Mengenal Ketimpangan Sosial Ekonomi beserta Contoh Kasusnya, Lengkap!

Mengenal Ketimpangan Sosial Ekonomi beserta Contoh Kasusnya, Lengkap — Ketimpangan sosial ekonomi dapat ditemui di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai pengertian menurut ahli, dampak dan contoh kasusnya.

Mamikos harap, dengan memahami esensi isi artikel ini dan melihat studi kasus konkret, kamu akan mengerti mengapa penting untuk mengatasi ketimpangan.

Ketimpangan Sosial Ekonomi

Freepik.com/@Freepik

Ketimpangan sosial ekonomi adalah keadaan di mana terjadi ketidakseimbangan kondisi di tengah masyarakat, akibat faktor penghambat tertentu.

Menurut situs Kemdikbud, ketimpangan sosial adalah ketidakadilan status dan kedudukan seseorang dalam masyarakat.

Ketimpangan sosial ekonomi adalah hasil dari ketidakseimbangan dalam kondisi yang terjadi di masyarakat, yang disebabkan oleh halangan tertentu. 

Sementara itu, faktor penghambat merujuk kepada segala hal yang menghalangi individu dalam memanfaatkan akses atau sumber daya yang tersedia.

Pengertian Ketimpangan Sosial Ekonomi Menurut Ahli

Berikut adalah pengertiannya menurut para ahli sosiologi:

1. Budi Winarno

Budi Winarno menggambarkan ketimpangan sosial sebagai konsekuensi dari kegagalan pembangunan dalam mengakomodasi kebutuhan fisik dan psikis individu di era globalisasi.

2. Jonathan Haughton

Jonathan Haughton mengartikan ketimpangan sosial sebagai bentuk ketidakadilan yang timbul selama proses pembangunan.

3. Roichatul Aswidah

Roichatul Aswidah melihat ketimpangan sosial sebagai hasil yang tertinggal dari pertumbuhan ekonomi yang berlangsung.

4. William Ogburn

William Ogburn memahami ketimpangan sosial sebagai perubahan dalam masyarakat yang melibatkan unsur-unsur yang terhubung satu sama lain.

5. Andrinof A. Chaniago

Andrinof A. Chaniago menyatakan bahwa ketimpangan sosial berakar dari perbedaan dalam akses terhadap sumber daya dan peluang yang tersedia.

Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial Ekonomi

Berikut adalah faktor penyebab ketimpangan sosial ekonomi beserta penjelasannya:

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi sering kali dianggap sebagai pemicu utama ketimpangan sosial.

Ketimpangan ini timbul akibat ketidakmerataan dalam pembangunan ekonomi, yang disebabkan oleh perbedaan antar wilayah.

Faktor ekonomi juga dapat dipengaruhi oleh distribusi pendapatan, tingkat pengangguran, dan tingkat inflasi, yang semuanya berperan dalam menciptakan ketidaksetaraan ekonomi.

2. Faktor Demografi

Perbedaan kondisi demografis antara kelompok masyarakat dapat mencakup jumlah penduduk, komposisi demografis, dan penyebaran geografis.

Perbedaan ini mempengaruhi akses mereka terhadap sumber daya dan peluang yang ada.

Selain itu, faktor demografi juga memiliki dampak terhadap tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.

3. Faktor Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap ketimpangan sosial, karena memiliki potensi untuk meningkatkan status sosial dan mobilitas individu.

Kualitas fasilitas pendidikan yang tidak merata di beberapa wilayah dapat memengaruhi akses terhadap lapangan kerja dan peluang untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama di Indonesia.

4. Faktor Kesehatan

Akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai dan lingkungan yang sehat dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.

Ketimpangan sosial ekonomi dapat mempengaruhi akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai dan lingkungan yang sehat.

5. Faktor Kemiskinan

Kemiskinan menjadi salah satu faktor. Kemiskinan dapat mempengaruhi akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.

Selain itu, kemiskinan juga dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.

6. Faktor Letak Geografis

Letak geografis suatu wilayah dapat mempengaruhi akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang ada.

Wilayah yang terpencil atau terisolasi dapat mengalami kesulitan dalam mengakses sumber daya dan kesempatan yang ada.

Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dan ketimpangan sosial ekonomi di wilayah tersebut.

7. Diskriminasi dan Ketidaksetaraan Sosial

Diskriminasi berdasarkan faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, agama, orientasi seksual, atau kebangsaan juga dapat menjadi penyebab ketimpangan sosial ekonomi.

Diskriminasi dalam hal pekerjaan, pendidikan, atau akses ke layanan dapat menghalangi individu atau kelompok tertentu dalam mencapai potensi ekonomi mereka.

Diskriminasi ini menciptakan hambatan dalam mobilitas sosial dan ekonomi, menghasilkan ketidaksetaraan yang bertahan lama.

8. Faktor Struktural

Faktor-faktor struktural, seperti kondisi ekonomi global, ketidakstabilan politik, dan perubahan teknologi, juga dapat mempengaruhi ketimpangan sosial ekonomi.

Misalnya, resesi ekonomi dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan pengurangan pendapatan bagi kelompok tertentu.

Sementara kemajuan teknologi tertentu dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam hal keterampilan dan peluang pekerjaan.

9. Warisan dan Kebijakan Pemerintah

Kebijakan ekonomi dan sosial yang diterapkan oleh pemerintah juga dapat memengaruhi.

Misalnya, kebijakan pajak yang menguntungkan golongan kaya atau kebijakan pembangunan yang tidak merata dapat memperburuk ketidaksetaraan ekonomi.

Selain itu, ketidaksetaraan dalam kepemilikan tanah dan sumber daya alam juga dapat menjadi faktor penting dalam ketimpangan sosial ekonomi di beberapa wilayah.

Dampak Ketimpangan Sosial Ekonomi

Ketimpangan sosial ekonomi memiliki dampak positif dan negatif yang dapat dirasakan dalam masyarakat. Mari kita jelaskan secara detail masing-masing dampaknya:

Dampak Positif

1. Motivasi untuk Kemajuan

Ketimpangan sosial ekonomi dapat memberikan motivasi bagi individu untuk mencapai kesuksesan ekonomi.

Orang-orang yang melihat perbedaan dalam pendapatan dan kekayaan antara kelompok yang lebih kaya dan kurang mampu mungkin termotivasi untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka.

Dalam beberapa kasus, kompetisi ekonomi yang sehat dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang positif.

2. Dukungan Sosial dan Filantropi

Ketimpangan ekonomi juga dapat menghasilkan dukungan sosial dan filantropi dari kelompok yang lebih mampu.

Orang-orang yang memiliki kekayaan yang signifikan sering kali berkontribusi pada amal dan yayasan untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

Hal ini dapat menghasilkan program-program bantuan sosial, beasiswa pendidikan, dan proyek-proyek amal lainnya yang memberikan manfaat bagi masyarakat yang memerlukan.

3. Investasi dalam Ekonomi

Dalam beberapa kasus, ketimpangan ekonomi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung investasi dalam ekonomi.

Pengusaha dan investor mungkin melihat peluang dalam pasar untuk produk dan layanan yang melayani kelompok dengan pendapatan tinggi.

Ini dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Investasi ini juga dapat menghasilkan pengembangan infrastruktur yang lebih baik dan kemajuan teknologi.

Dampak Negatif

1. Ketidaksetaraan Peluang

Ketimpangan sosial ekonomi dapat menciptakan ketidaksetaraan peluang yang signifikan.

Individu dari lapisan masyarakat yang kurang mampu mungkin memiliki akses terbatas ke pendidikan berkualitas, perawatan kesehatan, dan pekerjaan yang layak.

Hal ini dapat menghasilkan siklus ketidaksetaraan yang sulit diputus. Di mana anak-anak yang lahir dalam keluarga keterbatasan ekonomi sering kali menghadapi hambatan yang sulit diatasi.

2. Ketegangan Sosial

Ketimpangan ekonomi yang ekstrem dapat menghasilkan ketegangan sosial dalam masyarakat.

Individu atau kelompok yang merasa diperlakukan tidak adil atau terpinggirkan dapat merasa marah dan tidak puas.

Ini dapat mengarah pada ketegangan sosial, protes, atau bahkan konflik yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat.

3. Kualitas Hidup yang Rendah

Ketimpangan ekonomi dapat berdampak negatif pada kualitas hidup sebagian besar penduduk.

Masyarakat dengan ketidaksetaraan yang tinggi cenderung memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan yang berkualitas, pendidikan yang memadai, dan perumahan yang layak.

Ini dapat menghasilkan masalah kesehatan yang lebih serius, rendahnya tingkat pendidikan, dan kondisi hidup yang buruk bagi sebagian besar populasi.

4. Kesenjangan Kesehatan

Ketimpangan sosial ekonomi sering kali terkait dengan perbedaan dalam kesehatan masyarakat.

Orang-orang dari kelompok ekonomi lebih rendah cenderung memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan dan mungkin mengalami tingkat stres lebih tinggi akibat ketidakpastian ekonomi.

Ini dapat menghasilkan kesenjangan kesehatan yang signifikan, dengan angka kematian dan penyakit yang lebih tinggi di kalangan kelompok yang kurang mampu.

5. Perpecahan Sosial

Ketimpangan sosial ekonomi juga dapat menghasilkan perpecahan sosial dalam masyarakat.

Perbedaan dalam pendapatan dan kekayaan dapat menghasilkan perasaan ketidakpuasan dan ketidakadilan yang dapat memperburuk perpecahan antara berbagai kelompok sosial.

Ini dapat mengganggu solidaritas sosial dan integrasi masyarakat.

6. Pengaruh terhadap Mobilitas Sosial

Ketimpangan sosial ekonomi dapat memengaruhi mobilitas sosial, yaitu kemampuan individu untuk naik dalam hierarki sosial dan ekonomi.

Ketika kesempatan untuk mobilitas ekonomi terbatas, orang mungkin merasa terjebak dalam kondisi sosial dan ekonomi mereka yang saat ini.

Hal ini dapat menghambat potensi individu dan merusak keyakinan dalam masyarakat yang adil.

7. Peningkatan Ketidakstabilan Sosial

Ketimpangan ekonomi yang signifikan dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dalam masyarakat.

Ketegangan antara kelompok-kelompok yang berbeda, protes, unjuk rasa, atau bahkan kerusuhan sosial dapat menjadi konsekuensi dari ketidaksetaraan yang tinggi.

Ini dapat mengancam kedamaian dan stabilitas sosial.

Contoh Kasus Ketimpangan Sosial Ekonomi

Berikut adalah contoh kasus ketimpangan sosial ekonomi yang sudah Mamikos susun untuk kamu pelajar:

1. Contoh Kasus Ketimpangan Pendapatan

Salah satu contoh kasus ketimpangan sosial ekonomi yang terkenal adalah ketimpangan ekonomi yang sangat mencolok di Amerika Serikat.

Dalam beberapa tahun terakhir, ketimpangan ini telah menjadi topik perdebatan nasional dan internasional.

Ketimpangan di Amerika Serikat tercermin dalam ketimpangan pendapatan yang signifikan antara kelompok kaya dan miskin.

Sejumlah studi telah mengungkapkan bahwa 1% teratas penduduk Amerika Serikat memiliki proporsi pendapatan yang sangat besar.

Sementara itu, sebagian besar penduduk hanya menerima bagian kecil dari pendapatan nasional.

Faktanya, ketimpangan pendapatan di AS mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sejak akhir abad ke-19.

2. Contoh Kasus Ketimpangan Pendapatan

Salah satu contoh yang mencolok adalah ketimpangan pendapatan yang tinggi antara kelompok kaya dan miskin di Indonesia.

Meskipun ekonomi Indonesia tumbuh dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir, ketimpangan pendapatan tetap menjadi masalah yang signifikan.

Sejumlah besar penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan atau pendapatan rendah, sementara sebagian kecil dari populasi mendapatkan pendapatan sangat tinggi.

Ketimpangan ini terlihat jelas dalam perbedaan antara pendapatan urban dan pedesaan, serta antara wilayah yang lebih makmur dan yang lebih miskin di Indonesia.

3. Contoh Kasus Ketimpangan Akses Pendidikan

Ketimpangan sosial ekonomi juga terlihat dalam akses ke pendidikan di Indonesia.

Meskipun ada kemajuan dalam meningkatkan akses pendidikan, masih ada banyak anak yang tidak dapat mengakses pendidikan berkualitas.

Anak-anak dari keluarga miskin mungkin memiliki akses terbatas ke pendidikan tinggi dan terpaksa putus sekolah karena biaya atau tantangan lainnya.

Ini menciptakan ketidaksetaraan dalam peluang pendidikan dan peluang ekonomi di masa depan.

4. Contoh Kasus Ketimpangan Kesehatan

Ketimpangan sosial ekonomi juga mempengaruhi akses ke layanan kesehatan di Indonesia.

Orang-orang yang memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan berkualitas mungkin mengalami risiko kesehatan yang lebih tinggi.

Ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam tingkat kesehatan dan harapan hidup antara kelompok yang lebih mampu dan yang kurang mampu.

5. Contoh Kasus Ketimpangan Regional

Ketimpangan sosial ekonomi juga terlihat dalam perbedaan antara wilayah-wilayah di Indonesia.

Beberapa wilayah, terutama di pulau-pulau Jawa dan Bali, lebih makmur dan lebih maju secara ekonomi daripada wilayah-wilayah di luar pulau utama.

Ini menciptakan ketidaksetaraan antara wilayah-wilayah yang lebih perkotaan dan yang lebih pedesaan, serta antara Jawa-Bali dan wilayah-wilayah perifer.

Penutup

Itulah artikel yang sudah Mamikos susun untuk kamu. Tanpa kita sadari, ketimpangan di seluruh dunia semakin menguat.

Apalagi sejak pandemi Covid-19, langkah-langkah untuk mengurangi ketimpangan itu semakin mendesak kita untuk turun tangan.

Kita telah melihat bagaimana ketimpangan sosial ekonomi dapat mempengaruhi kehidupan dan peluang individu, memicu ketegangan sosial, dan menciptakan ketidaksetaraan.

Upaya kolaboratif dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.

Mari bersama-sama berkomitmen untuk mengurangi ketimpangan dan mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta