Rangkuman Perkembangan Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia Singkat

Tagged: Sejarah

Rangkuman Perkembangan Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia Singkat – Masa berdirinya kerajaan Hindu-Budha di Indonesia dimulai pada kisaran abad ke-4 M sampai dengan abad ke-16 M.

Kehadiran kerajaan-kerajaan Hindu-Budha dalam panggung sejarah Indonesia merupakan bukti yang tidak terbantahkan bahwa Indonesia memiliki jejak sejarah yang panjang.

Setiap kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia dan bahkan di dunia pun memiliki perjalanan yang berbeda-beda.

Perjalanan kerajaan yang ada di Indonesia mulai dari berdiri, mencapai masa keemasan, sampai dengan keruntuhannya bisa digunakan sebagai pelajaran bagi kita hidup di masa sekarang.

Berikut Rangkuman Perkembangan Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

https://budaya.blog.unisbank.ac.id/

Di bawah ini adalah rangkuman perkembangan kerajaan hindu-budha di Indonesia

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu yang paling tua di Indonesia. Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke-4 atau 400 M.

Kerajaan Kutai didirikan di Muara Kaman yang berada di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan mempunyai hubungan perdagangan yang baik dengan India

Kerajaan Kutai mendapat banyak pengaruh kebudayaan India. Hal ini disebabkan para pedagang dari India bukan hanya melakukan aktivitas jual-beli.

Tetapi, juga menyebarkan pengaruh kebudayaan mereka kepada daerah yang didatanginya termasuk di wilayah Kalimantan.

Dalam perjalannya kerajaan Kutai memiliki sejarah yang cukup panjang. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya di bawah kepemimpinan raja Mulawarman.

Berbagai pendapat bermunculan mengenai siapa pendiri dari kerajaan Kutai. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa pendiri kerajaan ini adalah Kudungga.

Kerajaan Kutai mempunyai sejumlah benda peninggalan sejarah yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.

Yupa yang bertuliskan nama raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Kutai merupakan sumbangan berharga bagi dunia penelitian sejarah di Indonesia.

2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu tertua yang pernah berdiri di pulau Jawa. Ada banyak pendapat mengenai pendapat tentang pendiri dari kerajaan pertama di wilayah Sunda ini.

Kerajaan Tarumanegara yang mencapai masa keemasan di masa kepemimpinan raja Purnawarman ini didirikan oleh Jayasingawarman pada tahun 358 M.

Selama dipimpin raja Purnawarman, kerajaan Tarumanegara menjelma menjadi kerajaan yang kuat dan maju dalam segala sektor.

Raja Purnawarman pada prasasti yang ditinggalkannya disebutkan raja yang gagah berani dan sangat ditakuti lawan.

Selain itu Raja Purnawarman juga dikatakan sebagai titisan dari Dewa Wisnu yang memiliki tugas untuk menjaga keseimbangan dunia.

Kerajaan Tarumanegara mulai kehilangan pamor pada masa kepemimpinan raja Linggawarman yang merupakan penguasa kedua belas.

Pada tahun 670 M, kerajaan Tarumanegara mengalami keruntuhan dan keberadaannya diteruskan oleh kerajaan Sunda.

3. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya yang didirikan pada abad ke-7 di Sumatera dalam perkembangannya tumbuh menjadi kerajaan maritim bercorak Buddha terkuat yang pernah berdiri di Indonesia.

Kerajaan Sriwijaya mendapat pengaruh budaya India. Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu rival terkuat dari Kerajaan Mataram Kuno.

Kerajaan Sriwijaya mencapai masa keemasannya saat dipimpin oleh raja Balaputradewa.

Di bawah kepemimpinannya  kerajaan Sriwijaya  mempunyai wilayah kekuasaan yang luas dan menjadi pusat perdagangan yang sangat penting di Asia Tenggara.

Di samping itu, Kerajaan Sriwijaya juga mampu tumbuh menjadi sebagai pusat kebudayaan dan keagamaan di Asia Tenggara.

Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang masih bisa disaksikan hingga sekarang diantaranya adalah Candi Muara Takus, Candi Kedaton, dan Candi Talang Tuwo.

4. Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan bercorak Hindu dan Buddha yang berdiri di Jawa Tengah dan eksis mulai abad ke-8 hingga abad ke-11 M.

Kerajaan Mataram Kuno mempunyai wilayah kekuasaan yang luas dan menjadi pusat kebudayaan dan peradaban di Jawa Tengah.

Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sanjaya dan masa pemerintahan Rakai Pikatan Kerajaan Mataram Kuno mencapai masa kejayaan dan menjadi kerajaan yang sangat kuat.

Selain itu, Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal sebagai kerajaan pembangun candi dan penakluk yang sangat disegani oleh kerajaan-kerajaan yang sezaman dengannya.

Selama eksis dalam panggung sejarah nasional. Kerajaan Mataram Kuno telah membangun ratusan candi yang tersebar dari Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, dan bahkan hingga ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah diperkirakan mengalami keruntuhan akibat adanya dahsyatnya letusan gunung Merapi yang dikenal dengan peristiwa mahapralaya.

5. Kerajaan Medang

Kerajaan Medang di Jawa Timur didirikan oleh Mpu Sindok. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang berdiri di Jawa Tengah.

Selama berdirinya Kerajaan Medang banyak mengalami peperangan. Sayangnya usia kerajaan Medang ini tidak terlalu lama.

Kerajaan Medang mengalami keruntuhan saat dipimpin oleh raja Dharmawangsa Tguh. Pada saat raja Dharmawangsa Tguh menikahkan putrinya dengan pangeran dari Bali yang bernama Airlangga.

Terjadi serangan dari Haji Worawari yang dibantu pasukan Sriwijaya mampu meluluhlantakkan keraton dan menewaskan Dharmawangsa Tguh dan sejumlah petinggi keraton.

Peristiwa yang dalam sebuah prasasti dikenal dengan sebutan mahapralaya ini mengakibatkan kerajaan Medang mengalami keruntuhan.

6. Kerajaan Kahuripan

Kematian mertua yang disebabkan oleh serangan yang dilakukan raja Worawari menyebabkan Airlangga dan istrinya melarikan ke hutan dengan ditemani oleh abdinya yang bernama Narotama.

Selama dalam persembunyiannya Airlangga banyak berguru dan mengumpulkan para pejabat yang masih setia kepada mendiang mertuanya.

Setelah bala pasukan yang dimiliki cukup. Airlangga pun melakukan serangan kepada raja worawari dan menewaskannya.

Setelah berhasil membunuh raja Worawari, Airlangga mendirikan kerajaan baru yang diberi nama kerajaan Kahuripan pada tahun 1019 M.

Sayangnya, usia kerajaan Kahuripan ini tidak lama. Ketika Airlangga akan turun tahta. Kerajaan Kahuripan dipecah menjadi dua yakni Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu.

Pembagian kerajaan menjadi dua bagian yang terjadi pada tahun 1049 ini pun menjadi penanda berakhirnya kekuasaan Kerajaan Kahuripan.

7. Kerajaan Singasari

Pada tahun 1222 M setelah membunuh Tunggul Ametung yang merupakan penguasa Tumapel. Ken Arok menikahi Ken Dedes dan mendirikan Kerajaan Singasari.

Dalam perjalannya keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung saling bunuh. Kondisi kerajaan Singasari mencapai masa keemasannya pada masa kepemimpinan Kertanegara.

Di bawah kepemimpinan Kertanegara kebudayaan dan kesenian di kerajaan Singasari mampu mencapai masa keemasannya.

Selain itu ketika kekuatan militer Singasari semakin kuat, raja Kertanegara memiliki misi penyatuan nusantara yang dikenal dengan ekspedisi pamalayu.

Menurut para ahli puluhan ribu pasukan dikirim dengan menggunakan ribuan kapal. Adanya ekspedisi pamalayu ini menyebabkan jumlah pasukan yang tersedia di kerajaan menjadi sedikit.

Hal ini kemudian digunakan oleh Jayakatwang yang merupakan raja dari kerajaan Gelang-gelang melakukan pemberontakan.

Serangan yang dilakukan Jayakatwang pada saat raja Kertanegara melakukan sembahyang ini akhirnya menyebabkan gugurnya Kertanegara.

Seiring dengan gugurnya Kertanegara akibat serangan tersebut, kerajaan Singasari pun mengalami keruntuhan.

Demikian penjelasan dan Rangkuman Perkembangan Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia Singkat. Semoga artikel ini memberi wawasan kamu yang sedang mendalami pelajaran sejarah.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta