10 Rumah Adat Bali Beserta Nama, Ciri-ciri, Keunikan, dan Gambarnya

10 Rumah Adat Bali Beserta Nama, Ciri-Ciri, Keunikan, dan Gambarnya – Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya, keanekaragaman ini membuat Indonesia menjadi negara kuat. Tidak heran Indonesia memiliki sekitar 34 rumah adat yang ada di tiap provinsi.

Setiap rumah adat di tiap daerah mempresentasikan keragaman bangsa kita. Masing-masing rumah adat ini juga memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.

Salah satu daerah dengan rumah adat yang khas yaitu rumah adat Bali. Rumah adat dari pulau Dewata ini memiliki arsitektur bangunan khusus, nilai, dan filosofi sendiri sehingga menambah eksotisme Bali bagi wisatawan untuk dikunjungi.

Rumah Adat Bali

https://www.pexels.com/@printproper/

Rumah adat Bali dibangun berdasarkan filosofi yang disebut Tri Hita Karana meliputi tiga aspek yaitu Parahyangan (hubungan dengan Tuhan), Palemahan (hubungan dengan alam) dan Pawongan (hubungan antar sesama manusia).

Ketiganya itu didasari oleh Asta Kosala Kosali berisi tentang aturan dalam membangun rumah, aturan ini hampir sama dengan feng shui pada budaya Tionghoa.

Setiap bangunan pada rumah adat ini punya fungsinya masing-masing, ada yang digunakan untuk sembahyang, tempat bercengkrama, dan ruang istirahat.

Struktur Bangunan Rumah Adat Bali

Rumah adat Bali memiliki bagian-bagian dalam bangunan masing-masing, berikut di antaranya.

1. Aling-Aling

Aling-aling adalah bagian dari rumah adat Bali yang memiliki fungsi sebagai pembatas antara angkul-angkul dengan halaman luar.

Aling-aling juga memiliki arti sebagai energi positif yang baik untuk keharmonisan rumah tangga.

Ciri khas dari aling-aling adalah terdapat dinding pembatas berupa batur setinggi 150 cm yang biasa disebut penyeker.

Selain jadi pembatas antara bagian luar, rumah adat ini juga dijadikan pembatas antara angkul-angkul dengan tempat yang dianggap suci.

2. Angkul-angkul

Angkul-angkul merupakan bangunan yang menyerupai gapura yang juga berfungsi sebagai pintu masuk.

Keunikan dari angkul-angkul ini yang menjadi ciri khas yaitu memiliki atap di bagian atas yang terbuat dari rumput kering.

Namun seiring berkembangnya zaman masyarakat bali menggantinya dengan genteng dan terdapat ukiran pada dindingnya.

3. Bale Manten

Selanjutnya adalah Bale Manten. Rumah adat ini memiliki bentuk bangunan persegi panjang yang terletak disebelah utara bangunan utama. 

Bale manten merupakan rumah adat bali yang biasanya diberikan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang masih lajang atau belum menikah sebagai bentuk perlindungannya terhadap anak gadis agar kesuciannya terjaga.

4. Bale Dauh

Baleh Dauh terletak di sebelah barat dengan orientasi menghadap kearah timur. Bangunan ini berukuran 3.00 m x 5.30 m.

Bale dauh ini masih sangat tradisional material bangunannya masih menggunakan bahan alami seperti tanah liat, alang-alang, bambu dan ijuk.

Rumah adat ini digunakan sebagai ruangan untuk menerima tamu selain itu juga difungsikan sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki.

Bale Dauh harus memiliki ketinggian lantai yang berbeda atau lebih rendah dari Bale Manten. Letak Bale Dauh yaitu bagian Barat rumah utama.

Keunikan dari Bale Dauh yaitu terletak pada jumlah tiangnya yang berbeda-beda antara rumah satu dengan rumah yang lainnya.

Selain itu tiangnya juga memiliki sebutan khusus seperti tiang berjumlah 6 disebut sakenem, tiang berjumlah 8 disebut sakutus atau antasari, tiang yang jumlahnya 9 disebut sangasari.

5. Bale Sekapat

Yang satu ini adalah bagian dalam rumah adat Bali yang memiliki fungsi sebagai tempat bersantai untuk anggota keluarga.

Keunikan dari rumah ini yaitu adanya empat tiang yang berfungsi sebagai penyangga dan memiliki atap yang berbentuk pelana.

Masyarakat Bali percaya dengan adanya bangunan ini keluarga bisa memiliki hubungan yang harmonis dan bisa lebih akrab satu sama lain.

6. Bale Dangin atau Bale Gede

Bale Gede adalah salah satu rumah adat Bali yang memiliki ruangan yang berukuran paling besar dibanding rumah adat lainnya.

Bale Gede memiliki bentuk bangunan bujur sangkar ukuran 4,8 m x 4,8 m, dengan tinggi lantai sekitar 0,8 m dengan dua tau tiga anak tangga.  Bangunan ini memiliki 12 tiang yang disebut saka roras.

Masing-masing balai dibuat memanjang mengarah ke timur. Bale Gede berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul dan tempat menyajikan makanan untuk upacara adat.

Rumah adat ini juga sering digunakan sebagai tempat pembuatan patung dan tempat merajut pakaian.

7. Pawaragen

Pawaregen atau Paon memiliki arti yaitu dapur. Jika di Jawa  ada pawon maka di Bali ada paon.

Dapur ini terletak di bagian barat laut atau selatan rumah. Ciri khas dari rumah adat ini  yaitu dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan dalam.

Bagian luar digunakan saat memasak menggunakan kayu bakar, sedangkan di bagian dalam berfungsi untuk menyimpan alat dapur dan peralatan makan lainnya.

8. Lumbung

Rumah adat Bali ini memiliki nama lain yakni jineng atau klumpu, seluruh material rumah ini terbuat dari kayu dan atapnya dari jerami kering.

Keunikan dari rumah adat ini adalah bangunannya yang dibuat menyerupai rumah panggung dan berbentuk persegi panjang yang terdiri dari empat atau enam tiang penyangga.

Bagian atas lumbung berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan seperti beras, padi, jagung dan makanan lainnya.

Sedangkan bagian bawahnya digunakan untuk menyimpan gabah yang belum dijemur.

9. Pamerajan

Pamerajan biasanya terletak di bagian timur laut. Tempat ini digunakan untuk melakukan doa harian juga sebagai tempat sembahyang pada hari-hari besar.

Pamerajan memiliki beberapa jumlah dan setiap bangunan memiliki fungsi yang berbeda tergantung dari pemiliknya.

Namun, ada beberapa bagian yang harus ada pada bangunan ini yaitu Kemulan, Penglurah, Padmasaro, Taksu, Peliangan dan Piyasan. Terdapat juga bangunan suci lainnya seperti pelinggih penugun karang yang berdekatan dengan pamerajan.

Pelinggih penugun ini biasanya terletak  di bagian paling barat yang berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada dewa yang telah menghuni tempat tersebut.

10. Bale Delod

Rumah adat terakhir adalah Bale Delod. Rumah adat ini terletak disebelah selatan. Bale Delod berfungsi sebagai tempat penerimaan tamu, pelaksanaan kegiatan adat, bale kematian dan juga tempat meletakkan jenazah anggota keluarga yang meninggal.

Bangunan ini terdiri dari delapan tiang dengan  tiga tiang di depan dan di tengah serta dua tiang pada bagian belakang.

Rumah adat satu ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sesajen sebelum melakukan upacara adat.

Ciri Khas Rumah Adat Bali

https://wisatawanbali.com/

Rumah adat Bali merupakan rumah adat dengan nilai budaya dan spiritual yang kental.

Rumah adat ini merupakan warisan budaya yang masih dilestarikan dan dijaga hingga saat ini.

Bukan hanya sekedar rumah adat saja, rumah ada ini kerap dijadikan inspirasi arsitektur berkat ciri khas dan keunikan arsitekturnya. Berikut ciri khas rumah adat Bali :

1. Budaya Hindu yang melekat

Rumah adat Bali memiliki ikatan yang kuat dengan kepercayaan Hindu. Hal ini juga yang mempengaruhi desain arsitektur pada rumah adat ini.

Pada desain rumah dibentuk ke dalam tujuh filosofi yaitu Tri Hita Kirana, Tri Mandala, Sanga Mandala, Tri Angga, Asta Kosala, dan Arga Segara.

Bentuk ini memiliki tujuan mencapai kedinamisan dalam kehidupan dan tujuan yang harmonis.

2. Menyatu dengan alam

Konsep bangunan pada rumah adat Bali yaitu harmoni dengan alam, yang merupakan ciri khas kedua dari rumah adat ini.

Hal ini bisa kita lihat dari jenis material alam kuat yang mendominasi pada bangunan seperti batu alam, bambu, dan kayu.

Sehingga membuat penghuni rumah nyaman dengan harmoni alam dan konsep looks natural.

3. Tembok bangunan yang mempunyai fungsi spiritual

Pada umumnya tembok pada bangunan rumah hanyalah sekedar pembatas, namun tembok bangunan pada rumah adat Bali sedikit berbeda.

Sebab, bukan hanya menjadi pembatas tetapi memiliki fungsi spiritual yang kuat. Tembok besar pada bangunan rumah menandakan batas yang menolak roh jahat yang masuk ke rumah.

4. Pura kecil pada rumah adat

Budaya Hindu sangat mempengaruhi arsitektur dari rumah adat Bali. Budaya ini merupakan pengaruh dari kerajaan Majapahit.

Oleh karena itu, pada rumah adat Bali hampir semua rumah adat memiliki pura kecil yang digunakan masyarakat untuk melakukan sembahyang. Pura ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.  

5. Hunian rumah adat dibuat seperti kompleks

Pada rumah adat Bali, huniannya dibuat menyerupai layaknya kompleks rumah modern.

Bukan tanpa alasan sebab hal ini memiliki fungsinya masing-masing. Tata ruang yang dibangun menurut kepercayaan masyarakat Bali ini berfungsi untuk mengatur hubungan sesama manusia, alam, dan tuhan yang dikenal sebagai Asta Kosala Kosali.

Keunikan Rumah Adat Bali

Rumah adat Bali selain sebagai hunian, juga digunakan untuk upacara adat dan ibadah. Selain itu rumah adat Bali juga dikenal dengan keunikannya.

1. Ritual membangun rumah

Sebelum membangun rumah masyarakat Bali akan terlebih dahulu melakukan ritual pada peletakan batu pertama.

Ritual ini dikenal sebagai nasarin, yang bertujuan memohon restu dan berkat agar bangunan rumah bisa kokoh dan tahan lama.

Bukan hanya itu, pekerja rumah atau tukang juga diminta untuk melakukan serangkaian ritual upacara prayascita untuk memohon keselamatan proses pembangunan rumah. 

2. Material bangunan menentukan strata sosial

Material yang digunakan untuk membangun rumah tidaklah sama rata, material bangunan ditentukan berdasarkan kasta sosial, mulai kasta Brahmana, Ksatria, Wisya, dan Sudra. 

Masyarakat biasa umumnya menggunakan material dari tanah liat pada rumah adat. Sementara masyarakat golongan atas yaitu kasta Brahmana menggunakan tumpukan bata.

3. Tata letak rumah berdasarkan arah mata angin

Pembuatan tata desain rumah adat Bali dirancang sesuai dengan arah mata angin.

Hal ini karena bangunan rumah terdapat hierarki yang menuntut perbedan starat pada bangunan rumah. 

4. Ukiran memiliki banyak makna

Pada rumah adat Bali terdapat ukiran yang estetik yang mudah ditemukan pada tiap rumah adat Bali, ukiuran ini memiliki banyak makna di dalamnya. Makna dalam ukiran tersebut berhubungan dengan keagamaan.

Demikian informasi menarik mengenai rumah adat Bali beserta ciri dan keunikannya. Keunikan rumah adat Bali sangat menarik bukan?

Kamu juga dapat meniru konsep dari rumah adat Bali ketika membangun rumah impianmu! Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta