10 Nama Pakaian Adat Batak Beserta Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya
Sepertinya kalian sudah tidak asing degan Suku Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Tahukah kalian kalau pakaian adatnya ada banyak jenisnya? Kalau belum, yuk simak penjabarannya di bawah ini.
4. Pakaian Adat Suku Nias

Pakaian adat Suku Nias bernama Baru Oholu dan Oroba Si’oli, untuk pakaian adat pria bernama adalah Baru Oholu dan wanita bernama Oroba Si’oli.
Kedua pakaian adat ini sangat unik sebab pakaian ini tidak terbatas pada satu kaum sosial.
Pakaian adat ini dapat digunakan oleh warga biasa asal tetap menghargai keasliannya dan juga menjaga nilai luhurnya. Akibat dari hal itu, prose pelestarian pakaian adat Suku Nias ini tergolong lebih efektif dan efisien.
Beberapa acara adat juga menggunakan pakaian tradisional ini seperti pernikahan, tarian, dan lompat batu yang kerap diikuti oleh kaum laki-laki Suku Nias.
Untuk bahan yang digunakan pada pakaian pria adalah serat rumput yang diolah.
Kemudian untuk pakaian wanita terbuat dari bahan yang sama yaitu serat rumput. Namun dengan perkembangan jaman, bahan yang digunakan saat ini adalah katun dan kain belacu.

Advertisement
Warna dari tiap pakaian adatnya pun berbeda dan tergantung dari kondisi geografis daerahnya.
5. Pakaian Adat Suku Pakpak

Pakaian adat Suku Pakpak memiliki nama Baju Merapi-api, yang mana pakaian adat pria dan wanita memiliki nama yang sama.
Dulu pakaian adat Suku Pakpak berfungsi untuk pesta atau upacara adat dan kerja-kerja dengan maksud baik maupun jahat.
Pakaian adat ini tidak untuk digunakan dalam kegiatan keseharian seperti pakaian adat suku lainnya.
Namun, kini pakaian adat Suku Pakpak sering digunakan dalam acara sekolah, paduan suara gereja, penyambutan tamu, dan lainnya.
Untuk pakaian pria sangat lengkap yaitu terdapat baju merapi-api yang berbahan beludru dengan warna hitam dan dihiasi manik-manik.
Kemudian, untuk celana panjang juga berwarna hitam dengan variasi warna merah dan putih di ujungnya.
Biasanya pakaian ini akan dilengkapi dengan penutup kepala yang bernama bulang-bulang, lalu sarung, borgot, sabe-sabe, rempu riar, rante abak, ucang, dan tongket.
Untuk pakaian wanita juga menggunakan baju merapi-api yang berbahan sama dengan pakaian pria.
Perbedaannya terletak pada variasi warna, sebab untuk pakaian wanita tidak memiliki variasi warna merah dan putih di ujungnya.
Namun, terdapat manik-manik dengan gambar kepala kerbau di sekitar lengan atas. Pakaian itu juga dilengkapi dengan sarung, saong, leppa-leppa, rante abak, rabi munduk, papuren, culapah, dan kancing emas.