Penjelasan Teori Evolusi Menyatakan bahwa Manusia Berasal dari Kera

Posted in: General
Tagged: Teori

Penjelasan Teori Evolusi – Ada banyak sekali teori seputar sains, salah satunya yaitu teori evolusi. Teori ini mungkin merupakan teori yang paling kontroversial. Teori evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari kera atau monyet, sehingga sangat menarik perhatian. Bukan hanya pada kalangan mereka yang awam saja, teori ini masih sering diperdebatkan juga oleh para ilmuwan. 

Bagi mereka kalangan awam, maka teori evolusi tersebut dianggap sebagai pengetahuan yang melanggar kodrat manusia karena merupakan manusia seutuhnya. Mungkin padahal ada kesalahpahaman tertentu yang spesifik sehingga membuat teori tersebut tidak bisa diterima oleh masyarakat dengan baik.

Apa Yang Dimaksud Dengan Teori Evolusi?

unsplash.com

Charles Darwin merupakan penggagas teori evolusi ini pada saat tahun 1859 silam. Ia menjelaskan teori evolusi melalui buku fenomenal yang memiliki judul “On Origin of Species”. Pada buku ini, ia menjelaskan bahwa proses evolusi merupakan proses perubahan frekuensi genetik atau alel pada berbagai sifat-sifat yang terwariskan. 

Perubahan tersebut yang ada dari suatu generasi tertentu ke generasi yang berikutnya. Perubahan-perubahan tersebut diakibatkan tiga macam proses kombinasi setidaknya, yakni variasi, seleksi alam dan reproduksi. 

Proses perubahan evolusi yang mengakibatkan muncul banyak spesies di dunia karena akibat dari spesiasi atau lonjakan keragaman macam spesies. Ada pun adaptasi yang juga merupakan hal penting dalam proses evolusi, contohnya perbedaan minor orang-orang yang di daerah pantai dengan yang di pegunungan. 

Ada yang namanya proses adaptasi secara alami yang bisa terjadi di dalam tubuh secara minor karena kondisi geografis tersebut. Teori evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari nenek moyang sama dengan primata dan pastinya memiliki spesies berbeda. 

Perbedaan spesies ini merupakan bukti teori evolusi benar-benar terjadi. Perbedaan spesies bisa terjadi karena adaptasi ketat, geografis wilayah seperti yang disebut sebelumnya, seleksi alam dan mutasi genetik. 

Beberapa Hal Yang Perlu Dipahami Agar Bisa Mendalami Teori Evolusi Lebih Sempurna

Bukan hanya mengenal pengertian teori evolusi dari Darwin secara umum saja. Agar tidak keliru, pahami beberapa poin berikut ini supaya kita tidak salah paham mengenai teori evolusi tersebut.

Hubungannya Manusia Dengan Kera Dalam Teori Evolusi 

Orang-orang jika membahas teori evolusi, tentu akan seputar Teori evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari apa. Beberapa gambar dari berbagai media sering dianggap benar bagi banyak orang padahal bisa saja salah. Bahkan gambar-gambar kera dan manusia yang sering kita lihat bisa saja tidak sesuai dengan teori evolusi. 

Banyak orang yang menghubungkan kera dengan manusia. Hal itu memang terjadi karena kesalahpahaman yang tergolong sulit dimengerti bagi orang awam seputar teori evolusi sesungguhnya. 

Sebenarnya teori evolusi tak pernah menyatakan manusia itu berasal dari primata kera. Maksud dari teori evolusi menyatakan bahwa setiap makhluk hidup termasuk manusia itu asalnya sama. Dengan kata lain nenek moyangnya sama, lalu pada saat suatu waktu, terjadi percabangan spesies. 

Hal tersebut bisa terjadi akibat dari beberapa faktor yang sudah dibahas di atas. Ledakan spesies pada zaman purba tidak terjadi dalam waktu pendek saja, melainkan juga terjadi dengan rentang waktu hingga 100 juta tahun atau lebih. Bayangkan saja, kalau ribuan tahun sudah bisa didapat adanya perbedaan minor pada tiap spesies. 

Maka 100 juta tahun tentunya bisa melahirkan spesies-spesies makhluk hidup yang sangat berbeda jika dengan leluhurnya. Sementara bukti hewan primata seperti kera, orang utan, gorila dan monyet yang berkerabat sangat dekat dengan kita sebagai manusia yaitu dari genetiknya. 

Jadi, DNA antara hewan primata dengan manusia bisa mencapai 97 persen kemiripan. Tetapi bukannya berarti Teori evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari hewan seperti kera. Tetapi dengan fakta di atas, maka bisa dilacak kalau manusia dengan hewan primata mempunyai kesamaan nenek moyang. DNA dan Genetik sudah pasti bisa diturunkan. 

Bahkan, pada penurunan genetika ini, bisa saja didapat kejadian langka yaitu pergeseran genetik. Pergeseran ini bisa benar-benar menyebabkan spesiasi pada rentang waktu cukup pendek.

Hukum Mendel Mengenai Teori Evolusi

Ada Johann Mendel yang merupakan seorang ilmuwan dan pastor yang sehari-harinya meneliti ragam spesies untuk tanaman kacang. Di 1863 silam, ia melakukan percobaan serta penelitian pada 29 ribu tanaman kacang polong tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan ada spesies yang berbeda dan bisa terjadi kepada tanaman tersebut akibat alam, adaptasi ketat dan pergeseran genetik. 

Kesimpulannya dipecah menjadi 2 macam yaitu hukum segresi atau pemisahan dan juga hukum berpasangan bebas. Jika dilihat secara detail, maka Hukum Mendel justru membuktikan evolusi tanaman itu benar-benar terjadi. Mendel membuktikan juga spesiasi bisa terjadi dengan rentang waktu cukup pendek. Bukan hanya seputar kacang polong saja, Mendel bereksperimen juga dengan lebah madu, hasilnya pun juga sama. 

Jadi, spesiasi bisa terjadi karena adaptasi ketat pada lingkungan. Mendel telah mendapatkan lebah hibrida atau lebah campuran telah berbeda jika dilihat secara genetik, walau tampilan mereka agak mirip. Walau teori Mendel pada awalnya ditolak sebagian kalangan masyarakat di Eropa, pada akhirnya di 1900, ada sebuah penelitian serta percobaan ilmiah. 

Sehingga bisa membuktikan kebenaran Mendel termasuk Teori evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari makhluk hidup sama dengan spesies lain. Dari sejak saat itu, hukum Mendel beserta teori evolusi menjadi dasar landasan ilmu sains bagi para ilmuwan biologi dalam mengenal lebih jauh spesiasi pada tingkat genetik. 

Contoh Pembuktian Teori Evolusi Di Sekitar Kita

Kalau ada orang awam yang bertanya bukti kuat akan teori evolusi, ada sebenarnya dan juga banyak. Spesiasi makhluk hidup merupakan bukti kuat dari adanya evolusi. Perbedaan ras manusia merupakan bukti adaptasi ketat homo sapiens pada masa purba. Adaptasi ini bisa menjadi salah satu hal yang menjadi bukti evolusi. 

Pada dunia medis, terdapat yang namanya tingkat kekebalan bakteri pada antibiotik tertentu. Tentunya hal ini juga menjadi bukti kuat adanya evolusi. Mikroba dan bakteri bisa menjadi resisten terhadap antibiotik karena tingkat adaptasi yang dialami bakteri tertentu. Adaptasi yang ketat tersebut bisa mengakibatkan bakteri lama-kelamaan kebal pada antibiotik. 

Ada perubahan terhadap genetik bakteri tersebut, kita juga perlu ingat adaptasi ketat ialah salah satunya bukti kuat terhadap evolusi. Adaptasi ketat juga bisa muncul karena seleksi alam. Terdapat lebih banyak bukti kuat yang membuktikan evolusi terjadi memang di alam. 

Jadi intinya ialah makhluk hidup merupakan makhluk dinamis dan terus berubah lalu menyesuaikan dirinya dengan alam lingkungannya. Kalau tidak bisa beradaptasi, spesies tersebut bisa saja mati atau punah. 

Meski begitu, sampai sekarang ini, Teori evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari primata ini masih menjadi bahasan perdebatan. Tetapi dengan memahami beberapa hal di atas, maka bisa menjadi modal pengetahuan bagi kita semua agar tidak terlalu awam.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah