Rangkuman Sejarah Kerajaan Banten, Sumber, Letak, Raja, Hingga Masa Keruntuhan

Jika kamu sedang mencari rangkuman sejarah kerajaan Banten yang lengkap, baca artikel dari Mamikos berikut ini sampai selesai.

20 November 2023 Zuly Kristanto

Catatan Joa de Barros

Sumber selanjutnya yang bisa dipakai sebagai acuan dalam mempelajari sejarah kerajaan Banten adalah catatan yang ditulis Joa de Barros.

Sosok yang diketahui sebagai seorang sejarawan Portugis ini menulis sebuah catatan yang diberi judul Decadas da Asia.

Sejarawan yang dilahirkan pada tahun 1496 ini menuliskan tentang keadaan beberapa kondisi kota-kota pelabuhan di Asia yang pernah dikunjunginya.

Salah satu catatannya menyebutkan bahwa semenjak Sunda Kelapa dan Banten dikuasai oleh kerajaan dengan latar belakang islam membuat pelabuhan yang berada di kawasan Banten menjadi semakin ramai.

Seiring dengan berjalannya waktu kerajaan Banten dikunjungi oleh beberapa pedagang dan saudagar dari seluruh penjuru dunia yang mencari rempah-rempah.

Catatan dari Eropa

Sejumlah pedagang dari Eropa yang datang ke kerajaan Banten banyak yang membuat catatan tentang kondisi kerajaan Banten.

Salah satu catatan yang dibuat pada abad ke-16 M, menyebutkan bahwa kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan terkuat di pantai utara Jawa.

Hal ini dikarenakan di masa itu kerajaan Banten setidaknya mempunyai pasukan sebanyak 200 ribu orang untuk mengamankan wilayahnya.

Selanjutnya dalam caatan yang dibuat pada pertengahan abad ke-16 menyebutkan bahwa ada sekitar 55 ribu orang yang tinggal di kota Banten.

Mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan senapan dan tombak sebagai cara untuk mengamankan Banten yang merupakan daerah penting di masa itu.

Sensus penduduk yang dilakukan pada masa pendudukan VOC juga menyebutkan jumlah keseluruhan penduduk Banten di masa itu sekitar 150 ribu jiwa. Jumlah ini sudah termasuk, perempuan, anak dan lansia.

Naskah Sanghyang Siksakanda Ng Karesia

Sumber sejarah selanjutnya yang bisa digunakan untuk mempelajari kerajaan Banten yaitu naskah kuno yang diberi nama Sanghyang Siksa kanda Ng Karsia.

Dalam kitab ini disinggung tentang kehidupan perekonomian yang menopang keberlangsungan kerajaan Banten.

Menurut kitab tersebut, kegiatan jual-beli atau perdagangan rempah-rempah merupakan penopang utama kerajaan Banten.

Meski demikian dibeberapa wilayah juga banyak penduduk yang melakukan kegiatan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan.

Mereka yang bekerja di sektor ini kebanyakan mereka yang tinggal jauh dari kawasan pelabuhan yang ramai dikunjungi berbagai bangsa.

Close