15 Kata-kata Sungkem kepada Orang Tua Bahasa Indonesia saat Lebaran Idul Fitri 2024
Apabila kamu sedang mencari contoh kata-kata untuk melakukan sungkem saat lebaran Idul Fitri, temukan di artikel ini.
Kata-kata Sungkem kepada Orang Tua Bahasa Indonesia saat Lebaran Idul Fitri 2024 – Pada saat momen lebaran Idul Fitri, tentu acara puncaknya adalah kegiatan silaturahmi atau bermaaf-maafan, terutama pada orang tua.
Di Indonesia, sebagai bagian dari tradisi dan budaya hormat terhadap orang tua, ada yang namanya sungkeman, yakni permohonan maaf kepada orang tua dengan kata-kata serta gesture tertentu.
Bagi kamu yang belum punya referensi kata-kata sungkem kepada orang tua bahasa Indonesia saat lebaran Idul Fitri 2024, temukan contohnya di sini.
Asal-usul Budaya Sungkem
Daftar Isi [hide]

Tradisi sungkem adalah salah satu budaya yang kental di Indonesia, terutama di Jawa, yang melibatkan ungkapan rasa hormat dan penghormatan kepada orang tua atau sesama yang lebih tua.
Asal usul tradisi sungkem ini bisa ditelusuri dari akar budaya dan nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, yang sangat menghargai nilai keluarga dan hierarki sosial.
Istilah sungkem berasal dari bahasa Jawa yang artinya ‘bersujud’, atau ‘bertekuk lutut’. Aktivitas dari sungkem lalu disebut sungkeman.
Tradisi sungkem memiliki sejarah panjang yang melibatkan budaya Jawa yang kaya akan nilai-nilai kekeluargaan dan tata krama.

Advertisement
Kata “sungkem” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah menghormat atau memberikan penghormatan dengan cara yang sopan.
Tradisi ini dilakukan sebagai wujud pengakuan dan rasa terima kasih kepada orang yang lebih tua atau yang lebih dihormati dalam masyarakat.
Seiring dengan nilai-nilai kearifan lokal yang berakar dalam budaya Jawa, tradisi sungkem diyakini sebagai bagian dari upaya memperkuat jalinan kekeluargaan dan masyarakat yang harmonis.
Sungkem merupakan tindakan yang mengandung makna lebih dari sekadar tindakan fisik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai seperti kesopanan, hormat, dan rasa tanggung jawab sosial.
Dalam masyarakat Jawa klasik, tradisi sungkem juga melambangkan pengakuan kasta atau struktur sosial yang kuat.
Pada masa lalu, sungkem seringkali dilakukan oleh generasi muda sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua atau tokoh yang lebih tua. Hal ini juga mencerminkan adanya nilai-nilai sopan santun yang sangat dijunjung tinggi dalam budaya Jawa.