3 Contoh Macam-macam Jaringan Ikat pada Hewan beserta Ciri-ciri, Fungsi, dan Gambarnya

3 Contoh Macam-macam Jaringan Ikat pada Hewan beserta Ciri-ciri, Fungsi, dan Gambarnya – Pada hewan bertulang belakang (hewan vertebrata), tubuhnya terdiri dari berbagai macam jaringan dengan fungsinya masing-masing.

Jaringan tersebut antara lain ada jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Nah, dalam artikel kali ini Mamikos akan fokus membahas seputar macam-macam dari jaringan ikat pada hewan lengkap dengan ciri-ciri, fungsi dan gambarnya.

Berikut Ciri-ciri, Fungsi, dan Macam-macam Jaringan Ikat pada Hewan

meritnation.com

Jaringan hewan merupakan kumpulan sel-sel hewan di mana mempunyai sebuah bentuk serta fungsi yang sama sehingga membentuk jaringan pada tubuh hewan.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jaringan pada hewan dikelompokkan menjadi empat, yakni jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan syarat.

Nah, kali ini kita akan fokus membahas seputar jaringan ikat pada hewan. Kira-kira apa yang dimaksud dengan jaringan ikat hewan?

Dan, bagaimana ciri serta fungsinya? Berikut ini, Mamikos sudah rangkumkan semua informasinya lengkap untuk kamu.

Apa itu Jaringan Ikat pada Hewan?

Jaringan ikat atau jaringan konektif/penyokong merupakan jaringan yang berfungsi mengikat jaringan-jaringan lain menjadi satu dan berasal dari perkembangan mesenkim dari mesoderm.

Menjadi penyokong utama dari tubuh hewan maupun manusia menyebabkan jaringan ikat juga dikenal sebagai jaringan penyokong atau jaringan penyambung.

Sel-sel jaringan ikat berada dalam sejumlah besar matriks (bahan ekstraseluler) yang diekskresikan sel-sel penyusunnya.

Letak sel-sel jaringan ikat juga tidak berhimpitan rapat atau berpencar-pencar, apabila berhubungan dengan ujung-ujung protoplasmanya.

Memiliki fungsi untuk melilit dan melekatkan jaringan satu dengan jaringan lainnya, jaringan ikat dikelompokkan menjadi dua golongan, yakni jaringan ikat biasa dan ikat khusus.

Sementara, berdasarkan sifat matriksnya, jaringan ikat hewan dibagi menjadi tiga, yakni jaringan ikat sesungguhnya yang terdiri dari jaringan ikat padat dan longgar, jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan tulang sejati, dan jaringan ikat penghubung yang terdiri darah dan limfa.

Bagaimana Ciri-ciri Jaringan Ikat pada Hewan?

Jaringan
ikat memiliki cirinya tersendiri, antara lain:

  1. Letak
    sel jaringan ikat tidak berdekatan apabila hanya terhubung di ujung
    protoplasmanya
  2. Jaringan
    ikat punya komponen intraseluler atau matriks
  3. Jaringan
    ikat punya bentuk sela yang tersebar atau tidak beraturan, sitoplasma
    bergranula dan inti dari sel menggelembung
  4. Macam-Macam
    Dan Letak Jaringan Ikat

Apa saja Fungsi Jaringan Ikat pada Hewan?

Nah,
berikut ini adalah beberapa fungsi jaringan ikat. Kira-kira, apa saja
fungsinya? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

  1. Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan serta organ.
  2. Jaringan ikat berfungsi sebagai pelindung organ. Hal ini berarti jaringan ikat juga ada yang membungkus dan melindungi organ-organ vital di dalam tubuh kita.
  3. Jaringan ikat berfungsi sebagai transportasi zat dalam tubuh. Nah, faktanya ternyata ada juga jaringan ikat yang berhubungan dengan sistem sirkulasi darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi.
  4. Jaringan ikat berfungsi sebagai penyimpanan energi cadangan. Hal ini berarti jaringan ini juga turut ikut menyimpan kelebihan makanan atau energi dalam bentuk lemak.

Bagaimana Struktur Jaringan Ikat pada Hewan?

Jika dilihat secara garis besar, struktur jaringan ikat tersusun oleh sel-sel spesifik dan matriks.

Nah, matriks ini sendiri terbagi menjadi dua, ada sel-sel hidup dan serabut. Sel-sel hidup terbagi menjadi tiga, yakni fibroblas, sel plasma, dan makrofag.

Lantas, apa saja fungsi dari ketiga sel tersebut? Perlu kamu ketahui bahwa sel fibroblas berfungsi untuk menghasilkan serabut.

Sementara itu, sel plasma berfungsi untuk menghasilkan antibody dan sel makrofag berfungsi untuk fagositosis.

Ini artinya, kalau ada partikel kotor atau patogen yang bisa dimakan maka akan dilahap habis oleh sel makrofag.

Mamikos
ingatkan kembali, pembahasan di atas tadi merupakan struktur jaringan ikat
secara umum. Nah, biasanya tiap tipe jaringan ikat itu penyusunnya sama, hanya
saja komposisinya yang berbeda.

Sampai di sini, tentu kamu sudah kebayang kan gimana struktur jaringan ikat itu? Nah, sekarang kita bahas tiap macam jaringan ikat, yuk.

Macam-macam Jaringan Ikat pada Hewan

Sebenarnya
yang disebut jaringan ikat itu memiliki macam-macam jenisnya. Jadi, akan lebih baik
kalau kita bahas jaringan ikat secara bertahap berdasarkan macamnya.

Nah, jaringan ikat umumnya bisa dibagi menjadi tiga macam, yakni jaringan ikat sejati, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat cair/khusus.

Tentunya setiap jenis jaringan ikat ini terbagi lagi menjadi beberapa contoh jaringan yang bakal kamu pelajari di sekolah.

1. Jaringan Ikat Sejati

jenis.net

Jaringan ikat sejati merupakan jaringan ikat yang berada di seluruh bagian tubuh hewan.

Berada di bawah kulit hewan, jaringan ini berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ serta mengisi ruang antarjaringan yang berdekatan.

Jaringan ikat sejati memiliki dua jenis, yakni jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

a) Jaringan ikat longgar

Nah, jaringan ikat longgar dibentuk oleh matriks atau substansi dasar yang mengandung bermacam-macam sel dan serabut.

Dimana di dalam matriks pembentuk jaringan ikat longgar, terdapat empat macam sel, yaitu fibroblas, sel cagak (mast cell), sel lemak, dan makrofag.

Diketahui, fibroblast merupakan sel yang menghasilkan serabut elastis, serabut kolagen dan matriks.

Sedangkan, sel cagak (mast cell) merupakan sel penghasil heparin atau anti pembekuan.

Sel lemak merupakan sel penimbun lemak, dan makrofag adalah sel ameboid yang memakan partikel asing, yang berperan sebagai pelindung tubuh dari bibit penyakit.

Di dalam matriks diketahui terdapat dua macam serabut, yakni serabut kolagen dan elastis.

Dimana serabut kolagen merupakan berkas serabut yang fleksibel, namun tidak elastis, sementara serabut elastis adalah serabut yang fleksibel dan elastis.

Kedua serabut ini membentuk jaringan pada matriks yang menghubungkan berbagai jaringan, seperti kulit dengan struktur di bawahnya.

b)
Jaringan ikat padat

Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat kolagen dan jaringan ikat elastis.

Diketahui, jaringan ikat kolagen merupakan jaringan ikat padat yang matriksnya mengandung berkas serabut kolagen yang padat. Contohnya seperti tendon yang melekatkan otot pada tulang.

Sementara jaringan ikat elastis merupakan jaringan ikat padat yang matriksnya hanya mengandung serabut elastis.

Hanya terletak pada ligament, jaringan ikat elastis mengikat tulang-tulang dalam dinding trakea, paru-paru, persendian, dan pita suara.

2. Jaringan Ikat Penyokong

dosenbiologi.com

Jaringan ikat penyokong atau dikenal juga sebagai jaringan tulang merupakan jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong tubuh.

Dilengkapi oleh rangka yang kaku, jaringan tulang terdiri dari sel-sel yang terdapat dalam matriks organik seperti pada jaringan ikat. Namun, matriks jaringan tulang bersifat lebih keras.

Pada hewan vertebrata ada dua jenis jaringan tulang, yakni tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.

Contoh hewan vertebrata bertulang rawan adalah ikan hiu dan ikan pari, di mana seluruh rangka tubuuhnya terdiri dari tulang rawan.

Sementara,
tubuh hewan mamalia sebagian besar rangkanya adalah tulang keras dan hanya terdapat
beberapa tulang rawan saja, khususnya pada cawan-cawan antarvertebra dan cawan-cawan.

a)
Tulang rawan

Tulang rawan merupakan jaringan ikat yang disusun oleh matriks organik yang mengandung sel-sel kondroblas.

Nah, sel-sel kondroblas ini menghasilkan matriks kondrin. Tulang rawan sendiri terbagi lagi menjadi tiga, yakni rawan hialin, rawan elastis, dan rawan fibrosa.

Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang matriksnya semitransparan dan mengandung kondroitin sulfat.

Jenis tulang rawan ini bisa ditemukan pada saluran pernapasan, rangka embrio, tulang rusuk, tulang pipa, dan hidung.

Sementara itu, tulang rawan elastik merupakan tulang rawan yang matriksnya agak keruh dan mengandung elastis kuning.

Jika tulang rawan ini dibengkokkan, maka akan terasa lentur dan bisa kembali ke bentuknya semula.

Contoh dari rawan elastik adalah daun telinga, epiglottis, tulang rawan pada faring, dan pembuluh Eustachius.

Dan terakhir ada rawan fibrosa yang merupakan tulang rawan yang matriksnya mengandung banyak berkas serabut kolagen yang padat dan memiliki daya renggang yang lebih kuat daripada rawan hialin.

Contoh dari rawan fibrosa ini adalah simfisis pubis (persambungan tulang kemaluan) dan diskus antarruas tulang belakang.

b)
Tulang keras

Tulang keras terbentuk dari matriks yang 70 persen terdiri dari garam-garam organik seperti kalsium sulfat, dan 30 persen terdiri dari zat organik seperti kolagen.

Osteoblas merupakan sel pembentuk tulang yang mensekresikan bahan organik, garam fosfat, dan karbonat. Di saat sekeliling osteoblas menjadi keras, maka osteoblas akan berubah menjadi osteosit.

Berdasarkan matriksnya, tulang keras dibagi menjadi dua, yaitu tulang kompak (tulang keras) dan jaringan tulang spons (bunga karang).

Nah, tulang kompak punya susunan matriks yang padat, sedangkan tulang spons punya susunan matriks yang longgar atau berongga dan berisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah.

Umumnya,
sel-sel yang tersusun pada tulang kompak membentuk sebuah sistem bernama sistem
Harvers. Pada bagian tengah sistem Harvers ini terdapat sebuah saluran yang
disebut sebagai saluran Harvers.

Berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf, saluran-saluran Harvers disambungkan oleh saluran Volkman yang berada diantara kedua saluran tersebut.

Di sekeliling sistem Havers ada lapisan tulang bernama lamella di mana terdapat osteosit (sel-sel tulang) yang menempati rongga (lakuna) yang tersusun secara konsentris.

3. Jaringan Ikat Cair/Khusus

harapanrakyat.com

Jaringan
ikat cair/khusus juga dikenal dengan sebutan jaringan darah. Merupakan jaringan
ikat yang tersusun dari sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih
(leukosit), dan keping-keping darah, jaringan ikat cair/khusus berada dalam
cairan yang dinamakan plasma.

Nah, plasma daerah sendiri terdiri dari air yang mengandung berbagai zat terlarut yang dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.

Bahan makanan seperti asam amino, glukosa, dan lemak dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke ginjal, dan hormon dari kelenjar buntu menuju berbagai organ yang menjadi target.

Eritrosit punya fungsi sebagai pembawa oksigen dari organ respirasi ke berbagai jaringan.

Sedangkan, leukosit memiliki fungsi sebagai pembunuh bibit penyakit. Dan, keping-keping darah berfungsi sebagai pembekuan darah.

Leukosit sendiri terbagi menjadi eosinofil, neutrofil, basofil (yang dihasilkan sumsum merah) dan limfosit, monosit (yang dihasilkan jaringan limfoid).  

Jaringan sumsum merah dan limfoid disebut sebagai jaringan hematopoietik. Limfa atau getah bening mengandung zat-zat seperti plasma, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.

Di dalam limfa tidak terdapat sel darah merah, tetapi terdapat limfosit yang berperan sebagai fagosit.

Nah, itu tadi informasi yang bisa Mamikos rangkumkan seputar 3 macam jaringan ikat pada hewan lengkap dengan informasi ciri, fungsi dan gambar jaringan ikat.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat ya untuk kamu memahami materi jaringan ikat pada hewan!

Jika kamu ingin mencari materi mata pelajaran lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasi yang kamu inginkan di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta