10 Cara Investasi Saham Modal Kecil yang Menguntungkan, Cocok untuk Pemula!
10 Cara Investasi Saham Modal Kecil yang Menguntungkan, Cocok untuk Pemula! โ Finansialmu sudah mapan dan mau mencoba berinvestasi saham namun modal masih kecil? ๐๐
Tidak usah berkecil hati karena ada banyak cara investasi saham modal kecil yang cocok bagi pemula sepertimu.
Cara investasi saham modal yang kecil tersebut sudah terangkum dalam artikel ini. Cari tahu dengan baca hingga tuntas, ya! ๐๐โจ
Ini Cara Investasi Saham Modal Kecil yang Menguntungkan untuk Pemula!
Daftar Isi
- Ini Cara Investasi Saham Modal Kecil yang Menguntungkan untuk Pemula!
- 1. Pilih Sekuritas dengan Setoran Awal Rendah dan Biaya Transaksi Terjangkau
- 2. Manfaatkan Aplikasi Trading Saham
- 3. Beli Saham dengan Harga Terjangkau (Saham Lapis Kedua atau Ketiga)
- 4. Investasi di Reksadana Saham
- 5. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
- 6. Fokus pada Investasi Jangka Panjang
- 7. Lakukan Riset dan Analisis
- 8. Diversifikasi Portofolio
- 9. Manfaatkan Fitur Auto-Invest (Jika Ada)
- 10. Bergabung dengan Komunitas Investor Pemula
- Penutup
Daftar Isi
- Ini Cara Investasi Saham Modal Kecil yang Menguntungkan untuk Pemula!
- 1. Pilih Sekuritas dengan Setoran Awal Rendah dan Biaya Transaksi Terjangkau
- 2. Manfaatkan Aplikasi Trading Saham
- 3. Beli Saham dengan Harga Terjangkau (Saham Lapis Kedua atau Ketiga)
- 4. Investasi di Reksadana Saham
- 5. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
- 6. Fokus pada Investasi Jangka Panjang
- 7. Lakukan Riset dan Analisis
- 8. Diversifikasi Portofolio
- 9. Manfaatkan Fitur Auto-Invest (Jika Ada)
- 10. Bergabung dengan Komunitas Investor Pemula
- Penutup
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu praktekkan saat ingin investasi saham dengan modal kecil:
1. Pilih Sekuritas dengan Setoran Awal Rendah dan Biaya Transaksi Terjangkau
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memilih perusahaan sekuritas atau broker saham yang tepat. Beberapa sekuritas ramah akan pemula sehingga mereka memungkinkan kamu untuk mulai berinvestasi dengan dana mulai dari hanya Rp 100.000,-.
Modal kecil pertamamu memungkinkan kamu untuk segera berinvestasi sehingga tidak perlu menabung sebelumnya. Perhatikan biaya transaksi untuk jual dan belinya karena biaya yang rendah berpotensi keuntungan yang besar.
Untuk memilih sekuritas yang tepat, bandingkanlah beberapa perusahaan. Catat berapa setoran awalnya, lalu biaya transaksi, kemudahan akses, pelayanan, dan ramah pemula atau tidak (memiliki edukasi buat pemula).
2. Manfaatkan Aplikasi Trading Saham
Langkah kedua cara investasi saham dengan modal kecil adalah memanfaatkan aplikasi trading saham yang diciptakan untuk mempermudah investor pemula dan bisa kamu kamu install di gawai.
Aplikasi trading biasanya hadir dengan antarmuka intuitif sehingga mudah dipahami oleh investor pemula. Grafik harga saham, berita pasar, dan fitur analisis sederhana adalah fitur-fitur standar yang biasa ada pada aplikasi trading.
Saat memilih aplikasi trading, pilihlah yang telah terdaftar dan juga ada dalam pengawasan OJK agar keamanannya pasti. Selain itu, perhatikan juga kemudahan penggunaan, biaya transaksi aplikasi, dan ulasan investor lain.
3. Beli Saham dengan Harga Terjangkau (Saham Lapis Kedua atau Ketiga)
Langkah selanjutnya, belilah saham dengan yang memiliki harga terjangkau. Saham yang ada di Bursa Efek Indonesia terbagi ke dalam beberapa lapis bila melihat likuiditas dan kapitalisasi pasarnya.
Saham lapis pertama atau blue-chip merupakan saham dari perusahaan besar bereputasi baik namun harganya tinggi. Saham lapis kedua dan ketiga memiliki kapitalisasi pasar kecil dengan harga saham lebih terjangkau.
Dengan modal yang masih kecil, kamu bisa membeli beberapa lot saham dari saham lapis kedua dan ketiga. Selain itu, tentu saham-saham ini memiliki potensi untuk berkembang.
Agar lebih pasti, lakukanlah riset lebih dalam akan perusahaan yang sahamnya menjadi incaranmu. Analisa untuk melihat seberapa besar potensi tumbuhnya penting juga. Jadi, meski murah usahakan kamu membeli yang tidak murahan.
4. Investasi di Reksadana Saham
Cara investasi saham bermodal kecil selanjutnya adalah berinvestasi di saham reksadana. Reksadana merupakan sebuah wadah penghimpun dana pemodal yang diinvestasikan untuk banyak jenis instrumen investasi oleh seorang Manajer Investasi.
Dengan reksadana saham, kamu bisa melakukan investasi di pasar saham meskipun dengan modal yang amat kecil, sekecil Rp 10.000,-.
Selain itu, kamu tidak perlu menganalisa situasi pasar dan hal-hal rumit lainnya karena semuanya ada dalam kendali tangan sang Manajer Investasi yang profesional dan berpengalaman.
Pilih reksadana saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Perhatikan kinerja reksadana di masa lalu (tetapi ingat, kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan), biaya pengelolaan reksadana, reputasi Manajer Investasi, dan fund fact sheet (dokumen yang berisi informasi penting tentang reksadana).
Selain itu, perhatikan juga reputasi sang Manajer Investasi, biaya transaksi reksadana, dan dokumen-dokumen penting lainnya agar investasimu bisa berkembang dengan baik.
5. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
Cara investasi saham modal kecil selanjutnya adalah menggunakan strategi Dollar Cost Averaging. Ini adalah strategi saat kamu melakukan investasi sejumlah uang secara berkala seperti setiap bulan atau setiap minggu untuk memiliki aset, baik saham maupun reksadana saham.
Strategi ini mampu mengurangi resiko pembelian saham harga tinggi sehingga saat saham tutun dengan total uang yang sama, kamu tetap dapat lebih banyak lot saham.
Bila saham naik, maka kamu akan mendapatkan lot yang lebih sedikit. Jangka panjangnya, strategi ini akan memberimu nilai atau harga rata-rata pembelian lebih baik dan juga mampu mengurangi dampak volatilitas pasar.
Pertama, tentukanlah seberapa besar jumlah yang yang akan kamu investasikan secara berkala. Lakukanlah secara disiplin sehingga tidak terpengaruh naik dan turun harga saham jangka pendek.
6. Fokus pada Investasi Jangka Panjang
Fokuslah pada investasi jangka panjang karena pasar saham jangka pendek lebih fluktuatif. Hanya dalam hitungan hari atau pun minggu, harga pasar saham selalu naik dan turun dan menunjukan angka yang signifikan.
Investasi saham memang sebaiknya ditujukan untuk lebih dari satu tahun. Minimal, saham bisa terlihat perkembangan atau pertumbuhannya saat menyentuh durasi waktu 3 hingga 5 tahun.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa investasi jangka panjang cenderung menghasilkan imbal lebih tinggi. Dengan hal ini pula, kamu memberi waktu kepada perusahaan sekuritas untuk senantiasa berkembang dan pulih apabila terjadi penurunan harga saham jangka pendek.
Selain itu, selalu hindari kemungkinan panic selling atau tindakan menjual saham saat harga turun karena panik. Hal ini seringnya hanya menjadi boomerang dan malah rugi.
Dari awal berinvestasi, tetapkan apa tujuan investasi kamu seperti untuk biaya pendidikan anak, dana pensiun, atau dana untuk membeli rumah. Lalu, mantapkan pilihan pada saham perusahaan dengan reputasi baik dan juga prospek bisnis baik dalam jangka panjang.
7. Lakukan Riset dan Analisis
Sebelum membeli saham, penting untuk melakukan riset dan analisis terhadap perusahaan tersebut. Ada dua jenis analisis utama:
Sebelum kamu memutuskan untuk membeli saham perusahaan, pastikan kamu telah secara matang melakukan riset dan juga analisis terhadap perusahaan tersebut.
Setidaknya kamu melakukan dua jenis analisis utama. Yang pertama, analisis fundamental dimana kamu melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan seperti kas, neraca, dan laporan laba rugi.
Selain itu juga analisa terhadap prospek, kompetisi, dan manajemen. Hal ini memiliki tujuan agar kamu bisa menilik nilai intrinsik atau sebenarnya dari sebuah saham perusahaan.
Analisis kedua adalah analisis teknikal dimana kamu melihat bagaimana pergerakan pasar saham dan juga volume perdagangannya di masa lampau. Hal ini bisa menjadi acuan pergerakannya di masa depan. Grafik biasanya digunakan untuk analisis ini dan melibatkan hal teknikal.
Riset dan analisis memberikanmu rasa percaya diri saat mengambil keputusan investasi sehingga bisa menghindari pembelian saham hanya karena adanya rekomendasi tanpa dasar yang kuat.
Kamu bisa mulai dengan membaca laporan keuangan perusahaan yang sahamya ingin kamu beli. Baca juga berita dan analisis pasarnya serta jangan bosan untuk belajar bagaimana cara melakukan analisis fundamental dan teknikal dari berbagai sumber.
8. Diversifikasi Portofolio
Bila satu saham telah berkembang, jangan lupa untuk melakukan diversifikasi portofolio. Strategi untuk mengurangi risiko dengan cara tidak menginvestasikan seluruh modal hanya pada satu jenis saham.
Misal, tidak hanya membeli saham dari perusahaan perbankan, tapi kamu juga membeli dari sektor lain seperti konsumer, energi, dan infrastruktur.
Bila satu dari sektor industri tempatmu menaruh saham mengalami kerugian, maka tidak akan terlalu terasa kerugiannya karena kamu masih punya sektor lain yang berjalan lancar.
Dengan diversifikasi portofolio, sebenarnya kamu memberikan pelindung bagi portofoliomu dari adanya risiko sektor atau perusahaan tertentu.
Meski bermodal kecil, kamu tetap bisa membeli saham dari berbagai sektor berbeda. Seiring dengan berjalannya waktu dan saham serta modal berkembang, kamu bisa menambah jumlah maupun sektor portofolio.
9. Manfaatkan Fitur Auto-Invest (Jika Ada)
Bila memang ada, kamu bisa memanfaatkan fitur Auto Invest. Beberapa platform investasi menyediakannya sehingga kamu bisa mengatur pembelian saham maupun reksadana secara otomatis dengan jadwal yang telah kamu tentukan seperti sebulan sekali.
Dengan adanya fitur ini kamu akan melakukan investasi secara disiplin tanpa harus bertransaksi manual setiap waktunya. Ini adalah fitur yang tepat disandingkan dengan strategi DCA agar kamu bisa membangun kebiasaan berinvestasi.
Bila memang platform tempat kamu berinvestasi tidak memiliki fitur ini, kamu bisa mengatur jadwal dan juga jumlah investasi rutin yang besarannya sesuai dengan kemampuan serta strategi investasi yang kamu terapkan.
10. Bergabung dengan Komunitas Investor Pemula
Cara investasi saham modal kecil yang terakhir adalah bergabung dengan komunitas yang anggotanya merupakan para investor pemula.
Dengan bergabung di komunitas investor pemula, kamu akan melihat bagaimana pengalaman orang-orang selama bermain saham. Kamu bisa bergabung ke komunitas yang online maupun offline.
Seperti dalam komunitas lainnya, dalam komunitas investor pemula tentu akan ada kegiatan diskusi untuk saling berbagi informasi seperti tips dan trik dan studi kasus dari investor lain.
Kamu bisa mencari komunitas ini di forum-forum internet, di media sosial, dan lain sebagainya. Bergabunglah dan seraplah banyak-banyak informasinya agar kamu tidak terlalu buta melakukan investasi saham.
Penutup
Itulah 10 cara investasi saham modal kecil yang bisa kamu lakukan sebagai investor pemula. Saham ternyata memang tidak memerlukan modal besar bila hanya untuk belajar. ๐๐
Setelah cukup matang dan berpengalaman, maka kamu bisa menambah lot atau aset serta kamu juga bisa mulai melakukan diversifikasi portofolio.
Jangan lupa untuk bergabung dengan komunitas investor pemula agar kamu bisa mendapatkan informasi update, tips dan trik, dan berbagai hal lainnya.
Bagaimana, sudah siap untuk berinvestasi?
Terima kasih telah membaca sejauh ini. Semoga membantu! ๐
FAQ
Saham yang cocok untuk pemula diantaranya adalah saham $BBCA, $BBRI, #BBNI, dan $ASII.
Tentu, dengan uang 100 ribu kamu bisa mulai berinvestasi di reksadana saham.
Di pasar saham Indonesia, 1 lot saham itu berarti 100 lembar saham.
Minimal pembelian saham BCA adalah 1 lot atau 100 lembar saham.
Lot dapat merujuk pada satuan perdagangan aset, seperti saham atau mata uang, atau jumlah besar barang.
Referensi:
5 Cara Investasi Saham Modal Kecil dan Strateginya [Daring]. Tautan: https://www.brights.id/id/blog/cara-investasi-saham-modal-kecil
8 Cara Investasi Saham Modal Kecil yang Efektif untuk Pemula [Daring]. Tautan: https://fima.co.id/blog/cara-investasi-saham-modal-kecil/
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah