Zero ODOL Artinya Apa? Yang Sedang Ramai di Tolak oleh Para Sopir Truk dan Alasannya

Zero ODOL Artinya Apa? Yang Sedang Ramai di Tolak oleh Para Sopir Truk dan Alasannya โ€“ Pemerintah tengah membahas secara serius terkait aturan dalam menertibkan kendaraan angkutan barang. 

Namun, apa yang direncanakan nyatanya mengundang protes dari masyarakat, terutama para sopir truk di berbagai wilayah.

Diketahui, pada Kamis, 19 Juni 2025 lalu terdapat berbagai aksi demo terkait Zero ODOL yang dicanangkan pemerintah. ๐Ÿš›๐Ÿ“ฆ๐Ÿ”

Tentang Zero ODOL dan Alasan di Balik Penolakan Para Sopir Truk

ODOL merujuk pada singkatan Over Dimension Over Load yaitu keadaan di mana suatu kendaraan mengalami modifikasi atau perubahan struktur hingga melebihi standar lebar, panjang, ataupun tinggi yang sudah ditentukan pabrik.

Sedangkan, Over Load merupakan kendaraan yang mengangkut muatan melebihi dari kapasitas beban maksimal yang diperbolehkan untuk kelas jalan tertentu. Contohnya, truk dengan daya angkut 7 ton, tetapi dipaksa untuk mengangkut hingga 13 ton dalam upaya menekan ongkos kirim.

Aturan dari Zero ODOL pun dibuat, yaitu program pemerintah untuk menghentikan praktik dari pengangkutan kapasitas berlebih dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas sebab kendaraan ODOL cenderung tidak stabil. 

Selain itu, peraturan tersebut juga dibuat untuk mengurangi kerusakan jalan dan juga kerusakan jembatan yang selama ini menjadi salah satu beban anggaran bagi pemerintah, hingga untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional. 

Namun, nyatanya peraturan ini tidak diterima oleh para sopir truk. Di sejumlah wilayah sopir truk melakukan demo, seperti di Bandung, Surabaya, hingga Trenggalek. 

Mengutip dari laman CNN Indonesia, Angga Firdiansyah selaku Ketua Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menjelaskan jika mereka menolak dengan kebijakan Zero ODOL karena mereka menilai jika kebijakan tersebut belum layak untuk diberlakukan. 

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab pemerintah belum menyiapkan regulasi pendukung yang jelas, khususnya terkait tarif angkutan logistik dan juga perlindungan bagi para sopir. Ia juga menegaskan jika para sopir mendukung keselamatan berkendara, tetapi kebijakan Zero ODOL untuk saat ini dinilai tidak realistis. 

Tidak hanya itu saja, menurut peserta aksi yaitu Soetrisno, yang dilansir dari laman Kompas mengungkapkan jika mereka tidak hanya menolak ODOL, namun menuntut juga keadilan dan perlindungan di jalan dari aksi premanisme, lalu ongkos logistik yang harus disesuaikan, serta menuntut adanya revisi UU Lalu Lintas Jalan No. 22 Tahun 2009. 

Dari tuntutan-tuntutan tersebut, secara umum yang diaspirasikan sama, yaitu menolak kebijakan ODOL, meminta keadilan dalam hal penegakkan hukum supaya tidak hanya sopir yang disalahkan, menuntut revisi Pasal 277 UU LLAJ, mendesak penyesuaian pada tarif logistik, hingga menyerukan pemberantasan premanisme dan pungutan liar.

Penutup 

Demikian, penjelasan mengenai Zero ODOL dan juga berbagai alasan yang menjadi aspirasi dan tuntutan para sopir truk di sejumlah wilayah.

Jika Anda tidak ingin ketinggalan informasi terkini lainnya, jelajahi blog Mamikos terus untuk memperoleh konten terbaru, misalnya artikel mengenai Jadwal dan Harga Tiket Jakarta Fair 2025. ๐ŸŽญ๐Ÿ”

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta