Allahumma A’Inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik, Keutamaan dan Waktu Membacanya
Bagi kamu yang ingin mengamalkan doa Allahumma A’Inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik, dalam artikel ini Mamikos akan menjelaskan keutamaan dan waktu untuk membacanya. Yuk, baca!
Allahumma A’Inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik, Keutamaan dan Waktu Membacanya – Pernahkah kamu mendengar atau membaca doa Allahumma A’Inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik? Ini adalah doa yang dipanjatkan pada penghujung ibadah sholat. Doa ini memiliki banyak keutamaan apabila rutin dilakukan setiap harinya.
Doa ini dipanjatkan untuk memohon kepada Allah SWT agar senantiasa rajin dalam berdzikir, bersyukur, serta dapat beribadah dengan baik. Ya, doa ini dipanjatkan khusus agar kita semakin rajin dalam beribadah, merasa bersyukur, dan mengingat Allah SWT.
Nah, apabila kamu ingin mengamalkan doa ini, agar kamu dapat memanjatkannya dengan khusyu, ketahui terlebih dahulu apa saja keutamaan dan kapan waktu untuk membacanya yang akan Mamikos bahas di bawah ini. Simak dengan baik, ya!
Allahumma A’Inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik itu Doa Apa?
Daftar Isi [hide]

Ada banyak sekali bacaan doa atau dzikir yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan salah satunya adalah Allahumma A’Inni ‘Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibadatik.
Doa atau dzikir tersebut adalah sebuah doa yang diwasiatkan Nabi Muhammad kepada sahabatnya yang bernama Muadz.
Mengutip dari unggahan Instagram AA Gym, doa ini diwasiatkan oleh Rasulullah SAW karena cintanya beliau terhadap Muadz. Adapun bacaan doa ini dalam Bahasa Arab, Latin, beserta artinya adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ و شكرك و حسن عِبَادَتِكَ
Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik
Yang artinya :
Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah yang baik pada-Mu.
Doa ini sendiri merupakan doa yang dibacakan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT agar senantiasa melaksanakan amalan dzikir, bersyukur, serta beribadah dengan baik kepada Allah SWT.

Advertisement
Dimana secara tersirat, doa ini mengandung sebuah permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan kekuatan sekaligus kemudahan kepada hamba-Nya untuk senantiasa menyebut nama Allah SWT (dzikir), mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, serta beribadah secara baik sesuai dengan tuntutan-Nya.
Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa doa ini merupakan wasiat dari Nabi Muhammad SAW kepada sahabatnya Muadz. Mengutip dari Republika, Muadz merupakan sahabat nabi dari kaum Anshar.
Dimana bukti kedekatan Muadz dan Rasulullah SAW tercantum dalam sebuah hadits. Dikatakan bahwa Rasulullah SAW memegang tangan Muadz dan berkata,
يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ
Yang artinya:
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya bersabda,
أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Yang artinya:
“Aku memberikanmu nasihat, wahai mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung shalat (di akhir shalat) bacaan doa: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah yang baik pada-Mu).”
Kemudian disebutkan juga pada akhir hadits:
وَأَوْصَى بِذَلِكَ مُعَاذٌ الصُّنَابِحِىَّ وَأَوْصَى بِهِ الصُّنَابِحِىُّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ
“Mu’adz mewasiatkan seperti itu pada Ash Sunabihi. Lalu Ash Shunabihi mewasiatkannya lagi pada Abu ‘Abdirrahman.” (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)