Apa Itu Prolog dan Epilog? Pengertian, Fungsi, dan Perbedaannya

Apa Itu Prolog dan Epilog ? Pengertian, Fungsi, dan Perbedaannya – Prolog dan epilog wajib ada dalam suatu cerita dalam karya sastra. Sebab prolog dan epilog menjadi dasar sebuah cerita dapat berlangsung.

Bayangkan saja jika tidak ada prolog dan epilog, maka suatu cerita atau drama akan menjadi hambar dan pembaca tidak bisa mengetahui makna yang terkandung dalam cerita.

Prolog dan epilog berdampingan secara bersama untuk menjadi awalan dan akhirnya, sehingga para pembaca dapat memahami secara lebih dalam maksud dari isi cerita.

Pengertian
Prolog                

psfree.net

Pengertian yang paling mudah dari sebuah prolog adalah bentuk pengantar pada sebuah cerita yang terletak pada sebelum bab utama.

Namun, jika akan memaknai prolog secara lebih komplitnya maka pengertiannya yaitu sebuah tindakan, uraian dan juga pendahuluan yang akan penulis gunakan untuk dapat mengantar pembaca pada dunia dalam cerita yang sesungguhnya.

Dengan tujuannya sebagai suatu pengantar pembaca untuk menuju inti dalam cerita, prolog biasanya akan sangat memikat dan juga memiliki percikan untuk dapat menggoda pembaca agar lebih masuk lebih jauh ke dalam cerita.

Untuk sebuah cerita dengan adanya kompleksitas yang tinggi, maka prolog dapat juga menjadi cara yang menarik untuk bisa mempermudah pembaca dalam memasukinya sejak dari halaman pertama.

Pengertian
Epilog

Epilog juga memiliki suatu makna yang memang kurang lebih sama dengan prolog, hanya saja posisinya berada pada setelah cerita utamanya selesai.

Artinya, jika prolog terdapat pada awal bab pertama maka epilog akan berada di bagian setelah dari bab terakhir.

Dengan kata lain, dapat disimpulkan pula bahwa epilog merupakan sebuah perangkat sastra yang letaknya terpisah dari cerita utama dan akan diletakkan setelah ceritanya selesai dan ending juga sudah ditetapkan.

Epilog selalu berada di akhir cerita dan pada umumnya juga tidak terlalu panjang.

Fungsi
Prolog

Mengacu
pada bentuk pengertian prolog yang ada di atas, terdapat beberapa fungsi utama
dari sebuah prolog. Adapun beberapa fungsi dari prolog adalah sebagai berikut:

  • Sebagai sebuah kata pembuka atau bentuk pendahuluan dalam suatu karya sastra.
  • Untuk bisa memperkenalkan para tokoh dan juga pemeran, konflik serta sinopsis pada lakon suatu cerita.
  • Untuk dapat menarik perhatian dari pembaca dan juga membuat mereka akan semakin penasaran dengan isi dalam cerita.

Fungsi
Epilog

Merujuk
pada pengertian epilog di atas, maka berikut ini adalah fungsi dari epilog:

  • Dalam suatu buah karya sastra, epilog dapat memiliki fungsi sebagai bentuk penegas pesan moral dan juga tata nilai.
  • Selain itu, epilog juga merupakan suatu bagian yang kerap kali digunakan dalam menyampaikan amanat dan juga kesimpulan serta kandungan intisari dan juga hikmah dari konflik-konflik yang terjadi dan akan terselesaikan di dalam cerita tersebut.
  • Umumnya, epilog akan berisi tentang kata-kata mutiara atau juga kalimat bijak dan akan dibarengi dengan ucapan terimakasih.

Perbedaan
Antara Prolog dan Epilog

Prolog:

  • Ditempatkan pada bagian awal bab pertama.
  • Berfungsi sebagai suatu pengantar bagi pembaca untuk dapat masuk ke dalam dunia cerita utama.
  • Memudahkan bagi pembaca untuk dapat memahami dunia cerita utama sejak dari halaman awal novel.

Epilog:

  • Ditempatkan setelah dari bab terakhir.
  • Epilog tidak tepat jika dikatakan sebagai penutup, sebab ia seperti halnya bab tersendiri yang dapat memperkuat bangunan cerita.
  • Memberikan suatu pandangan bagi para pembaca untuk melihat kembali ke depan apa yang nantinya akan terjadi dengan berbagai elemen dalam cerita utama.

Dalam praktiknya, penulis akan dapat sangat bebas dalam menggunakan epilog dan juga prolog dalam suatu cerita mereka.

Beberapa pembaca juga mungkin hanya akan tertarik menggunakan prolog tanpa adanya epilog, sementara yang lain akan sebaliknya, hanya menggunakan epilog saja dan tidak akan mengawali pokok cerita dengan adanya prolog.

Namun ada pula para pembaca yang lebih suka menggunakan keduanya di dalam karya mereka, dan menempatkan prolog di awal cerita serta epilog di bagian akhir cerita.

Dan tidak terdapat masalah dengan semua bentuk pilihan tersebut.

Tujuan
Penulisan Prolog dan Epilog

Dengan memahami bahwa epilog merupakan bagian yang ada dalam sebuah cerita yang berada pada setelah bab terakhir dan juga prolog adalah sebaliknya, kamu mungkin sudah dapat memperkirakan juga tujuan dari kedua perangkat dalam sastra ini di dalam sebuah novel.

Supaya lebih mudah untuk memahami, berikut akan disederhanakan mengenai tujuan prolog dan epilog.

a.
Tujuan Prolog

Terdapat beberapa tujuan utama mengapa seorang penulis akan memberikan prolog dalam bentuk karya mereka.

Jika kamu tertarik dengan menggunakan prolog pula, ada beberapa tujuan berikut yang penting untuk bisa kamu pertimbangkan.

1. Memberikan suatu bayangan kepada para pembaca mengenai sebuah peristiwa apa saja yang sekiranya akan muncul dalam cerita.

Hal ini dapat juga memberikan satu proyeksi kepada para pembaca bahwa ia akan bisa menemukan berbagai jenis kejadian menarik di dalam cerita utama nantinya.

2. Memberikan sebuah informasi dari latar belakang cerita.

Dalam kasus yang lain, prolog juga akan berguna sebagai sebuah cara untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai latar belakang pada konflik di dalam cerita utama.

3. Membantu pembaca untuk dapat mengidentifikasi pada salah satu sudut pandang yang terpenting dalam sebuah cerita utama.

Biasanya, bentuk sudut pandang seperti ini akan dibutuhkan dalam cerita dengan tema-tema yang sulit atau akan membutuhkan sudut pandang tertentu agar lebih mudah untuk dipahami.

Prolog juga seringkali mengalami miskonsepsi sebab bentuknya yang hampir mirip dengan kata pengantar, prakata atau juga pendahuluan.

Pada kenyataannya, prolog tentu memang berbeda dengan pendahuluan, kata pengantar atau pun juga prakata.

b.
Tujuan Epilog

Epilog juga sering kali disalahartikan sebagai sebuah penutup, sebab letaknya yang ditempatkan pada setelah bab terakhir di sebuah novel.

Epilog juga sudah jelas bukanlah sebuah penutup yang dapat memberikan kesimpulan, menegaskan pesan atau juga mengajak pembaca untuk dapat melakukan sesuatu tindakan.

Secara lebih spesifik, tujuan dari epilog adalah sebagai berikut ini:

1. Sebagai bentuk informasi mengenai tokoh di dalam cerita setelah adanya konflik utama selesai dan suatu ending ditetapkan.

Beberapa cerita akan membutuhkan penjelasan semacam ini; apa yang terjadi apabila kemudian setelah suatu cerita berakhir? Maka, epilog dapat digunakan nantinya sebagai cara untuk dapat menginformasikannya.

2. Sebagai cara yang tentu lebih mudah dan juga jelas untuk dapat mempertegas pesan dari cerita.

Ini berbeda dengan bentuk kesimpulan yang hanya membuat penulis mengunci keseluruhan dari buku dalam beberapa contoh intisari paling penting.

Epilog akan mempertahankan bentuk irama pada cerita utama, dan juga hanya akan membuka mata dari pembaca untuk lebih berfokus pada suatu nilai-nilai, pesan dan juga amanat yang akan dimuat oleh cerita.

3. Memberi peluang lainnya bagi penulis untuk bisa menghadirkan kelanjutan cerita melalui sebuah sekuel.

Dengan memberikan bentuk epilog di akhir sebuah cerita, kamu juga dapat ‘membocorkan’ beberapa informasi kepada pembaca bahwa akhir yang nantinya dicapai bukanlah akhir yang sebenarnya.

Ada juga sebuah cerita lanjutan yang sedang akan kamu persiapkan di dalam sekuel berikutnya.

Cara
Membuat Prolog

Pada dasarnya bentuk prolog tidak harus diambil dari suatu bagian atau potongan dari cerita, akan tetapi lebih dibuat sesuai dengan bentuk kreatifitas kita sendiri agar para pembaca dapat lebih tertarik dan dibuat penasaran.

Pada umumnya cara untuk membuat prolog juga dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

1.
Ambil beberapa bagian yang ada dari konflik tersebut dan yang sekiranya paling
menarik, agar pembaca dapat tertarik dan bisa menjadi penasaran.

2. Sertakan hal hal yang mungkin dapat menjadi minat pembaca.

Dan dalam suatu bentuk karya sastra tentu akan memiliki ketertarikan dan minatnya masing-masing, seperti prolog yang ada dalam hal percintaan maka sertakan pula konflik dari bentuk percintaan tersebut.

3.
Buatlah bentuk prolog secara singkat dan juga tidak bertele tele agar para pembaca
tidak terlalu panjang ketika membaca prolog.

4.
Sebaiknya prolog tidak akan terkait sama sekali dengan adanya chapter 1 di
dalam sebuah cerita.

Cara
Membuat Epilog

Kamu
merasa kesulitan dalam membuat epilog? Ternyata cara untuk dapat membuat sebuah
epilog itu tidaklah sulit. Kamu hanya cukup untuk mengikuti cara berikut ini:

1.
Cara pertama adalah cukup dengan menuliskan kondisi di masa depan setelah cerita
utamanya selesai.

2. Cara untuk membuat epilog yang kedua yaitu pastikan bahwa kamu juga sudah menentukan latar tempat serta waktu.

Tempat dan waktu ini juga dapat membantu para pembaca untuk membangun sebuah emosi dan membangun suatu imajinasi.

3.
Epilog
tidak perlu ditulis dalam jumlah yang panjang ataupun berlembar-lembar. Cukup
hanya dituliskan secara singkat saja.

4. Intinya harus fokus pada bentuk amanat dan pesan dalam cerita.

Karena amanat dalam cerita atau pesan pembelajaran yang ingin disampaikan kepada para pembaca tidak melulu dengan menggunakan analogi kebahagian.

5.
Jika
konteks dari karyamu ingin didesain sebagai bentuk sekuel, maka epilog harus dibuat
semenarik mungkin, dan membuatnya pun harus menciptakan penikmatnya menjadi penasaran.

Penutup

Itu tadi pembahasan mengenai apa itu prolog dan epilog, semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami bentuk prolog dan epilog dalam karya sastra.

Tak hanya itu, kamu juga bisa membuat contoh prolog dan epilog pada karya tulis yang kamu miliki.

Gunakanlah penceritaan yang baik sehingga para pembaca ingin terus membaca karyamu tersebut.

Demikian pembahasan mengenai apa itu prolog dan epilog, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai drama dan cerita pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta