3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan dan pada Sel Hewan yang Benar

3 Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan dan pada Sel Hewan yang Benar —
Baik tumbuhan atau hewan, keduanya memiliki organ yang berbeda dengan fungsi yang juga berbeda.

Salah satu organ yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan adalah ribosom. Fungsi ribosom sendiri secara umum ada 3, seperti yang akan kita bahas di sini.

Kegunaan Ribosom Pada Sel Tumbuhan dan Hewan

saintif.com

Ribosom merupakan salah satu organel pada makhluk hidup yang ukurannya kecil dan bentuknya padat.

Tugas utama ribosom adalah memproduksi protein yang berguna untuk sel-sel di dalam tubuh.

Untuk itu, ribosom perlu bekerja secara maksimal karena sel-sel membutuhkan ratusan protein.

Ciri-ciri dan Struktur Ribosom

Sebelum mengenal fungsi ribosom, terlebih dahulu kita mengenal apa saja ciri-ciri dan struktur ribosom sehingga fungsi tersebut dapat berlangsung.

Seperti halnya organel sel yang lainnya, ribosom juga memiliki ciri-ciri tersendiri.

Ciri-ciri ini bisa membantu kamu dalam mengenali mana yang disebut dengan ribosom. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah dalam mengenali organel-organel sel.

Tidak hanya itu saja, adanya fungsi ribosom sebagai organel yang membantu dalam sintesis protein juga disebabkan adanya struktur yang mendukung.

Tanpa adanya struktur ini ribosom tidak akan berfungsi dengan baik. Adapun ciri-ciri ribosom adalah:

  • Mampu menghasilkan protein.
  • Terletak di RE kasar serta tersebar di sitoplasma.
  • Berbentuk seperti butiran kecil yang berdiameter 20 – 22 nanometer.
  • Menjadi organel terkecil yang ada di dalam sebuah sel.
  • Terbentuk dari protein ribosom sebanyak 35% dan RNA ribosom (rNA) sebanyak 65%.
  • Seluruh sel hidup memiliki ribosom, baik sel tumbuhan, hewan, eukariotik, maupun prokariotik.

Sedangkan untuk strukturnya, ribosom tersusun dari protein dan RNA. Setiap ribosom mempunyai dua subunit RNA-protein, yaitu:

1. Subunit Kecil

Dinamakan subunit kecil karena memang ukurannya tidak sebesar subunit besar, meskipun pada kenyataannya tidak bisa dibilang ukurannya kecil.

Fungsi bagian subunit kecil ini adalah untuk mengalirkan atau menyampaikan informasi selama sintesis protein yang merupakan fungsi ribosom.

Penyampaian informasi ini dikenal dengan istilah 50S pada sel prokariotik dan 40S pada sel eukariotik.

2. Subunit Besar

Adanya struktur subunit besar juga berperan penting dalam menjalankan fungsi ribosom dalam sintesis protein. Di dalam subunit besar inilah terdapat ikatan baru yang akan dibuat dalam pembuatan protein.

Dalam sel prokariotik disebut sebagai 50S dan dalam sel eukariotik disebut sebagai 60S. Subunit besar ini memiliki fungsi sebagai pembentuk ikatan peptida.

Kedua subunit di atas letaknya saling tindih dengan posisi yang ada di atas adalah subunit besar.

Terdapat RNA lagi di bagian tengah antara subunit besar dan subunit kecil. Jika dibayangkan, ribosom ini terlihat seperti tumpukan roti dan isi layaknya hamburger.

Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

id.wikipedia.org

Secara garis besar, ribosom pada sel hewan dan sel tumbuhan memiliki fungsi utama dalam proses sintesis protein.

Ribosom dalam sel hewan lebih banyak dibandingkan pada sel tumbuhan, karena sel hewan sangat membutuhkan ribosom untuk proses sintesis protein.

Sedangkan proses sintesis protein dalam sel tumbuhan lebih banyak dilakukan oleh mitokondria. Berikut penjabaran fungsi ribosom yang ada pada sel hewan dan sel tumbuhan.

1. Proses Sintesis Protein

Ribosom memiliki fungsi utama berupa organel yang berperan dalam proses sintesis protein. Dengan kata lain, proses sintesis protein sel tumbuhan dan hewan berlangsung di ribosom itu sendiri.

Tugas ribosom adalah sebagai penerjemah mRNA yang akan berubah menjadi protein.

Ribosom juga memiliki fungsi lain, yakni berperan dalam proses sintesis protein enzim secara bebas, yaitu berfungsi sebagai katalisator dalam cairan sitosol. Tiga komponen utama yang terdapat di dalam ribosom yaitu:

  • mRNA, yaitu tempat percetakan protein dan merupakan molekul replika dari gen lain yang terdapat dalam suatu DNA. Molekul ini kemudian akan dikirim ke sitoplasma untuk diterjemahkan kembali menjadi protein dengan bantuan ribosom.

mRNA di dalamnya terkandung rangkaian kodon yang berfungsi sebagai pendikte ribosom berdasarkan urutan asam aminonya, yakni asam amino yang dibutuhkan saat berlangsungnya proses sintesis protein.

  • Asam amino.
  • tRNA, yakni agen pembawa asam amino yang sifatnya lebih spesifik. Di dalamnya terdapat antikodon triplet yang masih berkomplemen dengan kodon yang terletak di mRNA. Urutan asam amino akan didikte oleh urutan kodon mRNA dengan adanya komplementasi tersebut.

2. Proses Transkripsi

Fungsi ribosom selanjutnya adalah dalam proses transkripsi. Sebelum menghasilkan RNA, satu dari beberapa rangkaian DNA akan mengalami proses yang disebut sebagai proses transkripsi.

Satu untaian DNA yang akan mengalami proses transkripsi disebut sebagai unit transkripsi.

Proses transkripsi masih digolongkan ke dalam bagian ekspresi genetik, yakni makna yang dihasilkan dari transkripsi tersebut merupakan salinan atau alih aksara.

Adapun pengertian akhir dari transkripsi tersebut adalah pengubahan DNA ke RNA yang sebelumnya telah mengalami proses penyalinan teks.

Adapun komponen yang mengalami perubahan ketika proses tersebut berlangsung hanyalah basa nitrogen timin yang ada di DNA dan kemudian digantikan dengan urasil yang ada di RNA.

Proses tersebut dapat berlangsung dalam plastid, inti sel, maupun matriks mitokondria.

Proses transkripsi ini dapat menghasilkan RNA mentah yang memiliki sebutan lain sebagai mRNA primer.

Antara sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki perbedaan proses transkripsi dan juga translasi. Berikut perbedaan proses transkripsi pada kedua jenis sel tersebut.

  • Prose transkripsi pada sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan dengan proses transkripsi pada sel eukariotik.
  • Promotor eukariotik variasinya lebih banyak dibandingkan promotor pada sel prokariotik.
  • RNA polimerase yang ada di dalam transkripsi prokariotik hanya satu jenis, sedangkan pada transkripsi eukariotik terdiri dari tiga jenis.
  • Eukariota tidak membutuhkan faktor Rho untuk menghentikan transkripsi seperti yang terjadi pada sel prokariotik.
  • Transkripsi sel prokariotik membutuhkan faktor sigma untuk mengikat promotor, sedangkan transkripsi sel eukariotik membutuhkan faktor transkripsi atau tambahan protein yang berguna untuk mengikat RNA polimerase dan promotor.
  • Faktor tersebut bukan merupakan bagian dari RNA polimerase.
  • Transkripsi pada sel eukariotik dikendalikan oleh sinyal yang tidak sama dan berbeda dengan enzim yang terlibat, sedangkan transkripsi sel prokariotik dapat terjadi dua jenis transkripsi, yakni faktor terminasi tergantung dan pemutusan intrinsik.

3. Proses Translasi

Yang disebut dengan proses translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang terkandung di dalam molekul mRNA dan kemudian diubah menjadi polipeptida atau rangkaian asam amino penyusun protein.

Gen bisa dihubungkan ke protein melalui siklus utama dalam proses ini, selain dari proses transkripsi.

Proses translasi sebagai salah satu fungsi ribosom umumnya hanya terjadi pada molekul mRNA dan tidak terjadi di molekul lain seperti tRNA maupun rRNA.

RNA messenger atau mRNA yang merupakan hasil salinan urutan DNA kemudian menyusun gen dalam bentuk kerangka baca terbuka.

mRNA ini juga yang mengandung informasi urutan asam amino karena merupakan sebuah salinan.

Antara sel hewan dan tumbuhan (eukariot) dengan sel bakteri yang (prokariot) memiliki proses translasi yang berbeda, yaitu:

  • Eukariot

Proses translasi pada sel eukariot (contohnya sel tumbuhan dan hewan) tidak terjadi bersamaan dengan proses transkripsi. Tempat terjadinya transkripsi dan translasi tersebut dapat dibedakan dengan adanya membran inti yang tidak dimiliki oleh sel prokariot.

Proses terjadinya translasi berada di sitoplasma, sedangkan proses terjadinya transkripsi berada di dalam inti.

Perbedaan selanjutnya juga ada pada waktu terjadinya, proses translasi dan transkripsi pada sel eukariot tidak terjadi secara bersamaan.

Hal ini karena proses translasi bisa berjalan setelah proses transkripsi selesai. Dengan begitu, bisa dilihat bahwa proses translasi dan transkripsi pada sel eukariota lebih kompleks.

  • Prokariot

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, proses transkripsi dan translasi sel prokariot lebih singkat dibandingkan dengan sel eukariot.

Pada sel ini, meskipun proses transkripsi belum sepenuhnya selesai namun sudah terjadi proses translasi.

Hal ini bisa terjadi akibat molekul mRNA pada sel prokariot ditranslasikan berdasarkan arah dari ujung 5’ ke ujung 3’.

Tidak hanya itu saja, tidak adanya membran inti pada sel prokariot juga menyebabkan proses transkripsi dan translasi tidak ada yang memisahkan.

Tidak adanya pemisah itulah yang kemudian mengakibatkan proses keduanya dapat dilakukan sesegera mungkin.

Perbedaan Bentuk dan Ukuran Ribosom Eukariota dan Prokariota

Perlu kamu ketahui bahwa bentuk dan ukuran ribosom pada sel eukariota dan prokariota itu berbeda.

Sel hewan dan tumbuhan termasuk ke dalam sel eukariota, sedangkan bakteri dan sebagainya masuk ke dalam sel prokariota.

Berikut perbedaan bentuk dan ukuran ribosom pada sel eukariota dan prokariota.

1. Sel Eukariota

Lokasi ribosom pada sel ekariota adalah bebas pada sitoplasma dan terikat pada retikulum endoplasma.

Adapun untuk ukuran panjang ribosom tersebut adalah sekitar 32 x 22 nanometer dan memiliki massa 4,22 juta Dalton.

Selain itu juga diketahui bahwa ukuran ribosom eukariotik adalah 80S dengan kandungan 40% RNA dan 60% proteinnya atau ukuran subunit besar dan kecilnya adalah 60S dan 40S.

Lebih lanjut, ribosom pada sel eukariota rRNA-nya mempunyai 4 rangkaian atau untaian. Sel eukariota juga mempunyai kloroplas dan mitokondria sebagai organel. Organel tersebut mempunyai ribosom 70S yang menjadikan sel eukariotik memiliki dua jenis ribosom, yakni 70S dan 80S.

Lalu, perbedaan selanjutnya ada pada jenis proteinnya, yakni sel eukariotik memiliki ribosom yang terdiri dari 8 jenis protein dan 4 jenis rRNA.

2. Sel Prokariota

Lain halnya dengan sel eukariota, ribosom pada sel prokariota letaknya bebas pada bagian sitoplasma dengan ukuran subunit 50S dan 30S.

Ukuran ribosom pada sel ini adalah sekitar 29 x 21 nanometer dengan massa 2,52 juta Dalton.

rRNA yang ada di dalam ribosom sel prokariota hanya terdiri dari 3 rangkaian atau untaian.

Selain itu, ribosom pada jenis sel ini juga hanya memiliki ribosom 70S yang di dalamnya terdiri dari 50 jenis protein dan 3 jenis rRNA.

Agar kamu tidak bingung, ‘S’ yang terdapat pada satuan ukuran ribosom merupakan unit Svedberg, yakni ukuran tingkat sedimentasi dalam sentrifugasi dan bukan merupakan satuan yang menyatakan ukuran besar maupun kecil.

Oleh sebab itu, jika ukuran kedua subunit ditambahkan hasilnya tidak akan sama dengan ukuran ribosom yang menggunakan satuan nanometer.

Fungsi ribosom memang hanya 3, namun sangat berarti untuk kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi ini.

Oleh sebab itu, kita harus bersyukur bahwa sekecil apa pun yang Tuhan berikan ternyata membawa dampak yang besar dalam kehidupan.

Demikian ulasan yang dapat Mamikos sampaikan di kesempatan kali ini mengenai fungsi ribosom pada sel tumbuhan maupun hewan. Mamikos harap ulasan di atas dapat bermanfaat untuk kamu semua.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta