Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia dan Asal Daerahnya

Mengetahui sejarah dan biografi pahlawan nasional memang bisa jadi tolok ukur nasionalisme kita. Berikut biografi 10 pahlawan nasional Indonesia yang bisa kamu teladani.

06 Februari 2025 Mamikos

4. Biografi Pahlawan Nasional Ibu Fatmawati

Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia dan Asal Daerahnya
Instagram/@puti_soekarno

Fatmawati yang bernama asli Fatimah lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 pada umur 57 tahun.

Ia adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.

Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

5. Biografi Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol

Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia dan Asal Daerahnya
youtube.com/@tuankuimambonjol6056/

Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat, Indonesia, 1772 dan wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotta, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864.

Dia adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.

Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.

Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol pada 1 Januari 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin Shahab (ayah) dan Hamatun (ibu).

Ayahnya, Khatib Bayanuddin Shahab, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota.

Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam.

Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan adalah yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol.

Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.

6. Biografi Pahlawan Nasional Ki Hadjar Dewantara

Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia dan Asal Daerahnya
Pranata (1959) Ki Hadjar Dewantara : Perintis perdjuangan kemerdekaan Indonesia, Balai Pustaka. (Wikimedia Commons)

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara atau Ki Hajar Dewantara.

Lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun.

Dia dikenal sebagai โ€˜Soewardiโ€™ atau โ€˜KHDโ€™. Ia adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

7. Biografi Pahlawan Nasional Malahayati

Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia dan Asal Daerahnya
Istimewa/id.wikipedia.org

Keumalahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah.

Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530โ€“1539 M.

Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513โ€“1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Pada tahun 1585โ€“1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.

Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.

Dia mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.

Saat meninggal dunia, jasad Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh Besar.

Close