CO3).

Oksida Dasar

Oksida dasar merupakan senyawa logam yang berikatan dengan unsur oksigen.

Jika bereaksi dengan asam maka senyawa oksida dasar ini akan membentuk garam.

Sementara itu, jika oksida dasar bereaksi dengan air akan membentuk alkali atau hidroksida. 

Contohnya adalah magnesium oksida yang bereaksi dengan air, maka menghasilkan padatan putih dari Mg(OH2) atau magnesium hidroksida.

Tetapi, apabila bereaksi dengan asam klorida, maka MgO berperan sebagai basa dan membentuk air dan garam magnesium klorida.

Oksida Atmosfer

Oksida atmosfer bisa dijelaskan sebagai senyawa oksida yang berperan sebagai asam maupun basa pada suatu reaksi. Hal tersebut sesuai dengan penamaanya “amphoteroi” yang berasal dari bahasa Yunani, artinya adalah keduanya.

Contohnya, senyawa oksida amfoter aluminium oksida atau Al2O3 apabila bereaksi dengan HCl atau asam sulfat, ia akan berperan sebagai basa dan menghasilkan AlCl3 dan air.

Tetapi, ketika bereaksi dengan NaOH, aluminium oksida ini berperan sebagai asam.

Oksida Netral

Oksida netral adalah senyawa oksida yang mempunyai sifat netral, senyawa ini tidak menunjukkan sifat basa maupun asam dalam suatu reaksi.

Contohnya senyawa oksida netral, yaitu air (H2O), natrium oksida (NO), dan karbon monoksida (CO).

Contoh Senyawa Oksida

  • Sulfur Dioksida (SO2)
  • Asam Silikon (IV) oksida (SiO3)
  • Klorin (VII) oksida (Cl2O7)
  • Sulfur Trioksida (SO3)
  • Klorin (I) Oksida (Cl2O)
  • Natrium Oksida (Na2O)
  • Barium Oksida (BaO)
  • Kalium Peroksida (CaO2)

5. Senyawa Organik

Macam-macam senyawa yang terakhir adalah senyawa organik.

Definisi dari senyawa organik adalah senyawa yang dibangun oleh karbon (C) sebagai kerangka utama yang mengikat unsur non logam lain, seperti oksigen, hidrogen, dan nitrogen. 

Senyawa-senyawa tersebut umumnya berasal dari atau terbentuk oleh organisme atau makhluk hidup.

Dalam kehidupan, contoh senyawa organik ini sangat mudah untuk dijumpai. Misalnya urea atau ureum yang terdapat di air seni atau urin. 

Tidak hanya itu, ada juga sukrosa atau gula pasir yang terdapat dalam tebu dan alkohol yaitu hasil fermentasi dari larutan gula.

Pengertian lain dari senyawa organik yaitu senyawa yang mengandung karbon maupun hidrogen dengan elemen lainnya. 

Dengan begitu, kamu jadi tahu bahwa CO2, CO, dan O2 tidak termasuk sebagai senyawa organik karena tidak terdapat atom hidrogen di dalamnya.

Berikut merupakan beberapa golongan yang termasuk senyawa organik.

  • Senyawa alifatik: Senyawa yang memiliki rantai karbon terbuka.
  • Senyawa siklik: Senyawa yang memiliki rantai karbon tertutup.
  • Senyawa homosiklik: Senyawa siklik dengan atom lingkar yang hanya tersusun oleh atom karbon saja.
  • Senyawa heterosiklik: Senyawa siklik dengan atom lingkar yang tersusun oleh atom karbon (C) dan juga tersusun oleh atom lainnya, seperti N, O, dan S.  

Sifat-Sifat Senyawa Organik

  • Ketika dipanaskan, senyawa organik mudah terurai dan strukturnya berubah.
  • Umumnya, senyawa organik sukar larut dalam pelarut polar, misalnya air.
  • Titik didih serta titik lebur dari senyawa organik relatif rendah.
  • Apabila dibakar, senyawa organik menghasilkan air dan karbondioksida.
  • Karbon dioksida dari hasil pembakaran senyawa organik bisa mengeruhkan air kapur.

Ciri Senyawa Organik

Selain beberapa sifatnya, senyawa organik juga memiliki ciri. Berikut adalah ciri dari senyawa organik, yaitu:

  • Mudah terurai.
  • Memiliki ciri senyawa dengan ikatan kovalen.
  • Umumnya, memiliki titik didih rendah.
  • Senyawa mempunyai rantai atom karbon.
  • Senyawa tidak bisa bereaksi dengan senyawa polar, tetapi bisa bereaksi dengan senyawa nonpolar.

Perbedaan Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik

Ketika berbicara mengenai macam-macam senyawa, seringkali banyak yang menyebutkan senyawa organik dan anorganik.

Jawaban tersebut tentunya tidak salah. Walaupun begitu, kamu harus tahu terlebih dahulu perbedaan dari senyawa organik dan anorganik.

Berikut beberapa perbedaaan senyawa organik dan anorganik dalam bentuk tabel.

Contoh Senyawa Organik

Berikut contoh macam-macam senyawa organik:

  • Asam Amino
  • Amida
  • Alkohol

Macam-macam senyawa memang cukup banyak. Walaupun begitu, masing-masing memiliki sifat tersendiri yang membedakan antara senyawa satu dan lainnya.

Untuk mempelajarinya, kamu bisa mengelompokkan senyawa sesuai dengan jenisnya. 

Itulah penjelasan mengenai macam-macam senyawa, sifat-sifatnya, dan penjelasannya lengkap.

Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk share ke teman-teman kamu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta