Ringkasan Cerita Perang Baratayuda Singkat, Lokasi Terjadinya Perang, dan Penyebabnya Lengkap

Ringkasan Cerita Perang Baratayuda Singkat, Lokasi Terjadinya Perang, dan Penyebabnya Lengkap – Kisah perang Baratayuda merupakan sebuah kisah epik dari masa lalu yang oleh banyak kalangan diakui kebenarannya.

Perang Baratayuda merupakan bagian dari karya sastra masyhur yang bernama Mahabarata. Di Indonesia kisah Mahabarata sangatlah terkenal.

Meski demikian kisah Mahabarata yang ada di Indonesia memiliki banyak perbedaan dengan kisah Mahabarata versi India.

Penyebabnya adalah karena di masa kuno ada beberapa bagian dari kisah Mahabarata yang digubah oleh pujangga Jawa agar sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Jawa yang ada pada masa itu.

Apa Itu Perang Baratayuda?

https://id.wikipedia.org/

Menurut Mahabarata versi Jawa, dikatakan bahwa perang Bharatayudha merupakan perang yang mengisahkan antara kejahatan melawan kebaikan.

Perang Baratayuda sering pula dimaknai sebagai perang saudara yang terjadi karena perebutan kekuasaan pada dinasti kuru.

Perang ini melibatkan dua golongan besar yakni golongan pandawa yang digambarkan sebagai lambang kebaikan dan golongan kurawa yang digambarkan sebagai lambang kejahatan.

Selain itu perang mahabarata juga sering digambarkan sebagai sebuah perang suci dimana semua yang bersalah baik itu dari pihak Pandawa maupun di pihak Kurawa.

Ringkasan Cerita Perang Baratayuda

Menurut ringkasan cerita perang Baratayuda. Perang Baratayuda terjadi selama 18 hari dengan jumlah orang yang ikut serta dalam peperangan tersebut diperkirakan mencapai 5 juta orang.

Dalam peperangan tersebut pasukan pandhawa dipimpin oleh Yudistira. Sementara dipihak Kurama dipimpin oleh Duryudana.

Selama perang kedua belah pihak menggunakan strategi dan siasat terbaik untuk mengalahkan lawannya.

Pihak Pandawa yang secara jumlah kalah dengan Kurawa tak sedikitpun gentar.

Pandawa dibawah juru strategi Prabu Kresna menggunakan siasat perang yang efektif dalam merusak pertahanan lawan.

Hal inilah yang membuat pihak Kurawa ketar-ketir. Untuk menahan gempuran dari pihak Pandawa berbagai strategi perang dipasang oleh pihak Kurawa.

Selain itu pihak Kurawa juga memasang sosok-sosok sakti sebagai panglima perang dengan harapan dapat memenangkan perang tersebut.

Namun, sayangnya sosok-sosok sakti yang dipasang pihak Kurawa selalu saja gugur.

Melihat kematian sosok-sosok sakti yang menjadi andalan mereka dalam peperangan tentu membuat Kurawa tidak hanya berpangku tangan.

Mereka gantian memasang strategi perang yang tidak kalah menyeramkan dan meluluhlantakkan.

Berkat strategi perang dan kepiawaian Kurawa dalam bersiasat perang membuat seluruh anak dan keturunan pihak Pandawa gugur tanpa ada yang tersisa.

Kematian seluruh keturunan Pandawa tentu membuat pihak Pandawa terpukul. Hal ini pulalah yang membuat Pandawa juga melakukan hal yang serupa.

Maka pada saat memasuki hari kedelapan belas seluruh anggota Kurawa, beserta keturunan, dan pasukannya tewas semuanya.

Di pewayangan versi India ada dua sosok di pihak Kurawa yang masih hidup yakni Aswatama dan Yuyutsu.

Yuyutsu masih hidup karena di tengah peperangan dirinya lebih memilih melarikan diri karena merasa bahwa menang atau kalah tak akan memberi pengaruh besar terhadap kehidupannya.

Sementara Asmatawa mampu bertahan hidup karena mewarisi sebuah ajian sakti yang mampu membuatnya terhindar dari kematian.

Kematian para Kurawa dan ayahnya membuat Aswatama sakit hati. Maka pada suatu malam di saat perang sudah berakhir.

Aswatama mengendap-endap ke perkemahan Pandawa untuk melakukan aksi balas dendam.

Aksi Aswatama yang berhasil membunuh Srikandi dan bayi yang ada di dalam perut Dewi Utari membuat Pandawa marah sekaligus lemas.

Pandawa marah karena Aswatama telah melakukan pelanggaran kesepakatan perang yakni tidak boleh melakukan penyerangan di malam hari.

Di sisi lain Pandawa merasa lemas karena satu-satunya harapan yang akan meneruskan garis keturunannya dibunuh Aswatama.

Namun, beruntung bayi yang ada di kandungan Dewi Utari dapat dihidupkan lagi berkat kesaktian Prabu Kresna.

Sebagai balasan atas tindakan Aswatama yang tak bermoral ini. Ia dikutuk untuk hidup selamanya dan akan mati sebagai manusia terakhir.

Selain itu Aswatama juga dikutuk seluruh pori-pori di tubuhnya akan mengeluarkan bau tak sedap yang mengharuskannya untuk hidup di dalam persembunyian sampai hari akhir nanti tiba.

Lokasi Perang Baratayuda

Kalau melihat ringkasan cerita perang Baratayuda, perang Baratayuda terjadi di sebuah padang luas yang dinamakan Padang Kurusetra.

Bagi keyakinan sebagian orang Jawa, tempat ini dianggap sebagai tempat penyucian dimana semua orang harus menerima karma atas segala yang telah diperbuatnya.

Ada banyak sekali sosok-sosok baik yang gugur di Kurusetra karena kesalahan yang telah diperbuatnya di masa lalu.

Sebagai contoh Resi Bisma yang merupakan kakek dari Pandawa dan Kurawa menemui ajal yang telah lama dinantikannya di Kurusetra.

Adapun kesalahan yang dibuat Resi Bisma adalah ketika ia masih muda secara tidak sengaja dirinya membunuh Dewi Amba yang begitu mencintainya.

Sebenarnya Bisma sendiri juga jatuh hati kepada Dewi Amba. Namun, Bisma sudah berjanji unttuk tidak menikah sepanjang hayatnya.

Merasa sakit hati karena dibunuh lelaki yang disukainya Dewi Amba bersumpah bahwa jika dirinya dilahirkan lagi. Maka ia sendiri yang akan membunuh Bisma.

Dewi Amba yang menitis menjadi Srikandi telah tahu bahwa dirinya seorang yang mampu mengalahkan Bisma.

Maka saat mendapat kesempatan ia pun segera menghujani Bisma dengan anak panahnya. Di sisi lain Bisma yang sudah merasa lelah dengan kehidupan.

Saat tahu ada titisan Dewi Amba yang melepaskan anak panah kepadanya. Bisma bukannya menghindar, tetapi malah menyambutnya seraya melepaskan seluruh kesaktiannya.

Maka, saat itu gugurlah Resi Bisma oleh anak panah dari titisam perempuan yang pernah dicintainya.

Penyebab Perang Baratayuda

Baik dalam pewayangan versi Mahabarata dari India dan versi Mahabarata Jawa terdapat persamaan besar ringkasan cerita perang Baratayuda.

Perang Baratayuda merupakan puncak perselisihan yang terjadi antara keturunan Pandu dengan keturunan Destarata.

Pandawa merasa berhak atas tahta Hastinapura karena Pandu, ayahnya pernah menduduki tahta Hastinapura.

Sementara Kurawa juga merasa punya hak yang lebih besar karena Destarata merupakan saudara tua dari Pandu.

Destarata meski putra sulung dari begawan Abiyasa tidak terpilih menjadi penguasa hastina karena terlahir dalam keadaan buta.

Perselisihan yang terjadi antara Kurawa dan Pandawa sebenarnya terjadi sejak sangat lama. Bahkan semenjak Kurawa dan Pandawa lahir ke dunia.

Perselisihan ini bermula ketika Pandu Dewanata berhasil memenangkan sejumlah sayembara yang membuatnya dianugerahi tiga orang putri cantik yang bernama Dewi Kunti, Dewi Madrim, dan Dewi Gendari.

Pada saat itu Pandu merasa iba dengan kondisi kakaknya. Makanya Pandu kemudian memberikan Dewi Gendari kepada kakaknya.

Keputusan Pandu ini rupanya membawa malapetaka besar dikemudian hari.

Dewi Gendari yang merasa terhina dan tidak terima dengan keputusan Pandu bersumpah bahwa seluruh keturunannya akan selalu bermusuhan dengan keturunan dari Pandu.

Di sisi lain perang Baratayuda juga terjadi akibat hasutan dari Patih Sangkuni yang ingin menuntut balas atas kematian keluarga dan kehancuran kerajaannya.

Selain itu Sangkuni juga merasa terhina ketika Pandu memberikan Gendari, adiknya kepada Destarata yang buta.

Pada waktu itu sebenarnya Sangkuni erharap agar adiknya menjadi isteri dari seorang raja yang bertahta di Hastinapura.

Namun, keinginan ini urung terwujud karena Pandu lebih memilih memberikan adiknya kepada Destarata.

Semenjak saat itu Sangkuni yang dihinggapi api dendam berusaha dengan cara apapun agar keponakannya dapat menduduki tahta Hastinapura.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai seluk-beluk ringkasan cerita perang Baratayuda. Semoga artikel ringkas ini dapat menambah wawasanmu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta