6 Jenis Reaksi Kimia beserta Contoh dan Penjelasannya Lengkap

6 Jenis Reaksi Kimia beserta Contoh dan Penjelasannya Lengkap – Tahukah kamu bahwa proses fotosintesis atau pembakaran bahan bakar kendaraan melibatkan reaksi kimia?

Namun, keduanya bukan merupakan jenis reaksi kimia yang sama lho. Reaksi kimia sangat beragam dan memiliki mekanisme tersendiri. Termasuk zat yang terpengaruh maupun zat baru yang dihasilkan.

Dalam artikel ini, Mamikos akan membahas 6 jenis reaksi kimia yang perlu kamu ketahui untuk dapat memahami bagaimana reaksi-reaksi tersebut terjadi.

Pengertian Reaksi Kimia

Canva/@Vins Contributor

Reaksi kimia adalah proses di mana zat-zat yang terlibat mengalami perubahan dalam struktur dan komposisinya menghasilkan zat baru.

Bisa dikatakan bahwa reaksi kimia terjadi saat atom-atom dalam zat berinteraksi dan membentuk ikatan baru atau memutuskan ikatan yang sudah ada.

Contoh sehari-hari yang mudah dipahami adalah pembakaran kertas. Kertas yang mengandung selulosa dan oksigen saling bereaksi menghasilkan karbon dioksida, air, dan abu.

Agar lebih mudah lagi, coba bayangkan ketika kamu memasak. Bahan-bahan yang  dicampur misalnya tepung dan telur akan mengalami reaksi. Setelah dipanggang, hasilnya adalah kue yang sama sekali berbeda dari bahan aslinya.

Apabila dijabarkan lebih jauh, ada beberapa ciri khas dari reaksi kimia, seperti perubahan warna, pembentukan gas, perubahan suhu, atau bahkan munculnya endapan. Mamikos akan melanjutkan membahas ciri reaksi kimia di bagian selanjutnya.

Ciri-ciri Reaksi Kimia

Ciri-ciri reaksi kimia bisa dilihat dari beberapa perubahan yang terjadi selama prosesnya. Ketika reaksi kimia berlangsung, sejumlah perubahan fisik dan kimia dapat diamati.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan bahwa zat-zat awal telah berubah menjadi zat-zat baru. Berikut beberapa tanda yang menunjukkan bahwa reaksi kimia sedang berlangsung:

1. Perubahan warna

Salah satu tanda atau ciri reaksi kimia yang paling mudah dikenali adalah perubahan warna. Misalnya, saat logam berkarat, besi yang tadinya berwarna abu-abu berubah menjadi cokelat kemerahan.

2. Pembentukan gas

Reaksi kimia sering kali menghasilkan gas yang terlihat dalam bentuk gelembung atau bau yang berbeda. Contohnya, saat cuka dicampur dengan baking soda terbentuk gas karbon dioksida yang membuat campurannya berbuih.

3. Perubahan suhu

Dalam reaksi kimia, energi sering dilepaskan atau diserap yang bisa dirasakan sebagai panas atau dingin. Misalnya saat bahan bakar terbakar, suhu naik karena energi panas dilepaskan.

4. Munculnya endapan

Beberapa reaksi kimia menghasilkan zat padat yang mengendap di dasar larutan. Contoh reaksi kimia terjadi saat dua larutan kimia tertentu dicampur bisa terbentuk endapan yang menandakan terjadinya reaksi.

5. Perubahan sifat zat

Ciri reaksi kimia terakhir adalah ketika zat yang terlibat dalam reaksi kimia biasanya akan berubah sifatnya. Ketika telur mentah akan berubah menjadi padat saat dimasak karena adanya perubahan struktur protein.

Faktor Penyebab Reaksi Kimia

Reaksi kimia tidak terjadi begitu saja, lho. Proses terjadinya reaksi kimia memerlukan beberapa kondisi atau faktor yang mendukung agar reaksi dapat berlangsung.

Faktor-faktor ini mempengaruhi kecepatan dan keberhasilan terjadinya perubahan kimia antara zat-zat yang terlibat.

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi terjadinya reaksi kimia meliputi suhu, konsentrasi, tekanan, dan keberadaan katalis.

Mari Mamikos jelaskan lebih lanjut tentang bagaimana masing-masing faktor ini berperan dalam memfasilitasi terjadinya reaksi kimia.

1. Konsentrasi Zat 

Semakin tinggi konsentrasi zat pereaksi, semakin sering partikel-partikelnya bertabrakan, sehingga peluang terjadinya reaksi kimia semakin besar. Misalnya, jika kamu menambahkan lebih banyak asam ke dalam larutan, reaksinya pun bisa lebih cepat.

2. Suhu 

Faktor penyebab reaksi kimia yang kedua adalah suhu. Meningkatkan suhu biasanya mempercepat reaksi kimia.

Partikel-partikel di dalam zat bergerak lebih cepat pada suhu tinggi, sehingga frekuensi dan energi tumbukan antarmolekul meningkat. Hal tersebut dibuktikan ketika gula akan larut lebih cepat dalam air panas daripada air dingin.

3. Luas Permukaan Zat 

Zat yang memiliki permukaan lebih luas akan bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan zat yang berbentuk padat atau berukuran lebih besar. Seperti serbuk kayu yang terbakar lebih cepat dibandingkan dengan balok kayu karena luas permukaannya lebih besar.

4. Katalisator 

Katalisator adalah zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut habis dalam reaksi tersebut. Katalisator akan bekerja dengan menurunkan energi aktivasi yang diperlukan untuk memulai reaksi.

Contoh penggunaan katalisator adalah dalam industri kimia untuk mempercepat produksi, seperti katalis dalam pembuatan amonia (proses Haber).

5. Tekanan (untuk gas) 

Pada reaksi kimia yang melibatkan gas, peningkatan tekanan akan mempercepat reaksi. Fenomena tersebut terjadi karena tekanan yang lebih tinggi membuat partikel gas lebih rapat, sehingga tumbukan antarmolekul lebih sering terjadi.

6. Sifat Zat Pereaksi 

Jenis dan sifat kimia zat yang bereaksi juga mempengaruhi laju reaksi. Beberapa zat secara alami bereaksi lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada karakteristik kimia mereka.

Misalnya logam alkali seperti natrium sangat reaktif dengan air, sedangkan logam seperti emas hampir tidak bereaksi.

7. Keberadaan Cahaya 

Beberapa reaksi kimia dipengaruhi oleh cahaya (fotokimia). Contoh yang umum adalah proses fotosintesis pada tumbuhan, di mana sinar matahari memicu reaksi antara karbon dioksida dan air untuk menghasilkan oksigen dan glukosa.

6 Jenis Reaksi Kimia

Selanjutnya, pada bagian ini Mamikos akan menjelaskan tentang jenis reaksi kimia. Jenis reaksi kimia sendiri terbagi dalam 6 bagian, yaitu reaksi pembakaran, reaksi kombinasi, reaksi dekomposisi, reaksi perpindahan, reaksi perpindahan ganda, dan reaksi prespitasi.

1. Reaksi Pembakaran 

Jenis reaksi kimia yang satu ini merupakan reaksi yang memerlukan oksigen dan menghasilkan panas serta cahaya.

Contoh dari reaksi pembakaran yang paling sederhana adalah ketika kamu membakar kayu di api unggun yang menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi panas.

2. Reaksi Kombinasi (Sintesis) 

Dalam reaksi ini, dua atau lebih zat bergabung untuk membentuk satu zat baru. Seperti ketika kamu mencampur beberapa bahan untuk membuat sebuah kue. Misalnya, besi (Fe) bereaksi dengan oksigen (O₂) yang akan membentuk karat (Fe₂O₃).

3. Reaksi Dekomposisi 

Kebalikan dari reaksi kombinasi, jenis reaksi kimia dekomposisi mengurai satu zat menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana. Contohnya, air (H₂O) bisa dipecah menjadi hidrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis.

4. Reaksi Perpindahan Tunggal 

Reaksi perpindahan tunggal terjadi saat satu elemen dalam suatu senyawa digantikan oleh elemen lain. Misalnya, ketika besi dicelupkan ke dalam larutan tembaga sulfat, besi akan menggantikan tembaga yang menghasilkan besi sulfat dan tembaga murni.

5. Reaksi Perpindahan Ganda 

Reaksi perpindahan ganda seperti pertukaran pasangan di antara dua senyawa. Dua senyawa saling bertukar ion dan menghasilkan dua senyawa baru.

Misalnya, saat larutan natrium klorida (garam) dicampur dengan larutan perak nitrat akan terbentuk endapan perak klorida dan natrium nitrat.

6. Reaksi Presipitasi 

Jenis reaksi kimia yang terakhir menghasilkan zat padat yang terbentuk dari dua larutan. Zat padat ini disebut endapan dan biasanya terlihat mengendap di dasar larutan. Misalnya, ketika larutan barium klorida dicampur dengan natrium sulfat yang akan membentuk endapan barium sulfat.

Contoh Reaksi Kimia

Contoh-contoh reaksi kimia sebenarnya ada banyak di sekitar kita, baik yang terjadi secara alami maupun yang kita lakukan sehari-hari. Lalu, apa saja contoh reaksi kimia itu? Berikut beberapa contohnya:

1. Pembakaran Kertas atau Kayu 

Seperti yang sudah Mamikos sebutkan ketika membahas jenis reaksi kimia, contoh dari reaksi tersebut terjadi saat kamu membakar kertas atau kayu.

Kegiatan itu menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran antara bahan tersebut dengan oksigen di udara, menghasilkan karbon dioksida, air, dan abu.

2. Fotosintesis pada Tumbuhan 

Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa atau makanan dan oksigen. Bagi makhluk hidup seperti manusia dan hewan, reaksi ini sangat penting karena menghasilkan oksigen yang dibutuhkan.

3. Respirasi Sel pada Manusia 

Dalam tubuh kita, makanan yang mengandung glukosa akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan energi, air, dan karbon dioksida. Proses ini mirip dengan pembakara, hanya saja berlangsung di dalam sel tubuh kita.

4. Elektrolisis Air 

Contoh reaksi kimia dekomposisi terjadi saat kamu melakukan elektrolisis air dengan memberikan arus listrik. Hal itu menyebabkan air akan terurai menjadi gas hidrogen dan oksigen.

5. Pelepasan Karbonat dari Kapur 

Saat kapur kalsium karbonat (CaCO₃) dipanaskan, zat tersebut terurai menjadi kalsium oksida dan gas karbon dioksida.

6. Pembentukan Karat pada Besi 

Ketika besi dibiarkan terkena udara dan air, besi akan bereaksi dengan oksigen dan membentuk karat atau Fe₂O₃.

7. Reaksi Baking Soda dan Cuka 

Jika kamu mencampur baking soda (natrium bikarbonat) dengan cuka (asam asetat), maka terjadi reaksi yang menghasilkan gas karbon dioksida, air, dan natrium asetat. Reaksi ini juga sering digunakan dalam eksperimen membuat gunung berapi mini.

8. Reaksi Perpindahan Tembaga dan Besi 

Jika besi dimasukkan ke dalam larutan tembaga sulfat, tembaga akan mengendap, sementara larutan menjadi besi sulfat.

9. Pembentukan Garam Dapur (NaCl) 

Apabila natrium (logam) bereaksi dengan gas klorin (Cl₂), kedua zat tersebut akan bergabung membentuk natrium klorida (garam dapur)..

10. Reaksi Perpindahan Ganda pada Garam dan Asam 

Saat kamu mencampur larutan garam dapur (NaCl) dengan larutan perak nitrat (AgNO₃), terbentuk endapan putih perak klorida (AgCl) dan larutan natrium nitrat.

Penutup

Setelah membaca penjelasan Mamikos tentang 6 jenis reaksi kimia dan contoh-contohnya, semoga kamu lebih bisa memahami tentang fenomena tersebut, ya.

Dari reaksi sintesis yang membentuk senyawa baru hingga reaksi pembakaran yang menghasilkan energi dan perannya masing-masing pada kehidupan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta