Profil Stella Christie dari Usia, Agama, Orang Tua, dan Akun Media Sosialnya sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi

Profil Stella Christie dari Usia, Agama, Orang Tua, dan Akun Media Sosialnya sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi – Tepat pada pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2024-2029 lalu, Prabowo Subianto juga mengumumkan daftar para mentri.

Salah satu nama yang disebut adalah Stella Christie yang ditunjuk sebagai wakil menteri Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Stella Christie kemudian menjadi topik yang ramai dibicarakan setelah diketahui bahwa Stella sudah menyandang gelar profesor di usianya yang masih terbilang muda. Yuk, Mamikos ajak kamu untuk mengenal profil Stella Christie!

Profil Stella Christie Lengkap

Memiliki nama lengkap Stella Christie, ia lahir di Medan pada 11 Januari 1979 dan kini genap berusia 45 tahun. Belum banyak informasi mengenai asal usul keluarga Stella Christie, tetapi beberapa sumber menyebut bahwa Stella memiliki darah Karawang dari sang ayah.

Pada tahun 2010, Stella Cristie menikah dengan seorang ilmuwan asal Polandia yang juga pernah menempuh pendidikan di Harvard University dan Universitas Pensylvania bergelar doktor, bernama Bartolomiej Czech.

Dari pernikahannya tersebut, Stella Christie dan Bartlomiej Czech dikaruniai seorang putra yang diberi nama Bayu Czech.

Berikut adalah profil Stella Christie yang patut untuk diketahui:

  • Nama lengkap: Stella Christie
  • Lahir: Medan, Sumatera Utara, 11 Januari 1979
  • Keluarga: Bartlomiej Czech (Suami), Bayu Czech (Anak)
  • Pekerjaan: Profesor, guru besar, dan peneliti.
  • Akun Media Sosial: @stellachristiie (Instagram), Stella Christie (Linkedin)

Kini, di usianya yang masih terbilang muda, Stella Christie menjabat sebagai guru besar di Tsinghua University, Beijing, Tiongkok.

Stella Christie didapuk sebagai Research Chair di Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence dan menjabat sebagai direktur dari Child Cognition Center.

Wah, dari karier yang dijalaninya kini, tentu Stella Christie memiliki perjalanan pendidikan yang tidak sebentar, lho. Yuk, kita kenali Stella Christie lebih dalam mengenai riwayat pendidikannya.

Riwayat Pendidikan Stella Christie

Nasional Tempo

Meskipun lahir di Medan, Stella Christie menghabiskan masa kecilnya di Jakarta di mana ia menempuh pendidikan di Santa Ursula untuk tingkat SD, SMP, dan SMA.

Kecerdasannya sudah tampak sejak dini, terbukti dengan berbagai beasiswa prestisius yang ia raih. Salah satunya adalah beasiswa ASEAN dari Pemerintah Singapura dan beasiswa dari United World College yang membawanya bersekolah di Red Cross Nordic United World College di Norwegia.

Tidak berhenti di situ, Stella melanjutkan pendidikannya di Harvard University dengan beasiswa penuh dan lulus pada tahun 2004 dengan predikat magna cum laude serta Highest Honors – sebuah prestasi yang hanya diraih oleh segelintir mahasiswa terbaik.

Ia kemudian menempuh studi doktoral di Northwestern University, di mana ia mendapatkan gelar Ph.D. dalam psikologi kognitif pada tahun 2010. Penelitian doktoral yang dirinya lalukan nyatanya telah  memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman perkembangan kognitif.

Setelah menyelesaikan gelar Ph.D., Stella melanjutkan penelitian postdoktoral-nya di University of British Columbia, Kanada, pada tahun 2012. Pengalaman itulah yang semakin memperkuat landasan Stella Christie sebagai peneliti di bidang ilmu kognitif.

Stella kemudian bergabung sebagai assistant professor di Swarthmore College, Amerika Serikat, pada tahun yang sama, dan pada 2018, ia diangkat sebagai Tenured Associate Professor.

Karier akademisnya semakin bersinar ketika pada tahun 2018 ia menerima tawaran dari berbagai universitas ternama di Amerika Serikat, Singapura, dan Tiongkok.

Namun setelah melakukan pertimbangan matang, Stella memilih untuk bergabung dengan Tsinghua University di Tiongkok, salah satu universitas terbaik di Asia.

Jejak Karier Stella Christe

Bukan hanya dibidang pendidikan, karier Stella Christie pun tidak kalah menakjubkan. Dikutip dari sosial media Narasi Newsroom, karier gemilang Stella Christie di antaranya, yaitu:

  • Akademisi atau Ilmu Kognitif
  • Ketua Penelitian Laboratorim Otak dan Kecerdasan Psikologi Universitas Tsinghua
  • Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua
  • Penulis sejumlah penelitian mengenai ilmu kognitif.

Agar lebih menarik dan semakin jelas, mari Mamikos ulas satu per satu tentang sepak terjang karier dari Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D.

Stella Christie sempat menduduki jabatan profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari tahun 2012 hingga tahun 2018.

Selain itu, di tahun yang sama Stella Christie pun menjabat nama profesor di Universitas Tsinghua, China hingga tahun 2024 dan masih berlangsung.

Stella Christie juga sempat menjadi peneliti pascadoctoral di The University of British Columbia dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Pada tahun 2015 hingga 2016, perempuan yang kini berusia 45 tahun tersebut juga menjadi peneliti tamu di Stanford University.

Pada bidang penulisan karya ilmiah, Stella aktif mempublikasikan tulisannya dan beberapa telah diterbitkan di Journal of Cognition and Development hingga salah satu karya tulisnya mendapat penghargaan artikel terbaik pada 2010. 

Di dalam negeri, profil Stella Christie juga tidak kalah aktif dalam berbagai kegiatan akademis lho, seperti menjadi pembicara dalam beberapa acara yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) d tahun 2020.

Tak hanya itu, dalam bidang kepenulisan, dirinya pun sempat menerbitkan total 21 artikel dalam jurnal internasional dan dua buah buku pada 2022.

Karya Publikasi Stella Christie

Kurang lengkap rasanya jika mengulas profil Stella Christie tanpa menyebutkan berbagai karya publikasi maupun jurnal yang telah dirinya terbitkan.

Dikutip dari situs resmi www.tsinghuakidlab.com, berikut daftar karya Stella Christie yang sudah diterbitkan:

1. Ren, Y., Cui, G., & Christie, S. (2023) 

Judul: Facts in counterfactuals-cognitive representations of Chinese counterfactuals 

Publikasi: Scientific Reports, 13(1), 23064

2. Long, B., Wang, Y., Christie, S., Frank, M. C., & Fan, J. E. (2023) 

Judul: Developmental changes in drawing production under different memory demands in a US and Chinese sample 

Publikasi: Developmental Psychology, 59(10), 1784

3. Xu, T., Snyder, W., & Christie, S. (To appear) 

Judul: Investigating children’s acquisition of Mandarin you ‘again’ with goal-PPs 

Publikasi: Proceedings of the 53rd Annual Meeting of the North East Linguistic Society (NELS 53)

4. Lyu, J., Yang, H., & Christie, S. (2023) 

Judul: Mommy, Can I Play Outside? How Urban Design Influences Parental Attitudes on Play 

Publikasi: International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(6)

5. Gao, Y., Que, K., Tan, Z., Zhang, Y., & Christie, S. (2022) 

Judul: Analogy Use in Parental Explanation 

Publikasi: Proceedings of the Annual Meeting of the Cognitive Science Society, 44(44) 

URL: [https://escholarship.org/uc/item/4w58m1v](https://escholarship.org/uc/item/4w58m1v)

6. Christie, S. (2021) 

Judul: Why play equals learning: Comparison as a learning mechanism in play 

Publikasi: Infant and Child Development, e2285 

URL: [https://doi.org/10.1002/icd.2285](https://doi.org/10.1002/icd.2285)

7. Zhang, J., & Christie, S. (2021) 

Judul: East-west revisited: Is holistic thinking relational thinking? 

Publikasi: Proceedings of the 43rd Annual Conference of the Cognitive Science Society, 1635-1641

8. Christie, S. (2021) 

Judul: Learning Sameness: Object and Relational Similarity Across Species 

Publikasi: Current Opinion of Behavioral Science, 37, 41-46

9. Christie, S., Gao, Y., & Ma, Q. (2020) 

Judul: Development of Analogical Reasoning: A Novel Perspective from Cross-Cultural studies 

Publikasi: Child Development Perspectives, 14(3), 164-170

10. Christie, S., Lyu, J., Fang, Y., & Han, X. (2020) 

Judul: The Cognitive Science of Designing Urban Spaces for Children 

Publikasi: Landscape Architecture Frontiers, 2(8), 84-99

11. Orticio, E., & Christie, S. (2020) 

Judul: Object Bias Disrupts Rule-Based Generalization Across Domains 

Publikasi: Proceedings of the 42nd Annual Meeting of the Cognitive Science Society, 837-843

12. Christie, S. (2017) 

Judul: Structure mapping for social learning 

Publikasi: Topics in Cognitive Science, 9, 758-775

13. Christie, S., Gentner, D., Call, J., & Haun, D. (2016) 

Judul: Sensitivity to relational similarity and object similarity in apes and children 

Publikasi: Current Biology, 26(4), 531-535

14. Noyes, A., & Christie, S. (2016) 

Judul: Children prefer diverse samples for inductive reasoning in the social domain 

Publikasi: Child Development, 87(4), 1090-1098

15. Christie, S., & Gentner, D. (2014) 

Judul: Language helps children succeed on a classic analogy task 

Publikasi: Cognitive Science, 38(2), 383-397

16. Hespos, S.J., Dora, B., Rips, L.J., & Christie, S. (2011) 

Judul: Infants make quantity discriminations for substances 

Publikasi: Child Development, 83(2), 554-567

17. Christie, S., & Gentner, D. (2010) 

Judul: Where hypotheses come from: Learning new relations by structural alignment 

Publikasi: Journal of Cognition and Development, 11(3), 356-373 

Penghargaan: 2010 Editor’s Choice Award for Best Article

18. Gentner, D., & Christie, S. (2010) 

Judul: Mutual bootstrapping between language and analogical processing 

Publikasi: Language and Cognition, 2(2), 261-283

19. Gentner, D., & Christie, S. (2008) 

Judul: Relational language supports relational cognition in humans and apes 

Publikasi: Brain and Behavioral Science, 31(2)

20. Christie, S., & Gentner, D. (2007) 

Judul: Relational similarity in identity relation: The role of language 

Publikasi: Proceedings of the Second European Cognitive Science Conference

21. Gentner, D., & Christie, S. (2006) 

Judul: Using numbers to structure space 

Publikasi: Proceedings of the Twenty-Eight Annual meeting of the Cognitive Science Society

22. Jameson, J., Gentner, D., Day, S., Christie, S., Colhoun, J., & Bartels, D. (2005) 

Judul: Clarifying the role of alignability in similarity comparisons 

Publikasi: Proceedings of the Twenty-Seventh Annual meeting of the Cognitive Science Society, 1048-1053

23. Mast, F.W., Ganis, G., Christie, S., & Kosslyn, S.M. (2003) 

Judul: Four types of mental imagery processing in upright and tilted observers 

Publikasi: Cognitive Brain Research, 17, 209-213

Diangkat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi

Setelah melihat profil Stella Christie tadi, menjadi tidak heran jika Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengangkatnya menjadi wakil menteri pendidikan tinggi.

Stella Christie menjadi satu dari dua wakil menteri (wamen) yang akan menemani Satryo Soemantri Brodjonegoro yang ditunjuk presiden sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Selain Stella Christie, wakil Menteri 1 Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi adalah Fauzan.

Nah, kira-kira apa sih tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi itu? Yuk, Mamikos akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dekat tentang Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

DiktiSaintek atau Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi merupakan kementrian baru Kabinet Merah Putih di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pendirian kementrian ini memiliki landasan Keputusan Presiden ata Keppres Republik Indonesia Nomor 133/P Tahun 2024.

Sebelumnya, kementrian ini berbentuk Direktorat Jendral di bawah Kementrian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada masa kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jussuf Kalla periode 2014 hingga 2019.

Tugas Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Kementrian DiktiSaintek akan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2021 tentang Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi soal tugas dan fungsinya.

Dalam Pasal 20, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi memiliki tugas untuk menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi akademik, ilmu pengetahuan dan teknomogi dalam rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

Setelah berpisah, Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, berdasarkan Perpres Nomor 62 tahun 2021 Pasal 21, menteri yang akan dibantu oleh dua wakil menteri memiliki tugas untuk:

  • Merumuskan kebijakan di bidang pendidikan tinggi akademik.
  • Merumuskan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Mengoordinasi dan menyinkronkan kebijakan IPTEK di perguruan tinggi akademik terkait tridharma perguruan tinggi,
  • Melaksanakan kebijakan di bidang pembelajaran, kemahasiswaan, kelembagaan, dan sumber daya di pendidikan tinggi akademik.
  • Melaksanakan kebijakan IPTEK di perguruan tinggi akademik terkait tridharma perguruan tinggi.
  • Merumuskan izin penyelenggaraan perguruan tinggi akademik oleh masyarakat atau lembaga asing.
  • Melakukan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan tinggi akademik, IPTEK, terkait tridharma perguruan tinggi.
  • Melaksanakan administrasi Direktorat Jenderal.
  • Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Penutup

Demikian pembahasan Mamikos mengenai profil Stella Christie, wakil menteri Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Semoga dengan segala riwayat pendidikan dan kariernya yang begitu cemerlang, Stella Christie dan segenap orang-orang yang bertugas di kementrian ini dapat bekerja dengan baik. Sehingga pendidikan tinggi di Indonesia dapat mengalami peningkatan yang lebih baik pula. 😇🙏

Referensi

Profil Stella Christie [Daring]
Tautan: https://dataindonesia.id/profil-tokoh/profil-stella-christie

Profil Stella Christie [Daring]
Tautan: https://kumparan.com/profil-tokoh/profil-stella-christie-biodata-dan-riwayat-pendidikannya

Publikasi Stella Christie [Daring]
Tautan: https://www.tsinghuakidlab.com/en/publications


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah