5 Organ Ekskresi pada Manusia beserta Fungsi dan Penjelasannya Lengkap

5 Organ Ekskresi pada Manusia beserta Fungsi dan Penjelasannya Lengkap — Organ ekskresi pada manusia adalah bagian penting dari sistem tubuh yang bertanggung jawab untuk menghilangkan zat-zat sisa dan racun dari dalam tubuh.

Organ-organ ini berperan dalam menjaga keseimbangan kimia dalam tubuh manusia dan memastikan bahwa produk-produk sisa metabolisme yang berbahaya dikeluarkan dengan efisien.

Beberapa organ ekskresi utama pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Kali ini, Mamikos akan membahas organ ekskresi manusia beserta fungsi dan penjelasannya. Yuk, simak!

Definisi Organ Ekskresi

Pexels/@MART PRODUCTION

Organ ekskresi manusia adalah bagian-bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk menghilangkan zat-zat sisa dan produk-produk metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Organ-organ ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan internal tubuh dan memastikan bahwa racun dan limbah yang terbentuk selama proses metabolisme dihilangkan dengan efisien.

Organ ekskresi manusia sangat penting karena membantu menjaga keseimbangan internal tubuh dan mencegah akumulasi racun yang dapat membahayakan kesehatan.

Fungsi organ-organ ini bekerja bersama-sama untuk memastikan bahwa tubuh manusia berfungsi dengan baik dan tetap sehat.

Beberapa organ ekskresi utama manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Semuanya organ ekskresi manusia dibahas lebih detail di bawah ini, ya!

Organ Ekskresi Manusia

Di bawah ini Mamikos akan membahas mengenai organ ekskresi manusia yang wajib banget kamu tahu, simak ya!

1. Ginjal

Organ ekskresi manusia pertama yang wajib kamu tahu adalah ginjal. Ginjal adalah sepasang organ yang berbentuk seperti kacang, terletak di bagian belakang perut, di bawah tulang rusuk.

Fungsi utama ginjal adalah menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh serta menghilangkan zat-zat sisa dan toksin dari darah.

Tahap-tahap menjaga keseimbangan cairan harus beberapa tahap penting yaitu:

Filtrasi

Ginjal merupakan organ ekskresi manusia yang memiliki jutaan unit fungsional kecil yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari glomerulus (sejenis jaringan pembuluh darah yang sangat kecil) dan tubulus renal.

Darah yang mengandung limbah dan zat-zat sisa masuk ke glomerulus, di mana terjadi proses filtrasi.

Di sini, darah disaring dan zat-zat yang kecil, seperti air, garam, glukosa, urea, kreatinin, dan elektrolit, akan melewati membran glomerulus ke dalam tubulus renal.

Reabsorpsi

Setelah proses filtrasi, tubulus renal akan menyerap kembali sebagian besar air dan zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Ini termasuk penyerapan kembali glukosa, elektrolit, dan sejumlah air.

Proses ini juga membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan menjaga kadar air agar tetap seimbang.

Sekresi

Selain reabsorpsi, ginjal juga melakukan proses sekresi, di mana zat-zat tertentu, seperti asam urat dan beberapa obat-obatan, disekresi dari darah ke dalam tubulus renal untuk kemudian diekskresikan bersama dengan urine.

Pembentukan Urine

Zat-zat sisa yang tidak diserap kembali oleh tubulus renal dan yang tidak diperlukan oleh tubuh akhirnya terkumpul dalam cairan yang disebut urine.

Urine ini mengandung urea, kreatinin, asam urat, limbah nitrogen, dan berbagai toksin lainnya.

Urine kemudian dialirkan dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran kemih, dan dari sana dapat dikeluarkan dari tubuh melalui proses buang air kecil.

Selain mengatur keseimbangan air dan elektrolit serta menghilangkan zat-zat sisa, ginjal juga memiliki peran dalam mengatur tekanan darah.

Mereka dapat mengatur volume darah dan tekanan darah dengan mengatur jumlah air yang diekskresikan dalam urine dan dengan mengaktifkan sistem renin-angiotensin yang memengaruhi konstriksi pembuluh darah.

Dengan melakukan fungsi-fungsi ini, ginjal memainkan peran penting dalam menjaga homeostasis tubuh manusia dan membantu menghilangkan limbah berbahaya dari darah untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.

2. Kulit

Organ ekskresi manusia berikutnya yaitu kulit. Kulit adalah organ yang sangat penting dalam tubuh manusia, dan berperan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang peran kulit sebagai salah satu organ ekskresi manusia:

Produksi Keringat

Kulit mengandung jutaan kelenjar keringat, juga dikenal sebagai kelenjar sudoriferous.

Kelenjar ini memproduksi keringat, yang terutama terdiri dari air, garam (terutama natrium dan klorida), urea, amonia, dan zat-zat sisa lainnya.

Keringat diproduksi sebagai respons terhadap peningkatan suhu tubuh atau sebagai mekanisme untuk menjaga suhu tubuh yang stabil.

Ketika tubuh menjadi panas, keringat dikeluarkan melalui pori-pori kulit dan menguap dari permukaan kulit.

 Proses penguapan ini membantu menghilangkan panas berlebih dari tubuh dan menjaga suhu tubuh agar tetap dalam rentang yang sehat.

Ekskresi Zat Sisa

Selain mengatur suhu tubuh, keringat juga berfungsi sebagai mekanisme ekskresi.

Zat-zat sisa, seperti urea, amonia, dan asam laktat, diekskresikan bersama dengan keringat. Ini adalah zat-zat yang dihasilkan selama proses metabolisme sel dalam tubuh.

 Menghilangkan zat-zat sisa ini melalui keringat membantu mencegah akumulasi zat berbahaya dalam tubuh.

Pengeluaran Toksin

Selain menghilangkan zat-zat sisa dari tubuh, keringat juga dapat mengeluarkan toksin yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui kontak dengan lingkungan.

Ini bisa termasuk toksin yang diserap oleh kulit dari paparan bahan kimia atau zat berbahaya. Proses pengeluaran ini membantu melindungi tubuh dari potensi keracunan.

Jadi, kulit bukan hanya organ pelindung fisik yang melindungi tubuh dari ancaman eksternal, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan internal tubuh dengan mengatur suhu tubuh dan menghilangkan zat-zat sisa serta toksin.

Fungsi ekskresi kulit ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.

3. Paru-paru

Organ ekskresi manusia berikutnya adalah paru-paru. Paru-paru adalah organ vital dalam sistem pernapasan manusia yang memungkinkan pertukaran gas antara tubuh dan lingkungan eksternal.

 Peran utama paru-paru adalah menjalankan proses pernapasan yang terdiri dari beberapa tahap penting:

Inhalasi

Proses pernapasan dimulai saat udara yang mengandung oksigen dihirup melalui hidung atau mulut. Udara ini kemudian melewati saluran pernapasan seperti trakea dan bronkus sebelum mencapai paru-paru.

Paru-paru memiliki struktur seperti daun-daun kecil yang disebut alveoli, tempat pertukaran gas terjadi.

Pertukaran Gas

Di dalam alveoli, oksigen dari udara yang dihirup akan melewati dinding alveoli ke dalam kapiler darah yang mengelilingi alveoli tersebut.

Selama ini, oksigen akan diangkut oleh sel darah merah dan dibawa ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.

Di sisi lain, karbon dioksida yang dihasilkan sebagai produk sisa dari metabolisme sel akan berpindah dari darah ke dalam alveoli dan kemudian akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses pernapasan.

Ekshalasi

 Setelah pertukaran gas terjadi, udara yang kaya akan karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh melalui ekshalasi.

Ketika kita menghembuskan udara, paru-paru akan mengeluarkan karbon dioksida yang terkandung dalam alveoli ke dalam lingkungan eksternal.

Proses ini berulang terus-menerus, memastikan bahwa sel-sel tubuh mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk melakukan fungsi metabolisme dan energi mereka.

Selain itu, karbon dioksida yang dihasilkan sebagai produk sisa metabolisme dihilangkan dari tubuh melalui paru-paru.

Ini membantu menjaga keseimbangan asam-basa dalam darah dan menghindari penumpukan berbahaya dari karbon dioksida dalam tubuh.

Selain perannya dalam pertukaran gas, paru-paru juga berperan dalam melindungi tubuh dari zat-zat berbahaya dalam udara seperti debu, kuman, dan partikel lainnya.

Mereka memiliki rambut-rambut halus dan lendir yang membantu menjebak partikel-partikel ini sehingga tidak masuk lebih dalam ke dalam sistem pernapasan.

Dengan demikian, paru-paru adalah salah satu organ ekskresi manusia yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan gas dalam tubuh, memastikan oksigen yang cukup sampai ke sel-sel tubuh, dan menghilangkan produk sisa berupa karbon dioksida.

4. Hati

Sebagai salah satu organ ekskresi manusia, hati memainkan peran penting dalam sistem ekskresi manusia, meskipun tidak secara langsung mengeluarkan zat sisa.

Fungsi-fungsi utama hati dalam detoksifikasi dan pengolahan zat sisa adalah sebagai berikut:

Detoksifikasi Zat Beracun

Hati berfungsi untuk menetralisir dan mengubah zat beracun menjadi bentuk yang kurang berbahaya.

Ini termasuk zat kimia dari lingkungan, obat-obatan, dan produk sisa metabolisme. Proses ini sangat penting untuk mencegah akumulasi zat beracun dalam darah.

Mengubah Amonia menjadi Urea

Salah satu fungsi krusial hati adalah mengubah amonia, yang sangat beracun, menjadi urea.

Amonia dihasilkan dari pemecahan protein dalam tubuh. Hati kemudian mengubah amonia ini menjadi urea, yang jauh lebih kurang beracun, sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dalam bentuk urin.

Metabolisme Zat Sisa

Hati juga berperan dalam metabolisme dan pengolahan berbagai zat sisa lainnya.

Misalnya, hati mengubah hemoglobin yang rusak menjadi bilirubin, yang kemudian dikeluarkan dalam empedu dan membantu pembentukan feses.

Produksi Empedu

Hati memproduksi empedu yang disimpan di kandung empedu.

Empedu ini penting untuk pencernaan lemak dan juga membantu dalam pengeluaran beberapa produk limbah, termasuk bilirubin yang telah disebutkan sebelumnya.

Regulasi Metabolisme

Hati juga berperan dalam mengatur metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, yang semuanya terkait dengan produksi dan pengelolaan zat sisa.

Secara keseluruhan, hati berperan penting dalam menjaga keseimbangan kimia dalam tubuh, dengan memproses zat-zat sisa dari metabolisme dan membuatnya aman untuk dikeluarkan oleh organ ekskresi lain seperti ginjal

5. Usus Besar

Usus besar merupakan salah satu organ ekskresi manusia sekaligus bagian akhir dari saluran pencernaan dan memainkan peran penting dalam pengeluaran sisa pencernaan.

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang peran usus besar:

Penyerapan Air dan Elektrolit

Sebelum mencapai usus besar, makanan yang telah dicerna diabsorpsi nutrisinya di usus halus. Usus besar kemudian berfokus pada penyerapan air dan elektrolit dari sisa-sisa cairan pencernaan.

Proses ini mengubah campuran cairan makanan menjadi feses yang lebih padat.

Fermentasi dan Pembusukan

Bakteri yang hidup secara alami di dalam usus besar melakukan fermentasi pada sisa-sisa makanan yang tidak dicerna di bagian sebelumnya dari saluran pencernaan.

Proses ini menghasilkan gas dan beberapa senyawa yang memberikan aroma khas pada feses.

Pembentukan Feses

Sisa-sisa pencernaan yang tidak dapat dicerna, seperti serat makanan, sel-sel mati, dan bakteri, dikumpulkan di dalam usus besar. Di sini, feses terbentuk dan disimpan sebelum dikeluarkan.

Proses Pembuangan Feses

Setelah feses terbentuk, usus besar melakukan peristaltik, yaitu gerakan otot yang mendorong feses menuju rektum. Feses kemudian disimpan di rektum sampai ada stimulus untuk buang air besar.

Saat proses buang air besar (defekasi), otot-otot di sekitar anus berkontraksi untuk mengeluarkan feses dari tubuh.

Penutup

Organ ekskresi manusia adalah bagian penting dari sistem tubuh yang bertanggung jawab untuk menghilangkan zat-zat sisa dan racun dari tubuh.

Masing-masing organ ini memiliki fungsi khusus dalam proses ekskresi, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan internal tubuh manusia.

Dengan kerja sama organ-organ ekskresi ini, tubuh manusia dapat menjaga keseimbangan internalnya dan menghilangkan zat-zat sisa yang berpotensi berbahaya.

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang organ ekskresi manusia beserta fungsi, dan penjelasannya adalah penting untuk memahami bagaimana tubuh manusia menjaga kesehatan dan keseimbangannya secara keseluruhan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta