Tulisan Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Arab dan Artinya Lengkap

Tulisan Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Arab dan Artinya Lengkap – Bulan Ramadhan akan tiba satu bulan lagi. Akhirnya, umat muslim yang sudah merindukan Bulan Ramadhan akan dapat berjumpa kembali dengan bulan yang penuh berkah tersebut.

Di Bulan Ramadhan, maka umat muslim diwajibkan untuk menjalankan puasa Ramadhan. Ibadah puasa Ramadhan ini merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan bagi umat muslim di seluruh dunia.

Dalam melaksanakan suatu ibadah, kita tidak serta merta melaksanakannya saja. Akan tetapi, Islam juga mengajarkan kita untuk membaca niat terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah.

Nah, kalau begitu, seperti apa bacaan niat puasa dan apa artinya?

Niat Puasa Ramadhan

Photo by Kai on Unsplash

Sebelum kita membahas bacaan niat puasa, kita akan membahas dahulu mengenai niat puasa Ramadhan. Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan sebenarnya niat puasa Ramadhan harus kita baca?

Menurut berbagai sumber yang telah Mamikos kumpulkan, niat puasa wajib dibaca pada rentang waktu ketika malam sebelum puasa hingga sebelum fajar atau subuh.

Itu berarti, niat puasa lebih baik kita baca ketika selesai shalat tarawih, yang berarti adalah malam hari sebelum puasa. Sedangkan batas membaca niat puasa adalah setelah selesai makan sahur.

Bagaimana Jika Lupa Membaca Niat?

Sesuai Hadits Riwayat Abu Daud, at-Tirmidzi, an Nasa’i, Ahmad, dan Ibnu Majah dalam berbagai sumber, disebutkan bahwa siapa pun yang tidak berniat puasa pada malam hari hingga sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.

Di Indonesia yang menganut mazhab Syafi’i, maka kita tidak boleh lupa untuk membaca niat puasa Ramadhan. Bahkan, lupa mengucapkan niat menyebabkan kerugian yang besar. Hal ini karena kita tetap harus berpuasa, walaupun sudah mengetahui jika puasa kita tidak sah.

Akan tetapi, dikutip dari islam.nu.or.id, Imam Nawawi memberikan solusi untuk yang benar-benar lupa berniat. Hanya saja, solusi ini harus dilakukan dengan kehati-hatian. Jika tidak, sama saja membuat ibadah bercampur aduk. Hal itu haram hukumnya.

Dalam kitab Imam Nawawi, dikatakan bahwa sebagai solusi orang yang lupa boleh segera berniat di pagi harinya. Sekali lagi, hal ini harus disertai dengan niat taqlid atau mengikuti Imam Abu Hanifah.

Selain itu, harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Hanya jika benar-benar lupa, dan bukan untuk yang sengaja lupa tidak berniat. Solusi lainnya adalah dengan mengucapkan niat begitu selesai shalat tarawih. Dengan begitu, kita tidak akan melewatkan niat puasa sebelum fajar.

Lafaz Niat Puasa dan Artinya

Bacaan niat puasa harus kita ulang setiap harinya sebelum kita berpuasa. Ada ulama yang berpendapat bahwa setiap harinya dihitung sebagai satu ibadah dengan niat yang terpisah. Bacaan niat puasa dan artinya dalam beberapa versi dapat kita lihat di bawah ini

Selain bacaan niat di atas, ada juga ulama mazhab Maliki yang berpendapat bahwa niat bisa dilakukan di awal bulan Ramadhan dengan niat puasa satu bulan penuh. Mazhab Maliki juga menganggap bahwa melafalkan niat lebih baik tidak dilakukan atau cukup dalam hati.

Hal ini berbeda dengan mazhab Hanafi yang menyarankan melafalkan niat untuk memberikan kemantapan pada niat dalam hati. Selanjutnya, mazhab Syafi’i mengatakan melafalkan niat hukumnya adalah sunah.

Hukum Mengerjakan Puasa Ramadhan

Terdapat syarat wajib puasa Ramadhan, yaitu syarat yang apabila terpenuhi menyebabkan seseorang wajib berpuasa. Syarat wajib tersebut adalah beragama Islam dan berakal.

Dengan begitu, puasa Ramadhan termasuk sebagai ibadah wajib. Itu berarti, puasa Ramadhan haruslah dilakukan untuk mendapatkan pahala. Sedangkan jika ditinggalkan maka akan mendapatkan dosa.

Kewajiban melaksanakan ibadah puasa Ramadhan ini juga sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Bunyinya seperti di bawah ini.

Golongan Orang yang Tidak Wajib Berpuasa

Terdapat beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan berpuasa, walaupun puasa Ramadhan adalah ibadah yang wajib. Sudah pasti ada alasan mengapa golongan tersebut diperbolehkan tidak berpuasa atau pun diberikan keringanan.

Beberapa golongan orang yang tidak wajib berpuasa dapat kita simak di bawah ini.

  1. Perempuan yang sedang haid. Perempuan yang sedang haid tidak wajib berpuasa. Jika berpuasa pun puasanya dianggap tidak sah dan bahkan haram. Tetapi, mereka wajib mengqadha atau mengganti puasanya di luar Bulan Ramadhan.
  2. Perempuan yang nifas. Seperti perempuan yang sedang haid, perempuan dalam kondisi nifas juga tidak wajib berpuasa dan harus mengganti puasanya di luar Bulan Ramadhan.
  3. Perempuan yang sedang hamil atau menyusui. Bagi perempuan yang sedang hamil, apabila tidak sanggup berpuasa karena kondisi dirinya atau janinnya, maka tidak wajib berpuasa. Begitu juga perempuan yang harus menyusui, sehingga tidak dapat berpuasa.
  4. Orang yang sedang bepergian jauh (musafir). Dalam hal ini, musafir mendapatkan keringanan apabila tidak sanggup berpuasa sebab adanya perjalanan jauh. Akan tetapi, jika orang tersebut akan menginap beberapa hari, maka dia wajib berpuasa pada masa tersebut.
  5. Orang yang sedang sakit juga mendapatkan keringanan. Apabila seseorang sedang berpuasa kemudian tidak sanggup melanjutkan karena sakit, maka dia boleh berbuka. Kemudian, ketika sudah sehat kembali, dia juga wajib mengganti puasanya.
  6. Orang lanjut usia tidak diwajibkan berpuasa. Dalam hal ini tidak terdapat batasan berapa usia lanjut usia, tetapi jika benar-benar dalam keadaan yang tidak mampu berpuasa atau jika berpuasa akan membahayakan. Orang tersebut kemudian harus mengganti dengan fidyah.
  7. Orang yang telah sakit menahun, juga tidak diwajibkan berpuasa dan harus menggantinya dengan fidyah.
  8. Anak kecil atau belum baligh (belum dewasa) tidak diwajibkan berpuasa. Akan tetapi, jika dapat berpuasa juga diperbolehkan.
  9. Orang yang hilang akal atau gila tidak wajib berpuasa, karena salah satu syarat wajib puasa adalah berakal.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Ketika berpuasa kita diperintahkan untuk menahan diri. Tidak hanya dari lapar dan haus. Tetapi juga dari berbagai hal yang dapat membatalkan puasa kita. Apa saja yang dapat membatalkan puasa?

  1. Yang pertama, tentu saja makan dan minum. Kita harus menahan lapar dan haus agar kita juga merasakan apa yang dirasakan orang yang tidak dapat makan dan minum.
  2. Kedua, merokok juga dapat membatalkan puasa. Karena ketika merokok, maka orang yang merokok menghisap kandungan materi dalam rokok dan masuk ke dalam tubuhnya.
  3. Ketiga adalah melakukan hubungan suami istri. Ketika berpuasa, maka juga harus dapat menahan syahwat.
  4. Berikutnya, muntah dengan sengaja akan membatalkan puasa.
  5. Kemudian, keluar air mani dengan sengaja menjadi sebab batalnya puasa seseorang.

Sebelum bulan Ramadhan datang dan sebelum kita memulai ibadah puasa, alangkah baiknya kita menambah ilmu dan pemahaman kita mengenai puasa Ramadhan. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk melakukan banyak ibadah.

Sekian pembahasan mengenai niat puasa, lafaz niat dan artinya, kewajiban puasa, dan beberapa hal yang dapat membatalkan puasa. Mari kita sambut Ramadhan dengan hati yang gembira.

Semoga kita mendapatkan berkah di puasa tahun ini.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah