5 Film tentang Investasi Saham yang Seru dan Populer yang Wajib Kamu Tonton
5 Film tentang Investasi Saham yang Seru dan Populer yang Wajib Kamu Tonton β Film tentang investasi tentu bisa menjadi salah satu pilihan untuk belajar dunia investasi saham. Terlebih jika kamu berencana untuk terjun langsung.
Ada banyak judul film yang menghadirkan kisah-kisah inspiratif seputar dunia saham, krisis keuangan, serta bagaimana orang-orang sukses di pasar saham.
Selain bisa menjadi hiburan, film-film ini juga memberikan wawasan berharga yang bisa diaplikasikan ke dalam dunia nyata, lho. π§ποΈ
Berikut Deretan Rekomendasi Film tentang Investasi Saham yang Seru
Daftar Isi
Daftar Isi
Masyarakat zaman sekarang memiliki ketertarikan tinggi dengan dunia investasi dan saham. Ketertarikan ini biasanya muncul setelah mendengar cerita-cerita sukses pemain saham yang berakhir dengan kekayaan dan gaya hidup mewah.
Dunia saham sebenarnya tidak hanya tentang keuntungan besar saja, namun juga ketahanan menghadapi kerugian dan ketidakpastian pasar yang bisa menghancurkan siapa saja dalam waktu cepat.
Tak perluharus mengerti tentang seluk-beluk investasi saham terlebih dahulu, deretan film tentang investasi saham dalam berikut ini tetap akan menghibur kamu, bahkan jika kamu awam akan dunia keuangan.
1. Trust No One: The Hunt for Crypto King (2022)
Rekomendasi film yang pertama adalah Trust No One: The Hunt for The Crypto King yang rilis 30 Maret 2022 lalu. Film dokumenter berdurasi 1 jam 30 menit ini disutradarai oleh Luke Sewell.
Mengisahkan tentang tindak perilaku kriminal dalam dunia keuangan dan pembunuhan, film ini cukup menarik untuk ditonton karena menyelidiki hilangnya jutaan dolar dari kripto yang dikelola oleh seorang pria yang mendadak meninggal.
Trust No One: The Hunt for The Crypto King memberikan wawasan tentang bagaimana pasar kripto, yang sering kali berhubungan erat dengan saham, bisa sangat volatil dan penuh risiko.
Ini bisa jadi tontonan penting bagi kamu yang tertarik dengan aset digital dan cara kerjanya di dunia keuangan modern.
Ceritanya mengikuti kisah seorang founder (Gerry Coutten) pada perusahaan kripto yang tiba-tiba meninggal secara misterius.
Kematiannya menimbulkan banyak konspirasi hingga hilangnya uang 250 juta Dolar di perusahaan yang merugikan banyak investor.
Para investor di perusahaan sang founder mulai mencurigai suatu hal dan menyadari ada sesuatu yang cukup janggal.
Mereka berasumsi bahwa ada hal lain yang sedang disembunyikan oleh perusahaan. Kematian founder tersebut disinyalir hanya untuk menutupi kasus yang tidak disebar ke publik.
Kemudian, para investor pun mulai bekerja sama untuk mengungkap segala rahasia yang menyangkut dengan kematian sang founder.
2. The Big Short (2015)
Berlatar pertengahan tahun 2000-an, The Big Short menceritakan bagaimana beberapa investor cerdas mampu memprediksi keruntuhan pasar properti AS sebelum krisis finansial 2008 terjadi.
Krisis ekonomi di Amerika Serikat pada tahun 2007 hingga 2008 terjadi karena tren sistem kredit rumah yang dipasarkan oleh sejumlah bank di Amerika Serikat.
Sejumlah ahli keuangan memprediksi bahwa akan terjadi keruntuhan ekonomi Amerika Serikat yang berpengaruh terhadap dunia.
Michael Burry (diperankan oleh Christian Bale) merupakan seorang pengelola investasi mengamati hal tersebut.
Menurutnya, penerima kredit rumah termasuk ke dalam kategori tidak layak. Oleh karena itu, banyak nasabah yang tidak mampu untuk menyelesaikan cicilan hingga menunggak.
Ia pun memprediksi bahwa akan terjadi keruntuhan dalam pasar ekonomi Amerika Serikat. Dengan prediksinya tersebut, ia mengambil langkah berani dengan melakukan investasi tinggi.
Michael Burry mengasuransikan sejumlah surat-surat hutang yang akan memberikannya keuntungan jika prediksinya benar.
Hanya segelintir orang yang paham dengan sudut pandang Michael Burry dan mengikutinya. Kebanyakan menganggap langkah yang dilakukan Michael Burry tersebut konyol.
Sejumlah investor mulai dari pengelola startup hingga eksekutif di Deutsche Bank bergabung dengan Michael Burry untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan penuh humor dan ironi, The Big Short menunjukkan bagaimana kebijakan keuangan yang tidak hati-hati bisa memicu kehancuran pasar saham.
Film ini akan mengajarkan kamu betapa pentingnya riset dan analisis sebelum mengambil keputusan investasi.
3. The Wolf of Wall Street (2013)
Disutradarai oleh Martin Scorsese, The Wolf of Wall Street mengikuti tentang kisah nyata Jordan Belfort (diperankan oleh Leonardo DiCaprio) yang hidup di puncak kejayaan Wall Street namun terjerat oleh keserakahan dan manipulasi pasar.
Jordan Belfort adalah seorang pialang saham Wall Street untuk perusahaan L. F. Rothschild. Namun, dalam menjalankan pekerjaannya sebagai pialang saham, ia hanya memikirkan dirinya sendiri agar mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Ia memulai pekerjaannya di sebuah firma pialang saham di Wall Street pada tahun 1987. Sempat terkesima dengan iklim kerja di tempatnya, Jordan pun segera mendapat arahan dari Mark Hanna (diperankan oleh Matthew McConaughey), yang merupakan atasannya.
Sosok inilah yang pertama kali memperkenalkan Jordan kepada narkoba karena Mark sendiri menggunakan kokain untuk menjaga performa dan moodnya dalam bekerja.
Di samping itu, Mark juga memperkenalkan Jordan kepada dunia dan wanita malam yang di kemudian hari akan menjerumuskan hidupnya.
Setelah beberapa waktu meniti karier di Wall Street, Jordan telah menjadi sosok pialang yang berpengalaman dan mampu menghasilkan cukup banyak uang.
Sayangnya, sebuah peristiwa yang kemudian mendapat sebutan The Black Monday membuat pasar saham mengalami kerugian besar. Akibatnya, Jordan pun harus mengalami pemecatan pertamanya.
Meskipun demikian, dengan kemampuan dan pengalamannya, tidak lama kemudian Jordan pun mendapatkan pekerjaan di sebuah firma saham murah yang lebih kecil.
Ia tak memerlukan waktu lama untuk menjadi sosok penjual yang sukses dan menjadi panutan bagi rekan-rekan sekantornya.
The Wolf of Wall Street merupakan salah satu film tentang saham paling terkenal dan memberikan pelajaran tentang bagaimana integritas bisa hilang saat kesuksesan tidak disertai dengan etika bisnis yang baik.
4. Margin Call (2011)
Rekomendasi film berikutnya berjudul Margin Call yang menceritakan tentang 24 jam sebelum tahap awal kebangkrutan sebuah Wall Street Investment Bank besar yang berujung pada krisis finansial tahun 2007-2008.
Margin Call sendiri merupakan sebuah dokumenter pemenang Academy Awards yang membahas secara detail mengenai penyebab kejatuhan ekonomi Amerika Serikat ketika negara adidaya tersebut sedang ditimpa krisis ekonomi.
Film ini mengajak penontonnya untuk menelusuri rumitnya penyebab krisis ekonomi di dalam sebuah negara ke dalam skala yang lebih kecil, namun tetap dengan akurat.
Dalam sebuah proses pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang dilakukan oleh sebuah bank investasi, Eric Dale (diperankan oleh Stanley Tucci) yang bekerja sebagai pemimpin divisi penganalisa risiko terkena imbasnya.
Sebelum ia meninggalkan perusahaan tersebut, Eric sempat memberikan sebuah data kepada bawahannya, Peter Sullivan (diperankan oleh Zachary Quinto), yang berisi tentang analisisnya yang belum selesai tentang risiko keuangan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
Penasaran dengan data tersebut, Peter akhirnya bekerja lembur untuk menyelesaikan seluruh perhitungan dan menemukan sebuah fakta kelam bahwa perusahaan tempat ia bekerja sedang berjalan ke arah kebangkrutan.
Dalam kepanikan, Peter kemudian menghubungi koleganya, Seth Bregman (diperankan oleh Penn Badgley), dan kepala divisi perdagangan saham, Will Emerson (diperankan oleh Paul Bettany), agar mereka melihat hasil perhitungan yang ia hasilkan.
Jelas kepanikan yang dirasakan oleh Peter kemudian turut serta dirasakan oleh Seth dan Will. Will kemudian menghubungi pimpinannya, Sam Rogers (diperankan oleh Kevin Spacey).
Keduanya membaca hasil perhitungan tersebut sekaligus mengambil keputusan mengenai apa yang seharusnya mereka lakukan.
Secara perlahan, kepanikan mulai menjalar ke seluruh jajaran pimpinan bank investasi tersebut.
Dipimpin oleh pimpinan umum mereka, John Tudd (diperankan oleh Jeremy Irons), seluruh jajaran direksi dan pemegang saham kemudian dipanggil untuk melaksanakan rapat guna menghasilkan untuk menentukan nasib perusahaan tersebut.
5. Inside Job (2010)
Terakhir, kamu juga bisa memasukkan Inside Job ke dalam list tontonan kamu. Dalam film dokumenter ini kamu akan diperlihatkan gambaran lebih dekat mengenai krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 di Amerika.
Film ini memang tergolong sebagai film jadul yang diproduksi pada tahun 2010. Meskipun begitu, Inside Job sangat layak untuk ditonton sebagai informasi bagaimana suatu negara mengalami krisis ekonomi hingga berdampak global.
Berhasil memenangi Best Documentary Feature di ajang Oscar 2011, film ini terdapat lima bagian yang mengeksplorasi tentang perubahan kebijakan dan praktik bank yang dapat menimbulkan krisis keuangan.
Judul Inside Job sendiri terdengar sedikit terdengar kontroversial. Namun, secara pengemasannya film ini sangat nyaman untuk dinikmati bahkan oleh penonton yang tidak terlalu paham konsep ekonomi.
Film ini bisa jadi referensi yang komprehensif tanpa alur yang rumit. Penyuntingan gambar disertai dengan narasi yang apik membuat jalan ceritanya mudah untuk kamu pahami.
Lewat film ini, sang sutradara Charles Ferguson berhasil memantik kemarahan sebagian orang tentang para pelaku kejahatan korupsi yang hampir tidak pernah menerima hukuman penjara.
Nah, di atas tadi merupakan informasi terkait deretan film tentang investasi saham yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu.π§ποΈ
Dari kelima judul film di atas, kira-kira yang mana nih yang sudah pernah kamu tonton?
Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang film atau drama terbaru lainnya, seperti Film Serial Adolescence hingga Film Spy x Family Code White, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Referensi:
8 Film Tentang Saham yang Wajib Kamu Tonton untuk Belajar Investasi [Daring]. Tautan: https://reku.id/campus/8-film-tentang-saham-yang-wajib-kamu-tonton-untuk-belajar-investasi
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah