Penerapan Prinsip Bioteknologi Konvensional dapat Dilakukan pada Proses?

Penerapan Prinsip Bioteknologi Konvensional dapat Dilakukan pada Proses? – Bioteknologi konvensional sudah dikenal dan diterapkan sejak lama. 

Bioteknologi konvensional ini memanfaatkan proses biokimia, penggunaan mikroorganisme, hingga proses genetik yang alami. 

Di dalam prosesnya, manipulasi yang dilakukan mencakup hanya pada kondisi lingkungan dan media tumbuh atau substrat saja, dan belum sampai pada tahap rekayasa genetik yang tepat sasaran.πŸ”¬πŸ§¬πŸ“š

Bioteknologi Konvensional, Penerapan, Kelebihan, dan Kelemahannya

Penerapan dari prinsip bioteknologi konvensional bisa dilakukan pada proses pembuatan tempe oleh mikroorganisme Rhizopus oryzae.Β 

Tempe merupakan salah satu makanan khas tradisional dari Indonesia. Pembuatannya melalui proses fermentasi dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae serta Rhizopus oligosporus pada biji kedelai.🌱

Hal tersebut adalah contoh dari penerapan bioteknologi dalam bagian proses pembuatan makanan.Β 

Melansir dari laman Kompas, dijelaskan jika terdapat empat prinsip bioteknologi konvensional yang juga menjadi ciri-cirinya, yaitu:πŸ“

1. Tidak didasarkan pada prinsip ilmiah
2. Memakai makhluk hidup secara langsung
3. Dapat diproduksi secara massal
4. Dapat didasarkan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun

Hal-hal tersebut menunjukkan jika bioteknologi konvensional tidak mempunyai prinsip ilmiah, karena pada penerapannya, prinsip biokimia, rekayasa, biologi, maupun ilmiah dalam penggunaannya masih sangat terbatas.Β 

Contohnya, pada proses pembuatan tempe di atas. Kita dapat melihat jika tidak diperlukannya rekayasa untuk membuat tempe, tetapi pembuatannya memanfaatkan mikroorganisme secara langsung.🦠

Oleh karena penerapannya yang sederhana, maka bioteknologi konvensional memiliki beberapa kelebihan, seperti biaya produksi yang murah, penggunaan peralatan yang sederhana, dan pengaruh jangka panjangnya sudah dapat diketahui.Β 

Namun, di samping itu ada juga terdapat beberapa kelemahan dari bioteknologi konvensional ini, di antaranya:

1. Perbaikan dari genetik tidak terarah
2. Relatif memerlukan waktu yang lamaΒ 
3. Belum ada pengkajian berbagai prinsip ilmiah
4. Reproduksi dalam skala yang kecil
5. Proses yang dilakukan belum steril
6. Kualitas hasil belum terjamin

Penutup

Nah, itu dia penjelasan singkat dari penerapan dan juga prinsip bioteknologi konvensional. 

Selain itu, kamu juga masih bisa menemukan informasi lainnya terkait topik bioteknologi di blog Mamikos, seperti bahasan tentang Bioteknologi Konvensional pada Prinsipnya Melakukan Manipulasi pada Faktor?. Semoga dapat membantu.πŸ™‚βœ¨

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta