10 Suku yang Mendiami di Pulau Sulawesi Beserta Penjelasannya Lengkap
10 Suku yang Mendiami di Pulau Sulawesi Beserta Penjelasannya Lengkap – Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.
Menurut sejumlah sumber dikatakan bahwa Indonesia memiliki 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Dari 17.000 pulau ini hanya 7.000-an pulau yang telah berpenghuni. Pulau-pulau yang telah berpenghuni ini didiami oleh beragam suku bangsa.
Suku yang Mendiami di Pulau Sulawesi
Daftar Isi
Daftar Isi
Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang telah dihuni oleh puluhan suku bangsa.
Setiap suku bangsa yang mendiami Pulau Sulawesi ini memiliki keunikan masing-masing. Pada artikel ini Mamikos akan memaparkan suku-suku bangsa yang mendiami Pulau Sulawesi.
Namun, sebelumnya perlu diketahui bahwa secara administrasi pulau Sulawesi dibagi menjadi enam provinsi yakni Sulawesi Barat yang beribukota di Mamuju;
Sulawesi Tengah yang beribukota di Palu, Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar, Gorontalo yang beribukota di Gorontalo. Sulawesi Utara yang beribukota di Manado, dan Sulawesi Tenggara yang beribukota di Kendari.
Suku bangsa di Pulau Sulawesi sangatlah beragam. Berikut ini adalah suku bangsa yang bermukim di Pulau Sulawesi.
10 Suku yang Mendiami di Pulau Sulawesi
1. Suku Bugis
Suku yang mendiami di pulau Sulawesi untuk urutan pertama adalah suku Bugis. Suku Bugis merupakan suku dengan populasi terbanyak yang mendiami pulau Sulawesi. Mereka tersebar di hampir seluruh pulau Sulawesi.
Suku Bugis dapat ditemui di hampir seluruh wilayah Pulau Sulawesi, kebanyakan dari mereka bermukim di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa suku Bugis merupakan salah satu suku tertua yang mendiami Indonesia.
Diperkirakan nenek moyang suku Bugis merupakan suku Deutro Melayu yang telah melakukan migrasi sejak sekitar 3.000 M hingga 1.200 M.
Suku Bugis dalam kesehariannya masih banyak yang bertutur dengan bahasa Bugis. Sama dengan bahasa Jawa yang memiliki banyak diale.
Pada bahasa Bugis juga memiliki banyak dialek. Salah satu yang banyak dikenal orang adalah bahasa Bugis dialek pinrang yang sering dianggap mirip dengan bahasa Sidrap.
Berdasarkan catatan yang ada, suku Bugis dikenal dengan sebagai suku bangsa yang sangat tahan banting.
Mereka berani merantau hanya dengan modal nekad. Keberanian suku Bugis dalam merantau dicatat dalam sebuah catatan kuna.
Dalam catatan tersebut dikatakan bahwa orang Bugis telah banyak yang merantau sejak abad ke-17 M.
Keuletan dan kegigihan masyarakat Bugis di tanah perantauan memang patut dicaungi jempol.
Hal ini terjadi karena orang-orang Bugis memiliki karakter yang tahan banting, kuat, dan tekun merupakan kunci kehidupan dalam usaha mewujudkan cita-cita yang dimilikinya.
2. Suku Mandar
Suku yang mendiami di pulau Sulawesi berikutnya adalah suku Mandar. Suku Mandar merupakan suku terbanyak kedua yang mendiami Pulau Sulawesi.
Mengenai asal-usul suku mandar ini. Kebanyakan dari mereka bermukim di daerah dengan ekonomi yang bisa dikatakan sulit.
Sekitar 90 persen dari suku mandar ini merupakan pemeluk islam yang taat. Mengingat banyaknya penduduk yang memeluk agama islam.
Maka bukan suatu hal yang aneh apabila kesenian yang dimiliki suku mandar memiliki nafas islam yang kuat.
3. Suku Kaili
Suku yang mendiami di pulau Sulawesi selanjutnya adalah suku Kaili. Suku Kaili banyak yang bermukim di sekitar kota Palu.
Berdasarkan datang yang berhasil dihimpun Mamikos, setidaknya Suku Kaili ini memiliki jumlah penduduk sebesar 300 ribu jiwa. Sebagian besar masyarakat dari suku Kaili merupakan pemeluk agama islam.
4. Suku Toraja
Selanjutnya untuk Suku yang mendiami di pulau Sulawesi adalah suku Toraja. Suku Toraja merupakan suku yang banyak bermukim di wilayah pegunungan bagian utara dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Masyarakat dari Suku Toraja tersebar di sejumlah daerah, di Sulawesi mulai dari Kabupaten Tana Toraja, Mamasa, hingga daerah Toraja Utara.
Sebagian besar masyarakat dari Suku Toraja memeluk agama Kristen Protestan, sedangkan agama dengan jumlah pemeluk tertinggi kedua dari Suku Toraja merupakan Katolik.
Dalam kesehariannya, masyarakat toraja biasa memakai bahasa dari Suku Toraja dalam, yakni Mamasa, Toraja-Sa’, Kalumpang, Ta’e, Talondo’, dan Toala’.
Sedangkan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, masyarakat Suku Toraja berprofesi sebagai petani dan pekebun.
Sejumlah komoditas yang dihasilkan pertanian dan perkebunan di Toraja contohnya adalah sayur-sayuran, lada, sayuran, cengkeh, cokelat, vanili, dan kopi.
Keragaman hasil pertanian dan perkebunan yang dihasilkan para petani dan pekebun di Toraja ini memiliki keterkaitan dengan letak geografis daerah Toraja yang berada di daerah lembah, pegunungan, dan perbukitan.
5. Suku Makassar
Suku di Pulau Sulawesi selanjutnya adalah Suku Makassar yang sebenarnya merupakan sebutan bagi mereka yang mendiami wilayah pesisir selatan dari Pulau Sulawesi.
Suku Makassar termasuk dalam rumpun bahasa Bentong, Konko, hingga Selajar. Kebanyakan mereka yang termasuk suku Makasar ini banyak yang bermukim di daerah Makassar, Gowa, Maros, Janponto, Takalar, Bantaeng, dan Selayar.
Mangkasra merupakan sebutan yang sering dipakai suku Makassar untuk menyebut dirinya sendiri. Mangkasra memiliki makna sikap yang terbuka kepada siapapun.
Di sisi lain Mangkasra juga memberikan gambaran mengenai bagaimana keberanian dan sikap penakluk yang ada dalam diri orang Makasar.
6. Suku Buton
Suku Buton merupakan kelompok masyarakat yang banyak mendiami wilayah Sulawesi Tenggara, atau tepatnya di Pulau Buton. Sebagian besar masyarakat Buton merupakan para pelaut yang handal.
Maka bukan suatu yang mengherankan apabila banyak yang menyebut orang-orang Buton dengan sebutan suku pelaut.
Sama halnya dengan suku Bugis dan Mandar, suku Buton telah banyak yang melakukan perjalanan laut hingga ke berbagai penjuru Nusantara.
Orang-orang Buton banyak yang memeluk agama islam. Untuk bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa Wolio.
Di masa lalu bahasa Wolio merupakan bahasa resmi pada masa pemerintahan kesultanan Buton.
7. Suku Minahasa
Suku yang mendiami di pulau Sulawesi selanjutnya yang mendiami Pulau Sulawesi adalah Suku Minahasa. Mereka banyak bermukim di daerah Sulawesi Utara.
Suku Minahasa dapat disebut sebagai suku terbesar yang mendiami Provinsi Sulawesi Utara.
Suku Minahasa sendiri dalam kesehariannya berbagai banyak bahasa daerah seperti bahasa Manado, Tonsea, Tombulu, Tonsawang, dan bahasa Tontemboan.
Masyarakat Minahasa banyak yang menjadi penganut agama Kristen Protestan. Setidaknya ada sekitar 80 persen dari populasi masyarakat Minahasa yang menjadi penganut Kristen Protestan.
Sementara, untuk 20 persen sisanya merupakan pemeluk Islam, Hindu, hingga Buddha.
Selain itu suku Minahasa memiliki banyak warisan khas seperti Tari maengket, Tari Kabasaran, dan alat musik indah yang disebut dengan Kolintang.
8. Suku Moronene
Suku selanjutnya yang mendiami Pulau Sulawesi adalah Suku Moronene. Suku ini merupakan salah satu suku besar yang bermukim di kawasan Sulawesi Tenggara.
Suku Moronene sendiri sebetulnya merupakan suku asli pertama yang bermukim di wilayah Sulawesi Tenggara. Kebanyakan dari penduduk Suku Moronene memeluk agama Islam.
Di masa lalu suku Moronene dahulu sering menerapkan sistem ladang berpindah dalam usaha pertanian yang dilakukannya.
Namun, mereka sekarang sudah memulai untuk hidup menetap dan telah meninggalkan sistem tersebut.
Salah satu kelebihan suku Moronene sangat mencintai alam sekitar. Kecintaan mereka pada alam membuat keseimbangan ekosistemnya terjaga.
Sehingga tidak mengherankan apabila di pemukiman mereka masih ada jongga dan kakatua jambul kuning.
9. Suku Mongondow
Kemudian ada lagi Suku Mongondow yang bermukim di provinsi Sulawesi Utara, tepat di daerah perbatasan dengan Gorontalo atau wilayah Kotamobagu dengan kabupaten sekitarnya.
Sama halnya dengan suku Kaili. Sebagian besar dari masyarakat suku ini merupakan pemeluk agama Islam.
10. Suku Gorontalo
Terakhir, suku yang mendiami di pulau Sulawesi adalah suku Gorontalo atau yang sering disebut dengan Hulontalo yang banyak bermukim di provinsi Gorontalo.
Diperkirakan jumlah penduduk Gorontalo sekitar 1,2 juta jiwa dengan masyarakat yang sebagian besar merupakan seorang muslim. Orang-orang Gorontalo banyak yang berprofesi sebagai nelayan dan petani.
Demikianlah beberapa suku-suku yang mendiami pulau Sulawesi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu tentang suku-suku yang ada di Indonesia.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: