3 Macam Klasifikasi Makhluk Hidup beserta Penjelasannya dalam Ilmu Biologi
3 Macam Klasifikasi Makhluk Hidup beserta Penjelasannya dalam Ilmu Biologi – Jumlah makhluk hidup yang pernah ditemukan dan diteliti jumlahnya banyak sekali. Para ilmuwan melakukan pengelompokan terhadap beberapa jenis makhluk hidup dengan ciri yang sama untuk memudahkan penelitian.
Pengelompokan terhadap makhluk hidup ini kemudian disebut dengan klasifikasi makhluk hidup. Di ilmu biologi ada beberapa macam klasifikasi makhluk hidup yang memiliki istilah cukup rumit.
Nah, dalam artikel ini Mamikos akan memberikan informasi tentang klasifikasi makhluk hidup yang telah dilengkapi dengan penjelasannya. Pelajari artikel di bawah ini dengan baik, ya!
3 Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
Daftar Isi
Daftar Isi
Di bawah ini adalah macam-macam klasifikasi makhluk hidup yang sudah lengkap dengan penjelasannya.
A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi merupakan suatu cara pengkategorian dan pengelompokan yang didasari oleh ciri-ciri tertentu yang dipunyai oleh makhluk hidup.
Cara ini dilakukan seluruh ahli biologi untuk mengelompokkan baik tumbuhan maupun hewan yang memiliki kesamaan dalam struktur.
Selanjutnya, masing-masing tumbuhan maupun hewan yang sudah dikelompokkan akan dikelompokkan lagi dengan tumbuhan maupun hewan yang mempunyai kesamaan dalam kategori lainnya.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup ini hampir sama dengan pemilihan makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu hingga menjadi unit atau golongan tertentu.
Dalam pengelompokkan menjadi unit ini, tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan ilmu biologi memiliki aturan dalam penggolongan makhluk hidup.
Acuan yang harus dipakai pada saat melakukan penggolongan ini harus dilakukan secara runtut sesuai dengan tingkatannya.
Adapun tingkatan dalam penggolongan ini dimulai dari unit atau golongan yang paling rendah hingga ke tingkatan yang lebih besar.
Di dalam biologi, pengelompokan makhluk hidup ini memiliki cabang keilmuannya sendiri. Ilmu yang mengkhususkan diri untuk mempelajari klasifikasi makhluk hidup ini disebut dengan taksonomi atau sering pula disebut dengan sistematik.
B. Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup
Berdasarkan ilmu taksonomi, untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup yang pertama kali dilakukan adalah membentuk takson.
Secara sederhana, takson bisa diartikan sebagai kelompok organisme yang sudah diberi nama formal di setiap tingkatan dalam sistem klasifikasi biologi.
Pembentukan takson dapat dilakukan dengan pengamatan terhadap makhluk hidup atau objek yang sedang diteliti untuk dapat menemukan persamaan dan perbedaannya.
Setelah melakukan pengamatan, seorang peneliti harus dapat melakukan identifikasi, membuat deskripsi objek yang diamati, dan memberikan penamaan.
Kemudian, makhluk hidup yang memiliki kesamaan barulah dapat dikelompokkan dalam satu kelompok yang disebut dengan takson.
C. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Memudahkan Mempelajari Makhluk Hidup
Adanya data yang memuat kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri sama tentunya sangat membantu mereka yang ingin mempelajari makhluk hidup tertentu.
2. Memudahkan Mencari Kekerabatan Makhluk Hidup
Pengelompokan makhluk hidup dengan ciri-ciri yang sama akan sangat membantu peneliti dalam menemukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lain.
Biasanya makhluk hidup yang memiliki kekerabatan yang dekat akan memiliki persamaan ciri-ciri dengan makhluk hidup dari jenis lain.
3. Memudahkan Pemberian Nama
Kenyataannya saat ini masih banyak tumbuhan maupun hewan yang belum ditemukan. Hal inilah yang membuat para peneliti sering melakukan penjelajahan ke daerah-daerah yang jarang dikunjungi manusia.
Kadang, saat itulah peneliti menemukan tanaman atau hewan jenis baru. Saat hal itu terjadi, sebelum memberikan nama latin pada temuannya, para peneliti lebih dulu melakukan pengamatan terhadap objek yang baru ditemukan guna mengetahui ciri-ciri yang dimiliki oleh objek tersebut.
Kemudian, setelah pengamatan selesai dilakukan, peneliti akan melakukan klasifikasi dan kemudian baru memberikan nama latin pada objek tersebut.
4. Memahami Sejarah Makhluk Hidup
Melalui proses klasifikasi makhluk hidup ini, seorang peneliti bisa memahami sejarah makhluk hidup yang sedang ditelitinya.
Sebagai contoh, berdasarkan klasifikasi makhluk hidup ini, membuat banyak peneliti yang sependapat bahwa leluhur dari ayam adalah T-Rex.
Keyakinan ini diperkuat karena ada beberapa temuan yang menyebutkan bahwa ayam memiliki banyak kesamaan dengan T-Rex.
D. Tahapan Klasifikasi
Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam membuat klasifikasi makhluk hidup.
1. Pengamatan Sifat Makhluk Hidup
Pengamatan adalah proses awal yang harus dilakukan seorang peneliti yang akan melakukan klasifikasi makhluk hidup.
Dalam proses ini, yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya.
Setelah pengamatan secara menyeluruh, seorang peneliti dapat mengelompokkan objek yang ditelitinya dengan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.
2. Pengelompokkan Makhluk Hidup
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tadi dapat diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup.
Supaya dalam melakukan pengelompokkan tidak terdapat kekeliruan, ingatlah dasar pengelompokkan terhadap makhluk hidup adalah dari ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk hidup yang diamati.
3. Pemberian Nama Makhluk Hidup
Pemberian nama terhadap suatu jenis makhluk hidup yang diteliti adalah suatu hal yang penting dalam proses klasifikasi makhluk hidup.
Terdapat berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata nama ganda (Binomial Nomenclature) dan Trinomial.
Saat suatu makhluk makhluk hidup telah memiliki nama ilmiah, maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipelajari dan dipahami.
E. Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
Berdasarkan kriteria yang digunakan, ada tiga macam klasifikasi makhluk hidup. Berikut ini adalah macam-macam klasifikasi makhluk hidup.
1. Klasifikasi Makhluk Hidup Buatan
Klasifikasi makhluk hidup jenis ini lebih diutamakan dengan tujuan praktis. Adapun dasar klasifikasi yang digunakan antara lain adalah alat reproduksi, ciri morfologi, penampakan makhluk hidup, dan habitatnya.
Misalnya pengelompokan berdasarkan ukurannya bisa dilihat pada pengelompokan tumbuhan bisa dikelompokkan menjadi pohon, semak, perdu, dan gulma.
Kemudian, pengelompokan dengan berdasarkan pada tempat hidup bisa didasarkan pada hewan atau tumbuhan yang hidup di air dan hewan atau tumbuhan yang hjdup di darat.
Selanjutnya berdasarkan kegunaannya, tumbuhan dan hewan bisa dikelompokkan menjadi bahan pangan, papan, sandang, dan obat-obatan.
2. Klasifikasi Makhluk Hidup Alami
Pengelompokan yang terjadi dalam kelompok ini didasarkan pada karakter ilmiah yang gampang diamati dan seringkali didasarkan pada karakter morfologi, sehingga takson dapat terbentuk secara alami.
Misalnya: pengelompokan hewan yang berkaki empat, hewan berkaki dua, hewan bersisik, tumbuhan dengan daun menyirip, tumbuhan dengan daun seperti pita dsb.
3. Klasifikasi Makhluk Hidup Filogenik
Sistem klasifikasi filogenik adalah cara pengelompokkan organisme yang didasarkan pada garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama sampai ke bentuk organisme dewasa.
Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Teori ini diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859).
Sistem klasifikasi filogeni ini adalah sistem klasifikasi yang mendasari sistem klasifikasi modern. Sosok yang menjadi pelopornya adalah Hudchinson, Cronquist, dan lainnya.
Berdasarkan teori ini, dikatakan bahwa semakin dekat hubungan kekerabatan yang dimiliki suatu objek, maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson.
Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatan suatu objek.
Misalnya, orang utan lebih dekat kekerabatannya dengan monyet dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu tentang kromosom dan DNA telah berkembang dengan pesat.
F. Sistem Penamaan Ganda
Keberadaan sistem penamaan ganda di dalam klasifikasi makhluk hidup sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan adanya sistem penamaan ganda bisa menjadikan suatu objek bisa memiliki nama yang sama secara universal.
Di sisi lain, penggunaan sistem nama ganda ini bisa menghindari kesalahan arti dari suatu objek yang sedang diteliti.
Kesalahan arti terhadap suatu objek yang diteliti ini dapat terjadi karena beberapa daerah terdapat suatu nama objek yang sama, tetapi memiliki arti yang berbeda.
Misalnya, gedang dalam di dalam bahasa Jawa memiliki makna pisang, sementara gedang dalam bahasa Sunda memiliki makna pepaya.
Guna menghindari kesalahan makna, muncul kesepakatan untuk memberi nama suatu objek yang berlaku secara universal.
Dalam sistem penamaan ganda ini terdapat beberapa aturan yang harus diterapkan. Berikut ini adalah aturannya
- Nama yang dimiliki oleh suatu spesies hanya boleh terdiri dari dua kata. Kata pertama yang digunakan menunjukkan genus, sementara kata kedua menjadi penunjuk spesies.
- Kemudian, kata pertama diawali dengan huruf besar, sementara kata kedua diawali dengan huruf kecil
- Kata yang dipilih berasal dari bahasa latin yang ditulis miring atau digaris bawahi secara terpisah antara genus dengan nama spesiesnya.
Contoh nama ilmiah dari jagung adalah Zea mays atau dapat pula ditulis Zea mays. Hal ini menunjukkan bahwa genus dari jagung adalah Zea, sementara penunjuk spesies dari jagung adalah mays.
Demikian informasi tentang macam klasifikasi makhluk hidup yang bisa Mamikos berikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
FAQ
Berdasarkan e-modul yang diterbitkan oleh Kemdikbud, dikatakan bahwa dasar klasifikasi makhluk hidup adalah perbedaan dan persamaan dari ciri fisik, anatomi sampai manfaatnya.
Klasifikasi 3 kingdom adalah pengelompokan makhluk hidup yang terdiri dari protista, animalia, dan plantae.
Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas, memerlukan nutrisi, bergerak, bereaksi terhadap rangsangan, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, beradaptasi, mati.
Ciri klasifikasi makhluk hidup antara lain sel, metabolisme, reproduksi, struktur tubuh, habitat dan lingkungan, karakteristik genetik serta evolusi.
Contoh klasifikasi alami: Hewan bersayap, hewan berkaki dua, hewan berkaki empat, hewan bersirip.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: