6 Pengaruh Positif dan Negatif Manusia terhadap Ekosistem dan Penjelasannya
6 Pengaruh Positif dan Negatif Manusia terhadap Ekosistem dan Penjelasannya – Ekosistem sendiri didefinisikan sebagai suatu unit ekologi di mana komunitas organisme dan lingkungan fisiknya saling berinteraksi secara timbal-balik.
Sebagai makhluk hidup yang sempurna, manusia memiliki peran terhadap ekosistem. Namun faktanya, bagaimana pengaruh manusia terhadap ekosistem?
Tentunya ada banyak pengaruh keberadaan manusia terhadap ekosistem baik itu pengaruh positif ataupun negatif yang akan dijelaskan melalui artikel ini.
Berikut Deretan Pengaruh Positif dan Negatif Manusia terhadap Ekosistem
Daftar Isi
Daftar Isi
Ekosistem dapat diibaratkan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara seluruh unsur lingkungan hidup yang saling berpengaruh satu sama lain.
Perlu kamu ketahui bahwa manusia dan ekosistem memiliki hubungan timbal-balik. Oleh sebab itu, ekosistem harus dijaga kelestariannya.
Nah, dalam menjaga ekosistem tersebut tentunya dibutuhkan peran manusia. Hal ini dimaksudkan agar kerusakan ekosistem dapat diminimalisasi.
Berikut adalah deretan peran positif maupun negatif manusia terhadap ekosistem yang perlu kamu pahami.
Pengertian Ekositem
Sebelum beralih ke peran manusia terhadap ekosistem, tentu ada baiknya jika kamu memahami terlebih dahulu pengertian dari ekosistem itu sendiri.
Ekosistem dapat didefinisikan sebagai kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi.
Dikutip dari Modul Pembelajaran Biologi SMA Kelas X Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu sistem yang di dalamnya terjadi hubungan atau interaksi saling ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik yang berupa makhluk hidup maupun yang tidak hidup.
Selain itu, ekosistem juga banyak didefinisikan oleh para ahli ekologi. Salah satunya ada Transley (1935) yang menyatakan bahwa ekosistem adalah organisme dan lingkungannya dalam satu unit.
Sementara, Price dan Waldbauer (1075) mengatakan bahwa ekosistem merupakan interaksi dari semua faktor dalam suatu area tertentu.
Lebih lanjut, Huffaker dan Messenger (1964) mengemukakan bahwa ekosistem adalah sistem interaksi yang terdiri atas semua organisme hidup dan lingkungan fisiknya (non-living environment) dalam suatu area sehingga dapat melangsungkan terjadinya pergantian karakteristik energi dan pengembangan komponen organisme.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa ekosistem adalah tempat untuk makhluk hidup tumbuh dan berkembang serta dapat memperoleh segala hal yang dibutuhkan. Mulai dari tempat berteduh, makanan dan air hingga pasangan untuk berkembang biak.
Macam-macam Ekosistem
Jika dilihat dari proses terbentuknya, ekosistem terbagi menjadi dua macam, yakni ekosistem alami dan ekosistem buatan. Berikut penjelasannya, dikutip dari Buku IPA Biologi Jilid 1 SMP/MTs (2006).
1. Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Ekosistem alami terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu ekosistem darat dan perairan. Contoh ekosistem darat yakni hutan, sedangkan ekosistem perairan antara lain rawa, danau, dan laut.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh ekosistem buatan antara lain waduk, kolam, akuarium, sawah, kebun, dan sebagainya.
Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem terdiri dari dua, antara lain:
1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem yang tergolong makhluk hidup, misalnya hewan, tumbuhan, hingga manusia.
Menurut peranannya, berikut adalah empat komponen biotik yang ada di dalam ekosistem.
- Produsen: organisme yang dapat melakukan sintesis senyawa organik dari bahan senyawa anorganik dengan bantuan energi matahari. Misalnya, tumbuhan.
- Konsumen: organisme yang mendapatkan bahan organik dari organisme lain. Misalnya, hewan dan manusia.
- Dekomposer: organisme yang mampu merombak sisa produk organisme atau organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik. Misalnya, bakteri, jamur, dan protozoa.
- Detritivor: organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme. Misalnya, kutu kayu, cacing tanah, dan bintang laut.
Sedangkan, menurut cara memperoleh makanan, berikut adalah dua komponen biotik yang ada di dalam ekosistem.
- Autotrof: organisme yang mampu menyediakan atau melakukan sintesis makanan sendiri. Maka dari itu, komponen autotrof berperan sebagai produsen. Misalnya, tumbuhan.
- Heterotrof: organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain. Misalnya, hewan dan manusia.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen materi yang tergolong makhluk tidak hidup, misalnya air, udara, tanah, kelembapan, cahaya matahari hingga iklim.
Walaupun tergolong benda tak hidup, tetapi semua komponen abiotik memiliki peranan penting bagi makhluk hidup.
Pengaruh Ekosistem terhadap Lingkungan
Terdapat beberapa pengaruh ekosistem terhadap lingkungan. Adapun pengaruhnya dijelaskan sebagai berikut.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografis (garis lintangnya), ekosistem darat dapat dibedakan menjadi beberapa bioma.
Nah, bioma ini merupakan ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut.
2. Ekosistem Air Laut
Ekosistem laut dibagi menjadi beberapa zona, yaitu zona intertidal, zona fotik, zona bentik, zona neritik, zona pelagik, dan zona afotik.
3. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dikenal juga sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni udara, tanah di daratan, dan juga air di lautan. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik.
Nah, ekosistem pantai ini dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan surut. Dengan demikian, flora dan fauna yang dapat bertahan di pantai adalah mereka yang dapat beradaptasi dengan cara melekat ke substrat keras agar tidak terhempas gelombang.
Pengaruh Positif Manusia terhadap Ekosistem
Mengutip jurnal tentang Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Pro-Lingkungan Ditinjau dari Perspektif Theory Of Planned Behavior karya Tyas Palupi, dkk, berikut dampak positif perilaku manusia terhadap lingkungan.
1. Mengurangi Konsumsi Sumber Energi
Sumber energi terdiri dari dua macam, ada yang bisa diperbarui dan ada yang tidak bisa diperbarui.
Ketika sumber energi yang tidak bisa diperbarui, seperti air, mineral, logam, habis, butuh waktu lama untuk menciptakannya kembali.
Oleh karena itu, kamu bisa mengurangi konsumsi sumber energi dengan menghemat penggunaan air.
2. Membangun Sumber Daya Alam (SDA)
Melakukan pembangunan sumber daya alam merupakan salah satu perilaku manusia yang berdampak positif bagi lingkungan.
Misalnya saja, membatasi pemekaran kota yang berlebihan hingga membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dengan adanya tindakan seperti itu, lingkungan bisa menjadi lebih asri dan sehat.
3. Memelihara Kehidupan Flora dan Fauna
Makhluk hidup yang ada di dunia tidak hanya manusia, ada hewan dan juga tumbuhan yang juga perlu dijaga kelestariannya.
Tindakan terkecil yang bisa dilakukan adalah menanam berbagai macam tumbuhan di rumah atau halaman kosong dan tidak melakukan eksploitasi terhadap hewan-hewan.
Pengaruh Negatif Manusia terhadap Ekosistem
Selain perilaku yang dampak positif, ternyata manusia juga menimbulkan dampak negatif yang terkadang menjadi hal yang terlewatkan.
Mengutip jurnal Perilaku Merusak Lingkungan Hidup: Perspektif Individu, Organisasi, dan Institusional yang dipublikasikan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Berikut penjelasannya.
1. Mengkonsumsi SDA secara Berlebihan
Di masa sekarang, sudah banyak sumber daya alam yang dieksploitasi orang banyak orang hanya untuk kepentingan pribadinya. Hal ini tentu berakibat pada menipisnya sumber daya alam.
Lingkungan pun akan mengalami kerusakan, baik itu bencana alam atau pencemaran lingkungan.
2. Merusak Alam Sekitar
Perilaku ini menjadi hal yang sering terjadi di lingkungan sekitar. Penyebabnya karena manusia yang terlalu menyepelekan alam sekitar, sehingga dengan semena-mena rusak alam.
Tindakan yang dilakukan, yakni membuang sampah sembarang, menebang pohon, membuang puntung rokok, dan sebagainya.
3. Penggunaan Kendaran Umum yang Menyebabkan Polusi
Kendaraan umum menjadi faktor utama terjadinya polusi udara. Kejadian ini tentunya tidak baik untuk kesehatan udara yang berdampak negatif pada flora dan fauna.
Bukan tidak mungkin, akibat dari pencemaran polusi udara tersebut, flora dan fauna mudah mati dan menjadi langka.
Nah, di atas tadi merupakan informasi terkait deretan pengaruh positif dan negatif manusia terhadap ekosistem yang bisa Mamikos bagikan.
Diketahui, ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari organisme hidup (biotik) dan lingkungan fisik (abiotik) yang saling berinteraksi di dalam suatu wilayah atau area tertentu.
Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang materi biologi lainnya, seperti Contoh Ekosistem Akuatik hingga Contoh Kerusakan Ekosistem Akibat Manusia dan Alam, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
FAQ
Dalam ekosistem, manusia juga turut dalam merusak habitat di lingkungannya. Misalnya dalam perkebunan. Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit.
Ada banyak kegiatan manusia yang bisa memengaruhi ekosistem. Misalnya membuang sampah sembarangan, membuka lahan di hutan, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Salah satu peran manusia yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem adalah dengan melindungi flora dan fauna langka. Cara melindunginya adalah dengan membentuk kawasan khusus seperti taman nasional, suaka margasatwa, dan juga cagar alam. Dengan membentuk kawasan khusus tersebut maka ekosistem dapat terjaga.
Aktivitas manusia, seperti deforestasi, polusi udara, dan perubahan iklim, memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem dan organisme di dalamnya. Perubahan ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan menyebabkan kepunahan spesies.
Manusia memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam rangka menjaga kelestarian suatu ekosistem. Hal ini melibatkan pemahaman tentang kebutuhan dan ketergantungan manusia pada suatu ekosistem. Manusia dapat melindungi, memelihara, dan mengelola sumber daya alam yang ada di ekosistem dengan bijak.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: