12+ Cerita Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Penuh Pesan Moral dan Mendidik, Bikin Cepat Tidur

Cerita Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak Penuh Pesan Moral dan Mendidik, Bikin Cepat Tidur – Berdasarkan beberapa penelitian dongeng yang dibacakan oleh orang kepada anak sebelum tidur memiliki banyak sekali manfaat.

Selain dapat mempererat hubungan orang tua dengan anak dari sisi emosional, dongeng yang dibacakan sebelum tidur dapat membuat daya imajinasi anak jauh lebih berkembang.

Cerita Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak

https://www.freepik.com/author/lifestylememory

Pembacaan dongeng sebelum anak tidur bukan semata sebagai pengantar tidur. Melainkan diharapkan mampu memberikan sejumlah manfaat kepada anak.

Untuk itu orang tua harus lebih selektif dalam memilih dongeng yang akan dibacakan kepada anak sebelum tidur.

Sebab, hanya dongeng yang penuh pesan moral dan mendidik saja yang akan memberikan manfaat baik kepada anak.

Mengenai apa saja manfaat yang akan diperoleh dengan membacakan dongeng kepada anak sebelum tidur adalah sebagai berikut.

Manfaat Membaca Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak

  • Membantu menanamkan nilai dan pengembangan moral pada anak.
  • Mendukung perkembangan sensorik dan kognitif anak.
  • Melatih empati pada anak.
  • Menumbuhkan kreativitas dan keterampilan penalaran anak.
  • Membantu mengembangkan kosakata dan pengetahuan anak.

Sebenarnya ada banyak sekali dongeng-dongeng yang bagus untuk dibacakan sebagai dongeng pengantar tidur kepada anak.

Dalam artikel ini akan disampaikan beberapa judul dongeng yang bisa dipakai sebagai referensi sebagai pengantar tidur.

Berikut Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak

1. Kancil dan Kura-kura

https://dongengceritarakyat.com/

Pada zaman dahulu, di sebuah hutan yang lebat hiduplah dua sahabat yakni seekor kancil dan seekor kura-kura. Kancil selalu merasa dirinya lebih unggul daripada kura-kura.

Suatu hari, Kancil menantang kura-kura untuk berlomba lari. Kura-kura menerima tantangan tersebut.

Tentu saja hal ini membuat Kancil sangat senang. Sebab, di hutan itu Kancil terkenal sebagai salah satu binatang yang memiliki kemampuan lari paling cepat.

Berkat kemampuan yang dimilikinya, tentu saja Kancil merasa bakal dapat dengan mudah mengalahkan Kura-kura dalam lomba lari tersebut.

Pada hari yang telah ditentukan, semua binatang di hutan hadir untuk menyaksikan lomba lari antara Kancil dengan Kura-kura.

Saat matahari sepenggalah tingginya, perlombaan lari antara Kancil dan Kura-kura dimulai. Usai peluit tanda lomba dimulai dibunyikan.

Kancil langsung lari dengan cepatnya meninggalkan Kura-kura jauh di belakang. Setelah berhasil meninggalkan Kura-kura jauh di belakang. Muncullah kesombongan di hati Kancil.

Di tengah perjalanan Kancil memutuskan untuk tidur. Ia tidak segera menyelesaikan lomba lari karena yakin Kura-kura tidak mampu menyusulnya.

Sayangnya, perkiraan Kancil salah. Meskipun lambat, dengan kesungguhan dan tekad yang luar biasa Kura-kura mampu menyusul Kancil.

Kancil baru bangun saat Kura-kura sudah ada beberapa langkah dari garis finish. Merasa kecolongan dan tidak ingin kalah dari Kura-kura.

Kancil segera bangkit dan berlari dengan kecepatan penuh. Sayangnya, semuanya sudah terlambat.

Kura-kura akhirnya mampu mengalahkan Kancil yang sombong. Semenjak kekalahannya itu Kancil tidak pernah meremehkan siapapun dan berubah menjadi sosok yang lebih baik.

2. Semut dan Belalang

https://tabbayun.com/

Di tengah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin bekerja. Setiap hari semut kecil ini selalu bekerja untuk mengumpulkan makanan dan menyimpannya di dalam lumbung.

Teriknya matahari dan derasnya air hujan, tidak menyurutkan semangat sang Semut untuk mengumpulkan makanan.

Pada suatu hari, ketika sang Semut sedang berusaha membawa makanannya untuk disimpan di lumbung, sang Semut bertemu dengan seekor belalang yang sedang asyik berjemur sambil bermalas-malasan.

“Hai semut. Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya belalang.

“Aku sedang mengumpulkan makanan untuk kusimpan di lumbung,” jawab Semut.

Jawaban Semut ini membuat Belalang tertawa.

“Untuk apa bersusah payah mengumpulkan makanan, bukankah di hutan banyak sekali makanan yang bisa kita santap?” tanya Belalang.

Semut tidak menjawabnya karena memilih melanjutkan pekerjaannya. Beberapa bulan sejak pertemuan itu tibalah musim dingin.

Saat musim dingin tiba, semua makanan yang ada di hutan habis. Daun-daun dan rumput hijau yang menjadi makanan belalang menghilang karena tertutup salju.

Belalang yang sangat kelaparan dan tidak memiliki makanan teringat kepada Semut untuk meminta bantuan.

Saat tiba di rumah Semut, terlihat Semut sedang menyiapkan makan malam. Semut yang tidak tega melihat Belalang kelaparan memberikan semangkuk sup buatannya kepada Belalang.

Semangkuk sup buatan Semut sangat berarti bagi Belalang. Berkat sup buatan Semut membuat rasa lapar yang dirasakan Belalang sedari tadi hilang seketika.

Selain mengucapkan terima kasih atas kebaikan Semut. Sejak hari itu Belalang berjanji untuk tidak malas lagi.

3. Kisah Petani Serakah

https://www.youtube.com/@gubugdongeng9885

Zaman dahulu hiduplah seorang petani yang sangat pandai menanam gandum. Setiap kali menanam gandum petani ini selalu dapat panenan yang melimpah.

Suatu hari di musim semi, ia berdoa, “Tuhan, jika hari cerah, aku akan memanen gandumku.”

Keesokan harinya, matahari bersinar cerah. Petani itu memanen sebagian gandumnya. Setelah itu, ia berdoa lagi, “Tuhan, jika hari ini hujan, pasti baik untuk gandumku yang lain.”

Esok harinya turun hujan. Petani berdoa lagi, “Tuhan, seandainya hujannya lebih deras, pastinya gandumku akan lebih cepat tumbuh.”

Esoknya hujan kembali turun. Musim panas tiba, Petani memanen gandum dan menumpuknya menjadi satu di ladang.

Selesai memanen gandum miliknya. Petani itu berdoa, “Tuhan, seandainya Engkau menurunkan lebih banyak hujan tentunya hasil panenku jauh lebih baik dari ini.”

Musim panas masih berlangsung. Petani ingin segera menanam gandum. Ia berdoa dengan kesal, “Tuhan, mengapa Engkau tidak memberiku hujan lebih banyak? Berilah aku hujan supaya aku bisa segera menanam gandum dan memanennya!”

Sesaat setelah petani menyelesaikan doanya. Turunlah hujan yang sangat deras selama beberapa hari.

Hujan ini tidak hanya merendam sawah dan membuat gandum milik petani mati. Tetapi, juga membuat rumah dan seluruh panen milik petani hanyut terbawa banjir.

4. Kisah Beruang dan Lebah

https://www.youtube.com/@menarapembelajar

Di sebuah hutan, hiduplah dua sahabat yakni Beruang dan Lebah. Suatu hari Lebah berencana akan pergi mencari madu di tempat yang jauh.

Ia meminta kepada Beruang, sahabatnya untuk menjaga rumahnya. Beruang pun menyetujui permintaan Lebah.

Selang beberapa saat kemudian, Beruang merasa sangat lapar. Pada saat itu Beruang melihat di sarang Lebah ada banyak sekali madu.

Beruang yang tidak lagi mampu menahan rasa laparnya langsung merusak sarang milik Lebah untuk mengambil madu milik Lebah.

Setelah puas menikmati madu milik Lebah. Beruang yang kekenyagan tidur langsung dengan pulas.

Lebah yang pulang sangat kaget melihat sarangnya hancur. Ia lebih kaget lagi melihat mulut Beruang penuh dengan sisa madu.

Seketika Lebah yakin bahwa yang merusak dan menjarah madu miliknya adalah Beruang yang merupakan sahabatnya sendiri.

Lebah yang marah langsung menyengat Beruang dengan seluruh kekuatannya. Sengatan Lebah ini membuat Beruang bangun dari tidurnya.

Melihat Lebah yang marah membuat Beruang ketakutan. Meskipun meminta maaf, tapi Lebah tak mau memaafkannya.

5. Angsa dan Telur Emas

https://www.youtube.com/@indonesianmoralstories554

Pada zaman dahulu, di sebuah desa hiduplah seorang petani miskin yang memiliki seekor angsa ajaib.

Setiap hari, angsa milik petani ini mampu bertelur emas. Petani itu sangat senang dan berkat telur emas dari angsanya ini membuat petani menjadi kaya raya.

Namun, tidak lama kemudian, petani itu menjadi tidak sabar dan ingin mendapatkan lebih banyak telur emas.

Ia memutuskan untuk membunuh angsanya yang dapat bertelur emas karena ingin mengambil semua telur emas yang ada di dalam tubuhnya.

Saat membunuh angsa itu, ia sangat terkejut karena tidak menemukan satu telur emas pun di dalam tubuh angsa itu.

Petani itu menyesal karena telah membunuh angsa yang telah memberinya kebahagiaan dan kekayaan.

Selepas kematian angsa ajaib miliknya. Petani itu hidup miskin kembali. Sang petani pun menyesal karena telah berbuat serakah.

6. Malin Kundang

https://pikiran-rakyat.com/

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak muda bernama Malin Kundang. Ia berasal dari keluarga nelayan yang sangat miskin.

Ayahnya telah meninggal dunia sejak ia masih kecil, sehingga ia harus hidup bersama ibunya yang bekerja keras sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Suatu hari, Malin Kundang memutuskan untuk merantau ke kota besar untuk mencari keberuntungan.

Ia berjanji akan kembali ke desanya setelah sukses. Berkat doa ibunya Malin Kundang pun menjadi seorang saudagar yang sukses.

Suatu hari Malin Kundang pulang kembali ke desanya untuk berbelanja rempah-rempah. Saat mendengar anaknya pulang.

Ibunya Malin Kundang menemui anaknya. Sayangnya, saat bertemu dengan ibu yang telah melahirkannya.

Malin Kundang yang sudah menjadi sosok yang sukses tidak mau mengakui ibunya karena malu dengan penampilan ibunya.

Ibu Malin Kundang sangat sedih dan kecewa dengan perlakuan putranya. Ia berdoa kepada Tuhan agar putranya mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Tak lama kemudian, pada saat Malin Kundang berlayar turunlah hujan yang deras dan petir yang menyambar-nyambar. Sebuah petir menyambar Malin Kundang dan mengubahnya menjadi batu.

Sementara gelombang yang besar membuat kapal besar milik Malin Kundang karam ditelan ganasnya lautan.

7. Tiga Kata Ajaib

pexels.com/@samerdaboul/

Beberapa hari ini Bul-bul si gajah kecil sering terlihat murung. Ia sedih karena merasa dikucilkan oleh teman-temannya.

Di sekolah, saat sedang istirahat tidak ada satu pun teman-temannya yang mau bermain dengannya.

“Bul-bul kenapa kamu duduk di sini sendirian? Kamu kok tidak ikutan main sama teman-temanmu?” Tanya Bu Guru di suatu siang.

“Tidak ada yang mau main sama saya, Bu,” jawab Bul-bul sedih.

“Memangnya kamu telah berbuat salah apa? Sehingga temanmu bisa berbuat setega itu?” Desak Bu Guru.

“Tidak tahu, Bu,” jawab Bul-bul seraya menggelengkan kepala.

Sebenarnya Bu Guru tahu penyebab masalah yang dihadapi Bul-bul. Semua yang terjadi pada Bul-bul disebabkan karena tindakannya sendiri.

Bul-bul dijauhi teman-temannya karena sering berbuat seenaknya sendiri dan selalu mau menang sendiri.

Meski demikian Bu Guru tidak serta langsung menyalahkan Bul-bul atas tindakannya tersebut. Daripada memarahi Bul-bul. Bu Guru lebih memilih memberi pengertian kepada Bul-bul.

“Bul-bul ibu mau tanya. Apakah kamu betul-betul mau bermain bersama teman-temanmu lagi?”

“Iya, Bu. Bul-bul sangat menginginkannya.”

“Kalau kamu memang betul-betul menginginkannya. Ibu punya cara agar kamu bisa disukai teman-temanmu lagi.”

“Serius, Bu? Bagaimana caranya?”

“Caranya gampang sekali. Kamu hanya harus mengucapkan tiga kata ajaib ini.”

“Hah… tiga kata ajaib? Apa saja itu Bu?”

“Tiga kata ajaib itu antara lain maaf, tolong, dan terima kasih,” jawab Bu Guru.

“Lalu cara menggunakannya bagaimana, Bu? Apakah saya harus mengucapkannya sekaligus?”

Pertanyaan dari Bul-bul ini membuat Bu Guru tersenyum sambil menggelengkan kepala.

“Jelas tidak Bul-bul. Kamu harus memilih dan menggunakan satu dari kata ajaib tadi. Kata yang kamu ucapkan harus sesuai dengan situasi yang sedang kamu alami.”

“Bul-bul jadi tambah bingung, Bu. Bisa dikasih contoh?”

Sekali lagi Bu Guru tersenyum.

“Ibu kasih contoh, ya! Misalnya kamu mau minta tolong pada teman kamu untuk mengambilkan bola. Jangan katakan ambilkan bola itu. Tapi katakan Tolong ambilkan bola itu.”

“Iya, Bu. Bul-bul paham.”

“Lalu jika bolanya sudah diambilkan. Jangan lupa ucapkan terimakasih. Dan satu lagi. Jangan lupa untuk minta maaf bila berbuat salah. Bagaimana kamu sudah paham kan?”

“Iya, Bu. Sekarang Bul-bul sudah paham. Terimakasih atas penjelasannya ya Bu?”

“Sama-sama, Bul-bul.”

Keesokan harinya Bul-bul mempraktekkan apa yang telah diajarkan oleh Bu Guru.

Saat itu tanpa sengaja saat di dalam kelas Bul-bul tanpa sengaja menjatuhkan penggaris milik Rin-rin si Rubah yang duduk di belakangnya.

“Oh, maafkan aku ya, Rin. Kemarin aku tidak sengaja telah menjatuhkan penggaris milikmu,” kata Bul-bul, sambil mengambilkan penggaris milik Rin-rin. Setelah itu Bul-bul meletakkan penggaris yang baru dia jatuhkan itu dibangku Rin-tin.

“Tidak apa-apa kok Bul-bul. Terimakasih karena kamu telah mau mengambilkan penggaris saya,” jawab Rin-rin.

Rin-rin merasa heran dengan yang dilakukan Bul-bul.“Tidak biasanya Bul-bul bersikap seperti ini,” batin Rin-rin.

Beberapa saat kemudian Bul-bul nampak kesulitan. Berkali-kali dia mencoba menggaruk punggungnya.

Tetapi tetap saja tidak bisa menjangkau punggungnya yang terasa gatal. Rin-rin yang melihat kejadian itu segera bertanya.

“Kamu kenapa Bul?” Tanya Rin-rin.

“Punggungku terasa gatal tapi aku tidak bisa menggaruknya,” jawab Bul-bul.

“Apakah aku boleh minta tolong padamu untuk menggaruknya?” pinta Bul-bul.

“Boleh saja,” jawab Rin-rin.

Dengan senang hati Rin-rin membantu menggosokkan punggung Bul-bul. “Hmmmm, enak sekali,” ucap Bul-bul lirih. “Nah sekarang sudah cukup Rin. Gatalnya sudah hilang. Terimakasih ya,” ucap Bul-bul.

“Sama-sama Bul-bul,” jawab Rin-rin.

Perubahan yang ada pada diri Bul-bul ini membuat Rin-rin yakin jika Bul-bul sudah berubah. Seiring berjalannya waktu Bul-bul semakin sering mengatakan tiga kata ajaib yang didapatnya dari gurunya.

Hasilnya sungguh ajaib. Kini Bul-bul tidak lagi kesepian. Bul-bul punya banyak sekali teman.

8. Beo Kecil dan Goa Kejujuran

pexels.com/@couleur-1208853/

Suatu hari seekor burung beo kecil yang suka mengejek teman-teman sepermainannya berhasil menemukan goa kejujuran yang pernah diceritakan ibunya.

Dia mencari goa itu karena ingin tahu mengapa belakangan ini teman-temannya menjauhinya. Saat itu ia ingin sekali masuk ke dalam goa tersebut.

Namun karena takut gelap. Beo kecil itu tidak berani melakukannya. Ia hanya berani berteriak dari depan mulut goa, “Heiiii….,” teriak beo kecil dari depan mulut goa.

Beo kecil berharap ada sesuatu di dalam goa itu. Beberapa saat kemudian dari dalam goa beo kecil itu mendengar suara yang sama seperti yang dia katakan tadi, “Heiiiii,” bunyi suara yang di dengar beo kecil.

“Kamu siapa?” tanya Beo kecil.

“Kamu siapa?” bunyi suara itu lagi.

“Dasar kamu anak nakal. Ayo ke sini lawan aku kalau berani,” kata Beo kecil.

“Dasar kamu anak nakal. Ayo ke sini lawan aku kalau berani,” bunyi suara itu lagi.

Merasa kesal karena telah dipermainkan sosok misterius di dalam goa. Beo kecil itu lalu pulang untuk mengadu kepada ibunya.

“Bu, tadi saat berada di depan mulut ada yang mengejekku. Ia mengatai aku ini anak nakal,” kata Beo kecil kepada ibunya dengan raut wajah sedih.

Ibunya mengernyitkan dahi sambil tersenyum. Selepas itu ibunya menjawab pertanyaan anaknya.

“Nak, di dalam goa kejujuran itu tidak ada siapa-siapa. Suara itu adalah pantulan suaramu sendiri,” jawab ibunya.

Ibunya lalu menambahkan, “Kalau kamu mendengar ada yang mengejekmu. Artinya kamu yang lebih dulu mengejek. Kalau tadi kamu berbicara baik. Tentunya akan beda ceritanya.”

Jawaban ibunya ini membuat Beo kecil diam seribu bahasa.

“Nak, mengejek itu bukanlah perbuatan yang baik. Mungkin karena kamu senang mengejek inilah yang membuatmu dijauhi oleh teman-temanmu. Jika kamu ingin punya banyak teman. Ibu harap kamu tidak akan mengulangi perbuatanmu ini lagi ya!”

Beo kecil tertunduk lemas dan mengaku salah. Ia berjanji untuk tidak mudah mengejek lagi.

9. Kisah Persahabatan Merpati dan Semut

pexels.com/@ekamelev/

Suatu pagi yang cerah seekor merpati bertengger di dahan pohon angsana. Ketika sedang asyik mandi cahaya matahari sembari merapikan bulunya. Dia mendengar suara minta tolong.

Merpati itu segera terbang menuju sumber suara itu. Alangkah kagetnya merpati saat tahu bahwa suara minta tolong itu adalah suara semut yang merupakan sahabat baiknya.

Merpati pun lalu mematuk selembar daun nangka. Daun itu dijatuhkan tidak jauh dari tubuh semut.

Setelah daun itu jatuh di dekatnya. Semut segera berenang ke atas daun itu. Setelah semut berhasil menaiki daun tersebut.

Merpati kemudian mematuk daun itu dan membawa daun nangka itu ke sebuah dahan nangka.

“Nah, temanku. Sekarang turunlah! Kamu sudah aman,” kata merpati.

“Terima kasih, merpati. Sahabatku, aku telah berhutang banyak kepadamu,” timpal semut.

“Bicara apa kamu ini, bukankah kita bersahabat sudah lama, dan sesama sahabat bukankah kita harus saling tolong-menolong?” tanya merpati sembari tersenyum.

“Iya, merpati. Tetapi terima kasih, ya?” jawab semut.

“Sama-sama, semut. Baiklah kalau begitu. Aku akan pergi dulu. Sampai jumpa lagi, semut,” ujar merpati sembari terbang meninggalkan semut.

Sesudah itu semua berjalan sebagaimana mestinya. Di lain hari ketika semut menjelajah hutan.

Dia melihat merpati sedang bertengger di atas pohon mahoni. Dan di saat yang bersamaan dari arah semak-semak, semut melihat ada sesuatu yang mencurigakan.

Semut kemudian bergegas menuju semak-semak untuk memastikan ada apakah di sana.

Dan betapa terkejutnya semut setelah tahu bahwa gerakan mencurigakan dari semak-semak itu dibuat oleh seorang pemburu yang sedang membidik merpati.

Setelah berpikir sejenak, semut menemukan cara untuk menyelamatkan sahabatnya.

Dia merangkak menaiki tubuh pemburu. Setelah itu semut menggigit mata pemburu yang sedang membidik sahabatnya.

“Aduh!!! mataku,” teriak si pemburu.

Mendengar ada suara manusia, merpati tahu bahwa dirinya sedang diawasi. Dia pun lalu terbang meninggalkan dahan untuk mencari tempat yang lebih aman.

Sadar buruannya telah menyadari kehadirannya, pemburu itu segera melepaskan anak panahnya. Sayangnya anak panah itu melesat jauh dari sasaran.

Kecewa dengan kegagalannya, pemburu itu lalu berniat mencari semut yang telah menggigitnya.

Dia ingin memberi hukuman kepada semut yang telah menggigitnya. Pemburu itu  menilai bahwa semutlah yang bertanggungjawab atas kegagalannya.

Sayangnya, keinginannya tidak tercapai karena semut telah jauh meninggalkan pemburu.

Saat itu semut telah bersembunyi di suatu tempat yang aman. Semut merasa senang karena usahanya untuk menyelamatkan merpati telah berhasil.

Kini hanya rasa kecewa dan sakit yang dirasakan oleh pemburu itu. Selain gagal mendapat merpati buruannya.

Ia juga gagal mendapatkan semut yang membuat buruannya terlepas.

10. Si Kancil dan Buaya

pikiran-rakyat.com

Si kancil memiliki kecerdikan yang luar biasa sehingga sering membantu sesama hewan di hutan. Tak heran jika Si Kancil menjadi salah satu hewan yang disegani di seluruh pelosok hutan.

Hingga suatu hari, Si Kancil merasa sangat lapar. Namun masalahnya Kancil perlu menyebrangi sungai agar mendapatkan makanan yang ia inginkan.

Namun dengan kecerdikannya, si Kancil kemudian terpikirkan sesuatu. Kancil pun memberanikan diri untuk menghampiri para buaya dan membuat kesepakatan dengan mereka.

Kancil mengarang sebuah cerita bahwa ia mendapat sebuah kabar baik dari raja hutan yang akan memberikan daging kepada para buaya di sungai tersebut.

Namun si Kancil memerintahkan agar buaya berbaris di dari tepi sungai yang satu ke tepi yang lainnya. Jika para buaya menyetujuinya, maka para buaya akan diberikan daging yang lebih banyak.

Para buaya pun langsung percaya dengan ucapan si kancil. Para buaya lalu bersedia untuk berbaris hingga membentuk jembatan.

Kancil lalu menyebrangi sungai dengan melangkah di punggung para buaya.

Sesampainya di sebrang sungai, Kancil langsung mengucapkan terima kasih kepada para buaya karena mau membantunya menyebrangi sungai dan ia segera melarikan diri.

Hal tersebut kontan membuat para buaya marah karena merasa dibohongi si Kancil.

11. Tikus dan Singa

lestaripudjihastuti.blogspot.com

Seperti apa cerita dongeng berjudul Tikus dan Singa Mengajarkan Kebajikan yang dapat memupuk sifat baik dalam diri sejak dini? Kamu bisa langsung menyimaknya berikut ini.

Alkisah, ada seekor Tikus yang menjahili seekor Singa di kala ia sedang menikmati tidur siang.

Tindakan sang tikus tentu saja membuat Singa kontan marah dan ingin memakan si Tikus karena merasa sangat terganggu.

Sambil meringis ketakutan, Tikus langsung memohon kepada Sang Singa untuk melepaskan dan memaafkan kejahilan yang telah ia lakukan.

Karena merasa kasihan, Singa pun melepaskan Tikus. Tikus merasa bahagia. Si tikus bahkan mengucapkan terima kasih dan berjanji untuk membalas semua kebaikan Singa padanya hari itu.

Lalu suatu hari, sayup-sayup Tikus mendengar suara Singa yang mengaung keras. Sang Singa ternyata terperangkap di sebuah jaring yang sengaja dipasang pemburu.

Singa pun memohon bantuan Tikus saat ia sadar sang tikus menghampirinya untuk segera melepaskan jaring yang membelenggunya.

Dengan sigap, Tikus segera membantu Singa keluar dari jaring tersebut dengan cara menggerogoti jaring sampai tanggal. Keduanya pun segera menyelamatkan diri.

12. Kelinci Pongah dan Kura-Kura

kompasiana.com

Suatu hari di sebuah hutan, Kelinci yang merasa bahwa jalan Kura-Kura sangat lambat kemudian mengajaknya untuk balap lari untuk membuktikan siapa yang paling hebat.

Sang Kura-kura yang rendah hati menyambut ajakan si Kancil tersebut. Mereka pun mempersiapkan balap lari ditemani dengan beberapa hewan lain di hutan tersebut.

Kelinci yang telanjur merasa hebat dan tak tertandingi tentu saja berhasil lari lebih dulu dibandingkan dengan Kura-Kura yang berjalan dengan sangat lambat.

Ketika sudah hampir mendekati garis akhir, Kelinci memutuskan untuk beristirahat dulu di bawah pohon rindang. Kelinci meyakini bahwa Kura-kura pasti masih sangat lama untuk sampai.

Makanya ia memutuskan untuk tidur sebentar. Namun ia sama sekali tak menyadari bahwa malam sudah turun dan sang Kura-Kura telah lebih dulu sampai lebih di garis akhir dan disaksikan para hewan di hutan tersebut.

13. Kisah Pohon Apel

Youtube/Miss Imas

Alkisah ada seorang anak kecil yang senang sekali bermain di bawah pohon apel.

Hampir setiap hari si anak menghabiskan waktunya untuk memanjat serta menikmati manis dari buah-buah apel tersebut.

Saat usia sang anak mulai remaja, ia sudah tak pernah bermain-main lagi di bawah pohon apel tadi. Pohon apel merasa sedih dan kesepian.

Hingga suatu ketika, sang anak datang lagi. Saat sang anak kelaparan, si pohon mengizinkannya untuk mengambil buah apel dan menjualnya lagi ke pasar.

Hingga suatu ketika, rumah sang anak kebakaran dan membuat ia serta keluarganya kebingungan untuk membangun kembali rumah mereka.

Lagi-lagi, si pohon apel menolongnya. Diperbolehkannya si anak mengambil batang pohon apel sebagai pondasi rumah baru si anak.

Tahun terus berganti, si anak kecil yang dulu ceria dan sehat, kini sudah tua dimakan usia. “Akhirnya kamu kembali ke sini,” ucap pohon apel saat melihat anak itu datang.

“Kini aku seorang diri. Aku bingung harus ke mana. Aku hanya mengikuti hatiku untuk berjalan ke sini. Aku sudah tak lagi butuh buahmu, apel. Aku hanya perlu bersandar,” kata sosok anak kecil yang kini sudah sangat tua.

Tak disangka, anak kecil yang sudah tua tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di bawah pohon apel tadi. Sang anak bahkan dimakamkan tepat di samping pohon apel.

Penutup

Demikian beberapa Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak yang Penuh Pesan Moral dan Mendidik.

Semoga contoh kumpulan dongeng ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Simak dan simpan artikel ini karena akan ada dongeng-dongeng yang baru lho.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta