Metode Ilmiah: Pengertian, Ciri, Syarat, Kriteria, Fungsi dan Tujuannya
Metode Ilmiah: Pengertian, Ciri, Syarat, Kriteria, Fungsi dan Tujuannya – Salah satu pembelajaran penulisan dalam sains adalah metode ilmiah.
Metode ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dengan menggunakan metode saintifik.
Berikut ini adalah pengertian, ciri, syarat, kriteria, fungsi, dan tujuan dari metode ini.
Pengertian Metode Ilmiah
Daftar Isi
Daftar Isi
Metode ilmiah merupakan sebuah bentuk pendekatan penelitian. Aktivitas ini berhubungan dengan pihak-pihak atau objek yang akan diteliti beserta masalah awal yang menjadi alasan penelitian.
Pendekatan pun harus sejalur dengan Sains dan sumber-sumber ilmiah dan teori yang sudah ada.
Merujuk pada definisi yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, metode pendekatan ilmiah merupakan penerapan dimensi pedagogik. Pelaksanaan kegiatan ini diwujudkan dengan mengikuti kaidah ilmiah.
Peneliti harus belajar mengamati, melakukan percobaan, mengolah data, menyajikan, dan menyimpulkan.
Metode ini juga bisa menghasilkan cipta di bagian akhir atau berhenti hingga bagian kesimpulan.
Dalam prosesnya, peneliti melakukan penalaran terhadap data, teori dasar dan hipotesis dari masalah yang ada. Peneliti hanya bisa melakukan simpulan berdasarkan data riil saja.
Ciri Metode Ilmiah
1. Sifatnya Ilmiah
Ilmiah berasal dari kata alami atau natural, artinya hasil akhirnya akan mengikuti data dari proses yang telah dilakukan.
Peneliti tidak boleh mencampurkan pendapat pribadi, dugaan, atau prediksi dalam bentuk apapun karena akan mengganggu validitasnya.
Di sisi lain, metode ilmiah juga dilakukan dengan prosedur yang runut atau sistematis. Semua proses harus mengikuti kaidah dan rencana yang sudah ditetapkan.
Meski faktanya bisa berbeda dengan teori, namun hasilnya tetap valid dan sifatnya objektif.
2. Logis
Ciri yang kedua dari metode ini adalah logis. Sifat yang satu ini akan mengiringi seluruh rangkaian penelitian beserta pembahasannya.
Anda akan bisa menjawab tentang variabel dan faktor yang tak terduga dan terjadi dalam penelitian. Hasil akhirnya rasional berdasarkan bukti dari sepanjang proses.
3. Ada Kontribusi
Sebuah penelitian yang baik akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap lingkungan sekitar, baik skala akademik maupun masyarakat.
Itu sebabnya, penelitian menggunakan metode ini tidak boleh mengambil tema dan prosedur yang sudah ada jika belum sepuluh tahun ke belakang.
Tema harus bersifat baru dengan menguji faktor-faktor yang berbeda dari penelitian yang sudah ada. Anda perlu memastikan hal ini terlebih dahulu agar hasilnya memiliki kontribusi.
Sebelum memulai, risetlah berbagai repositori dengan menggunakan kata kunci yang berhubungan.
4. Bersifat Analitis
Nah, yang tak boleh terlepas dari sebuah proses metode ini adalah sifat analitis. Artinya, Anda bisa menunjukkan bahwa untuk mencapai sebuah kesimpulan, ada berbagai prosedur yang harus ditempuh.
Prosedur tersebut pun dijelaskan secara rinci dan dilakukan secara runut.
Sifat analitis ini sangat penting. Semua rangkaiannya diciptakan berdasarkan rumusan masalah dan metodenya pun disesuaikan agar bisa menjawab masalah yang ada.
Ada berbagai metode yang bisa ditempuh seperti melakukan observasi, wawancara, dan lainnya.
5. Memiliki Konsep
Dalam pelaksanaannya, metode ilmiah harus mengikuti konsep dan teori. Hal ini bertujuan agar prosesnya tidak melenceng, terarah, dan bisa menyimpulkan dengan jelas.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mencari teori dasar dengan mengandalkan kajian pustaka.
6. Empiris
Ciri dari sebuah metode ini adalah sifatnya yang empiris. Artinya, bagian pembahasan data tidak boleh menggunakan penjelasan bersifat prediksi.
Data yang error karena variabel X sekalipun harus tetap dijelaskan sehingga hasilnya tetap valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Syarat Metode Ilmiah
1. Memiliki Latar Belakang dan Tujuan
Syarat utama dari metode ilmiah adanya latar belakang yang menjadi alasan penelitian dilakukan. Latar belakang harus disampaikan dengan jelas dengan menggunakan alasan logis sang peneliti.
Sementara tujuan dari penelitian harus dibuat dalam poin-poin yang berbobot.
2. Terdapat Masalah
Sebuah metode ilmiah tidak akan valid tanpa adanya masalah. Perumusan masalah adalah akar utama dari metode ilmiah.
Buatlah masalah kurang dari sama dengan tiga poin. Terlalu banyak masalah akan membuat penelitian menjadi tidak fokus.
3. Ada Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara sebelum penelitian dilakukan. Namun, bukan berarti hipotesis dibuat seperti sebuah karangan.
Anda harus membuat hipotesis sesuai dengan teori dasar yang berkembang di dunia ilmu pengetahuan. Gunakan literatur untuk membuat bagian yang satu ini.
4. Ada Prosedur Penelitian
Tanpa adanya prosedur, maka tidak bisa dikatakan sebagai metode ilmiah. Anda harus melakukan rangkaian rencana penelitian berupa metode yang harus ditempuh.
Penulisan prosedur harus jelas, rinci, berbobot dan sistematis. Tahapan penelitian harus mengikuti prosedur yang sudah ada.
5. Objektif Terhadap Data
Setelah mendapatkan data, maka Anda harus menyusun semua hal yang sudah ada. Data harus diolah dengan metode tertentu untuk bisa dilihat grafis dan polanya.
Sementara pengolahan data yang bersifat kualitatif harus dijabarkan beserta faktor, variabel, dan error di lapangan.
6. Memiliki Kesimpulan yang Jelas
Syarat penting yang terakhir adalah adanya kesimpulan. Kesimpulan ditulis berdasarkan pembahasan data yang dihasilkan selama penelitian. Namun, bagian ini harus ditulis pendek mirip abstrak.
Itu sebabnya, kesimpulan hanya mencakup perumusan masalah di bagian awal.
Kriteria Metode Ilmiah
1. Kritis
Kriteria utama adalah kritis. Artinya, penelitian memiliki hasil yang sudah melalui eksperimen dan prosedur tertentu. Hasilnya pun menjadi akurat dan relevan dengan variabel atau faktor tertentu.
Peneliti pun bisa menjelaskan bagaimana prosesnya dan faktor yang menyertainya.
2. Logis
Penjelasan yang disajikan dalam pembahasan harus bersifat logis. Selain mengikuti data yang sudah ada, peneliti juga mengikuti teori dasar yang berdasarkan pada kajian pustaka.
Peneliti tidak bisa menyimpulkan hanya berdasarkan prediksi atau firasat.
3. Obyektif
Metode ilmiah sama sekali tidak boleh mencantumkan hal-hal yang masuk ke dalam kategori rekayasa. Meskipun data memiliki anomali, semuanya harus dicatat.
Data tidak boleh bersifat ideal dengan mengganti angka atau hasil observasi bersifat kualitatif agar bisa dipertanggungjawabkan.
4. Faktual
Hasil observasi dan kesimpulan yang didapat harus bersifat faktual. Artinya, Anda tidak boleh melakukan karangan hanya untuk menyamakan kesimpulan dengan hipotesis.
Dalam penelitian, hasil yang dicapai di bagian kesimpulan boleh memiliki perbedaan dengan bagian pengajuan hipotesis.
5. Sesuai Konsep
Penelitian harus sejalur dengan konsep. Jika tidak, maka prosedur yang ditempuh menjadi bersifat tidak valid. Konsep-konsep yang ada pun harus mengikuti referensi valid yang bisa dipertanggungjawabkan.
Dengan begitu, maka metode yang dijalankan memiliki prosedur yang mudah dijelaskan.
Fungsi Metode Ilmiah
1. Menjawab Pertanyaan
Ilmu pengetahuan memiliki sifat yang dinamis, artinya faktor-faktor yang mengikuti akan selalu membuatnya berkembang.
Hasil metode ilmiah yang dilakukan sepuluh tahun lalu bisa jadi memiliki hasil yang berbeda jika dilakukan pada saat ini.
Pertanyaan dari masalah yang ada pun akan terus berkembang. Sebuah masalah memiliki banyak kemungkinan jawaban karena adanya perbedaan variabel dan perlakuan.
Itu sebabnya, metode ini akan selalu digunakan untuk menjawab hal-hal yang belum ada di dunia ilmu pengetahuan.
2. Sebagai Proses Pengujian
Kemungkinan error dari sebuah penelitian adalah hal yang sangat wajar terjadi. Untuk itu, untuk menghindari referensi yang error, Anda bisa menguji kembali hasil-hasil yang sudah ada.
Carilah referensi yang mengandung data error karena faktor tertentu dan uji dengan faktor yang sama.
Hasil yang berbeda akan sangat mungkin didapatkan oleh peneliti yang baru. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan.
Artinya, hasil pengujian yang baru akan dikategorikan sebagai penemuan yang relevan dan yang lama akan bersifat tidak relevan lagi.
3. Pengembangan Ilmu
Teori bisa dipatahkan dengan penemuan. Itu sebabnya, metode ilmiah sangat dibutuhkan agar ilmu pengetahuan tidak berhenti hingga teori saja.
Teori yang ada perlu diuji bahkan dilakukan hingga berulang kali, sehingga ilmu pengetahuan bersifat saintifik.
4. Memberi Kontribusi
Hasil dari metode ini adalah bahan referensi ilmiah yang akan sangat berguna untuk pengujian selanjutnya.
Kontribusinya sebagai referensi akan sangat membantu peneliti di masa depan untuk mengetahui relevansi ilmu yang tercatat di dalam hasil metode tersebut.
5. Menjadi Sumber Rasional
Anda tidak bisa melakukan pengujian jika sumber referensinya tidak rasional. Rujukan yang digunakan haruslah sumber rasional yang pengujiannya menggunakan pendekatan ilmiah.
Untuk itu, semakin banyak aktivitas metode ini dilakukan, maka semakin berkembang pula ilmu pengetahuan.
Tujuan Metode Ilmiah
1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Metode ilmiah tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Di dalamnya mengandung pemikiran dan juga kreativitas sehingga prosedurnya berjalan dengan baik.
Peneliti apapun jenjangnya akan dituntut untuk bisa memverifikasi berdasarkan kajian literatur yang sudah ada.
2. Belajar Sistematis
Belajar untuk berpikir sistematis bisa dilatih dengan aktivitas penelitian menggunakan metode ilmiah ini. Peneliti memulai dengan merumuskan masalah dan diakhiri dengan kesimpulan.
Di tengah prosesnya, ada proses dan prosedur yang tak boleh dilewatkan atau ditempuh acak.
3. Komunikasi Ide
Metode ini menjadi cara efektif bagi sebuah pihak yang ingin mengemukakan idenya. Untuk itu, metode ilmiah dirangkai berdasarkan ide yang ingin dicapai dan jawaban dari ide itu sendiri.
Ide pun disampaikan dengan mengikuti kaidah ilmiah dan dijelaskan secara logis.
4. Mengembangkan Karakter
Tujuan utama dari proses metode ini adalah untuk mengembangkan karakter pribadi peneliti itu sendiri. Dalam prosesnya, Anda tak hanya dituntut untuk teliti, sistematis dan bekerja dengan rapi.
Anda juga harus mengedepankan integritas dengan menyajikan data yang sesuai dengan proses.
5. Eksplorasi Ilmu
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Itu sebabnya, eksplorasi tidak boleh terhenti karena akan sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Rata-rata, tujuan penelitian dengan metode ini adalah untuk menemukan sesuatu yang baru.
Meski begitu, pada faktanya tak semua rangkaian metode ini bisa sejalan dengan harapan. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil penelitian dan bahkan sifatnya sama sekali tak terduga.
Memiliki output baru adalah sebuah pengembangan mutakhir yang nantinya akan diteliti di masa depan.
6. Verifikatif
Berbagai bahan penelitian yang sudah ada bisa diuji kembali setelah relevansinya diragukan karena waktu yang lebih dari sepuluh tahun.
Anda bisa menguji hal yang sama dengan tujuan verifikasi. Nantinya, relevansi antar kedua hasil akan dibandingkan.
7. Pengembangan
Tujuan lain yang tak kalah penting adalah soal pengembangan. Pengujian A terhadap B akan berbeda dengan pengujian A terhadap C. Hasilnya tentu saja akan mempengaruhi teknologi dan ilmu pengetahuan.
Semakin banyak pengujian, maka ilmu pengetahuan bisa semakin berkembang.
Metode ilmiah dalam karya tulis ilmiah merupakan prosedur yang harus ditempuh untuk mendapatkan sebuah jawaban. Berbagai pertanyaan bisa dijawab dengan valid selama mengikuti kaidah yang ada.
Untuk itu, metode ini harus dilakukan secara sistematis agar bisa diuji kembali dan berkembang.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: