80 Peribahasa Jawa Tentang Kehidupan dengan Artinya Lengkap

80 Peribahasa Jawa Tentang dengan Artinya Lengkap – Wejangan hidup yang diberikan orang tua kepada anaknya dalam masyarakat Jawa banyak sekali jenisnya.

Peribahasa Jawa juga sering dipakai masyarakat Jawa sebagai pedoman hidup. Di dalam masyarakat Jawa banyak sekali jenis peribahasa. Salah satunya adalah contoh peribahasa bahasa Jawa tentang kehidupan.

Yuk, simak ulasan selengkapnya mengenai contoh peribahasa bahasa Jawa tentang kehidupan berikut ini!

Contoh-Contoh Peribahasa Bahasa Jawa tentang Kehidupan

https://www.pexels.com/id-id/@ditta-alfianto-10534/

Peribahasa Jawa adalah kata-kata yang berisi nasihat, perumpaan, anjuran atau petuah yang penuh nilai kebajikan. Petuah biasanya seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah daftar contoh peribahasa bahasa Jawa tentang kehidupan.

1. Adedamar tanggal pisan kapurnaman artinya seseorang yang tersandung masalah pelik hingga membuatnya terancam masuk penjara. Namun, pada akhirnya masalah yang dihadapi dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

2. Agama ageming aji artinya dalam beragama sebaiknya tidak sebatas kulitnya saja, tetapi kalau bisa harus sampai ke dalam hati.

3. Aja dadi kacang kang ninggal lanjarane artinya jangan menjadi seseorang yang lupa dengan asal-usulnya.

4. Aja nguthik-uthik macan turu artinya jangan mengganggu/membuat masalah dengan orang jahat/sakti yang sedang melakukan pertaubatan.

5. Aja rumangsa bisa, nanging bisaa rumangsa artinya jangan pernah sombong atas kelebihan yang dimiliki, daripada berperilaku sombong sebaiknya mawas diri.

6. Aja waton ngomong, nanging ngomonga nganggo wewaton artinya jangan sembarangan bicara, tapi bicaralah sesuai dengan kenyataan.

7. Ajining dhiri ing lathi, ajining raga saka busana artinya harga diri seseorang terletak pada busana dan ucapannya.

8. Anak polah bapa kepradhah artinya orang tua yang mengalami kesusahan karena tingkah polah anak.

9. Bapa kesolah anak kapolah artinya seorang anak yang mendapat kesusahan akibat perilaku orang tuanya.

10. Becik ketitik, ala ketara artinya walau kecil semua kebaikan dan keburukan pasti akan terlihat.

11. Beras wutah arang mulih menyang takerane artinya jangan pernah mengharap imbal balik atas kebaikan yang pernah dilakukan. Sebab, hal itu sangat sulit untuk terjadi.

12. Berbudi bawa leksana artinya seseorang yang baik dalam ucapannya dan perangainya.

13. Blilu tau, pinter durung tau nglakoni artinya orang yang lemah dalam teori namun pandai dalam praktek karena sudah memiliki pengalaman.

14. Bolu rambatan lemah artinya gambaran atas suatu masalah yang sangat pelik dan seolah mustahil untuk dicari penyelesaiannya.

15. Curiga manjing warangka, waraga manjing curiga artinya bersatunya antara pemimpin dengan rakyatnya.

16. Dagang tuna andum bathi artinya memberikan bantuan kepada orang lain secara ikhlas dan tak pernah mengharapkan balas budi.

17. Desa mawacara, negara mawa tata  artinya setiap daerah memiliki adat-istiadatnya sendiri, maka dari itu hargailah perbedaan itu.

18. Dikempit kaya wade, dijuju kaya manuk artinya seseorang yang diperlakukan secara berlebih (dimanja).

19. Dudu sanak dudu kadang yen mati melu kelangan artinya meskipun bukan siapa-siapa karena tidak memiliki ikatan kekeluargaan, namun ketika dia meninggal banyak yang merasa berduka.

20. Durniti wiku manik retna adi artinya seorang ahli ilmu agama yang berbuat kejahatan tidak akan mampu memiliki sinar seperti berlian.

21. Durung pecus keselak besus artinya orang yang ilmunya baru sedikit, namun merasa dirinya paling pandai.

22. Eling sangkan paraning dumadi artinya selalu ingatlah darimana asal-usul kita, supaya kelak tahu jalan pulang ke asalnya.

23. Emprit abuntut bedhug artinya masalah kecil yang menjadi besar.

24. Gecol kumpul, bandhol ngrompol artinya orang jahat biasanya berkelompok/berkumpul dengan sesama orang jahat.

25. Giri lungsi janma tan kena ingina artinya janganlah pernah menghina seseorang karena setiap orang memiliki kelebihannya sendiri-sendiri.

26. Gusti Allah ora sare artinya Tuhan tidak pernah tidur. Maka dari itu jangan pernah melakukan kejahatan.

27. Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani artinya seorang yang menjadi pemimpin harus mampu menjadi teladan yang baik, orang yang memiliki pengetahuan hendaknya memberikan dukungan kepada pemimpin, sementara sebagai seorang rakyat harusnya senantiasa mengikuti anjuran pemimpin. Selama anjuran yang diberikan baik untuk dilaksanakan.

28. Kaineban tobat artinya seseorang yang telah terlambat melakukan pertaubatan karena keburu meninggal dunia.

29. Kaya suruh, lumah krebe beda, yen gineget padha rasane artinya walau kelihatannya berbeda, namun sebenarnya memiliki banyak sekali kesamaan.

30. Kayu watu bisa krungu, suket godhong duwe mata artinya sebaik apapun rahasia disembunyikan, suatu saat pasti akan terbongkar.

31. Kebo bule mati setra artinya orang pandai yang tidak pernah memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

32. Kebo gupak ajak-ajak artinya orang yang sengaja mengajak orang lain berbuat jahat.

33. Kebo kabotan sungu artinya seseorang yang memikul beban di luar kemampuannya.

34. Kebo nyusu gudel artinya orang tua yang menggantungkan hidup kepada anaknya.

35. Kemladheyan ngajak sempal artinya selalu waspadalah dan segera tinggalkan keburukan yang biasa dilakukan, supaya tidak menimbulkan malapetaka di kemudian hari.

36.  Kencana katon wingka artinya seseorang yang memuji secara berlebihan sehingga yang lain selalu nampak buruk.

37. Kesandhung ing rata, kebentus ing tawang artinya selalu waspadalah di mana dan kapan pun kamu berada.

38. Kocak tandha lokak artinya orang yang kebanyakan tingkah/banyak bicaranya biasanya ilmunya sedikit.

39. Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pesthi artinya keinginan hati tidak selamanya akan sesuai dengan garis takdir.

40. Kriwikan dadi grojokan artinya masalah kecil yang menjadi masalah besar.

41. Kuntul diunekake dhandhang, dhandhang diunekake kuntul artinya suatu pemutarbalikan fakta yang dilakukan untuk menutupi suatu masalah.

42. Lambe satumang kari samerang artinya orang yang sudah kesal memberi nasehat kepada orang lain.

43. Manjing ajur-ajer artinya hendaknya seseorang dapat menyatu dengan keadaan lingkungannya.

44. Manungsa wenang ngudi, purba wasesa ing Astane Gusti artinya manusia hanya mampu berusaha, sementara keputusan/hasil akhir sepenuhnya ada di tangan Tuhan.

45. Mburu uceng kelangan dheleg artinya mencari suatu yang tidak berharga, dengan mengabaikan sesuatu yang telah pasti hasilnya.

46. Melik nggendhong lali artinya orang yang terlalu menginginkan sesuatu, kebanyakan akan lupa diri, dan tidak sedikit yang pada akhirnya membuat yang bersangkutan celaka.

47. Mikul dhuwur mendhem jero artinya menjunjung tinggi kebaikan dan mengubur dalam-dalam segala kejelekan.

48. Nandur pari jero artinya seseorang yang tahu bahwa perbuatan baik yang dilakukannya, suatu saat akan memberi hasil yang menyenangkan.

49. Napihi wong kewudan artinya tidak mengumbar keburukan orang lain di muka umum.

50. Narima ing pandum artinya mensyukuri apa yang dimilikinya.

51. Ngelmu iku kalakone kanthi laku artinya pengetahuan hanya bisa didapatkan lewat pengalaman.

52. Ngono ya ngono, ning aja ngono artinya jangan keterlaluan kalau mencari keuntungan.

53. Ngundhuh wohing pakarti artinya semua orang akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang ditanamnya.

54. Ora ana kasekten kang madhani pepesthen, jalaran pepesthen ora ana kang bisa murungake artinya tidak ada kesaktian yang mampu menandingi takdir. Sebab, takdir adalah sebuah ketentuan yang pasti menjadi kenyataan.

55. Renggang gula kumepyur pulut artinya persaudaraan yang sudah sangat erat sehingga sulit untuk dipisahkan.

56. Rukun agawe santosa crah agawe bubrah artinya kerukunan akan membuat persatuan semakin kuat, sementara pertengkaran akan menyebabkan rusaknya persaudaraan.

57.  Sabar subur artinya orang yang sabar jiwanya akan besar.

58. Sabegja-begjane wong kang lali, isih luwih begja wong kang eling lan waspada artinya orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang selalu ingat dengan kelemahan yang dimilikinya dan selalu waspada terhadap segala kemungkinan.

59.  Sadawa-dawane lurung isih dawa gurung artinya tidak ada yang tahu secara pasti isi hati seseorang.

60. Sapa luwih ora kena muni luweh artinya jangan pernah merasa paling baik dan merendahkan orang lain. Sebab, suatu saat kita pasti membutuhkan bantuan orang lain.

61. Sapa salah bakale seleh artinya siapa yang berbuat jahat pasti akan mendapat hukuman.

62. Sapa temen bakale tineme artinya siapa yang sungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil yang menyenangkan.

63.  Sarik dalan nyandhung watang artinya orang yang melanggar suatu aturan, biasanya akan menemui halangan saat berada di jalan.

64. Sedhakep ngawe-awe artinya orang yang sudah berusaha meninggalkan keburukan yang dilakukan di masa lalu, tetapi kadhang masih mengulanginya lagi.

65. Sepi ing pamrih, rame ing gawe artinya orang yang tidak suka mengumbar hasil kerjanya.

66. Sinau maca mawi kaca, sinau maos mawi raos artinya belajar membaca kehidupan dengan menggunakan hati supaya menemukan makna hidup dan kemanusiaan yang luas.

67. Sing goroh growah artinya setiap kebohongan, suatu saat pasti akan terbongkar juga.

68. Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti artinya semua kejahatan pasti akan dikalahkan oleh kebaikan.

69.  Susah padha susah, seneng padha seneng, eling padha eling, pring padha pring

70.  Tebu tuwuh socane artinya suatu perkara yang sudah terselesaikan, tetapi tiba-tiba kembali menjadi besar akibat perilaku orang-orang yang suka mengadu domba.

71. Tega larane ora tega patine artinya orang tega melihat kesusahan orang lain, tetapi tidak tega dengan kematiannya.

72. Tekek mati ing ulone artinya sesorang yang mendapat celaka karena ucapan buruknya sendiri.

73. Tepung ropoh sambung kalen artinya orang lain yang sudah seperti saudara sendiri.

74. Wani ngalah luhur wekasane artinya orang yang berani mengalah adalah orang yang memiliki jiwa besar.

75. Wastra lungsud ing sampiran artinya pengetahuan yang tidak dipergunakan sebagaimana mestinya ibarat kain kusut yang tiada berguna.

76. Welas temahan alis artinya bantuan yang diharapkan mampu meringankan beban orang lain, tapi berakibat fatal.

77. Witing tresna jalaran saka kulina artinya cinta bisa tumbuh karena terbiasa.

78. Wong Jawa nggone semu, sinamun ing samudana, sesadone ingadu manis artinya orang jawa sangat pandai menyembunyikan perasaannya dan apa yang ditunjukkan kadang hanya sebuah perlambang saja.

79. Yatma yuwana, lena kena artinya orang yang selalu waspada akan dijauhkan dari segala bencana.

80. Yoga angangga yogi artinya cara berpikir seorang murid biasanya hampir sama dengan pemikiran gurunya.

Demikianlah 80 contoh peribahasa bahasa Jawa tentang kehidupan beserta artinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta