7 Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan beserta Ciri-Ciri, dan Tujuannya

7 Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan beserta Ciri-Ciri, dan Tujuannya – Dalam membuat laporan hasil percobaan, tentu kamu tidak bisa sembarangan menuliskannya. Harus ada beberapa tahapan dalam menyusun laporan tersebut.

Tahapan tersebut dimulai dari pendahuluan berisi latar belakang, kajian teori yang digunakan, pembahasan tentang hasil penemuan serta daftar pustaka yang berisi referensi.

Jika kamu ingin mengulik lebih lengkap tentang kaidah kebahasaan teks laporan percobaan, simak ulasan di bawah ini hingga selesai, ya!

Tujuan Utama Teks Laporan Percobaan

Pexels/Andrea Piacquadio

Jika kamu sudah memahami bagaimana sistematikanya, pastikan juga memahami bagaimana kaidah kebahasaan teks laporan percobaan yang benar.

Hal ini karena kaidah kebahasaannya berbeda dari jenis teks lainnya, selain itu kaidah bahasa juga bisa menjadi ciri-cirinya.

Tujuan utama membuat laporan percobaan adalah untuk menuliskan hasil penelitian yang sudah dilakukan.

Jika kamu belum pernah mempelajari bagaimana kaidah kebahasannya, coba pahami penjelasannya berikut ini agar bisa membuat laporan dengan baik dan benar.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

Kaidah kebahasaan merupakan aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah kalimat.

Dalam menuliskan teks laporan percobaan tentu ada beberapa aturan yang harus diperhatikan agar membedakannya dari jenis teks lain dan enak dibaca.

Aturan-aturan yang harus diikuti sebenarnya kurang lebih sama dengan makalah ilmiah. Sama dengan karya ilmiah, teks ini dibuat dengan menuliskan tahapan penelitian serta hasilnya.

Kamu bisa memahaminya lebih lanjut dengan memperhatikan beberapa aturan kaidah kebahasaan teks laporan percobaan berikut ini.

1. Istilah Ilmiah

Kaidah kebahasaan teks laporan percobaan paling utama yang harus diperhatikan adalah penggunaan istilah-istilah ilmiah.

Laporan eksperimen atau penelitian termasuk dalam karya ilmiah, jadi sudah seharusnya menggunakan istilah-istilah ilmiah untuk menyebut sesuatu.

Jika kamu belum banyak mengetahui istilah-istilah ilmiah yang relevan dengan percobaanmu, sebaiknya buka KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia.

Kamu juga bisa mencari istilah di internet. Pastikan menggunakan istilah ilmiah paling benar dan sesuai dengan isi percobaannya.

Sayangnya banyak murid yang masih mengabaikan pentingnya menggunakan istilah ilmiah dalam laporan percobaannya.

Melupakan penggunaan istilah ilmiah juga bisa menjadi salah satu penyebab laporanmu direvisi oleh guru. Jadi jangan sampai melupakan aturan penting ini.

2. Bahasa Formal atau Baku

Selain menggunakan istilah ilmiah, kamu juga harus menggunakan kaidah kebahasaan teks laporan percobaan seperti bahasa formal atau baku.

Dalam pelaporan seperti ini, kamu tidak bisa menggunakan bahasa tidak formal atau bahasa daerah seperti Jawa, Madura dan lainnya.

Mungkin kamu bertanya-tanya mengapa dalam teks ini harus menggunakan bahasa formal atau baku.

Alasannya adalah karena ini merupakan karya ilmiah yang nantinya akan dibaca orang lain. Bisa saja orang lain yang akan membaca tersebut berasal dari daerah-daerah lain.

Jika kamu menggunakan bahasa daerah, tentu saja karya ilmiah tidak akan bisa dibaca oleh banyak orang di seluruh Indonesia.

Selain itu, penggunaan bahasa non formal juga belum tentu bisa dipahami oleh pembaca lain. Jadi sebaiknya gunakan bahasa Indonesia dengan formal.

3. Konjungsi

Kamu juga harus memperhatikan penggunaan konjungsi atau kata hubung dengan tepat.

Dalam kaidah kebahasaan teks laporan percobaan, kamu harus memahami bahwa konjungsi sebagai kata penghubung tidak mungkin diletakkan di awal kalimat, melainkan harus di tengah kalimat.

Kesalahan ini sering sekali dilakukan oleh murid-murid.

Misalnya mereka menuliskan kata dan di awal kalimat sebagai pembukanya, padahal ini tidak diperbolehkan karena tidak sesuai dengan aturan seharusnya dalam sebuah karya ilmiah.

Jika kamu ingin menuliskan teks laporan setelah melakukan eksperimen atau penelitian, pastikan sudah memahami semua jenis konjungsi atau kata hubung serta apa maknanya.

Selain itu, pahami juga kapan konjungsi harus digunakan dan kapan tidak perlu digunakan.

4. Deskripsi atau Pendefinisian

Kaidah kebahasaan teks laporan percobaan lain juga harus diperhatikan adalah penggunaan kalimat untuk mendefinisikan atau mendeskripsikan sesuatu.

Dalam sebuah karya ilmiah, tentu harus ada teori yang melandasi adanya penelitian atau eksperimen.

Teori-teori tersebut berisi definisi beberapa hal yang memiliki kaitan dengan percobaannya.

Deskripsi atau definisi bisa dituliskan sesuai dengan KBBI atau menurut para ahli. Biasanya terdapat kata adalah atau merupakan saat mendefinisikan sesuatu.

Jika dalam laporanmu tidak boleh menuliskan sebuah teori sama persis karena ada aturan plagiasi, maka kamu harus melakukan parafrase atau menulis sesuatu dengan bahasa lain namun maknanya tetap sama. 

5. Menggunakan Sinonim atau Antonim

Sinonim dan antonim juga menjadi salah satu kaidah kebahasaan teks laporan percobaan yang perlu diperhatikan.

Saat membuat pelaporan, tentu ada beberapa kata yang sebaiknya ditulis sinonimnya saja. Hal ini dilakukan jika ada aturan seperti menghindari plagiasi.

Sinonim dan antonim juga harus ditulis sesuai dengan KBBI. Kamu juga harus memastikan bahwa sinonim dan Antonim yang dituliskan sudah merupakan bahasa baku.

Apalagi dalam karya ilmiah memang harus menggunakan bahasa baku atau formal.

Tetapi kamu boleh tidak menggunakan sinonim atau antonim jika tidak ada aturan yang berkaitan dengan plagiasi. Meskipun akan lebih baik lagi jika menggunakan sinonim atau antonim dalam penulisannya.

6. Kata Bilangan

Tidak jarang dalam karya ilmiah ada bilangan yang harus dituliskan.

Namun, ada kaidah kebahasaan teks laporan percobaan tentang bilangan yang harus dipahami dengan baik. Jika harus memasukkan bilangan, maka kamu harus menuliskan kata bilangannya.

Kata bilangan merupakan sebuah kata yang menggambarkan bilangan. Misalnya ada angka 7, maka dalam karya ilmiah harus ditulis tujuh. Jangan sampai menuliskan angka karena hal ini tidak diperbolehkan. 

Masih banyak murid yang tidak mengetahui aturan ini, sehingga sering mengalami revisi. Angka atau bilangan boleh dituliskan dalam karya ilmiah jika menggunakan tabel.

Jika termasuk dalam paragraf, maka harus menggunakan kata bilangan agar lebih formal.

7. Banyak Menggunakan Kata Kerja

Laporan percobaan merupakan teks yang menjelaskan tentang langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dalam penelitian.

Sehingga, sebaiknya kamu menggunakan kata kerja lebih banyak untuk menjelaskan Tindakan atau tahapan-tahapan dalam melakukan percobaannya.

Terutama jika tahapan dalam melakukan penelitian dituliskan dalam bentuk poin-poin, maka sudah seharusnya menggunakan lebih banyak kata kerja.

Pastikan juga sudah menulis kata kerja sesuai dengan KBBI atau menggunakan kata baku.

Memperhatikan kaidah bahasa harus dilakukan bahkan sebelum menuliskan laporannya.

Tujuannya adalah agar tidak perlu merevisi laporan hingga berulang-ulang kali. Setelah menulis laporannya, kamu juga harus mengecek kaidahnya sekali lagi untuk memastikan.

Jika kamu sudah belajar tentang sistematika penulisan dan kaidah kebahasaan teks laporan percobaan, tentu kamu bisa mudah menghindari revisi laporannya dari guru.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta