100+ Contoh Kata Ejaan dan Tanda Baca Bahasa Indonesia yang Benar

100+ Contoh Kata Ejaan dan Tanda Baca Bahasa Indonesia yang Benar – Ejaan adalah bagian bentuk dari karakter dalam sebuah kata yang dipisahkan dengan spasi maupun tanda pisah.

Sedangkan, tanda baca adalah suatu bentuk simbol yang berguna untuk membuat susunan kalimat menjadi beraturan dan untuk memberikan tekanan atau nada atau intonasi pada suatu kalimat.

Yuk, cek contoh kata ejaan dan tanda baca bahasa Indonesia yang benar di bawah ini.

Deretan Contoh Kata Ejaan dan Tanda Baca Bahasa Indonesia

freepik.com/freepik

Peranan bahasa sangat penting untuk menunjukkan negara Indonesia yaitu melalui bahasa Indonesia.

Berdasarkan itu, pembahasan serta pembakuan ejaan di Indonesia tidak berlangsung dalam waktu singkat.

Butuh waktu panjang dengan berbagai diskusi mengenai penggunaan ejaan baku yang tepat sampai akhirnya terdapat ejaan yang berlaku hingga sekarang.

Perubahan ejaan dari ejaan yang masih mengacu penulisan latin Belanda, berubah menjadi ejaan Swandi, lalu sampai ke EYD (ejaan yang disempurnakan), dan terakhir sekarang adalah PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Apa Itu Kata Ejaan?

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan peng-gambungannya dalam suatu bahasa).

Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan ialah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

Ejaan sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana ucapan atau apa yang dilisankan oleh seseorang ditulis dengan perantara lambang-lambang atau gambar-gambar bunyi.

Ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak 1972 sampai saat ini ialah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau dikenal dengan singkatan EYD.

Diketahui, EYD diresmikan pemakaiannya sejak Agustus tahun 1972 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 57 Tahun 1972.

Dilihat dari usianya, implementasi EYD dalam penulisan sudah cukup lama karena lebih dari tiga dasawarsa.

Jika dulu saat sekolah kamu hanya mengenal EYD atau Ejaan yang Disempurnakan, maka sekarang kamu harus tahu jika EYD sudah berubah menjadi PUEBI.

Diketahui, PUEBI atau kepanjangan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia merupakan pengganti dari EYD.

Dalam berbicara setidaknya kita diharapkan dapat menggunakan pedoman berbahasa untuk menjunjung tinggi bahasa nasional kita, yaitu Bahasa Indonesia.

Apa Itu Tanda Baca?

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara, kata dan frasa pada suatu bahasa.

Tanda baca berperan menunjukkan struktur dan organisasi pada suatu tulisan dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.

Aturan tanda baca berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang.

Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Contoh Kata Ejaan Bahasa Indonesia yang Benar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, PUEBI pun resmi berlaku sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia.

Katanya, latar belakang diresmikan ejaan baru ini adalah karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga pemakaian bahasa Indonesia semakin luas.

Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal penambahan diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal.

Di bawah ini adalah contoh kata ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Contoh 1

  1. Advokat
  2. Akhlak
  3. Apotek
  4. Atlet
  5. Analisis
  6. Balans
  7. Cenderamata
  8. Definisi
  9. Kartotek
  10. Komedi
  11. Konkret
  12. Teori
  13. Teoretis
  14. Sistem
  15. Sistematis
  16. Rezeki
  17. Telegram
  18. Hakikat
  19. Kaidah
  20. Nasihat
  21. Penasihat
  22. Hierarki
  23. Karier
  24. Spesies
  25. Varietas

Contoh 2

  1. Metode
  2. Khotbah
  3. Resistans
  4. Peformans
  5. Kompleks
  6. Tripleks
  7. Simpleks
  8. Lateks
  9. Ekspor
  10. Impor
  11. Paspor
  12. Menganalisis
  13. Penganalisisan
  14. Hipotesis
  15. Sintesis
  16. Katalisis
  17. Hidrolis
  18. Syakwasangka
  19. Mensyukuri
  20. Insaf
  21. Sah
  22. Sahih
  23. Saraf
  24. Ijazah
  25. Izin

Contoh 3

  1. Zaman
  2. Jenderal
  3. Sutera
  4. Terampil
  5. Keterampilan
  6. Terap
  7. Penerapan
  8. Istri
  9. Mantra
  10. Putra
  11. Putri
  12. Ambulans
  13. Adjektif
  14. Akhir
  15. Frekuensi
  16. Kuantum
  17. Konsekuensi
  18. Kualifikasi
  19. Kualitas
  20. Kuarsa
  21. Kuitansi
  22. Kuorum
  23. Kuota
  24. Likuidasi
  25. Atmosfer

Contoh 4

  1. Asas
  2. Asasi
  3. Ekuivalen
  4. Konfrontasi
  5. Konsinyasi
  6. Koordinasi
  7. Nasionalisasi
  8. Organisasi
  9. Produksi
  10. Memproduksi
  11. Pemroduksi
  12. Proklamasi
  13. Diproklamasikan
  14. Standar
  15. Standardisasi
  16. Transport
  17. Transportasi
  18. Mengimbau
  19. Imbauan
  20. Berutang
  21. Mengutangkan
  22. Teladan
  23. Esai
  24. Konduite
  25. Risiko

Contoh 5

  1. Tim
  2. Survey
  3. Zona
  4. Itikad
  5. Diesel
  6. Jadwal
  7. Manajemen
  8. Manajer
  9. Kategori
  10. Ilustrasi
  11. Ilusi
  12. Konsesi
  13. Professor
  14. Kelola
  15. Mengelola
  16. Dikelola
  17. Pengelola
  18. Sila
  19. Silakan
  20. Mempersilakan
  21. Dipersilakan
  22. Wujud
  23. Berwujud
  24. Lembap
  25. Kelembapan

Contoh 6

  1. Pengkristalan
  2. Menyukseskan
  3. Menerjemahkan
  4. Penerjemah
  5. Advis
  6. Persentase
  7. Lubang
  8. Berlubang
  9. Melubangi
  10. Ubah
  11. Berubah
  12. Mengubah
  13. Diubah
  14. Pengubahan
  15. Formal
  16. Konsepsional
  17. Operasional
  18. Personalia
  19. Rasional
  20. Fisik
  21. Foto
  22. Fotokopi
  23. Produktifitas
  24. Objek
  25. Proyek
  26. Teknik
  27. Teknisi
  28. Kongres
  29. Arkais
  30. Motivasi

Contoh Tanda Baca Bahasa Indonesia yang Benar

Bahasan ejaan dan tanda baca dimulai dari tanda baca. Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis-jenis tanda baca, yaitu:

1. Tanda Titik (.)

Adalah tanda baca yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat atau menjadi penutup sebuah kalimat.

Adapun contoh pemakaian tanda titik adalah sebagai berikut:

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan:
Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.

Tanda titik untuk daftar isi

Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar isi:

I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia

A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
C. Bahasa Asing

1. Kedudukan
2. Fungsi
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik

Tanda titik untuk jam

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu:

Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)

01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)

00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)

00.00.30 jam (30 detik)

Tanda titik untuk daftar pustaka

Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit:

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Tanda titik untuk penulisan satuan angka

Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah:

  • Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
  • Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
  • Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.

2. Tanda Koma (,)

Adalah tanda yang digunakan untuk memisahkan kata atau kalimat, dan juga memisahkan suatu unsur dalam sebuah perincian.

Adapun contoh pemakaian tanda koma adalah sebagai berikut:

Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan

Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.

Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.

Satu, dua, … tiga!

Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung

Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.

Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.

Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya

Kalau diundang, saya akan datang.

Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.

Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat

Seperti: oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian:

Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.

Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar

Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.

Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru

Seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak:

O, begitu?

Wah, bukan main!

Hati-hati, ya, jalannya licin!

Nak, kapan selesai kuliahmu?

Siapa namamu, Dik?

Dia baik sekali, Bu.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat

Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”

“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk sosial.”

Tanda koma dipakai untuk penulisan alamat

Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130

Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta

Surabaya, 10 Mei 1960

Tokyo, Jepang

Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka

Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.

Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.

Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.

Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir

Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.

W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya

Penggunaan tanda koma ini untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga:

B. Ratulangi, S.E.

Ny. Khadijah, M.A.

Bambang Irawan, M.Hum.

Siti Aminah, S.H., M.H.

Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka

12,5 m

27,3 kg

Rp500,50

Rp750,00

Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi

Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.

Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.

Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.

Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian

Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

3. Tanda Tanya (?)

adalah sebuah tanda yang digunakan pada akhir kata atau kalimat yang menunjukkan sebuah pertanyaan.

Adapun contoh pemakaian tanda tanya adalah sebagai berikut:

Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya

Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?

Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”?

Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan

Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).

Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

4. Tanda Seru (!)

Adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan sebuah kalimat perintah atau kalimat yang menunjukkan emosi/perasaan.

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Adapun contoh pemakaian tanda seru adalah sebagai berikut:

Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!

Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia!

Bayarlah pajak tepat pada waktunya!

Masa! Dia bersikap seperti itu?

Merdeka!

5. Tanda Titik Dua (:)

Adalah tanda yang digunakan untuk memisahkan sebuah perincian dan digunakan pada naskah drama untuk memisahkan antara nama dan dialog.

Adapun contoh pemakaian tanda titik dua adalah sebagai berikut:

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian

Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a. persiapan,
b. pengumpulan data,
c. pengolahan data, dan
d. pelaporan.

Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi

Narasumber : Prof. Dr. Rahmat Effendi
Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.

Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama untuk menunjukkan dialog langsung

Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir : “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”

Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka:

Horison, XLIII, No. 8/2008: 8

Surah Albaqarah: 2—5

Matius 2: 1—3

Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara

Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.

6. Tanda Titik Koma (;)

Adalah tanda yang digunakan sebagai kata ganti penghubung, biasanya seringkali digunakan untuk memisahkan antara kalimat setara yang satu dengan yang lainnya.

Adapun contoh pemakaian tanda titik koma adalah sebagai berikut:

Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung

Tujuannya untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk:

  • Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
  • Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek.

Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma

– Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan jeruk.

– Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi

7. Tanda Hubung (-)

Adalah tanda yang digunakan untuk menggabungkan atau memisahkan kata.

Adapun contoh pemakaian tanda hubung adalah sebagai berikut:

Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal pergantian baris

– Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru ….

– Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.

– Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.

– Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.

Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang

  • anak-anak
  • berulang-ulang
  • kemerah-merahan
  • mengorek-ngorek

Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu

  • 11-11-2013
  • p-a-n-i-t-i-a

Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan

  • ber-evolusi
  • meng-ukur
  • dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
  • 23/25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
  • mesin hitung-tangan

Tanda hubung dipakai untuk merangkai

se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);

ke- dengan angka (peringkat ke-2);

angka dengan –an (tahun 1950-an);

kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan); e. kata dengan kata ganti

Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);

huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan

kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).

Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing

di-sowan-i (bahasa Jawa, ‘didatangi’)

ber-pariban (bahasa Batak, ‘bersaudara sepupu’)

di-back up

me-recall

pen-tackle-an

Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan

Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.

Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.

8. Tanda Pisah ( (-) )

Adalah tanda yang digunakan untuk memberi penjelasan di luar kalimat. Adapun contoh pemakaian tanda pisah adalah sebagai berikut:

Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar kalimat

Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.

Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain:

Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara internasional.

Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.

Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’

Tahun 2010—2013

Tanggal 5—10 April 2013

Jakarta—Bandung

9. Tanda Elipsis (…)

Adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan jika dialog belum selesai, jeda pada dialog, atau penurunan suara.

Adapun contoh pemakaian tanda elipsis adalah sebagai berikut:

Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan

Penyebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ….

…, lain lubuk lain ikannya.

Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog

“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”

“Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”

10. Tanda Kurung ()

Adalah tanda yang digunakan untuk mengapit tambahan keterangan. Adapun contoh pemakaian tanda kurung adalah sebagai berikut:

Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan

Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).

Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk).

Lokakarya (workshop) itu diadakan di Manado.

Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat

Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.

Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri.

Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan

Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.

Pesepak bola kenamaan itu berasal dari (Kota) Padang.

Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian

Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.

Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.

11. Tanda Kurung Siku []

Adalah tanda yang digunakan untuk mengapit kata, kelompok kata yang digunakan sebagai koreksi yang biasanya digunakan untuk membenarkan di dalam naskah.

Adapun contoh pemakaian tanda kurung siku adalah sebagai berikut:

Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain

Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.

Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.

Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung

Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.

12. Tanda Petik (” “)

Adalah tanda yang digunakan untuk mengutip sesuatu, biasanya digunakan untuk mengutip dialog di dalam sebuah naskah cerita.

Adapun contoh pemakaian tanda kurung petik adalah sebagai berikut:

Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain

“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.

“Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas dalam rapat.”

Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.”

Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat

Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.

Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!

Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel.

Saya sedang membaca “Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia” dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.

Makalah “Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif” menarik perhatian peserta seminar.

Perhatikan “Pemakaian Tanda Baca” dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus

“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.

Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!

13. Tanda petik Tunggal (‘ ‘)

Adalah tanda yang digunakan untuk mengutip sesuatu seperti makna, ungkapan, atau terjemahan. Adapun contoh pemakaian tanda kurung tunggal adalah sebagai berikut:

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain

Tanya dia, “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”

“Kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang!’, dan rasa letihku lenyap seketika,”ujar Pak Hamdan.

“Kita bangga karena lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang di arena olimpiade itu,” kata Ketua KONI.

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan

tergugat ‘yang digugat’

retina ‘dinding mata sebelah dalam’

noken ‘tas khas Papua’

tadulako ‘panglima’

marsiadap ari ‘saling bantu’

tuah sakato ‘sepakat demi manfaat bersama’

policy ‘kebijakan’

wisdom ‘kebijaksanaan’

money politics ‘politik uang’

14. Tanda Garis Miring (/)

Adalah tanda yang digunakan untuk nomor surat, nomor pada alamat, selain itu juga digunakan sebagai pengganti kata atau. Adapun contoh pemakaian tanda garis miring adalah sebagai berikut:

Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim

Nomor: 7/PK/II/2013
Jalan Kramat III/10
tahun ajaran 2012/2013

Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap

mahasiswa/mahasiswi = ‘mahasiswa dan mahasiswi’

dikirimkan lewat darat/laut = ‘dikirimkan lewat darat atau lewat laut’

buku dan/atau majalah = ‘buku dan majalah atau buku atau majalah’

harganya Rp1.500,00/lembar = ‘harganya Rp1.500,00 setiap lembar’

Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain

Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali.

Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa.

Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.

16. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

Adalah tanda yang dipakai untuk menyingkat kata yang hilang dari bagian huruf atau kata atau angka dalam kata-kata tertentu.

Adapun contoh pemakaian tanda penyingkat adalah sebagai berikut:

Dia ‘kan kusurati. (‘kan = akan)

Mereka sudah datang, ‘kan? (‘kan = bukan)

Malam ‘lah tiba. (‘lah = telah)

5-2-’13 (’13 = 2013)

Itulah informasi ejaan dan tanda baca yang bisa Mamikos bagikan terkait 100+ contoh kata ejaan dan tanda baca bahasa Indonesia yang benar.

Mamikos infokan kembali, bahwa ejaan adalah bagian bentuk dari karakter dalam sebuah kata yang dipisahkan dengan spasi maupun tanda pisah.

Sedangkan, tanda baca adalah suatu bentuk simbol yang berguna untuk membuat susunan kalimat menjadi beraturan dan untuk memberikan tekanan atau nada atau intonasi pada suatu kalimat.

Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, silakan kunjungi situs Mamikos ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta