Mengenal Tahapan Proses Metamorfosis Belalang, Kecoa, Jangkrik, Capung, dan Penjelasannya

Mengenal Tahapan Proses Metamorfosis Belalang, Kecoa, Jangkrik, Capung, dan Penjelasannya – Pada pelajaran biologi di sekolah, kalian pasti sudah mendengar mengenai metamorfosis bukan?

Metamorfosis sendiri merupakan proses yang dialami oleh hewan dalam perkembangan biologisnya. 

Proses perkembangan ini, akan mengakibatkan perubahan bentuk dari penambahan dan diferensiasi sel pada hewan. Sehingga, ketika dewasa hewan tersebut akan terlihat berbeda dengan saat dia baru menetas.

Ada dua jenis metamorfosis pada hewan, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Apa Itu Metamorfosis?

https://unsplash.com/@bulbul252

Metamorfosis berarti perubahan bentuk dan susunan tubuh yang terjadi pada hewan.

Kata metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang dibagi menjadi tiga suku kata yakni “meta” yang memiliki arti diantara atau setelah, kemudian “morphe” berarti bentuk, dan terakhir yakni “osis” yang berarti bagian.

Singkatnya metamorfosis berarti perubahan bentuk yang dialami hewan selama masa perkembangannya.

Saat mengalami proses perkembangan, beberapa hewan akan memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan bentuk tubuh saat dewasa, dan ada juga  yang bentuknya sama sekali berbeda ketika baru menetas dengan saat dewasa.

Ini dikarenakan hewan tersebut mengalami proses metamorfosis yang berbeda, ada hewan dengan metamorfosis sempurna dan juga hewan dengan metamorfosis tidak sempurna.

Namun, pada artikel kali ini Mamikos hanya akan membahas mengenai metamorfosis tidak sempurna dan penjelasannya. 

Metamorfosis Tidak Sempurna 

Metamorfosis tidak sempurna, disebut juga  hemimetabola, adalah metamorfosis yang tidak mengalami tahap kepompong dan larva.

Hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna dengan demikian akan langsung berkembang menuju tahap dewasa.

Ciri utama hewan dengan metamorfosis tidak sempurna adalah ketika hewan ini menetas, mereka memiliki bentuk yang tetap, dan perubahan tersebut hanya mempengaruhi ukuran tubuh.

Ciri lain yaitu hewan ini sering berganti kulit atau bangkai. Hal ini terjadi saat hewan tumbuh besar.

Karena ukuran besarnya sehingga kulit mereka tidak lagi menutupi tubuhnya, sehingga mereka membutuhkan kulit baru yang lebih pas.

Tahapan Proses Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna merupakan salah satu bentuk metamorfosis yang terjadi pada hewan, khususnya pada hewan jenis serangga.

Hewan dengan metamorfosis tidak sempurna akan bertelur, lalu menetas  kemudian mengalami beberapa tahap yakni nimfa hingga dewasa dan tidak melewati tahap yang membuatnya berubah secara signifikan seperti fase kepompong pada metamorfosis sempurna.

Seperti penjelasan sebelumnya, hewan dengan metamorfosis tidak sempurna hanya mengalami tiga fase dalam proses metamorfosis. Ketiga fase ini yakni telur, nimfa, dan menjadi dewasa atau imago.

Karena hanya melalui tiga proses, maka tidak heran kalau hewan dengan metamorfosis tidak lengkap, bentuk tubuhnya sejak menetas akan tidak jauh berbeda dengan bentuk tubuh induknya ataupun bentuk tubuhnya nanti ketika dewasa.

Hewan dengan metamorfosis tidak sempurna biasanya merupakan jenis serangga dengan bunyi yang keras, seperti jangkrik, belalang, dan kecoa.

Walaupun hewan dengan proses metamorfosis yang sama, tapi masing-masing punya jangka waktu di setiap fase akan berbeda-beda.

Beberapa hewan hanya menjadi telur beberapa hari, hingga ada yang mengalami fase telur berminggu-minggu. Berikut ciri-ciri tahapan proses metamorfosis tidak sempurna.

Ciri-ciri Metamorfosis Tidak Sempurna

Tidak semua hewan akan mengalami metamorfosis sempurna, begitu pula sebaliknya beberapa hewan juga mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Hewan dengan tahapan proses metamorfosis tidak sempurna memiliki beberapa ciri-ciri, di antaranya :

  • Perubahan bentuk serangga dengan metamorfosis tidak sempurna di tahap nimfa dan imago tidak mencolok. Biasanya, perbedaannya hanya pada sayap serangga muda yang belum muncul.
  • Pergantian kulit pada nimfa mengalami prose secara bertahap
  • Serangga dengan metamorfosis tidak sempurna tidak mengalami fase pupa atau kepompong.
  • Urutan perkembangannya hanya tiga dari telur menetas menjadi nimfa kemudian nimfa muda akan berkembang menjadi nimfa dewasa.

Hewan dengan Tahapan Proses Metamorfosis Tidak Sempurna

Pada dasarnya serangga seperti belalang, kecoa, jangkrik, dan capung mengalami metamorfosis tidak sempurna. Sehingga hewan-hewan ini hanya melewati tiga fase. Berikut penjelasannya. 

1. Belalang

Belalang merupakan hewan dengan metamorfosis tidak sempurna, sebab saat belalang dewasa bertelur, lalu telur tersebut setelah menetas akan berubah menjadi nimfa, setelah itu nimfa tidak akan melewati fase lagi dan langsung berkembang menjadi belalang dewasa.

Bahkan nih, nimfa muda pada belalang akan sulit untuk kamu bedakan karena bentuk tubuhnya yang mirip dengan belalang dewasa.

Berbeda dengan belalang dewasa, ukuran nimfa muda jauh lebih kecil dan tidak memiliki sayap.

Ketika nimfa muda mulai berkembang secara otomatis tubuh hewan ini akan melepaskan bagian luarnya, proses ini disebut molting.

Setelah proses ini barulah belalang muda akan menjadi belalang dewasa dan siap berkembang biak.

2. Kecoa

Hewan satu ini juga merupakan hewan dengan metamorfosis tidak sempurna, sebab kecoa juga hanya melewati tiga fase perkembangan.

Induk kecoa yang bertelur akan menetaskan telurnya dan menjadi nimfa muda, telur kecoa setidaknya membutuhkan 40 hari untuk berubah menjadi nimfa.

Setelah menetas dan menjadi nimfa muda, nimfa ini memiliki bentuk yang sama dengan induknya  dengan versi yang lebih kecil dan bagian tubuh yang belum lengkap.

Nimfa muda akan memakan makanan yang juga dimakan oleh induknya, kemudian secara bertahap nimfa muda ini juga akan mengalami pergantian kulit hingga berubah menjadi kecoa dewasa.  

3. Jangkrik

Jangkrik merupakan salah satu hewan dengan metamorfosis tidak sempurna. Jangkrik hanya melewati tiga fase yaitu telur, nimfa, dan menuju jangkrik dewasa.

Setidaknya jangkrik membutuhkan waktu 83 hari hingga menuju jangkrik dewasa.

Pada fase telur, jangkrik akan mengalami fase ini selama tiga hari sebelum menetas, fase telur pada jangkrik merupakan fase tercepat dibanding hewan lain dengan metamorfosis tidak sempurna seperti belalang.

Setelah menetas nimfa muda akan keluar dan hidup selama 40 hari sebelum akhirnya menjadi jangkrik dewasa.

4. Capung

Capung juga mengalami proses metamorfosis, namun tidak mengalami metamorfosis sempurna karena hanya melewati tiga fase.

Capung dewasa akan meletakkan telurnya pada tanaman yang letaknya di atas permukaan air.

Telur inilah yang kemudian akan menetas menjadi larva atau nimfa dan menghabiskan masa hidupnya di air, pada tahap inilah nimfa muda akan aktif makan sehingga bisa tumbuh dengan cepat.

Kemudian akan mengalami pergantian kulit sebab bentuk tubuhnya yang semakin membesar.

Sebelum menjadi capung dewasa, nimfa muda akan mengalami proses ganti kulit sebanyak 14 kali dalam waktu dua sampai tiga bulan lamanya.

Setelah itu, capung muda akan mulai menumbuhkan sayapnya kemudian keluar dari air dan menjadi capung dewasa.

Itulah penjelasan tahapan proses metamorfosis pada hewan dengan metamorfosis tidak sempurna. Sekarang sudah lebih paham kan?

Mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga prosesnya berkat penjelasan Mamikos pada artikel di atas.

Materi mengenai metamorfosis akan kamu dapatkan pada pelajaran biologi di sekolah. Jadi, pastikan kamu memahami materi di atas yah!

Agar nantinya mudah ketika mengerjakan soal. Semoga artikel tentang tahapan proses metamorfosis tidak sempurna ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta