Pengertian Zaman Megalitikum, Sejarah Singkat, Ciri-ciri, dan Peninggalannya

Tagged: Sejarah

Pengertian Zaman Megalitikum, Sejarah Singkat, Ciri-ciri, dan Peninggalannya — Secara singkat, zaman megalitikum bisa dipahami sebagai zaman batu besar dan bisa dimaknai juga sebagai salah satu babak di zaman prasejarah.

Menariknya, di kesempatan ini Mamikos akan menginformasikan untuk kamu bahasan pengertian zaman Megalitikum, sejarah singkat, ciri-ciri hingga apa saja bentuk peninggalannya.

Pastikan untuk membaca ulasan pengertin zaman megalitikum di sini sampai selesai.

Memahami Pengertian Zaman Megalitikum: Sejarah, Ciri, Peninggalan

https://en.wikipedia.org/

Sebagaimana pembuka Mamikos di atas, pada artikel ini kamu akan menyimak seperti apa bahasan pengertian zaman megalitikum.

Bukan hanya pengertian zaman megalitikumnya saja yang bakal kamu baca, tapi uraian sejarah singkat, apa saja ciri-cirinya hingga peninggalan zaman megalitikum juga bakal Mamikos cantumkan.

Waktu yang dihabiskan dalam proses perkembangan peradaban manusia sangatlah panjang dan tidak sebentar.

Sebelum kita semua sampai di hari ini dan bisa menikmati hidup di zaman serba canggih dan modern, manusia pendahulu kita sudah hidup terlebih dulu di zaman praaksara, salah satunya adalah zaman megalitikum.

Namun tahukah kamu apa pengerian, ciri-ciri dan peninggalan dari zaman megalitikum tersebut? Di artikel ini Mamikos akan bahas secara lengkap.

Pengertian Zaman Megalitikum (Zaman Batu Besar)

Sebenarnya, kata ‘Megalitikum’ berasal dari gabungan antara dua kata dan diambil dari bahasa Yunani.

Kata yang pertama adalah “Mega” yang artinya besar, dan kata “Litik” yang artinya batu. Akhiran “Kum” sendiri mengacu pada istilah periode/zaman.

Maka, ‘Megalitikum’ dapat dihapami secara kasar sebagai zaman batu besar alias salah satu babak di zaman prasejarah.

Hal tersebut berlandaskan atas banyaknya benda keseharian yang terbuat dari bahan dasar batu dan berukuran cukup besar ditemukan di zaman tersebut.

Seperti yang sudah Mamikos singgung, zaman Megalitikum merupakan bagian dari zaman Batu, atau tepatnya memasuki akhir pada era tersebut.

Sebab, seusai zaman Batu berakhir, perlahan-lahan manusia mulai bertransisi dan memasuki zaman baru yang disebut sebagai zaman Perunggu.

Seperti yang sudah diketahui dari namanya, zaman Perunggu adalah sebuh periode saat manusia di masa itu yang mulai menemukan perunggu sebagai bahan untuk membuat berbagai macam alat yang menunjang keseharian.

Sekadar informasi saja, di zaman Perunggu tersebut, kali pertama manusia mulai mempelajari bagaimana teknik menambang mineral dari dalam tanah. Fakta yang cukup menarik, bukan?!

Begini Ciri-ciri Pada Zaman Megalitikum

Dari rangkaian informasi pengertian zaman Megalitikum versi Mamikos, berikutnya kamu akan mengetahui apa saja ciri-ciri dari zaman Megalitikum tersebut.

Kamu mungkin sudah pernah tahu atau membaca bahwa di setiap zaman memiliki ciri khasnya masing-masing, yang jadi pembeda zaman tersebut dengan zaman yang lain.

Perbedaan tersebut dapat meliputi berbagai macam aspek dan kategori. Mulai dari perilaku masyarakatnya, arsitektur yang menonjol, peralatan apa saja yang dipakai, serta hal-hal menarik dan mencolok lainnya.

Karakteristik atau ciri-ciri suatu zaman sudah diteliti dan ditemukan para ilmuan berkat kerja keras dan penelitian mereka selama berpuluh-puluh tahun.

Penelitian yang sudah lebih dulu menjalankan proyek penelitian akan mewariskan penelitian yang belum usai kepada penerus mereka jika dirasa ada informasi atau keterangan yang masih harus digali.

Kamu akan mempelajari apa saja ciri-ciri lengkap atau karakteristik dari Zaman Megalitikum berdasarkan beberapa benda peninggalan yang sudah sempat Mamikos singgung di atas.

A. Bertransisi ke Peralatan Perunggu

Meski ada banyak peralatan yang terbuat dari batu yang ditemukan pada Zaman Megalitikum, faktanya benda-benda tersebut tak lagi dipakai oleh masyarakat pada masa tersebut.

Orang-orang di masa itu justru sudah mulai bertransisi menggunakan peralatan yang berasal dari perunggu.

Sudah sedikit Mamikos singgung juga bahwa zaman Megalitikum juga merupakan era peralihan dari Zaman Batu menuju Zaman Perunggu.

Maka, apa yang ditemukan di zaman tersebut, secara tak langsung adalah benda-benda peninggalan leluhur atau nenek moyang mereka dari zaman sebelumnya.

B. Menganut Animisme

Animisme adalah kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda, bisa di pohon, batu, sungai, gunung, dan lain sebagainya. Di zaman itu, orang-orangnya masih menganut kepercayaan animisme ini.

Masyarakat yang hidup di Zaman Megalitikum memercayai bahwa di sekitar mereka, terdapat roh atau makhluk halus yang melindungi dan memberkati mereka.

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa ada banyak penemuan batu-batu raksasa seperti menhir atau monolit dari zaman tersebut.

C. Mulai Menerapkan Teknik Beternak dan Bercocok Tanam

Agak berbeda dengan masyarakat dari Zaman Batu di mana mereka masih mengandalkan berburu hewan dan mencari buah atau sayur dari satu ladang ke ladang lain untuk bertahan hidup.

Maka masyarakat di Zaman Megalitikum yang sudah ada di masa transisi mulai memahami bagaimana cara beternak dan bercocok tanam.

Dengan majunya teknologi yang mereka punya pada masa itu, serta pengetahuan akan hal-hal baru terkait bahan pangan, maka masyarakat zaman Megalitikum mulai bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien jika ingin mencari makanan dan bertahan hidup.

d. Tak Lagi Nomaden

Nomaden adalah kebiasaan orang-orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain demi bisa mempertahankan hidupnya.

Setelah memasuki Zaman Megalitikum, kebiasaan nomaden tersebut perlahan berganti.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat di zaman tersebut mulai mengenal cara beternak dan bercocok tanam.

Selain itu, adanya pertumbuhan teknologi membuat orang-orang Zaman Megalitikum perlahan mulai membangun rumah-rumah mereka di lokasi sekitar peternakan atau ladang mereka.

Beberapa Peninggalan dari Zaman Megalitikum

Meski periode Megalitikum sudah terjadi sekitar 3500 sampai 1000 tahun sebelum masehi, namun beberapa peninggal dari masyarakat yang hidup di Zaman Megalitikum masih dapat dijumpai di masa kini.

Benda-benda yang merupakan peninggalan Zaman Megalitikum tersebar di berbagai belahan dunia.

Hal tersebut menunjukkan bagaimana manusia di masa lalu bisa hidup dan menjalankan kegiatan keseharian mereka dengan kemampuan dan kebisaan pada masa itu.

Beberapa kegiatan di antaranya bahkan jadi cikal bakal benda modern yang dengan mudah kita temukan di masa sekarang. Lalu apa saja peninggalan-peninggalan dari Zaman Megalitikum tersebut?

Maka kamu bisa menyimak penjelasan lengkapnya di bahasan berikut ini:

1. Menhir

Menhir adalah batu pahatan yang ukurannya sangat besar dan dipahat oleh manusia di masa lampau.

Menhir merupakan salah satu peninggalan Zaman Megalitikum yang paling banyak dijumpai di berbagai macam belahan dunia.

Meskipun masih belum diketahui pasti apa alasan atau tujuan di balik terciptanya menhir di Zaman Megalitikum.

Namun, beberapa ilmuwan meyakini kalau menhir digunakan manusia di masa tersebut untuk beribadah dan melakukan berbagai ritual keagamaan.

Beberapa menhir bahkan disebut-sebutu sengaja dibuat untuk menandakan makam dari seseorang.

2. Monolit

Monolit masih serupa dengan menhir, yang adalah batu dengan ukuran yang sangat besar dan juga banyak dijumpai sebagai bukti adanya peradaban pada Zaman Megalitikum.

Lalu, apa yang membedakan antara menhir dan monolit? Menhir adalah sebuah batu pahatan manusia, sementara monolit adalah batu alami yang terbentuk dari fenomena alam atau tidak sengaja dibuat manusia.

Fenomena alam tersebut antara lain kikisan air laut, atau kikisan akibat angin.

Layaknya menhir, monolit dari Zaman Megalitikum juga diyakini banyak peneliti berfungsi sebagai benda ritual kepercayaan di masa itu atau lokasi makam.

3. Dolmen

Dolmen adalah batu pahatan manusia dari Zaman Megalitikum, yang terdiri dari beberapa buah batu penyangga di bawahnya, dan satu batu lainnya diletakkan di atas batu penyangga yang diletakkan secara horizontal.

Dolmen berukuran cukup besar, sehingga seseorang dapat masuk dengan mudah ke bawahnya.

Meskipun berbentuk seperti dipahat, namun masih menjadi misteri terkait bagaimana manusia dapat memahat batu dengan sebesar itu.

Berdasarkan keterangan dari peneliti, dolmen dipakai sebagai pintu masuk dari sebuah makam manusia.

Hal tersebut disimpulkan karena ada banyak kerangka manusia kuno yang ditemukan di dekat dolmen tersebut.

4. Trilit

Trilit, masih serupa dengan dolmen, yakni sebuah susunan batu. Jika dolmen terdiri dari banyak batu, trilit biasanya terdiri dari tiga batu saja.

Dua batu yang letaknya di bawah merupakan penyangga untuk satu batu di atas yang sama seperti dolmen yang diposisikan secara horizontal.

Sama seperti dolmen juga, masih belum ditemukan tujuan dan maksud terkait bagaimana manusia pada Zaman Megalitikum bisa membentuk trilit.

Apalagi ukuran trilit banyak yang lebih besar dibandingkan dengan dolmen, sehingga sudah terbayang bagaimana sulitnya saat harus membuatnya.

Para ilmuwan meyakini trilit berfungsi sebagai lokasi untuk pengadaan suatu ritual.

5. Sarkofagus

Sarkofagus merupakan sebuah batu pahatan yang fungsinya untuk menaruh jasad manusia di dalamnya.

Tujuan dari penciptaan dari sarkofagus ini agar seseorang di Zaman Megalitikum tak perlu menggali tanah untuk memakamkan seseorang yang meninggal.

Meski begitu, ada penelitian yang menyebut sarkofagus juga ditemukan di dalam tanah.

Di era modern, atau pada abad ke-17 sampai abad ke-19, sarkofagus sering dipakai untuk memakamkan seseorang jika ia berstatus sosial tinggi.

Namun masih belum diketahui apakah hal tersebut juga berlaku bagi masyarakat Zaman Megalitikum.

6. Cist atau Kubur Batu

Cist atau kubur batu, merupakan semacam peti mati yang terbuat dari batu yang tujuan pembuatannya untuk menyimpan jasad manusia.

Fungsi dri benda ini sebenarnya sama seperti sarkofagus. Namun di antara keduanya memiliki perbedaan desain yang cukup menonjol.

Secara umum, sarkofagus dipahat sebaik dan seindah mungkin. Maka tidak jarang ditemukan juga berbagai ukiran di permukaannya.

Sementara cist/kubur batu, hanya dipahat berukuran kotak, tanpa adanya hiasan atau ukiran apa pun.

Bahasan pengerttian zaman megalitikum, sejarah singkat dan apa saja ciri-ciri serta peninggalannya di atas menutup keseluruhan artikel yang bisa Mamikos sampaikan pada kesempatan ini.

Apabila kamu merasa informasi ini bermanfaat, maka jangan ragu membagikan ulang tautan artikel pengertian zaman megalitikum, sejarah singkat, ciri-ciri, dan pengertiannya ini pada mereka yang membutuhkannya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta