Puasa Sunnah yang Dilaksanakan Enam Hari Setelah Hari Raya Idulfitri Adalah Puasa? Ini Penjelasannya
Sebenarnya puasa sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya idulfitri adalah puasa apa ya? Yuk, simak penjelasan lengkap dari Mamikos di sini!
4. Mengeluarkan Sperma
Keluarnya sperma atau air mani karena rangsangan atau aktivitas tertentu juga dapat membatalkan puasa Syawal.
Ini termasuk jika terjadi karena mimpi basah atau stimulasi seksual lainnya.
5. Menggunakan Benda di Saluran Tubuh
Penggunaan benda di saluran tubuh, seperti memasukkan obat atau alat medis melalui dubur atau lubang tubuh lainnya, dapat membatalkan puasa jika dilakukan dengan sengaja.
Ini karena tindakan tersebut dapat dianggap sebagai bentuk aktivitas yang membatalkan puasa.
6. Haid atau Nifas
Bagi wanita, puasa Syawal juga akan batal jika sedang dalam masa haid atau nifas.
Hal ini karena dalam kondisi tersebut, seseorang dikecualikan dari kewajiban berpuasa.
7. Murtad atau Keluar dari Agama Islam

Advertisement
Jika seseorang secara sadar memilih untuk meninggalkan agama Islam, maka semua amal ibadahnya, termasuk puasa Syawal, akan batal.
Ini karena syarat utama untuk menjalankan ibadah puasa adalah keimanan kepada ajaran agama Islam.
8. Menyengaja Membayar
Seseorang yang sengaja membayar orang lain untuk melakukan tindakan yang membatalkan puasa Syawal juga akan membatalkan puasanya sendiri.
Ini karena orang tersebut secara tidak langsung turut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh pihak lain.
Kesunnahan saat Berpuasa
Setelah menjawab pertanyaan puasa sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya Idulfitri adalah puasa apa? Kini Mamikos akan menjawab kesunnahan saat berpuasa, sebagai berikut.
1. Sahur
Sahur adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum fajar atau waktu imsak.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan sahur karena dalamnya terdapat berkah dan keberkahan.
2. Berbuka dengan Kurma atau Air Putih
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma atau air putih.
Hal ini mengikuti sunnah Nabi dan juga menyediakan energi yang cepat bagi tubuh setelah seharian berpuasa.
3. Mengakhirkan Berbuka
Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidak tergesa-gesa dalam berbuka puasa.
Beliau menyarankan untuk menunda berbuka hingga sesuai dengan waktu azan maghrib.
4. Mengumandangkan Doa Berbuka Puasa
Ketika berbuka puasa, disunnahkan untuk membaca doa khusus yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Doa ini mencakup permohonan ampunan dan rahmat Allah SWT.