Apa Itu Penalaran Umum Pada UTBK Dan Contoh Soal

UTBK – Baru-baru ini, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akhirnya mengumumkan jadwal terbaru untuk UTBK SBMPTN. Salah satu soal yang nanti akan diujikan adalah Tes Potensi Skolastik. Di dalam soal-soal TPS, ada beberapa kategori yang perlu banget kamu ketahui seperti Penalaran Umum, lalu Pemahaman Bacaan, terus Pengetahuan Umum, dan yang terakhir adalah Pengetahuan Kuantitatif. Kali ini, Mamikos akan mengupas tuntas seputar kategori Pengetahuan Umum agar kamu pun semakin siap menghadapi UTBK SBMPTN.

Pengertian Hingga Contoh Soal Penalaran Umum UTBK

i.ytimg.com

TPS ini berfungsi untuk mengukur kemampuan kognitif peserta. TPS sendiri memiliki beberapa kategori subtes yang perlu kamu ketahui, mulai dari Penalaran Umum, lalu Pemahaman Bacaan, terus Pengetahuan Umum, dan Pengetahuan Kuantitatif.

Jika di artikel-artikel sebelumnya Mamikos sudah membahas subtes Pemahaman Bacaan dan Pengetahuan Kuantitatif, maka kali ini Mamikos akan membahas seputar subtes Penalaran Umum. Untuk mengetahui info selengkapnya, kamu bisa baca informasi di bawah ini.

Apa itu Tes Penalaran Umum UTBK?

Salah satu subtes yang akan kamu hadapi dalam UTBK nanti adalah materi penalaran umum. Penalaran umum yang dimaksud di sini adalah meliputi hal-hal yang ada di bawah ini:

  1. Verbal
    Menguji kemampuanmu dalam hal bahasa seperti pengetahuan seputar antonim, sinonim, dan lain sebagainya.
  2. Penalaran Matematis
    Di sini kamu akan bertemu dengan artimetika, pola baris, geometri, dan lain-lain.
  3. Logika
    Logika kamu akan ditantang untuk memecahkan soal seperti logika analitik dan logika kuantor.
  4. Pola Gambar
    Kamu akan berhadapan dengan gambar dengan berbagai pola yang harus kamu selesaikan.

Jenis Soal Pada Tes Penalaran Umum UTBK

1. Kesesuaian Pernyataan

Pada bagian ini, soal-soal yang diberikan akan menuntut penalaran kamu dalam memahami isi dari teks/tabel/diagram/grafik (sesuai konteks pada paragraf yang tersirat).

  1. Memilih pernyataan yang benar di paragraf tertentu dalam sebuah teks.
  2. Memilih pernyataan yang paling mungkin benar sesuai isi teks dan data (grafik, tabel, diagram).
  3. Menganalisis data (grafik, tabel, diagram) yang terdapat dalam teks.

2. Simpulan Logis

Pada bagian ini, soal-soal yang diberikan akan menuntut kamu untuk dapat menyimpulkan secara logis sesuatu yang mungkin terjadi berdasarkan isi teks.

  1. Memilih kesimpulan yang paling mungkin benar (paling masuk akal) sesuai ini teks. Cobalah berpikir secara terstruktur. Pada tahap ini, kemampuanmu menyimpulkan suatu hal sangat dinilai. Apakah kamu itu orang yang cerdas dan cermat melihat suatu persoalan. Atau kamu orang yang terburu-buru dan gegabah dalam mengambil keputusan. Berpikir tenang dan terstruktur adalah kuncinya.
  2. Menganalisis sebab akibat, kemudian peserta diminta untuk memberikan kesimpulan yang paling mungkin benar sesuai konteks wacana/teks.

3. Penalaran Analitik

Pada bagian ini, soal-soal yang diberikan akan menuntut kamu untuk dapat menganalisis dan menjawab soal berdasarkan data yang telah disediakan.

  1. Disajikan sebuah data berupa teks.
    Dari data teks tersebut, kamu harus bisa menganalisisnya. Kuncinya adalah membaca dengan cermat dan jangan terburu-buru. Pahami setiap kata yang ada, kemudian cobalah masing-masing katanya itu dianalisis kandungan maknanya. Setelah itu, kamu pasti mendapatkan maksudnya.
  2. Menganalisis dan menjawab soal berdasarkan data yang telah disediakan.
    Ketika kita disediakan data, jangan sampai kita terlalu cepat menyimpulkannya. Cobalah untuk fokus dan cermat pada data yang telah disajikan.

Hal Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Menghadapi Tes Penalaran Umum UTBK

Mamikos merangkum 4 hal yang wajib kamu siapkan sebelum menghadapi TPS Penalaran Umum UTBK, yakni:

1. Daya Bernalar

Pada bagian soal-soal Penalaran Umum, umumnya kamu diminta untuk memilih pernyataan yang benar dari suatu paragraf, menganalisis data, hingga mencari kesimpulan dari teks yang diberikan. Hal ini menuntut penalaran kamu dalam memahami isi dari teks/tabel/diagram/grafik sesuai konteks pada paragraf. Oleh karena itu, kamu perlu mengasah kemampuan berpikir kamu. Caranya, bisa dengan memperbanyak membaca dan berlatih soal.

2. Kecermatan Membaca Teks

Umumnya, teks yang diberikan pada subtes penalaran umum akan cukup panjang dan mengandung banyak angka. Untuk itu, kamu dituntut agar lebih cermat atau teliti dalam membaca dan mengambil sebuah informasi. Jangan sampai, kamu tidak teliti dan salah memilih jawaban nantinya. Kamu tidak perlu membaca seluruh teks yang diberikan. Cukup fokus pada hal yang ditanyakan, lalu perhatikan kata kunci yang ada di setiap jawaban, dan cocokkan dengan pernyataan pada teks bacaan.

3. Kemampuan Memahami Maksud dari Isi Teks

Banyak yang mengatakan bahwa soal yang cukup sulit pada tes penalaran umum adalah mencari pernyataan yang benar dan kesimpulan yang paling mungkin benar. Kunci dalam mengerjakan soal ini adalah ketelitian dan sejauh mana kamu mampu memahami maksud dari isi teks. Kamu bisa melatihnya dengan banyak mengerjakan latihan soal.

4. Kemampuan Menganalisis Soal dan Data

Pada subtes penalaran umum, soal-soal yang diberikan akan akan menuntut kamu untuk menganalisis dan menjawab soal berdasarkan data yang telah disajikan. Dalam menganalisis suatu pernyataan, diharapkan kamu tidak terburu-buru untuk membuat kesimpulan. Banyaklah berlatih soal untuk mengasah kemampuan menganalisis kamu. Saat mengerjakan soal, cobalah untuk fokus dan cermat dalam membaca.

Strategi Menghadapi Tes Penalaran Umum UTBK

Selain keempat hal di atas yang bisa kamu jadikan strategi untuk menghadapi subtes Penalaran Umum UTBK nanti, kamu juga perlu tahu tentang kesalahan yang sering muncul saat menjawab soal tes penalaran umum. Kamu perlu berhati-hati terhadap dua hal di bawah ini.

1. Pernyataan yang BENAR

Soal pada subtopik kesesuaian pernyataan akan menguji ketelitian dan penalaran kamu. Pilihan jawaban yang disajikan biasanya hampir sama. Perbedaannya hanya terletak pada satu kata tertentu. Kata tersebut dapat menentukan benar atau salahnya sebuah pernyataan. Jadi, pada bagian ini, ketelitian dan kecermatan sangat diperlukan. Namun, pilihan jawaban yang tepat dapat pula berupa kalimat yang memiliki makna sama dengan teks, meskipun disajikan dengan kata-kata yang berbeda.

2. Kesimpulan yang PALING MUNGKIN benar

Soal pada subtopik simpulan logis akan menguji kemampuan bernalar kamu. Untuk menjawab soal ini, kamu harus mampu memahami isi paragraf terkait hal yang ditanyakan dalam soal, serta menganalisis hal yang mungkin terjadi berdasarkan paragraf tersebut.

Contoh Soal dan Pembahasan Tes Penalaran Umum UTBK

Salah satu subtes yang akan kamu hadapi di UTBK SBMPTN adalah materi penalaran umum. Subtes ini termasuk ke dalam Tes Potensi Skolastik atau TPS lho. Kira-kira seperti apa gambaran contoh soal penalaran umum ini? Cek contohnya di bawah ini ya!

Soal

Bacalah tulisan berikut, kemudian jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih jawaban yang tepat di antara pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.

Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal 1 sampai dengan 7!

cdn-image.bisnis.com

Profil kemiskinan di Indonesia diukur melalui metode penentuan Garis Kemiskinan (GK) makanan dan bukan makanan. Penduduk miskin yaitu kelompok masyarakat yang mempunyai pengeluaran rata-rata per kapita di bawah GK. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Selasa (15/1/2019), jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 9,66% dari jumlah penduduk per September 2018. Jumlah ini setara dengan 25,67 juta orang.

Angka September 2018 mencatatkan penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 0,46 basis poin (bps) dari periode September 2017 yang berada di level 10,12%. Jika dibandingkan dengan posisi Maret 2018 yang sebesar 9,82%, maka capaian September 2018 lebih rendah 0,16 bps.

Dari data yang sama, kemiskinan banyak terjadi di desa-desa dan ketimpangan antara desa serta kota masih berlanjut walaupun terjadi perbaikan. Faktor yang paling signifikan memengaruhi tingkat kemiskinan yaitu upah riil buruh tani dan nilai tukar petani. Kedua faktor itu mengalami kenaikan sepanjang periode Maret—September 2018.

Sementara itu, selama periode yang sama, tingkat inflasi yang biasanya menggerus penghasilan riil masyarakat terkendali dengan baik. Tingkat inflasi periode Maret-September 2018 hanya sebesar 0,94%. Bahkan, untuk beberapa komoditas pokok seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir mengalami penurunan.

Di sisi lain, penghasilan 40% penduduk lapis terbawah terdongkrak. Alhasil, GK selama periode Maret-September 2018 ikut terkerek sebesar 2,36%, dari Rp401.200,00 menjadi Rp410.670,00 pada September 2018. GK makanan masih berkontribusi paling besar, yakni 73,54%, sedangkan nonmakanan hanya sebesar 26,46%. Secara keseluruhan, GK keduanya mengalami penaikan, yang berarti kesejahteraan masyarakat sedikitnya merambat naik.

Komoditas makanan yang terbesar menggerus penghasilan masyarakat yaitu beras, rokok, telur, dan daging ayam. Bagi masyarakat kota, beras menyumbang GK sebesar 19,54%, sedangkan di desa mencapai 25,51%.

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan provinsi dengan GK per Rumah Tangga miskin paling rendah, yakni Rp1,48 juta per bulan. Sebaliknya, DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dengan nilai mencapai Rp3,33 juta per bulan.

Namun, dari persentase penduduk miskin, Pulau Maluku-Papua masih menjadi yang tertinggi. Seperlima, atau tepatnya 21,2%, dari jumlah penduduknya berada di bawah GK. Dalam hal ketimpangan sosial yang diukur melalui indeks rasio Gini, terdapat beberapa daerah dengan kesenjangan pengeluaran yang tinggi. Hingga September 2018, provinsi dengan ketimpangan tertinggi, yaitu DI Yogyakarta, Gorontalo, Jawa Barat, dan Papua. Provinsi-provinsi tersebut memiliki indeks rasio Gini di atas nasional, yaitu sebesar 0,384. Sebaliknya, provinsi dengan pengeluaran yang hampir merata dari kelas bawah, menengah, dan atas, yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sumatra Barat. Secara nasional, ketimpangan ini kian terkikis. Pada Maret 2018, rasio Gini mencapai 0,389, sedangkan pada September tahun lalu sebesar 0,384.

(Sumber diadaptasi dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20190116/9/879191/tingkat-kemiskinan-menurun-bagaimana-agenda-ekonomi-paslon-pilpres-2019 diunduh pada 15 Agustus 2019)

1. Berdasarkan paragraf 8, manakah di bawah ini pernyataan yang BENAR?

A. Penduduk Maluku dan Papua berada di bawah Garis Kemiskinan.
B. Penduduk Maluku dan Papua mengalami ketimpangan sosial tertinggi.
C. Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sumatra Barat memiliki pengeluaran yang merata dari seluruh kelas ekonomi.
D. Terdapat beberapa penduduk di daerah Maluku-Papua yang berada di bawah Garis Kemiskinan.
E. Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan penduduk miskin tertinggi.

2. Berdasarkan paragraf 3, jika perbaikan tidak terjadi di desa-desa, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan, seperti upah riil buruh tani dan nilai tukar petani mengalami peningkatan yang signifikan.
B. Upah riil buruh tani dan nilai tukar petani tidak mengalami kenaikan.
C. Kemiskinan yang terjadi di desa-desa dan ketimpangan antara desa serta kota akan berkurang.
D. Kemiskinan banyak terjadi di desa-desa dan ketimpangan antara desa serta kota masih berlanjut.
E. Kemiskinan dan ketimpangan antara desa dengan kota sangat tinggi.

3. Berdasarkan paragraf 4, apabila tingkat inflasi tidak terkendali dengan baik dan komoditas pokok, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, serta gula pasir mengalami penurunan, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Tingkat inflasi menggerus penghasilan riil masyarakat.
B. Tingkat inflasi tidak menggerus penghasilan riil masyarakat.
C. Komoditas pokok, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir tidak terkena dampak inflasi.
D. Ada keterkaitan antara tingkat inflasi dengan komoditas pokok, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir.
E. Harga komoditas pokok, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir ditentukan oleh tingkat inflasi.

4. Berdasarkan paragraf 5, manakah pernyataan di bawah ini yang PALING MUNGKIN BENAR mengenai tingkat kemiskinan di Indonesia?

A. Penghasilan 60% penduduk lapisan atas terdongkrak.
B. Garis Kemiskinan nonmakanan tidak berkontribusi lebih besar dari Garis Kemiskinan makanan.
C. Kesejahteraan masyarakat sedikit naik karena Garis Kemiskinan makanan berkontribusi paling besar.
D. Kesejahteraan masyarakat tergantung pada Garis Kemiskinan makanan dan nonmakanan.
E. Akibat penghasilan penduduk lapisan bawah naik 40%, Garis Kemiskinan makanan dan nonmakanan menurun.

5.  Berdasarkan paragraf 5, apabila Garis Kemiskinan makanan berkontribusi tidak lebih besar dari Garis Kemiskinan nonmakanan, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Kesejahteraan masyarakat tidak merambat naik.
B. Penghasilan penduduk tidak meningkat sebesar 40%.
C. Penghasilan penduduk tidak meningkat 40% dan kesejahteraan masyarakat tidak merambat naik.
D. Garis Kemiskinan makanan dan nonmakanan tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
E. Kesejahteraan masyarakat tetap merambat naik sedikit.

6. Berdasarkan gambar tabel di atas, pada tahun berapakah kasus kemiskinan yang mengalami peningkatan tertinggi ketiga?

A. Maret 2018
B. Maret 2013
C. September 2015
D. September 2012
E. Maret 2014

7. Berdasarkan gambar tabel di atas, apa yang PALING MUNGKIN terjadi setelah terjadi penurunan tingkat kemiskinan pada bulan Maret dan September tahun 2018?

A. Penghasilan penduduk meningkat lebih dari 40% .
B. Kesejahteraan masyarakat merambat naik.
C. Penghasilan penduduk meningkat lebih dari 40% dan kesejahteraan penduduk merambat naik.
D. Angka kemiskinan akan terus menerus pada tahun berikutnya.
E. Angka kemiskinan akan meningkat pada tahun berikutnya, meskipun tidak secara signifikan.

Teks berikut ini digunakan untuk menjawab soal 8 sampai dengan 14.

mmc.tirto.id

Baru-baru ini, kebijakan impor pemerintah kembali disorot masyarakat. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melonggarkan ketentuan impor daging ayam dari Brasil seiring dengan rekomendasi dari World Trade Organization (WTO). Rekomendasi itu merupakan buntut dari kekalahan Indonesia dalam gugatan Brasil ke WTO pada 2017 yang tak kunjung dilaksanakan karena berbagai alasan, termasuk terkait isu sertifikasi sanitasi dan halal.

Awan kelam tampaknya semakin menyelimuti industri peternakan unggas, terutama bagi para peternak mandiri. Pasalnya, sebulan sebelumnya, peternak ayam mandiri ini sempat protes ke pemerintah lantaran harga ayam di tingkat peternak ambruk sehingga peternak merugi. Tak heran apabila peternak resah dengan pelonggaran impor daging ayam itu. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) menilai masuknya impor ayam berpotensi membuat penyerapan daging di peternak lokal terganggu. Namun, Dosen Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan bahwa Indonesia terpaksa untuk meratifikasi ketentuan importasi daging ayam lantaran sudah kalah dalam Sidang Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (DSB WTO). Belum lagi, jika negara-negara lain melakukan retaliasi dengan cara menyulitkan ekspor asal Indonesia masuk ke negara-negara bersangkutan. Tentu ini akan memengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia yang kondisinya saat ini masih defisit.

Berdasarkan data Comtrade, volume impor daging ayam di Indonesia sepanjang 2018 ‘hanya’ sebanyak 76,4 ton. Volume tersebut senilai USD31,07 juta atau setara dengan Rp443 miliar (asumsi Rp14,255 per dolar AS). Volume impor daging ayam tersebut juga hanya sekitar 0,004 persen dari total produksi ayam ras dalam negeri sebanyak 2,14 juta ton per tahun. Jumlah impor daging ayam juga jauh lebih rendah ketimbang impor daging sapi yang mencapai 161.000 ton.

Meski begitu, pemerintah tetap perlu waspada dengan impor daging ayam ini. Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir, tren permintaan volume impor daging ayam di Indonesia tumbuh signifikan. Pada 2015, volume impor daging ayam tercatat sebanyak 5,44 ton. Pada 2018, volume impor daging ayam sudah menembus 76,4 ton. Rata-rata pertumbuhan volume impor daging ayam mencapai 236 persen per tahun. Dampak terhadap industri nasional mungkin tidak besar karena memang volumenya tidak besar juga, tetapi mitigasi terkait dampak pelonggaran impor daging ayam sangat diperlukan ke depannya.

(Sumber diadaptasi dari https://tirto.id/kekalahan-indonesia-di-wto-dan-polemik-impor-daging-ayam-ef9v diunduh pada 15 Agustus 2019)

8. Berdasarkan paragraf 2, manakah di bawah ini pernyataan yang BENAR?

A. Terdapat beberapa negara yang melakukan retaliasi dengan cara menyulitkan ekspor asal Indonesia masuk ke negara-negara bersangkutan.
B. Peternak ayam merugi karena harga ayam di pasaran ambruk yang disebabkan oleh kekalahan Indonesia terhadap Brasil.
C. Kinerja neraca perdagangan ditentukan oleh retaliasi terhadap ekspor yang menyulitkan ekspor asal Indonesia ke beberapa negara.
D. Retaliasi yang dilakukan oleh beberapa negara terhadap Indonesia memengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia.
E. Para peternak ayam mandiri mengalami kerugian.

9. Berdasarkan paragraf 1, manakah di bawah ini pernyataan yang BENAR?

A. Masyarakat tidak setuju dengan kebijakan impor pemerintah.
B. Indonesia menggugat Brasil terkait sertifikasi sanitasi dan halal.
C. Menteri Perdagangan melonggarkan aturan impor daging dari Brasil.
D. WTO merekomendasikan Brasil untuk mengekspor daging ayam ke Indonesia.
E. Pada 2017 WTO merekomendasikan Indonesia untuk mengimpor daging ayam dari Brazil

10. Berdasarkan paragraf 1, apabila Indonesia tidak mengalami kekalahan saat menggugat Brasil terkait isu sertifikasi sanitasi dan halal, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Brasil dilarang mengekspor daging ayam ke Indonesia.
B. WTO tidak merekomendasikan Indonesia untuk mengimpor daging ayam ke negara Brasil.
C. Daging ayam dari Brasil yang tersertifikasi sanitasi dan halal dapat masuk ke Indonesia.
D. Masyarakat tidak akan menyoroti kebijakan impor pemerintah.
E. Indonesia tidak impor daging ayam dari Brasil.

11. Berdasarkan paragraf 4, manakah pernyataan di bawah ini yang PALING MUNGKIN benar mengenai Indonesia yang mengimpor daging ayam dari Brasil?

A. Industri nasional terkena dampak dari pelonggaran impor daging ayam yang dilakukan oleh Indonesia.
B. Pada 2015, permintaan volume daging di Indonesia tumbuh signifikan.
C. Dari tahun 2015 sampai tahun 2018, volume impor daging ayam menembus 76,4 ton.
D. Volume impor daging ayam di Indonesia cukup besar dan tumbuh signifikan.
E. Permintaan volume impor daging ayam di Indonesia mencapai 236 persen per tahun.

12. Berdasarkan paragraf 2, apabila kinerja neraca perdagangan Indonesia tidak dipengaruhi oleh sistem retaliasi yang dilakukan oleh negara-negara lain dengan cara menyulitkan ekspor asal Indonesia ke negara-negara bersangkutan, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Kondisi kinerja neraca perdagangan tidak mengalami defisit.
B. Peternak ayam mandiri tidak protes ke pemerintah karena harga ayam di tingkat peternak tidak ambruk.
C. Peternak tidak resah dengan pelonggaran impor daging ayam.
D. Awan kelam mungkin masih menyelimuti industri peternakan unggas di Indonesia.
E. Kondisi penyerapan daging ayam di peternak lokal/mandiri stabil.

13.  Berdasarkan gambar tabel Impor Daging Ayam Ras di Indonesia, pada tahun berapakah kenaikan nilai yang signifikan kedua terjadi?

A. 2014
B. 2015
C. 2016
D. 2017
E. 2018

14. Berdasarkan gambar tabel Impor Daging Ayam Ras di Indonesia, apa yang PALING MUNGKIN terjadi jika setelah tahun 2018 impor daging ayam menurun?

A. Kinerja neraca perdagangan Indonesia tidak mengalami defisit.
B. Jumlah ekspor daging ayam asal Indonesia meningkat.
C. Permintaan pasar akan daging ayam peternak mandiri meningkat.
D. Masalah perekonomian di Indonesia teratasi.
E. Produksi daging ayam peternak mandiri stabil.

Gunakan teks berikut untuk soal nomor 15 sampai 18.

Ersa, Monica, Safira, Adnan, dan Ibad adalah siswa SMA Pejuang Bangsa. Jika diukur dari SMA Pejuang Bangsa, maka rumah Ersa lebih jauh daripada rumah Safira. Rumah Monica lebih dekat daripada rumah Adnan dan rumah Ibad.

15. Jika rumah Safira lebih jauh dari rumah Ibad, maka anak yang rumahnya paling dekat dari SMA Pejuang Bangsa adalah ….

A. Monica
B. Adnan
C. Ibad
D. Safira
E. Ersa

16. Jika rumah Ibad lebih dekat dengan rumah Monica, maka …

A. Rumah Adnan lebih jauh daripada rumah Ersa.
B. Rumah Adnan lebih jauh daripada rumah Ibad.
C. Rumah Monica lebih dekat daripada rumah Safira.
D. Rumah Ersa lebih dekat daripada rumah Adnan.
E. Rumah Ersa dan Adnan sama dekatnya.

17. Jika rumah Monica dan rumah Ersa jaraknya sama dari SMA Pejuang Bangsa, maka anak yang rumahnya paling dekat dengan sekolah adalah ….

A. Monica
B. Adnan
C. Ibad
D. Safira
E. Ersa

18. Jika rumah Adnan lebih dekat daripada rumah Safira, maka …

A. Rumah Safira lebih dekat daripada rumah Ersa.
B. Rumah Safira lebih dekat daripada rumah Monica.
C. Rumah Ibad lebih dekat daripada rumah Monica.
D. Rumah Ersa lebih dekat daripada rumah Adnan.
E. Tidak ada kesimpulan yang tepat.

Kunci Jawaban

1. Jawaban: D

Pembahasan:

Pernyataan yang benar adalah Terdapat beberapa penduduk di daerah Maluku-Papua yang berada di bawah Garis Kemiskinan. Hal tersebut dibuktikan pada paragraf kedelapan, kalimat pertama dan kedua, yakni Namun, dari persentase penduduk miskin, Pulau Maluku-Papua masih menjadi yang tertinggi. Seperlima, atau tepatnya 21,2%, dari jumlah penduduknya berada di bawah GK.

Pilihan jawaban A kurang tepat karena pada teks, terdapat persentase penduduk yang menandakan bahwa tidak semua penduduk Maluku-Papua berada di bawah Garis Kemiskinan. Pilihan jawaban B salah karena daerah yang mengalami ketimpangan sosial tertinggi, yaitu DI Yogyakarta, Gorontalo, Jawa Barat, dan Papua. Pilihan jawaban C kurang tepat karena terdapat lata hampir pada teks. Kata merata dengan frasa hampir merata memiliki makna yang berbeda. Pilihan jawaban E salah karena Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki ketimpangan sosial tertinggi, bukan merupakan daerah dengan penduduk miskin tertinggi.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

2. Jawaban: E

Pembahasan:

Simpulan merupakan kalimat yang mencerminkan keseluruhan isi teks. Simpulan yang tepat adalah Kemiskinan dan ketimpangan antara desa dengan kota sangat tinggi. Pada paragraf ketiga, dijelaskan bahwa perbaikan telah terjadi di desa-desa, tetapi kemiskinan dan ketimpangan antara desa serta kota masih berlanjut. Dengan demikian, jika perbaikan tidak terjadi, hal yang paling mungkin benar adalah kemiskinan dan ketimpangan antara desa dengan kota sangat tinggi. Jadi, jawaban yang tepat adalah E.

3. Jawaban: C

Pembahasan:

Simpulan yang paling mungkin benar adalah Komoditas pokok, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir tidak terkena dampak inflasi karena hal tersebut berkaitan dengan pernyataan yang terdapat pada soal. Kata kuncinya adalah tingkat inflasi tidak terkendali dengan baik dan komoditas pokok mengalami penurunan. Pada teks dijelaskan bahwa jika inflasi dapat terkendali dengan baik, komoditas pokok akan menurun. Dengan demikian, jika inflasi tidak terkendali dengan baik dan komoditas pokok mengalami penurunan, berarti komoditas pokok, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir tidak terkena dampak inflasi.

Pilihan jawaban A tidak tepat karena bukan merupakan sebuah simpulan karena simpulan mencakup keseluruhan isi paragraf. Pilihan jawaban B, D, dan E salah karena tidak sesuai dengan pertanyaan.

Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

4. Jawaban: B

Pembahasan:

Pernyataan yang paling mungkin benar adalah Garis Kemiskinan nonmakanan tidak berkontribusi lebih besar dari Garis Kemiskinan makanan. Hal tersebut dibuktikan pada kalimat ketiga, yakni Garis Kemiskinan nonmakanan tidak berkontribusi lebih besar dari Garis Kemiskinan makanan. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa Garis Kemiskinan yang berkontribusi lebih besar adalah Garis Besar Makanan. Dengan demikian, Garis Kemiskinan nonmakanan tidak berkontribusi lebih besar dari Garis Kemiskinan nonmakanan.

Pilihan jawaban A tidak sesuai dengan teks karena tidak membahas mengenai penghasilan penduduk lapisan atas. Pilihan jawaban C kurang tepat karena Garis Kemiskinan makanan dan nonmakanan naik yang menyebabkan kesejahteraan masyarakat merambat naik. Jadi, makanan bukan satu-satunya alasan kesejahteraan masyarakat naik. Pilihan jawaban D tidak tepat karena pada teks tidak dijelaskan bahwa kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh Garis kemiskinan makanan dan nonmakanan. Pilihan jawaban E salah karena tidak dijelaskan bahwa Garis Kemiskinan makanan dan nonmakanan akibat dari penghasilan penduduk yang naik 40%.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

5. Jawaban: E

Pembahasan:

Simpulan yang paling mungkin benar adalah Kesejahteraan masyarakat tetap merambat naik sedikit. Hal tersebut dikarenakan kesejahteraan masyarakat tidak terbatas pada kontribusi dari Garis Kemiskinan makanan. Pada teks di atas, baik Garis Kemiskinan makanan maupun nonmakanan sama-sama mengalami kenaikan. Dengan begitu, tingkat kesejahteraan masyarakat akan tetap merambat naik meskipun apabila Garis Kemiskinan makanan berkontribusi tidak lebih besar dari Garis Kemiskinan nonmakanan.

Pilihan jawaban A tidak sesuai dengan isi paragraf 5. Pilihan jawaban B tidak tepat karena penghasilan penduduk tidak ditentukan dari besarnya tingkat kontribusi yang diberikan dari Garis Kemiskinan makanan. Pilihan jawaban C kurang tepat karena penghasilan penduduk dan kesejahteraan masyarakat tidak ditentukan dari lebih besarnya Garis Kemiskinan makanan yang berkontribusi dibanding dengan Garis Kemiskinan nonmakanan. Pilihan jawaban D salah karena Garis Kemiskinan makanan dan nonmakanan termasuk hal yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat.

6. Jawaban: E

Pembahasan:

Pada gambar grafik di atas menunjukkan tingkat kemiskinan di Indonesia periode Maret 2011 September 2018. Peningkatan kasus kemiskinan tertinggi terdapat pada bulan September 2015, yakni sebesar 0,78. Lalu, peningkatan kasus kemiskinan tertinggi kedua terdapat pada bulan Maret 2015, yakni sebesar 0,31. Kemudian, peningkatan tertinggi ketiga adalah bulan Maret 2014, yaitu sebesar 0,11. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

7. Jawaban: B

Pembahasan:

Hal yang paling mungkin terjadi setelah adanya penurunan tingkat kemiskian pada bulan Maret dan September 2018 adalah Kesejahteraan masyarakat merambat naik. Kesejahteraan tersebut kemungkinan dapat terjadi jika angka kemiskinan terus mengalami penurunan. Hal itu karena kebutuhan makanan dan nonmakanan masyarakat dapat dipenuhi. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

8. Jawaban: E

Pembahasan:

Pernyataan yang benar adalah Para peternak ayam mandiri mengalami kerugian. Hal tersebut dibuktikan pada kalimat kedua, yakni Pasalnya, sebulan sebelumnya, peternak ayam mandiri ini sempat protes ke pemerintah lantaran harga ayam di tingkat peternak ambruk sehingga peternak merugi. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa peternak ayam mandiri mengalami kerugian.

Pilihan jawaban A salah karena pada teks terdapat kata jika yang berarti bahwa hal tersebut adalah sebuah kemungkinan bukan sudah terjadi. Pilihan jawaban B kurang tepat karena kurang sesuai dengan teks. Pada teks terdapat pernyataan harga ayam di tingkat peternak ambruk, sedangkan pada pilihan jawaban B harga ayam di pasaran. Pilihan jawaban C tidak tepat karena tidak sesuai denga nisi teks. Pilihan jawaban D tidak sesuai dengan teks karena terdapat pernyataan Tentu ini akan memengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia yang menandakan hal tersebut telah terjadi, sedangkan pada teks dijelaskan bahwa hal tersebut baru kemungkinan akan terjadi dan belum terjadi.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

9. Jawaban: B

Pembahasan:

Pada paragraf 1, pernyataan yang tepat adalah Indonesia menggugat Brasil terkait sertifikasi sanitasi dan halal. Pernyataan tersebut dibuktikan pada kalimat ketiga, yakni Rekomendasi itu merupakan buntut dari kekalahan Indonesia dalam gugatan Brasil ke WTO pada 2017 yang tak kunjung dilaksanakan karena berbagai alasan, termasuk terkait isu sertifikasi sanitasi dan halal. Kalimat tersebut menjelaskan bahwa Indonesia kalah dengan gugatannya terhadap Brasil terkait sertifikasi sanitasi dan halal. Dengan demikian, terjadi gugatan yang diajukan Indonesia terhadap Brasil.

Pilihan jawaban A kurang tepat karena pada teks, masyarakat hanya menyoroti yang memiliki makna memperhatikan. Hal tersebut tidak memiliki makna yang sama dengan ‘tidak setuju’. Pilihan jawaban C tidak tepat karena tidak dijelaskan lebih detail bahwa Indonesia mengimpor daging ayam, bukan semua jenis daging dari Brasil. Pilihan jawaban D salah karena WTO merekomendasikan impor daging ayam kepada Indonesia bukan Brasil. Pilihan jawaban E tidak sesuai karena pada tahun 2017, Indonesia menggugat Brasil mengenai sertifikasi sanitasi dan halal yang pada akhirnya mengalami kekalahan. Tidak dijelaskan bahwa Indonesia direkomendasikan WTO pada 2017.

10. Jawaban: E

Pembahasan:

Apabila Indonesia tidak mengalami kekalahan saat menggugat Brasil terkait isu sertifikasi sanitasi dan halal, maka Indonesia tidak perlu mengimpor daging ayam dari Brasil. Hal tersebut karena Indonesia direkomendasikan oleh WTO untuk mengimpor daging ayam dari Brasil akibat kekalahannya dalam menggugat Brasil. Jadi, Indonesia tidak perlu mengimpor daging ayam dari Brasil jika Indonesia tidak mengalami kekalahan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

11. Jawaban: A

Pembahasan:

Pernyataan yang paling mungkin benar adalah Industri nasional terkena dampak dari pelonggaran impor daging ayam yang dilakukan oleh Indonesia. Hal tersebut dibuktikan pada kalimat keenam Dampak terhadap industri nasional mungkin tidak besar karena memang volumenya tidak besar juga, tetapi mitigasi terkait dampak pelonggaran impor daging ayam sangat diperlukan ke depannya. Dari pernyataan tersebut, secara implisit menjelaskan bahwa industri nasional terkena dampak dari pelonggaran impor daging ayam meskipun mungkin tidak besar. Sementara, pilihan jawaban B, C, D, dan E tidak sesuai dengan teks. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

12. Jawaban: D

Pembahasan:

Jika kinerja neraca perdagangan Indonesia tidak dipengaruhi oleh sistem retaliasi negara-negara lain, awan kelam mungkin masih menyelimuti industri peternakan unggas di Indonesia. Hal tersebut karena faktor yang memengaruhi kinerja neraca perdagangan bukan hanya dari segi ekspor, melainkan dari impor juga. Pada teks di atas, dijelaskan bahwa Indonesia masih mengimpor daging ayam yang menyebabkan harga ayam di tingkat peternak ambruk sehingga peternak merugi. Hal tersebut juga berkaitan dengan kinerja neraca perdagangan. Dengan demikian, simpulan yang paling mungkin benar terdapat pada pilihan jawaban D.

13. Jawaban: C

Pembahasan:

Kenaikan nilai yang signifikan kedua terjadi pada tahun 2016, yakni sebesar 9.087.208 US$. Sementara, kenaikan berat signifikan kedua terjadi pada tahun 2017, yaitu sebesar 29.832kg. Dengan demikian, kenaikan nilai yang signifikan kedua terjadi pada tahun 2016. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

14. Jawaban: C

Pembahasan:

Dengan menurunnya impor daging ayam, hal yang paling mungkin terjadi adalah meningkatnya permintaan pasar akan daging ayam dari peternak mandiri. Hal tersebut karena sumber daging ayam dari luar negeri diberhentikan dan berarti sumber daging ayam hanya berasal dari dalam negeri, tepatnya dari para peternak mandiri. Dengan demikian, setelah tahun 2018, grafik persentase impor daging ayam ras di Indonesia akan menurun. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

15. Jawaban: A

Pembahasan:

Bila dibuat peta, dapat diperoleh sebagai berikut.

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Safira – R. Ersa
  2. SMA Pejuang Bangsa – R. Monica – R. Adnan / R. Ibad

Sesuai dengan soal, maka urutannya menjadi

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Monica – R. Adnan/R. Ibad – R. Safira – R. Ersa
  2. Sehingga rumah yang paling dekat adalah rumah Monica. Jadi, jawaban yang tepat adalah A.

16 Jawaban: C

Pembahasan:

Bila dibuat peta, dapat diperoleh sebagai berikut.

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Safira – R. Ersa
  2. SMA Pejuang Bangsa – R. Monica – R. Adnan / R. Ibad

Sesuai dengan soal, maka urutannya menjadi

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Adnan / R. Ibad – R. Monica – R. Safira – R. Ersa
  2. Sehingga rumah Monica lebih dekat daripada rumah Safira. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

17. Jawaban: D

Pembahasan:

Bila dibuat peta, dapat diperoleh sebagai berikut.

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Safira – R. Ersa
  2. SMA Pejuang Bangsa – R. Monica – R. Adnan / R. Ibad

Sesuai dengan soal, maka urutannya menjadi

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Safira – R. Ersa / R. Monica – R. Adnan / R. Ibad
  2. Sehingga rumah Safira paling dekat dengan SMA Pejuang Bangsa. Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

18. Jawaban: A

Pembahasan:

Bila dibuat peta, dapat diperoleh sebagai berikut.

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Safira – R. Ersa
  2. SMA Pejuang Bangsa – R. Monica – R. Adnan / R. Ibad

Sesuai dengan soal, maka urutannya menjadi

  1. SMA Pejuang Bangsa – R. Monica – R. Adnan/Ibad – R. Safira – R. Ersa
  2. Sehingga rumah Safira lebih dekat daripada rumah Ersa. Jadi, jawaban yang tepat adalah A.

Itulah pembahasan seputar penalaran umum pada TPS UTBK beserta contoh soalnya. Bagaimana, apakah kamu sudah cukup memahami subtes penalaran umum ini dengan baik? Jika kamu ingin menemukan contoh soal TPS UTBK lainnya, kamu bisa kunjungi situs Mamikos ya! Oh iya, jika kamu berencana ingin merantau di luar kota maka jangan lupa install aplikasi Mamikos di ponsel Android atau iOS kamu ya! Di aplikasi Mamikos, kamu bisa menemukan info sewa kost-kostan, apartemen, hingga rumah kontrakan di tanah air dengan praktis.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta