9 Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM dan Penjelasannya

9 Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM dan Penjelasannya – Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan isu serius yang masih menjadi tantangan global dan perlu dihadapi bersama.

Ada berbagai faktor, baik internal dan eksternal yang sering kali jadi pemicu terjadinya pelanggaran HAM.

Memahami dan mengidentifikasi faktor-faktor ini sangat penting untuk mencegah dan menanggulangi kasus pelanggaran HAM. Nah, pada artikel Mamikos kali ini akan mengulas faktor internal dan eksternal pelanggaran HAM. Pastikan simak ulasan ini selengkapnya!

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

freepik.com/freepik

Sebelum membahas mengenai pelanggaran HAM, tentu kamu harus tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia (HAM). HAM adalah hak-hak mendasar yang dimiliki oleh setiap individu sejak lahir, yang harus dihormati dan dilindungi oleh semua pihak.

Hak-hak ini sifatnya universal, artinya berlaku bagi semua orang tanpa memandang latar belakang dan status sosial.

Hak Asasi Manusia, juga dijelaskan menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, adalah hak yang merupakan bagian dari kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Hak ini adalah anugerah dari Tuhan yang harus dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, serta setiap individu, demi menjaga martabat dan kehormatan manusia.

Tentu dengan adanya HAM, setiap manusia mempunya perlindungan baik secara moral dan hukum, sehingga akan terlindung dari berbagai tindakan kekerasan, diskriminasi, dan penganiayaan.

HAM sendiri mulai dideklarasikan secara universal oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 10 Desember 1948. 

Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia (The Universal Declaration of Human Rights) ini dirumuskan dengan tujuan untuk menjamin kebebasan bagi seluruh umat manusia di dunia.

Selain itu, deklarasi tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya menghormati dan menegakkan HAM di setiap lapisan masyarakat.

Maka dari itu, kita sebagai masyarakat tentu sudah sewajibnya berpartisipasi dan menegakkan HAM dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Partisipasi dalam menghormati HAM tidak hanya mencegah terjadinya pelanggaran, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan membangun masyarakat yang lebih manusiawi. 

Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Meskipun Hak Asasi Manusia telah dideklarasikan secara universal melalui Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR), bukan berarti pelanggaran HAM hilang begitu saja. Faktanya, berbagai bentuk pelanggaran HAM bisa dan masih terus terjadi di belahan dunia. 

Pelanggaran HAM terjadi Ketika hak-hak manusia yang diakui dan dilindungi hukum sengaja dibatasi dan dilanggar oleh pihak lain. Bentuk pelanggaran ini pun bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti tindak diskriminasi, kekerasan, hingga perampasan kebebasan dan hak-hak dasar lainnya.

Pelanggaran HAM tentu saja jadi masalah serius bagi kemanusian. Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk pelanggaran HAM berat dan ringan.

Pelanggaran HAM berat merupakan tindakan yang secara sistematis atau luas menyerang hak asasi manusia, menyebabkan korban jiwa, serta menimbulkan kerugian fisik, psikologis, ekonomi, sosial, dan budaya.

Di sisi lain, pelanggaran HAM ringan adalah bentuk pelanggaran yang tidak mengancam nyawa, namun bisa menjadi berbahaya jika tidak segera ditangani atau diatasi. 

Jika ditelisik lebih jauh, pelanggaran HAM tidak begitu saja terjadi, ada berbagai faktor pemicu yang dapat menyebabkan pelanggaran terjadi baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Faktor Penyebab Pelanggaran HAM

Pelanggaran HAM tidak hanya muncul akibat Tindakan individu, tetapi sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor dana dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasannya.

Faktor Internal

Faktor internal penyebab pelanggaran HAM yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang asalnya dari diri pelaku. Pemicu faktor internal pelanggaran HAM termasuk di antaranya adalah sebagai berikut.

Sikap Egois

Sikap egois adalah perilaku di mana seseorang lebih mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan kepentingan atau hak orang lain.

Seseorang yang cenderung memiliki sikap egois biasanya hanya fokus pada kepuasan serta kebutuhannya sendiri, sehingga sering kali mengabaikan tanggung jawab dan kewajibannya terhadap orang lain.

Sikap egois ini, kemudian dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, terutama dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM.

Ketika seseorang hanya mengedepankan kepentingan pribadi mereka secara berlebihan, mereka mungkin merasa berhak melanggar hak orang lain demi mencapai tujuan mereka.

Misalnya saja, individu yang egois bisa saja menggunakan cara-cara yang tidak etis untuk mendapatkan keuntungan pribadi, tanpa memperdulikan dampak yang dapat ditimbulkan terhadap orang lain.

Ketika seseorang bahkan kelompok menganggap kepentingan mereka lebih penting dibandingkan hak-hak orang lain, maka pelanggaran HAM bisa terjadi. Tindakan melanggar hak orang lain seperti eksploitasi, diskriminasi, dan kekerasan seringkali muncul dari sikap egois.

Oleh karena itu, penting untuk setiap individu mengembangkan rasa empati terhadap orang lain dan memahami serta menghormati hak asasi manusia merupakan tanggung jawab sosial setiap individu.

Rendahnya Kesadaran HAM

Rendahnya kesadaran mengenai HAM merupakan faktor internal lainnya yang memicu pelanggaran HAM.

Ketika seorang individu atau kelompok tidak memiliki pemahaman tentang hak-hak dasar manusia, mereka akan cenderung mengabaikan atau bahkan melanggar hak-hak tersebut tanpa dapat menyadari dampak yang akan ditimbulkan.

Masih banyak orang yang tidak menyadari pentingnya HAM atau bahkan tidak mengetahui bahwa Tindakan yang mereka lakukan dapat melanggar hak orang lain. 

Perilaku ini juga sering kali akan mengakibatkan perilaku semena-mena dimana individu atau kelompok bertindak sesuai dengan kepentingan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan hak orang lain. 

Ketidakpahaman ini bisa muncul akibat kurangnya Pendidikan dan informasi mengenai HAM, sehingga pelaku tidak menyadari bahwa Tindakan mereka adalah bentuk pelanggaran.

Sikap Intoleransi

Intoleransi adalah sikap tidak menerima atau menghargai perbedaan dalam masyarakat yang beragam, seperti ras, suku, atau agama. Dalam konteks pelanggaran HAM, intoleransi menjadi faktor internal lainnya yang dapat mengancam kestabilan sosial dan menyebabkan berbagai bentuk pelanggaran hak.

Ketika masyarakat tidak mampu menerima perbedaan dan tidak memiliki rasa hormat pada keberagaman, maka sikap intoleran sering kali dapat muncul. Sikap ini kemudian akan menurunkan rasa hormat terhadap hak-hak individu lainnya yang memiliki latar belakang yang berbeda.

Akibatnya, diskriminasi antar individu atau kelompok dapat terjadi, dan berujung hak-hak kelompok lain diabaikan dan dilanggar. Misalnya saja, sikap intoleransi terhadap agama minoritas dapat mengarah pada Tindakan diskriminasi, seperti pengucilan sosial, kekerasan, dan pembatasan akses.

Intoleransi di masyarakat juga dapat memicu konflik sosial dan politik, yang berujung akan merusak kestabilan nasional. Sebagai negara yang memiliki keragaman budaya dan etnis seperti Indonesia, sikap toleransi sangat penting untuk dijalankan. 

Untuk itu, edukasi masyarakat tentang nilai-nilai toleransi dapat membantu sikap saling menghormati dan menghargai di masyarakat, sehingga akan mendorong lingkungan yang adil bagi seluruh masyarakat. 

Kondisi Psikologis Pelanggar HAM

Kondisi psikologis seseorang juga berpengaruh pada tindak pelanggaran HAM. Faktor internal ini mencakup kondisi mental dan emosional yang dapat mempengaruhi perilaku individu, dan berpotensi menyebabkan mereka terlibat dalam tindakan yang mengarah pada melanggar hak-hak orang lain.

Contohnya, individu yang mengalami trauma dan gangguan mental. Mereka mungkin mengalami ketidakstabilan emosional sehingga mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Trauma atau kondisi mental yang tidak stabil dapat membuat seseorang lebih rentan untuk melakukan tindakan yang melanggar HAM, baik secara sengaja maupun tidak sadar.

Keinginan Untuk Balas Dendam

Keinginan untuk balas dendam seringkali menjadi faktor pendorong dalam terjadinya pelanggaran HAM. Ada banyak kasus pelanggaran berat, seperti pembunuhan yang dilatarbelakangi oleh motivasi untuk balas dendam.

Ketika seseorang merasakan kemarahan atau ketidakadilan yang mendalam terhadap individu atau kelompok, dorongan untuk balas dendam dapat memicu Tindakan pelanggaran.

Individu yang terdorong oleh keinginan ini sering kali mengabaikan pertimbangan moral atau dan hanya fokus pada dorongan balas dendam mereka.

Misalnya, seseorang yang merasa dirugikan atau dikhianati mungkin merasa berhak untuk mengambil tindakan ekstrim terhadap pelaku atau pihak lain yang dianggap bertanggung jawab, tanpa mempertimbangkan dampak negatif terhadap hak-hak korban.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor luar dari pelaku pelanggaran. Umunya, faktor eksternal terjadi karena dipicu oleh berbagai faktor, diantaranya seperti sistem hukum, kesenjangan sosial politik, hingga masalah ekonomi.

Penyalahgunaan Kekuasaan

Penyalahgunaan kekuasaan adalah faktor pertama yang dapat menyebabkan pelanggaran HAM, serta dapat terjadi di berbagai sektor, tidak hanya di lingkup pemerintahan tetapi juga organisasi, perusahaan, dan Lembaga lainnya.

Penyalahgunaan kekuasaan terjadi Ketika individu atau kelompok memiliki otoritas dan menggunakan posisi mereka secara ilegal untuk hal-hal yang merugikan hak orang lain.

Contoh penyalahgunaan kekuasaan termasuk tindakan-tindakan seperti pengusaha yang menyelewengkan hak-hak buruh, seperti upah yang adil,  dan lingkungan kerja yang aman. 

Agar dapat mengatasi penyalahgunaan kekuasaan memerlukan mekanisme dan pengawasan yang ketat, transparansi dari semua pihak yang memiliki kekuasaan. Penerapan hukum yang adil juga akan membantu mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan melindungi hak-hak asasi manusia.

Ketidaktegasan Aparat Penegak Hukum

Ketidaktegasan aparat penegak hukum dalam menangani pelanggaran HAM juga termasuk faktor eksternal. Ketika aparat hukum tidak mengambil langkah dan Tindakan yang tegas kepada pelanggar HAM, maka pelaku merasa tidak takut atau memiliki efek jera untuk melanjutkan Tindakan mereka.

Kurangnya ketegasan hukum juga mengakibatkan penyelesaian kasus akan tidak tundas, sehingga menimbulkan berbagai kasus pelanggaran HAM di masa depan.

Ketidakmampuan aparat penegak hukum untuk menangani kasus pelanggaran HAM dengan serius juga dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.

Penyalahgunaan Teknologi

Meski kemajuan teknologi diiringi dengan berbagai manfaat dan kemudahan bagi masyarakat, juga memiliki dampak negatif. Penyalahgunaan teknologi merupakan salah satu faktor eksternal pelanggaran HAM

Salah satu contoh nyatanya pada penyalahgunaan teknologi yaitu banyaknya kasus penculikan yang bermula dari interaksi di media social. Platform media social sering digunakan oleh pelaku untuk tujuan criminal, hal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat mempermudah terjadinya pelanggaran HAM.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan kemajuan teknologi dibarengi dengan regulasi yang ketat. Pengawasan teknologi dapat membantu mencegah penyalahgunaan teknologi serta mengurangi resiko pelanggaran HAM.

Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Kesenjangan sosial dan ekonomi termasuk dapat memicu kasus pelanggaran HAM. Kesenjangan status sosial dalam masyarakat dapat menyebabkan perbedaan dan memicu berbagai bentuk ketidakadilan.

Misalnya, perbedaan dalam akses terhadap sumber daya, pendidikan, dan kesempatan kerja. Misalnya, kesenjangan ekonomi, dapat memicu tindak kriminal seperti perampokan dan kekerasan terhadap individu lain.

Selain itu, kesenjangan sosial, juga umumnya menyebabkan ketidakadilan dalam akses terhadap layanan Kesehatan, seperti Pendidikan, dan hukum. Sehingga hal ini akan memperburuk kondisi dan membuat mereka rentan terhadap eksploitasi dan pelanggaran hak.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai faktor internal dan eksternal penyebab terjadinya pelanggaran HAM dan penjelasannya. Dengan menyimak penjelasan faktor internal dan eksternal penyebab terjadinya pelanggaran HAM di atas, kamu dapat memahami dan menambah pengetahuan kamu tentang HAM.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasanmu tentang faktor eksternal internal pelanggaran HAM. Jika kamu mencari informasi tambahan atau artikel bermanfaat lainnya, jangan ragu untuk mengunjungi blog Mamikos. Temukan berbagai informasi dan tips menarik lainnya di sana.

FAQ

Makna bela negara?

Makna “bela negara” merujuk pada tanggung jawab setiap warga negara untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan negara dari ancaman baik dari dalam maupun dari luar.

Apa itu demokrasi?

Pengertian demokrasi mencakup definisi demokrasi sebagai sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan rakyat atau warga negara, baik secara langsung atau melalui wakil yang mereka pilih.

Apa itu norma hukum?

Arti norma hukum adalah segala peraturan yang dibuat oleh negara atau lembaga tertentu yang berwenang. Setiap negara memiliki peraturan dan sanksi yang berbeda-beda untuk setiap tindakan, penyimpangan atau kejahatan yang terjadi di negara tersebut.

Definisi hukum menurut ahli?

Menurut Aristoteles pengertian hukum tertentu adalah segala aturan yang menetapkan atau melarang segala jenis tindakan. Sementara itu hukum universal diartikan sebagai sebuah hukum alam yang mempunyai keteraturan dan juga arahan internal sendiri.

Apa itu konstitusi tertulis?

Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang disusun dalam bentuk dokumen tertulis atau hukum tertulis yang jelas dan tegas. Dokumen konstitusi ini bisa berbentuk satu dokumen tunggal atau terdiri dari beberapa undang-undang atau peraturan tertulis yang saling terkait.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta