8 Dampak Positif dan Negatif Terjadinya Mobilitas Sosial dalam Kehidupan
8 Dampak Positif dan Negatif Terjadinya Mobilitas Sosial dalam Kehidupan – Tahukah kamu jika ada banyak sekali dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial?
Ketika menjalani kehidupan di masyarakat, kamu pasti pernah mendengar istilah mobilitas sosial bukan? Istilah tersebut bisa dialami oleh siapa saja dalam sebuah negara tanpa ada aturan khusus yang membatasinya.
Biasanya, orang yang mengalaminya akan merasakan dampak tertentu. Bahkan, bisa saja masyarakat di sekitarnya turut memberikan respon berbeda sehingga berdampak pada orang tersebut.
Dampak Positif dan Negatif Terjadinya Mobilitas Sosial
Daftar Isi
- Dampak Positif dan Negatif Terjadinya Mobilitas Sosial
- 1. Mendorong Kemajuan Individu
- 2. Mempercepat Perubahan Sosial
- 3. Meningkatkan Integrasi Sosial
- 4. Menaikkan Tingkat Kesejahteraan Hidup
- 5. Meningkatkan Kualitas Hidup
- 6. Menimbulkan Konflik
- 7. Konflik Antarkelas Sosial
- 8. Konflik Antar Kelompok Sosial
- 9. Konflik Antargenerasi
- 10. Mengancam Kesehatan
- 11. Menimbulkan Keretakan Hubungan
Daftar Isi
- Dampak Positif dan Negatif Terjadinya Mobilitas Sosial
- 1. Mendorong Kemajuan Individu
- 2. Mempercepat Perubahan Sosial
- 3. Meningkatkan Integrasi Sosial
- 4. Menaikkan Tingkat Kesejahteraan Hidup
- 5. Meningkatkan Kualitas Hidup
- 6. Menimbulkan Konflik
- 7. Konflik Antarkelas Sosial
- 8. Konflik Antar Kelompok Sosial
- 9. Konflik Antargenerasi
- 10. Mengancam Kesehatan
- 11. Menimbulkan Keretakan Hubungan
Sebelumnya, apakah kamu tahu apa itu mobilitas sosial? Istilah ini mempunyai makna adanya perubahan kedudukan warga masyarakat di dalam sebuah kelas sosial yang satu menuju kelas sosial lainnya.
Perubahan ini bisa terjadi pada individu, keluarga maupun kelompok melalui sistem hierarki atau stratifikasi sosial. Perubahannya sendiri bisa ke arah lebih tinggi maupun lebih rendah, bahkan bisa pula tetap sederajat.
Apa saja bentuk perubahannya, sangat mungkin menyebabkan dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial.
Berikut ini beberapa dampaknya yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas maupun individu.
1. Mendorong Kemajuan Individu
Salah satu dampak positif terkait perubahan sosial ialah mendorong kemajuan individu. Sebab, status sosial individu berubah dari yang semula tingkatnya rendah menuju ke tingkat lebih tinggi.
Contohnya ialah yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia di mana sebelumnya dijajah oleh negara lain dan sekarang sudah merdeka. Kemerdekaan ini membawa kemajuan bagi setiap rakyat Indonesia.
Ketika masih dijajah, rakyat Indonesia berada dalam belenggu dan kuasa negara lain. Mereka tidak bisa bertindak bebas sesuai apa yang diinginkan.
Kalau membaca sejarah, mungkin kamu tahu ada banyak penderitaan rakyat tatkala masih dijajah.
Lantas, ketika sudah merdeka rakyat meraih kebebasan. Seperti kebebasan untuk mengejar mimpi dan cita-cita. Sehingga setiap individu mampu mengembangkan diri tanpa takut dibatasi penjajah.
Kalau di masa modern seperti sekarang, dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial juga bisa dirasakan dengan mudah.
Misalnya saja kamu melihat orang lain mengalami perubahan status sosial, maka kamu akan terdorong untuk lebih maju.
Kamu bisa mendapat motivasi dari orang tersebut untuk meningkatkan kemampuan.
Sehingga, bisa turut mengalami perubahan dengan naik ke status sosial yang lebih tinggi. Jadi, manfaat positifnya dapat dirasakan oleh berbagai pihak.
2. Mempercepat Perubahan Sosial
Mobilitas sosial juga bisa menimbulkan perubahan sistem sosial di masyarakat yang tergolong positif. Ada banyak sekali contoh terkait hal ini. Mungkin kamu sendiri juga mengalaminya namun tidak menyadarinya.
Contoh paling mudahnya ialah perubahan sosial karena globalisasi. Globalisasi menimbulkan banyak pengaruh, seperti menjadikan masyarakat lebih memahami teknologi.
Sehingga, menjadi semakin cerdas, berpengetahuan dan turut mendorong perubahan budaya.
Dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial terkait globalisasi bisa kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja, zaman dahulu kebanyakan orang bekerja dalam bidang pertanian.
Kamu lihat saja wilayah di tanah air, banyak sekali terdapat sawah. Bahkan, masih ada lahan persawahan di daerah perkotaan.
Ketika globalisasi muncul, masyarakat mendapat peluang pekerjaan lain yakni dalam bidang industri.
Tatkala globalisasi muncul dan sumber daya manusia berkualitas, maka kondisi kehidupan seseorang bisa meningkat.
Biasanya orang yang mempunyai latar belakang pendidikan bagus akan berpengaruh pada pola pikir, gaya hidup dan mata pencaharian.
3. Meningkatkan Integrasi Sosial
Dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial bisa terkait dengan integrasi sosial.
Istilah yang tergolong positif ini menunjukkan pembaruan sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah ini dapat terjadi dalam tatanan masyarakat.
Istilah ini menunjukkan adanya proses penyesuaian di antara sejumlah unsur berbeda di dalam suatu kelompok. Kemudian mampu menghasilkan pola kehidupan di mana mempunyai keserasian fungsi dan tujuan.
Misalnya saja ada seseorang berpindah ke lingkungan baru. Maka, sudah pasti ia perlu menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai dan norma yang ada di lingkungan baru.
Sehingga, orang tersebut membaur menjadi kesatuan utuh dengan masyarakat di lingkungan baru.
4. Menaikkan Tingkat Kesejahteraan Hidup
Ada lagi dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial, yakni kesejahteraan hidup.
Pengaruh ini terbilang positif, dimana indikator kesejahteraan ialah mampu memenuhi keperluan dasar minimum, keperluan psikologis dan keperluan pengembangan.
Sudahkah kamu tahu apa saja keperluan dasar minimum? Keperluan dasar minimum ini meliputi keperluan primer, misalnya saja makanan, pakaian dan tempat tinggal.
Keperluan dasar ini wajib sekali dipenuhi oleh setiap individu supaya hidupnya sejahtera.
Selain keperluan psikologis, manusia juga perlu memenuhi keperluan psikologis seperti agama dan hiburan. Tentu kamu tidak hanya perlu memenuhi kebutuhan fisik, namun juga psikologis.
Selanjutnya ada keperluan pengembangan berupa kesehatan dan pendidikan.
Orang yang mempunyai status sosial tinggi umumnya bisa memenuhi semua keperluan mulai dari keperluan dasar minum, psikologis hingga pengembangan.
Jadi, orang tersebut dikatakan mampu mencapai kesejahteraan hidup. Tidak heran lagi jika dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial tidak terlepas dari kesejahteraan hidup.
5. Meningkatkan Kualitas Hidup
Setelah mampu memenuhi semua keperluan dalam hidup, maka ada satu tingkat lagi yang bisa dicapai manusia.
Jadi, setelah mampu meraih kesejahteraan hidup, kamu bisa berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup.
Manusia sendiri pasti terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Kalau bisa meraih kesejahteraan hidup, maka tidak ada alasan untuk menolak bertumbuh dengan menggapai peningkatan kualitas hidup.
Lantas, seperti apa contoh dari peningkatan kualitas hidup?
Misalnya saja seseorang sudah membeli mobil beberapa tahun yang lalu, lantas mampu melakukan pembelian lagi dengan kualitas lebih bagus atau harga lebih tinggi.
Ada lagi contoh dari dampak positif mobilitas berupa peningkatan kualitas hidup ini, misalnya dari segi makanan.
Misalnya meningkatkan kualitasnya dari hanya sekedar mengonsumsi makanan seadanya menjadi mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Contoh lain dari dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial ini juga bisa tampak dari pendidikan.
Misalnya saja memilih lembaga pendidikan dengan kualitas lebih baik karena seperti yang kamu tahu setiap lembaga pendidikan mempunyai kualitas masing-masing.
6. Menimbulkan Konflik
Sebelumnya kamu sudah membaca beragam pengaruh positif dari mobilitas sosial. Sekarang, mari beralih ke pengaruh negatifnya yang memang sulit dihindari.
Karena, interaksi sosial dalam masyarakat sudah tentu akan menghadirkan pengaruh tersendiri.
Dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial bisa berkaitan dengan konflik.
Pengaruh negatif ini sangat mungkin terjadi di mana sebabnya sangat beragam. Misalnya saja persaingan atau rasa ketidakadilan.
Mari mengambil contoh di mana seseorang berpindah ke lingkungan baru. Pasti akan ada orang lain dari lingkungan baru yang menentangnya. Hal tersebut bisa dilandasi oleh persaingan maupun perasaan tidak nyaman.
Lantas, menimbulkan konflik. Dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial berupa konflik dapat terjadi antar kelas, antarkelompok maupun antargenerasi.
Mungkin kamu sendiri juga pernah melihat konflik di masyarakat seperti ini.
7. Konflik Antarkelas Sosial
Seperti yang kamu tahu, masyarakat mempunyai beragam bentuk kelas atau stratifikasi sosial.
Jadi, saat ada perbedaan kepentingan antar kelas dapat menimbulkan konflik. Misalnya saja konflik antara buruh dengan pemimpin perusahaan.
Umumnya buruh menuntut kenaikan upah supaya pendapatannya meningkat.
Jika pendapatannya meningkat, maka akan membantu menaikkan status dalam masyarakat. Sepertinya tuntutan kenaikan buruh sangat umum di Indonesia.
8. Konflik Antar Kelompok Sosial
Dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial dapat berupa konflik antar kelompok di masyarakat.
Pengaruh negatif ini dapat disebabkan oleh ideologi, profesi, agama, suku hingga ras. Jadi, kalau ada salah satu kelompok yang mendominasi, akan muncul konflik.
Karena memang sangat wajar ketika satu kelompok ingin lebih mendominasi kelompok lainnya.
Misalnya saja konflik antara para tukang ojek dengan para tukang becak terkait pembagian batas daerah penumpang atau konsumen.
9. Konflik Antargenerasi
Selanjutnya ada konflik antargenerasi yang umumnya ditimbulkan oleh benturan nilai dan kepentingan.
Benturan ini terjadi antara satu generasi dengan generasi lainnya. biasanya, generasi lain mempunyai nilai baru dan keinginan untuk melakukan perubahan.
Meskipun dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial tidak dapat dihindarkan, bukan berarti setiap orang harus menerima begitu saja.
Jika terkait dengan pengaruh negatif, maka dapat dicari solusi untuk mengatasinya.
Ada banyak solusi untuk mencegah maupun mengatasi konflik.
Misalnya berupa untuk tidak menyudutkan salah satu pihak, memaksimalkan pengambilan keputusan bersama dan melakukan evaluasi atau komunikasi secara efektif.
Sebenarnya konflik menyebabkan kerugian bagi siapa saja yang terlibat. Kalau setiap pihak mau menyadari kerugiannya, maka konflik dapat dicegah atau diatasi.
Jadi, kalau melihat konflik di masyarakat, alangkah baiknya untuk tidak turut memperparah keadaannya.
Dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial dapat bermula dari reaksi terhadap pencapaian orang lain. Misalnya saja kamu melihat prestasi orang lain.
Supaya bisa menerima pencapaian orang lain dan menghindari konflik, sebaiknya introspeksi diri.
Kalau sudah, lantas meningkatkan kemampuan. Jika respon yang dilakukan seperti itu, maka tidak akan muncul konflik yang nantinya akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.
10. Mengancam Kesehatan
Pengaruh negatif lainnya ialah mampu mengancam kesehatan seseorang. Umumnya hal ini terjadi tatkala seseorang mengalami penurunan status sosial atau perubahan secara vertikal ke bawah.
Kalau pada mulanya seseorang ada di tingkat atas lalu turun ke bawah, sangat mungkin mengalami perasaan tertekan, tidak nyaman dan lain sebagainya.
Berbagai perasaan tersebut mampu mengancam kesehatan hingga menimbulkan beragam penyakit.
Dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial juga dapat dialami oleh orang yang berpindah ke lingkungan baru.
Karena, pasti akan muncul rasa tidak nyaman. Ketika perasaannya semakin parah, maka mampu menimbulkan penyakit.
Penyakit yang mungkin muncul bisa berkaitan dengan psikologis. Misalnya saja seseorang mengalami kegelisahan setelah kehilangan jabatan atau kedudukannya.
Hal tersebut bisa menyebabkan stres berkepanjangan yang akhirnya menimbulkan penyakit psikis.
Gangguan psikologis sendiri bisa terjadi kalau individu tidak memiliki tekad untuk berubah ke arah lebih baik. Bisa pula karena orang yang bersangkutan tidak bisa menerima keadaan dengan ikhlas.
Ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan.
Misalnya saja selalu mengupayakan yang terbaik untuk menghindari penurunan status sosial. Kemudian menyesuaikan diri begitu mengalami mobilitas sosial.
11. Menimbulkan Keretakan Hubungan
Hubungan yang awalnya baik bisa menjadi retak tatkala muncul perasaan iri maupun sombong.
Karena tidak jarang orang yang mengalami mobilitas sosial akan menampakkan sikap berbeda dari sebelumnya misalnya pamer atas prestasi atau kekayaannya.
Adanya perubahan seperti mobilitas sosial sudah pasti mampu memberikan pengaruh pada masyarakat.
Ada beragam dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial yang perlu dikenali serta dikelola supaya tidak merugikan masyarakat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: