Dampak Apa Saja yang Bisa Terjadi saat Terjadi Gempa Bumi? Ini 12 Akibat Gempa Bumi

Dampak Apa Saja yang Bisa Terjadi saat Terjadi Gempa Bumi? Ini 12 Akibat Gempa Bumi – Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Tentunya, bencana tersebut menimbulkan berbagai dampak yang mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai dampak gempa bumi agar kita bisa lebih siap dan waspada dalam menghadapi bencana ini.🚨‼️

Apa yang Menyebabkan Terjadinya Gempa Bumi?

Canva/@asbe

Gempa bumi terjadi karena adanya pelepasan energi yang tiba-tiba di dalam kerak bumi. Sedangkan energi tersebut timbul karena adanya pergerakan lempeng tektonik yang saling bertumbukan, bergesekan, atau menjauh.

Proses ini berlangsung terus-menerus, tetapi ketika tekanan antar lempeng terlalu besar untuk ditahan, lempeng tersebut akan bergeser secara mendadak, sehingga menghasilkan getaran yang kita rasakan sebagai gempa bumi.

Nah, ada beberapa faktor penyebab gempa bumi, yaitu:

1. Pergerakan Lempeng Tektonik

Bumi kita terdiri dari lempeng-lempeng besar yang disebut lempeng tektonik. Pergerakan lempeng ini merupakan penyebab utama gempa bumi. Misalnya, saat dua lempeng saling bertabrakan, gesekan yang terjadi dapat memicu gempa besar.

2. Aktivitas Vulkanik

Selain itu, gempa bumi juga dapat disebabkan oleh gunung berapi yang sedang aktif. Getaran yang disebabkan oleh pergerakan magma di dalam gunung berapi akan menimbulkan gempa kecil hingga sedang di sekitarnya.

Contoh gempa vulkanik yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa yang disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau di tahun 2019 lalu.

3. Pelepasan Energi di Patahan

Selanjutnya, gempa dapat disebabkan oleh pelepasan energi patahan. Patahan adalah retakan di kerak bumi tempat lempeng-lempeng bergerak.

Di sepanjang patahan ini, tekanan dapat menumpuk hingga akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Contohnya adalah gempa di sepanjang patahan San Andreas di Amerika Serikat.

Jenis-jenis Gempa Bumi

Selanjutnya, berdasarkan proses terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik dan potensi dampak gempa bumi yang berbeda.

Berikut adalah penjelasan jenis-jenis gempa bumi:

1. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah jenis gempa bumi yang paling umum dan sering menyebabkan kerusakan besar. Gempa tersebut terjadi karena pergerakan lempeng tektonik di kerak bumi.

Contohnya adalah gempa di Yogyakarta pada tahun 2006 silam, yang menyebabkan dampak gempa bumi berupa korban jiwa dan kerusakan infrastruktur masif.

2. Gempa Vulkanik

Sama seperti namanya, penyebab dari gempa bumi yang satu ini ini akibat aktivitas vulkanik, seperti pergerakan magma di dalam gunung berapi. Biasanya, gempa vulkanik menjadi tanda bahwa gunung berapi sedang dalam fase aktif.

Meskipun skalanya sering lebih kecil dibandingkan gempa tektonik, dampak gempa bumi vulkanik bisa memengaruhi daerah sekitar gunung, seperti kerusakan rumah dan evakuasi warga, lho.

3. Gempa Runtuhan (Teras)
Gempa jenis ini terjadi akibat runtuhnya struktur bawah tanah seperti gua atau tambang. Biasanya gempa runtuhan berskala kecil dan berdampak lokal, namun tetap bisa menimbulkan kerusakan seperti retakan tanah atau keruntuhan bangunan di area sekitar.

4. Gempa Buatan (Induced Earthquake)

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti ledakan tambang, injeksi cairan dalam eksplorasi minyak, atau pembangunan bendungan besar.

Meskipun jarang terjadi, dampak gempa bumi buatan ini tetap perlu diperhatikan karena dapat mengganggu kestabilan struktur di wilayah tertentu.

5. Gempa Mikro

Disebut mikro karena gempa bumi ini memiliki magnitudo yang sangat kecil, biasanya kurang dari 2,0 skala Richter.

Sebenarnya, gempa mikro terjadi hampir setiap hari di berbagai lokasi di dunia, lho, tetapi mayoritas tidak dirasakan oleh manusia karena energi getarannya terlalu lemah untuk memengaruhi permukaan.

6. Gempa Dangkal

Terakhir, gempa dangkal mengacu pada gempa bumi yang terjadi di kedalaman kurang dari 70 km dari permukaan bumi.

Karena lokasinya yang dekat dengan permukaan, gempa dangkal cenderung lebih terasa oleh manusia dibandingkan gempa yang terjadi di kedalaman menengah atau dalam.

Berbagai Dampak Gempa Bumi

Gempa bumi memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan manusia, lingkungan, dan ekonomi. Dampaknya tidak selalu negatif, lho, ada juga dampak positif yang bisa terjadi, meskipun sering kali terabaikan.

Dampak Negatif Gempa Bumi

Sebagai salah satu bencana alam yang destruktif, gempa bumi lebih dikenal karena dampak negatifnya yang sering kali fatal apabila memiliki magnitudo yang besar. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kerusakan Infrastruktur

Gempa bumi dapat meruntuhkan bangunan, merusak jalan, jembatan, hingga fasilitas umum seperti jaringan listrik, air bersih, dan telekomunikasi, jika terjadi dalam skala besar.

2. Tsunami

Jika gempa terjadi di laut dengan kedalaman dan skala yang besar, maka gelombang tsunami dapat muncul dalam waktu singkat setelah gempa bumi terjadi.

Tsunami memiliki kekuatan luar biasa dengan gelombang yang bisa mencapai ketinggian puluhan meter dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di jalurnya.

3. Kerusakan Besar di Pesisir

Selain itu, tsunami yang disebabkan oleh gempa tektonik menyebabkan wilayah pesisir yang terkena tsunami bisa mengalami kerusakan total, termasuk rusaknya bangunan, jembatan, dan infrastruktur vital lainnya.

4. Kehilangan Nyawa dan Cedera

Sebenarnya dampak gempa secara langsung sangat jarang mengancam nyawa, justru runtuhan bangunan atau longsoran tanah-lah yang sering menjadi penyebab utama banyaknya korban jiwa dan cedera.

5. Gangguan Psikologis
Trauma, kecemasan, dan stres pasca bencana adalah dampak psikologis yang dialami oleh banyak korban gempa, terutama mereka yang kehilangan orang tercinta atau tempat tinggal.

6. Kerugian Ekonomi

Dampak gempa bumi juga menyebabkan kerugian besar, baik dalam bentuk biaya rekonstruksi maupun hilangnya produktivitas ekonomi. Perusahaan, toko, hingga sektor pariwisata bisa terdampak parah akibat adanya bencana ini.

7. Dampak Lingkungan

Tanah longsor, retakan tanah, perubahan aliran sungai, hingga tsunami adalah efek sampingan dari gempa bumi yang dapat merusak ekosistem.

8. Wabah Penyakit

Wabah penyakit bisa disebut sebagai dampak gempa bumi turunan. Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor seperti kerusakan irigasi yang menyebabkan lingkungan kotor akan menimbulkan berbagai penyakit.

Pada kasus yang lebih buruk, misalnya ketika terjadi gempa dahsyat yang memakan banyak korban jiwa, berbagai jenazah yang tidak ditangani dengan baik tentu menjadi awal mula munculnya penyakit.

Dampak Positif Gempa Bumi

Meskipun jarang dibahas, gempa bumi ternyata juga memiliki sisi positif, lho. Meskipun bukan berarti ketika terjadinya gempa bumi, situasi tidak berbahaya.

Lalu, apa saja dampak positif gempa bumi? Berikut penjelasan beberapa dampak gempa bumi positif:

1. Peningkatan Kesadaran Mitigasi Bencana

Setelah gempa terjadi, pemerintah dan masyarakat biasanya lebih sadar pentingnya persiapan menghadapi bencana, seperti membangun rumah tahan gempa atau mengikuti pelatihan tanggap darurat.

2. Peningkatan Ilmu Pengetahuan

Gempa bumi memberikan informasi berharga kepada para ilmuwan tentang pergerakan lempeng tektonik, struktur bumi, dan aktivitas seismik, yang dapat membantu mencegah bencana lebih besar di masa depan.

3. Pembentukan Sumber Daya Alam

Dalam jangka panjang, aktivitas seismik yang memicu gempa bumi dapat membantu pembentukan sumber daya mineral di kerak bumi, seperti emas, perak, dan logam lainnya, lho.

4. Pemulihan Ekosistem Alami

Beberapa gempa bumi menyebabkan perubahan geografis yang membantu memulihkan ekosistem tertentu, seperti pembentukan aliran sungai baru atau pengangkatan tanah yang memperluas habitat satwa.

Faktor Apa yang Menyebabkan Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi?

Rangkaian gempa bumi yang kerap dirasakan oleh masyarakat Indonesia tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa Indonesia sering terjadi gempa? Di Indonesia sendiri tercatat 13 gempa bumi dalam kategori mematikan sejak tahun 1815.

Data dalam 2 dekade terakhir yang terbesar adalah seperti gempa bumi Samudera Hindia yang menyebabkan tsunami Aceh pada tahun 2004, Yogyakarta di tahun 2006, atau Sulawesi 2018.

Nah, sebenarnya Indonesia adalah salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi karena berkaitan erat dengan kondisi geologis serta aktivitas tektonik yang terjadi.

Beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia sering dilanda gempa bumi di antaranya:

1. Letak Indonesia di Cincin Api Pasifik

Indonesia terletak di wilayah yang dikenal dengan nama Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), yaitu kawasan yang mengelilingi Samudra Pasifik yang memiliki banyak gunung berapi aktif dan sering terjadi gempa bumi.

Wilayah ini merupakan tempat pertemuan beberapa lempeng tektonik utama dunia, sehingga aktivitas seismik dan vulkanik sangat tinggi.

2. Tumbukan dan Pergerakan Lempeng Tektonik

Indonesia berada di persimpangan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik

Pergerakan dan tumbukan antara lempeng-lempeng tersebutlah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara bertumbukan dengan lempeng Eurasia di bagian barat Indonesia, sementara lempeng Pasifik bergerak menuju arah barat daya.

3. Zona Subduksi

Selain itu, Indonesia memiliki banyak zona subduksi, yaitu tempat di mana satu lempeng tektonik terjun ke bawah lempeng lainnya. Salah satu yang paling aktif adalah Zona Subduksi Sunda yang ada di sepanjang pantai barat Sumatra hingga Jawa.

Di sini, Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga menyebabkan pergerakan kerak bumi yang menghasilkan gempa bumi. Proses tersebut juga sering menyebabkan terjadinya tsunami.

4. Aktivitas Vulkanik

Gempa bumi sering kali terjadi bersamaan dengan aktivitas vulkanik. Nah, di Indonesia sendiri memiliki banyak gunung berapi aktif yang juga terhubung dengan pergerakan lempeng tektonik.

5. Patahan atau Sesar Aktif

Di Indonesia, terdapat banyak patahan aktif yang dapat memicu terjadinya gempa bumi. Salah satu yang terkenal adalah Sesar Lembang di Jawa Barat.

Patahan-patahan tersebut menyebabkan pergeseran vertikal atau horizontal pada lapisan kerak bumi yang mengakibatkan gempa bumi.

Bagaimana Upaya untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi?

Sebagai masyarakat yang hidup di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang rawan akan terjadinya gempa bumi, perlu adanya upaya untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), diperlukan adanya mitigasi bencana sebagai langkah mengurangi risiko atau dampak gempa bumi.

Langkah-langkah Mitigasi

BPBD membagi mitigasi gempa bumi menjadi tiga, yaitu sebelum gempa, saat terjadi gempa, dan pasca gempa. Berikut penjelasannya:

Mitigasi Sebelum Terjadinya Gempa

  • Mendirikan bangunan sesuai aturan baku tahan gempa.
  • Mengenali lokasi tempat tinggal.
  • Menempatkan perabotan pada tempat yang proporsional.
  • Menyiapkan peralatan P3K, senter, makanan instan, dll.
  • Memeriksa penggunaan listrik dan gas.
  • Mencatat nomor telepon penting.
  • Mengenali jalur evakuasi.
  • Mengikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa bumi.

Mitigasi ketika Terjadi Gempa

  • Pastikan untuk tetap tenang.
  • Hindari sesuatu yang memiliki kemungkinan untuk roboh, tujulah tempat lapang.
  • Perhatikan tempat berdiri terutama jika terjadi retakan tanah.
  • Turun dari kendaraan dan jauhi daerah pesisir pantai.

Mitigasi setelah Gempa Bumi

  • Segera keluar dari bangunan.
  • Gunakan tangga biasa atau tangga darurat. Jangan gunakan lift.
  • Periksa keadaan sekitar.
  • Lakukanpertolongan pertama jika ada yang terluka.
  • Hindari bangunan yang berpotensi roboh.

Penutup

Meskipun kita tinggal di wilayah yang rawan bencana tersebut, kita dapat lebih siap menghadapi dampak gempa bumi dengan melakukan mitigasi secara efektif.

Tentunya, ditambah dengan langkah-langkah seperti edukasi, perencanaan tanggap darurat, dan pembangunan infrastruktur yang tahan gempa dapat membantu meminimalkan risiko.🙏

Jangan lupa bagikan artikel Mamikos kali ini agar lebih banyak lagi orang yang memahami dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan penanggulangannya, ya.😉📤

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta