9 Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial beserta Dampak, dan Bentuk-bentuknya

Ketimpangan sosial adalah kondisi perbedaan yang signifikan dalam berbagai aspek di masyarakat. Yuk, pelajari ulasan lengkapnya di bawah ini!

24 Oktober 2023 Citra

9 Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial beserta Dampak, dan Bentuk-bentuknya — Ketimpangan sosial merupakan tantangan sosial yang sangat kompleks di masyarakat kita.

Dengan memahami bentuk, dampak dan faktor-faktor penyebab, diharapkan siswa di masa depan mampu mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Yuk, sama-sama kita selami isi artikel yang sudah tim Mamikos himpun dan hadirkan khusus untuk kamu ini!

Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

9 Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial Beserta Dampak dan bentuk-bentuknya
Freepik.com/@Jcomp

Ketimpangan sosial adalah kondisi di mana terdapat perbedaan yang signifikan dalam distribusi kekayaan, kekuasaan, peluang, atau sumber daya antara berbagai dalam suatu masyarakat.

Ketimpangan sosial dapat terjadi di berbagai tingkatan, dari tingkat lokal hingga tingkat global, dan sering kali menciptakan ketidakadilan dan ketegangan dalam masyarakat.

Ketimpangan sosial dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk ketimpangan ekonomi, ketimpangan pendidikan, ketimpangan kesehatan, ketimpangan gender, dan banyak lagi.

Ketidaksetaraan ini dapat diukur melalui indikator seperti rasio pendapatan antara kelompok tertentu, tingkat pendidikan, harapan hidup, dan partisipasi dalam proses politik.

Ketimpangan sosial bukan hanya tentang perbedaan dalam kekayaan atau pendapatan, tetapi juga mencakup perbedaan dalam peluang hidup yang setara bagi semua individu dalam masyarakat.

Ketimpangan sosial adalah isu yang kompleks dan multidimensional yang mempengaruhi stabilitas sosial dan kualitas kehidupan individu.

Pengertian Menurut Para Ahli

Sebelum mengetahui faktor penyebab ketimpangan sosial, ada baiknya kita pahami dulu apa itu ketimpangan sosial.

1. Max Weber

Max Weber, seorang sosiolog Jerman terkenal, menyatakan bahwa ketimpangan sosial adalah ketidaksetaraan dalam distribusi kekuasaan, kekayaan, dan status di masyarakat.

Weber juga memperkenalkan konsep “stratifikasi sosial,” yang membagi masyarakat menjadi lapisan atau kelas berdasarkan faktor-faktor seperti ekonomi, kekuasaan politik, dan status sosial.

2. Karl Marx

Karl Marx, seorang filsuf dan sosiolog terkenal, menganggap ketimpangan sosial sebagai hasil dari konflik antara kelas-kelas sosial.

Menurut Marx, dalam masyarakat kapitalis, ketimpangan sosial terutama dipicu oleh ketidaksetaraan ekonomi antara pemilik modal (bourgeoisie) dan pekerja (proletariat).

Marx berpendapat bahwa ketimpangan ekonomi adalah akar dari semua bentuk ketidaksetaraan sosial.

3. Emile Durkheim

Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis, melihat ketimpangan sosial sebagai perbedaan dalam norma-norma dan nilai-nilai sosial yang mengatur perilaku individu.

Durkheim berpendapat bahwa ketidaksetaraan dalam hal moral dan normatif dapat menghasilkan perasaan alienasi dan anomie dalam masyarakat.

Close