Ringkasan Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Ringkasan Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka – Dalam mempelajari kimia, memahami dasar-dasar seperti struktur atom dan konfigurasi elektron sangat penting.
Konsep ini jadi salah satu fondasi yang membantu siswa memahami lebih lanjut mengenai sifat-sifat unsur dan interaksinya dalam berbagai reaksi kimia.
Agar memahami konsep ini, kamu perlu membaca ringkasan materinya. Pada artikel ini Mamikos sudah menyiapkan ringkasan materi struktur atom dan konfigurasi elektron kelas 10 SMA. Simak selengkapnya!
Ringkasan Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron
Daftar Isi
Daftar Isi
Materi kimia kelas 10 dalam kurikulum merdeka mencakup berbagai topik, mulai dari pengantar kimia, reaksi kimia, hingga struktur atom dan konfigurasi elektron. Mari kita bahas kembali dasar-dasar dari teori struktur atom sebelum melangkah lebih jauh.
Struktur atom merupakan satuan zat yang tersusun dari inti atom serta dikelilingi oleh elektron dengan muatan negatif. Inti dari atom terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron dengan muatan netral.
Struktur atom menggambarkan bagaimana cara dari proton neutron elektron tersusun serta berinteraksi dalam sebuah atom.
Sementara disisi lain, teori atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803. John Dalton adalah seorang ilmuwan dari Inggris yang pertama kali mengemukakan teori atom secara ilmiah.
Dalam teorinya, Dalton menggambarkan atom sebagai partikel terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dipecah lagi.
Dia menggambarkan atom sebagai bola pejal kecil yang tidak bisa diuraikan lebih lagi, serta menyatakan bahwa setiap unsur kimia terdiri dari atom-atom yang identik satu sama lain.
Dalton juga menegaskan bahwa atom dari unsur yang berbeda memiliki massa dan sifat yang berbeda pula. Dengan kata lain, sifat unik dari suatu zat ditentukan oleh jenis dan atom-atom yang menyusunnya.
Teori atom Dalton menjadikan dasar yang kuat untuk memahami bahwa setiap unsur memiliki atom-atom dengan karakteristik tertentu serta membedakannya dari unsur lain.
Struktur Atom
Meskipun pada awalnya dijelaskan bahwa atom dideskripsikan sebagai bagian terkecil yang tidak dapat diurai atau dibagi lagi, ternyata atom disusun oleh beberapa partikel yang disebut dengan sub-atomik. Partikel subatomik yang menyusun atom terdiri dari proton, elektron, dan neutron.
Ketiga partikel dasar penyusun atom ini memiliki perbedaannya masing-masing. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Elektron
Elektron merupakan partikel yang memiliki muatan negatif yang bergerak di sekitar inti atom dalam ruang yang disebut dengan orbital. Penemuan elektron sangat penting dalam sejarah kimia dan fisika. Dua ilmuwan yang berperan besar dalam hal ini yaitu J.J. Thomson dan Robert Millikan.
J.J. Thomson menemukan elektron melalui percobaan sinar katode. Sedangkan Robert Millikan menentukan muatan elektron melalui percobaan tetesan halus minyak.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh J.J. Thomson dan Robert Millikan, didapatkan bahwa elektron memiliki muatan -1 satuan muatan elementer dan massa yang sangat kecil sehingga sering dianggap mendekati 0 dalam perhitungan sederhana.
Oleh karena itu, elektron sering kali dilambangkan dengan simbol e-.
Proton
Proton adalah partikel subatomik yang memiliki muatan positif dan massa sebesar 1,67262 x 10^-27 kg, atau sekitar 1.836 kali lebih berat jika dibandingkan dengan elektron.
Proton terletak jauh di dalam inti atom, sehingga tidak mudah terjangkau oleh partikel-partikel luar. Hal ini membuat proton menjadi partikel subatomik yang sangat stabil.
Jumlah proton dalam suatu atom menentukan nomor atom, yang merupakan identitas unik dari setiap unsur. Dalam model standar fisika partikel, proton terdiri dari dua jenis quark : dua quark (u) dan satu quark (d).
Proton pertama kali ditemukan oleh Eugene Goldstein melalui percobaannya dengan sinar katode yang telah dimodifikasi sebelumnya.
Dalam eksperimen yang dilakukannya, Goldstein menemukan bahwa gas hidrogen menghasilkan sinar bermuatan positif yang paling kecil, baik dalam hal massa maupun muatan. Partikel inilah yang kemudian kita sebut sebagai proton.
Neutron
Neutron adalah partikel yang tidak memiliki muatan yang letaknya berada di dalam inti atom yang dikelilingi oleh elektron. Simbol dari neutron ini yaitu n. Proton dan neutron pada dasarnya terikat melalui gaya nuklir. Tidak hanya itu, keduanya juga memiliki massa dan diameter yang hampir sama.
Penemuan neutron dihasilkan dari eksperimen yang dilakukan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick menemukan bahwa partikel yang menyebabkan radiasi dengan daya tembus tinggi ini bersifat netral, tidak bermuatan, dan memiliki massa yang hampir sama dengan proton.
Konfigurasi Elektron
Setelah mengetahui struktur atom kamu juga perlu mengetahui konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron merupakan cara penyusunan elektron dalam suatu atom yang diurutkan berdasarkan tingkat energinya.
Dalam atom, elektron ditempatkan pada lapisan-lapisan yang terurut dari yang paling dekat ke inti hingga yang elektron yang letaknya paling jauh, mulai dari lapisan K, L, M, N, O, P, Q, dan hingga seterusnya.
Melalui konfigurasi elektron, kita bisa menentukan golongan dan periode dari suatu atom. Golongan atom ditentukan oleh jumlah elektron pada kulit terluar (elektron valensi), sedangkan periode ditunjukkan oleh nomor kulit dengan tingkat energi tertinggi yang terisi elektron (kulit terluar).
Menurut Modul Kimia Kelas 10 terbitan Kemdikbud yang disusun oleh Fadillah Okty Myranthika, M.Pd., dasar dari konfigurasi elektron adalah metode untuk menuliskan orbital, yang meliputi teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum.
Jenis Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron memberikan gambaran tentang bagaimana suatu elektron yang tersebar di kulit-kulit atom. Ada beberapa jenis konfigurasi elektron yang penting untuk dipahami, terutama untuk unsur-unsur dalam tabel periodik.
Konfigurasi Elektron Kulit
Konfigurasi elektron kulit pertama kali ditemukan oleh ilmuwan kimia asal Denmark yaitu Niels Bohr, sehingga sering disebut sebagai konfigurasi elektron Bohr.
Menurut Bohr, elektron berputar mengelilingi inti atom pada jalur tertentu dengan berbagai tingkat energi, tergantung pada posisinya di jalur atau lintasannya. Jalur inilah yang kemudian disebut kulit atom oleh Bohr.
Bohr menjelaskan bahwa elektron harus mengisi kulit berdasarkan tingkat energi dari yang memiliki energi terendah terlebih dahulu, secara berurutan mulai dari kulit K (n=1), L (n=2), M (n=3), N (n=4), dan seterusnya.
Jumlah maksimum elektron pada setiap kulit dapat dihitung dengan rumus tertentu, di mana ‘n’ merupakan nomor kulit.
Konfigurasi Elektron Subkulit
Jenis kedua yaitu konfigurasi elektron subkulit, konfigurasi ini memiliki kompleksitas lebih dibandingkan konfigurasi kulit. Dalam konfigurasi subkulit, setiap kulit atom dibagi menjadi subkulit yang berisi berbagai bilangan kuantum atau orbital yang meliputi s, p, d, dan f.
Agar dapat mempermudah penentuan nilai bilangan kuantum, digunakan diagram orbital yang digambarkan dengan kotak, yaitu:
- Subkulit s = 1 kotak
- Subkulit p = 3 kotak
- Subkulit d = 5 kotak
- Subkulit f = 7 kotak
Dalam penentuan konfigurasi, ada tiga aturan utama yang digunakan untuk menentukan konfigurasi elektron dalam orbital, yaitu aturan Aufbau, larangan Pauli, dan kaidah Hund.
Asas Menentukan Konfigurasi Elektron Berdasarkan Orbital
Seperti penjelasan sebelumnya, ada tiga aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital yaitu Aufbau, larangan pauli, dan kaidah Hund. Berikut di bawah ini penjelasannya :
Asas Aufbau
Asas pertama yaitu asas Aufbau, ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari subkulit dengan tingkat energi terendah terlebih dahulu, kemudian berlanjut ke subkulit dengan energi yang lebih tinggi. Setiap subkulit memiliki batas jumlah maksimum elektron yang dapat diisi, yaitu:
- Subkulit s : 1 orbital, maksimal berisi 2 elektron
- Subkulit p : 3 orbital, maksimal berisi 6 elektron
- Subkulit d : 5 orbital, maksimal berisi 10 elektron
- Subkulit f : 7 orbital, maksimal berisi 14 elektron
Menurut asas Aufbau, urutan pengisian elektron dari tingkat energi terendah hingga tertinggi adalah sebagai berikut: 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p.
Larangan Pauli
Pada asas larangan Pauli menyatakan bahwa setiap orbital hanya dapat menampung maksimum 2 elektron. Kedua elektron tersebut harus memiliki spin yang berlawanan.
Menurut aturan ini, dua elektron dalam satu orbital dapat memiliki tiga bilangan kuantum utama (n, l, dan m) yang sama, tetapi mereka harus memiliki bilangan kuantum spin (s) yang berbeda.
Kaidah Hund
Menurut aturan Hund, dalam pengisian elektron dalam subkulit yang terdiri dari beberapa orbital, harus dipastikan bahwa elektron pertama-tama menempati setiap orbital secara merata dengan spin yang searah.
Jadi, jika ada beberapa orbital dengan tingkat energi yang sama, elektron akan masuk satu per satu ke dalam orbital tersebut, semuanya dengan arah putaran (spin) yang sama.
Hanya setelah semua orbital memiliki satu elektron dengan arah spin yang sama, barulah kita mulai mengisi kembali orbital tersebut dengan elektron kedua, yang akan berputar dalam arah yang berlawanan untuk membentuk pasangan elektron yang penuh.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai ringkasan materi struktur atom & konfigurasi elektron kelas 10 SMA kurikulum merdeka. Dengan menyimak penjelasan di atas, kamu dapat memahami materi struktur atom & konfigurasi elektron sehingga siap menghadapi ujian kapan saja.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasanmu tentang materi struktur atom & konfigurasi elektron. Jika kamu mencari informasi tambahan atau artikel bermanfaat lainnya, jangan ragu untuk mengunjungi blog Mamikos. Temukan berbagai informasi dan tips menarik lainnya di sana.
FAQ
Senyawa kimia adalah zat tunggal. Senyawa terbentuk dari dua unsur dan atau lebih yang berbeda jenis dengan sebuah perbandingan tertentu dan tetap. Senyawa bisa diuraikan menjadi unsur-unsurnya pembentuk dengan cara kimia.
Ada beberapa jenis senyawa kimia yang dibagi berdasarkan berbagai faktor, yaitu :
1. Asam
2. Basa
3. Senyawa ionik
4. Garam
5. Oksida
6. Senyawa organik
7. Senyawa ospo
Senyawa kimia memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya sebagai penjernih, pewarna pada tekstil, deodoran alami, alat pengencang pati, dan sebagai pelekat kertas.
Molekul merupakan bagian terkecil dari senyawa yang tersusun dari gabungan dua atau lebih atom. Molekul dibagi menjadi dua yaitu molekul senyawa dan molekul unsur.
Kimia terbagi menjadi beberapa bidang utama yaitu, kimia analisis, kimia organik, kimia anorganik, kimia fisik, dan biokimia.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: