Cerita Dongeng Pendek untuk Anak SD SMP yang Menarik dan Penuh Makna
Cerita Dongeng Pendek untuk Anak SD SMP – Dongeng untuk anak biasa diberikan untuk menghibur anak dan memberikan edukasi lewat pesan-pesannya.
Sudah menemukan cerita dongeng untuk anak yang singkat dan menarik? Jika belum, yuk simak contoh cerita dongeng anak singkat dan bagus penuh pesan menarik berikut!
Cerita Dongeng Pendek untuk Anak SD SMP
Daftar Isi
Daftar Isi
Memberikan dongeng pada anak menjadi salah satu cara orang tua untuk menanamkan pesan-pesan kebaikan bagi anak.
Selain bisa menghibur anak dan mengembangkan imajinasinya, dongeng anak juga bisa membangun hubungan kedekatan dengan orang tua.
Ada banyak buku dongeng anak singkat yang mudah didapatkan di toko buku ataupun dibaca secara gratis di internet.
Dongeng tersebut mengangkat banyak tema yang bisa kamu sesuaikan dengan pesan yang akan disampaikan.
Jika kamu masih mencari dongeng yang tepat untuk dibacakan pada anak, seperti cerita dongeng pendek dan pesan moralnya, jangan khawatir.
Pada artikel berikut Mamikos akan memberikan contoh-contoh cerita dongeng anak yang singkat namun bagus dan penuh pesan menarik.
Ciri-Ciri Dongeng Anak
Sebelum membaca contoh dongeng anak, kamu perlu mengetahui ciri-ciri dongeng anak agar bisa membedakannya dengan genre cerita lainnya, seperti:
- Alur cerita sederhana
- Cerita singkat
- Bersifat khayalan atau fiktif
- Pada kalimat pembuka biasanya diawali dengan “alkisah, pada zaman dahulu” dan sebagainya
- Terdapat tokoh dengan karakter bertolak belakang, yaitu tokoh jahat dan baik
- Ditulis dengan gaya cerita lisan
- Amanat cerita dituliskan secara langsung
- Tema dongeng mengandung pesan moral
Struktur Dongeng Anak
Penulisan dongeng anak mengikuti struktur sebagai berikut:
- Pendahuluan
Bagian pendahuluan dongeng berisi pengantar sebelum masuk ke bagian inti. - Kejadian (Peristiwa)
Berisi kejadian-kejadian yang disusun sesuai kronologi waktu - Penutup
Bagian akhir dongeng yang bisa berupa pesan moral atau kebaikan terkait kebaikan yang mengalahkan kejahatan.
1. Cerita Dongeng Anak: Penggembala Cilik yang Jujur
Alkisah hiduplah seorang penggembala cilik di sebuah desa yang jauh dari perkotaan. Ayah dan ibunya telah lama meninggal, sehingga ia hidup sebatang kara dengan bekerja pada seorang peternak yang sukses.
Pada suatu hari, penggembala cilik melakukan pekerjaannya seperti biasa. Ia menghitung jumlah domba yang digembalakannya ada 20 ekor. Namun, saat ia akan kembali, domba yang ia bawa hanya ada 19.
Penggembala cilik merasa bingung dan takut karena ia baru pertama kali mengalaminya. Tiba-tiba, seorang penggembala tua menghampirinya seakan tahu bahwa penggembala cilik sedang dalam masalah.
Penggembala tua memberikan saran agar penggembala cilik membawa domba milik penggembala tua yang bentuknya mirip seperti domba yang hilang. Mulanya, penggembala cilik ingin menerimanya, tetapi kemudian ia menolak saran penggembala tua.
Penggembala cilik tidak ingin berbohong pada orang yang sudah memberikannya pekerjaan.
Akhirnya, penggembala cilik memberanikan diri untuk pulang dan memberitahukan kejadian yang sebenarnya pada pemilik ternak.
Penggembala cilik menangis tersedu-sedu saat mengatakan bahwa dombanya hilang seekor. Namun, tanpa disangka peternak itu justru memberikan uang pada penggembala cilik.
Ternyata, domba yang hilang telah pulang lebih dulu dan langsung diikat oleh peternak.
Penggembala cilik diberikan hadiah atas kejujurannya dan ia pun merasa lebih tenang karena tidak berbohong dan menuruti saran penggembala tua.
2. Cerita Dongeng Anak: Buaya dan Kue Jahe
Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang kakek nenek yang tidak dikaruniai anak. Sang nenek membuat kue jahe berbentuk manusia dengan bahan tepung, jahe, gula, dan beberapa hiasan.
Kemudian, ia mengucapkan mantra agar kue tersebut hidup untuk bisa menemani mereka.
Sayangnya, kue jahe yang hampir matang justru melompat dari oven dan langsung berlari menjauhi kakek dan nenek. Mereka berusaha mengejar kue jahe, tetapi karena kelelahan akhirnya menyerah.
Kue jahe tertawa bangga karena berhasil mengalahkan kakek dan nenek. Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, sampailah ia di tepi sungai.
Kue jahe merasa kebingungan karena tubuhnya yang terbuat dari tepung tidak mungkin menyentuh air. Ia juga takut jika menyeberang menggunakan daun akan tetap tenggelam.
Tiba-tiba, seekor buaya menghampirinya dan menawarkan bantuan untuk menyeberang sungai. Mulanya kue jahe tidak ingin mengiyakan tawaran tersebut, tetapi ia tidak mungkin kembali ke rumah kakek dan nenek.
Akhirnya, kue jahe naik ke punggung buaya. Ia merasa sombong karena berhasil lolos dari kejaran kakek dan nenek.
Buaya terus mengajak berbicara si kue jahe. Mulanya kue jahe duduk di punggung buaya. Kemudian, buaya memintanya pindah ke leher karena merasa berat.
Saat akan sampai ke tepi sungai, buaya meminta kue jahe pindah ke moncongnya. Setelah sampai di tepi “hap!” buaya langsung memakan si kue jahe yang sombong. Tamatlah riwayat si kue jahe.
3. Cerita Dongeng Anak: Cermin Ajaib
Pada suatu hari, di lingkungan kerajaan nan jauh di sana, hiduplah seorang raja dan ratu yang sudah mendambakan menantu. Sang pangeran, anak mereka, sudah saatnya menikah.
Raja dan ratu tidak ingin sembarangan mencarikan jodoh bagi anaknya. Setelah berdiskusi dengan para petinggi kerajaan, diputuskan bahwa seleksi pencarian jodoh akan dibantu cermin ajaib.
Saat berita seleksi pencarian jodoh pangeran menyebar ke penjuru negeri, para perempuan bersemangat mengikutinya.
Sayangnya, sebagian besar dari mereka mundur setelah mengetahui bahwa seleksi juga akan dibantu cermin raja.
Cermin milik raja adalah cermin yang bisa menunjukkan keburukan seseorang. Para perempuan khawatir keburukannya terbongkar, apalagi ada yang ingin menjadi istri pangeran karena mengincar kekayaannya saja.
Akhirnya, hanya ada satu perempuan yang berani mengikuti seleksi pencarian pasangan untuk pangeran.
Perempuan yang ternyata dari keluarga penggembala miskin itu berpikir bahwa tidak mungkin ada orang yang sempurna.
Kalaupun nantinya cermin akan memberitahukan keburukannya, ia akan memperbaikinya. Tanpa ragu, ia langsung berdiri di depan cermin.
Raja mendekatinya dan mengatakan bahwa cermin itu tidak akan melakukan apa pun karena cermin tersebut adalah cermin biasa.
Raja hanya ingin menguji keberanian dan kejujuran para perempuan yang ingin menjadi menantunya.
Pada akhirnya, perempuan itu lah yang menjadi istri pangeran. Mereka pun akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya.
Penutup
Demikian informasi 3 cerita dongeng anak singkat dan bagus penuh pesan menarik yang bisa kamu bacakan pada anak-anak.
Selain contoh dongeng di atas, masih ada referensi lain tentang cerita dongeng anak Indonesia, cerita dongeng rakyat, cerita dongeng putri, dan sebagainya.
Sebelum membacakan dongeng untuk anak, sebaiknya kamu memahami cerita yang akan disampaikan beserta pesan moralnya.
Hal ini sangat penting agar kamu bisa menekankan nilai-nilai positif yang dapat diambil oleh anak.
Adanya referensi cerita rakyat Indonesia hingga dongeng untuk anak dari luar negeri pun bisa memperkaya wawasanmu. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: