Manfaat Energi Terbarukan dan Tak Terbarukan beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Sumber energi terbarukan dan tak terbarukan memiliki beberapa macam bentuk. Di mana setiap bentuknya mempunyai manfaat dan kegunaannya masing-masing. Untuk mempelajarinya lebih lanjut, kamu bisa membaca informasi selengkapnya dalam artikel ini.

05 Maret 2024 Bella Carla

4. Gas

Sama dengan minyak bumi yang berada di bawah kerak bumi, gas juga perlu dilakukan pengeboran serta pemompaan untuk mendapatkannya.

Jenis gas paling umum yang sering kita gunakan adalah gas metana dan etana.

5. Bahan bakar nuklir

Bahan bakar nuklir dapat diperoleh melalui penambangan dan pemurnian biji uranium.

Uranium merupakan unsur alami yang ada di dalam inti bumi. Jika dibandingkan dengan sumber daya tak terbarukan lainnya, bahan nuklir satu ini adalah yang paling bersih.

Nah, itulah penjelasan hingga contoh dari energi terbarukan dan tak terbarukan yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu.

Terdapat sejumlah contoh energi terbarukan yang berhasil ditemukan. Dimana energi-energi tersebut digunakan sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.

Kelebihan dan Kekurangan Energi Terbarukan dan tak terbarukan

Kelebihan dan Kekurangan Energi Terbarukan

Kelebihan Energi Terbarukan

Energi terbarukan memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya semakin penting untuk dikembangkan dan digunakan secara luas:

1. Ramah Lingkungan
Energi terbarukan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Selain itu, sumber energi ini tidak menghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan, sehingga lebih aman bagi ekosistem.

2. Berkelanjutan
Sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air merupakan sumber daya yang tidak terbatas dan tidak akan habis dalam waktu dekat. Hal ini memberikan jaminan pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan untuk jangka panjang.

3. Mendorong Kemandirian Energi
Dengan memanfaatkan sumber energi lokal, sebuah negara dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil. Ini tidak hanya meningkatkan ketahanan energi nasional tetapi juga dapat mengurangi risiko ekonomi yang berkaitan dengan fluktuasi harga energi global.

4. Menciptakan Lapangan Kerja
Pengembangan infrastruktur untuk energi terbarukan memerlukan tenaga kerja yang signifikan, sehingga berpotensi membuka banyak lapangan kerja baru di sektor-sektor yang terkait dengan energi terbarukan.

5. Semakin Kompetitif
Dengan kemajuan teknologi, biaya produksi energi terbarukan semakin menurun. Hal ini membuat energi terbarukan menjadi semakin kompetitif bila dibandingkan dengan energi fosil yang selama ini mendominasi pasar energi.

Kekurangan Energi Terbarukan

Namun, di balik berbagai kelebihan tersebut, terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi dalam pengembangan energi terbarukan:

1. Ketergantungan pada Kondisi Cuaca
Produksi energi dari sumber seperti matahari dan angin sangat bergantung pada kondisi cuaca. Cuaca buruk dapat menyebabkan penurunan produksi energi, yang berpotensi mengganggu kestabilan pasokan energi.

2. Investasi Awal yang Tinggi
Pengembangan infrastruktur energi terbarukan memerlukan investasi awal yang besar, baik dari segi teknologi maupun instalasi. Hal ini bisa menjadi hambatan terutama bagi negara atau daerah dengan keterbatasan anggaran.

3. Kebutuhan Lahan yang Luas
Pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, sering kali memerlukan lahan yang cukup luas untuk pemasangan panel surya atau turbin angin. Ini bisa menjadi tantangan di wilayah dengan keterbatasan lahan.

4. Penyimpanan Energi
Energi terbarukan sulit disimpan dalam jumlah besar, sehingga dibutuhkan teknologi penyimpanan energi yang efisien dan ekonomis untuk memastikan pasokan energi tetap stabil.

5. Distribusi Jaringan
Pengembangan infrastruktur distribusi untuk energi terbarukan juga perlu ditingkatkan, terutama untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang belum terlayani oleh jaringan energi konvensional.

Kelebihan dan Kekurangan Energi Tak Terbarukan

Kelebihan Energi Tak Terbarukan

1. Ketersediaan Infrastruktur yang Luas
Energi tak terbarukan seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara telah digunakan selama berabad-abad. Akibatnya, infrastruktur untuk ekstraksi, pengolahan, dan distribusi energi ini sudah sangat berkembang dan tersedia secara luas di banyak negara.

2. Efisiensi Energi Tinggi
Bahan bakar fosil, seperti minyak dan gas, memiliki kepadatan energi yang tinggi, yang berarti mereka dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar dari jumlah bahan bakar yang relatif kecil. Ini membuatnya sangat efisien untuk digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan transportasi.

3. Kemampuan Penyimpanan yang Baik
Energi tak terbarukan dapat disimpan dalam jumlah besar dan digunakan sesuai kebutuhan. Ini membuatnya lebih andal untuk memenuhi permintaan energi yang fluktuatif, terutama dalam situasi darurat atau di mana pasokan energi harus stabil.

4. Sumber Energi yang Stabil
Energi tak terbarukan dapat dihasilkan secara konsisten tanpa tergantung pada kondisi cuaca atau faktor alam lainnya. Pembangkit listrik berbasis fosil dapat dioperasikan sepanjang waktu untuk memenuhi permintaan energi yang tinggi.

5. Biaya Awal yang Relatif Rendah
Meskipun harga bahan bakar dapat berfluktuasi, biaya awal untuk memproduksi energi dari sumber tak terbarukan umumnya lebih rendah dibandingkan dengan teknologi energi terbarukan, terutama di negara yang sudah memiliki infrastruktur yang matang.

Kekurangan Energi Tak Terbarukan

1. Dampak Lingkungan yang Signifikan
Pembakaran bahan bakar fosil adalah sumber utama emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Selain itu, ekstraksi dan penggunaan bahan bakar ini dapat menyebabkan polusi udara, air, dan tanah, serta kerusakan ekosistem.

2. Sumber Daya yang Terbatas
Energi tak terbarukan berasal dari sumber daya yang terbatas dan akan habis seiring waktu. Ketergantungan yang berkelanjutan pada bahan bakar fosil akan membawa kita pada krisis energi di masa depan ketika cadangan mulai menipis.

3. Ketidakstabilan Harga
Harga bahan bakar fosil sangat dipengaruhi oleh kondisi geopolitik, ekonomi global, dan faktor-faktor lainnya. Fluktuasi harga ini dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi negara-negara yang sangat bergantung pada impor bahan bakar fosil.

4. Ketergantungan pada Impor
Banyak negara harus mengimpor bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan pada negara lain, yang dapat menjadi masalah jika terjadi konflik atau perubahan dalam hubungan diplomatik.

5. Resiko Kesehatan
Proses ekstraksi, pengolahan, dan pembakaran bahan bakar fosil dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia. Polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar ini terkait dengan berbagai penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

Bagi kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi materi mata pelajaran lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

Close