Contoh Batuan Sedimen beserta Ciri-ciri dan Jenis-jenisnya Lengkap

Contoh Batuan Sedimen beserta Ciri-ciri dan Jenis-jenisnya Lengkap – Siapa yang saat kanak-kanak dulu suka sekali berburu batu?

Saat kanak-kanak dulu batu-batu yang indah menjadi sebuah benda berharga karena bisa digunakan untuk koleksi di rumah.

Nah, jika kamu gemar mengumpulkan batu-batu, pasti kamu sudah tidak asing dengan batu sedimen. Namun, apa itu batu sedimen? Yuk, simak pengertian hingga contoh batuan sedimen dari Mamikos berikut ini!

Pengertian Batuan Sedimen

Pixabay/@ShekuSheriff

Mungkin kamu sudah sering menjumpai contoh batuan sedimen, tapi masih bingung apa sih sebenarnya batuan sedimen itu?

Batuan sedimen merupakan batuan dari proses pengendapan mineral atau bahan organik dalam waktu yang lama. 

Proses ini biasanya terjadi di bawah air atau di permukaan bumi yang terkena pengaruh erosi, transportasi, dan pengendapan. 

Batuan sedimen dapat berasal dari material yang terpecah-pecah dari batuan yang sudah ada, bahan organik seperti tanaman dan hewan yang terkumpul, atau dari endapan mineral yang diendapkan oleh air.

Proses pembentukan batuan sedimen dimulai dengan terpecahnya batuan yang sudah ada melalui proses mekanik atau kimia. 

Serpihan-serpihan ini kemudian dapat diangkut oleh air, angin, atau es, dan pada akhirnya terendapkan di tempat lain. 

Selama proses pengangkutan, butiran-butiran tersebut dapat mengalami abrasi dan perubahan bentuk. 

Setelah terendapkan, butiran-butiran tersebut bisa mengalami litifikasi, di mana tekanan dan waktu memadatkan mereka menjadi batuan padat.

Tak hanya bisa digunakan untuk mainan kamu, ternyata batu sedimen juga memberikan informasi berharga tentang sejarah geologi dan lingkungan bumi, lho.

Fosil yang terkandung di dalamnya dapat memberikan petunjuk tentang kehidupan masa lalu, sedangkan struktur dan komposisi kimianya dapat mengungkapkan kondisi lingkungan saat pembentukannya. 

Dengan memahami batuan sedimen, geologis dapat merinci peristiwa-peristiwa geologis yang terjadi selama jutaan tahun dan memahami evolusi planet kita. Keren banget, ya?

Klasifikasi Batuan Sedimen

Selama ini mungkin kamu mengira bahwa batu sedimen hanya itu-itu saja jenisnya, namun sebenarnya ada banyak jenis, bahkan ada klasifikasinya.

Batuan sedimen bisa diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, seperti ukuran butiran, sumber material, cara pembentukan, dan komposisi mineral. 

Berikut adalah beberapa kriteria klasifikasi utama untuk batuan sedimen yang kamu perlu tahu:

Berdasarkan Ukuran Butiran

Batuan Klastik: Terbentuk dari endapan butiran mineral atau fragmen batuan yang terkumpul. Contohnya termasuk batu pasir, batu lumpur, dan batu breksi.

Batuan Non-Klastik atau Kimia: Terbentuk dari presipitasi mineral dari larutan. Contohnya meliputi batu gamping, batu garam (seperti halit), dan batu dolomit.

Berdasarkan Sumber Material

Batuan Detrital: Terbentuk dari fragmen atau serpihan-serpihan batuan yang telah terpecah-pecah dan diangkut oleh proses erosi, seperti batu pasir dan batu lumpur.

Batuan Kimia: Terbentuk dari presipitasi mineral langsung dari larutan, misalnya batu gamping dan evaporit.

Batuan Organik: Terbentuk dari sisa-sisa organisme, seperti batu arang dan batu kapur.

Berdasarkan Cara Pembentukan

Batuan Diagenesis: Terbentuk melalui proses diagenesis, yang melibatkan kompaksi dan litifikasi endapan sedimen.

Batuan Endapan: Terbentuk di tempat-tempat tertentu oleh endapan air, seperti batu kapur di dasar laut.

Batuan Sedimen Tersusun: Terbentuk melalui pembekuan dari larutan yang jenuh, seperti batu garam (halit) yang terbentuk melalui pengendapan garam dari air laut yang menguap.

Berdasarkan Komposisi Mineral

Batuan Sedimen Klastik Berbutir Kasar: Terdiri dari butiran kasar yang dapat terlihat dengan mata telanjang, seperti batu breksi.

Batuan Sedimen Klastik Berbutir Halus: Terdiri dari butiran halus yang sulit terlihat tanpa bantuan mikroskop, seperti batu pasir.

Batuan Sedimen Non-Klastik: Terdiri dari mineral yang terbentuk melalui presipitasi langsung, seperti batu gamping.

Ciri-ciri Batuan Sedimen

Kalau ingin mencari contoh batuan sedimen, maka kamu harus tahu ciri-cirinya terlebih dahulu, ya. Dengan begitu, kamu akan bisa membedakannya dengan batuan yang lain. Yuk simak ciri-ciri batuan sedimen berikut ini.

1. Struktur Lapisan (Stratifikasi)

Batuan sedimen umumnya menunjukkan struktur lapisan yang terbentuk selama proses pengendapan. 

Lapisan ini dapat berupa lapisan tipis yang terlihat dalam batu pasir atau batu lumpur, dan struktur ini memberikan petunjuk tentang sejarah pengendapan.

2. Butiran yang Terlihat dengan Mata Telanjang

Batuan sedimen klastik, seperti batu pasir dan batu lumpur, sering kali memiliki butiran atau fragmen yang dapat terlihat dengan mata telanjang. 

Ukuran butiran ini dapat bervariasi dari sangat halus hingga kasar tergantung pada jenis batuan dan kondisi pembentukannya.

3. Fosil

Batuan sedimen seringkali mengandung fosil, yang merupakan sisa-sisa organisme yang terkubur selama proses pengendapan. 

Fosil dapat memberikan informasi berharga tentang kehidupan masa lalu dan kondisi lingkungan pada saat itu.

4. Warna yang Bervariasi

Batuan sedimen dapat memiliki warna yang bervariasi, tergantung pada jenis mineral yang dominan. 

Sebagai contoh, batu pasir dapat memiliki warna yang bervariasi dari putih hingga merah, sementara batu lumpur mungkin memiliki warna abu-abu atau hitam.

5. Struktur yang Unik

Beberapa batuan sedimen dapat menunjukkan struktur khusus, seperti cross-bedding pada batu pasir yang dihasilkan oleh arus air atau angin, atau ripple marks yang terbentuk oleh gelombang di permukaan air.

6. Tekstur Halus atau Komposisi Kimia

Batuan sedimen non-klastik, seperti batu gamping, dapat memiliki tekstur halus atau komposisi kimia yang membentuk struktur kristal yang halus. 

Batuan ini sering kali terbentuk melalui presipitasi mineral langsung dari larutan.

7. Perubahan Bentuk Butiran (Abrasi) 

Batuan sedimen klastik dapat menunjukkan tanda-tanda abrasi atau perubahan bentuk butiran selama proses transportasi, yang dapat memberikan petunjuk tentang jarak dan jenis transportasi yang terlibat.

Contoh Batuan Sedimen

Setelah mengetahui pengertian hingga ciri-ciri batuan sedimen, kini saatnya kamu belajar mengenai contoh batuan sedimen. Simak penjelasannya sampai akhir, ya.

1. Batu Pasir (Sandstone)

WordPress.com

Sesuai dengan namanya, memang batu ini terdiri dari butiran pasir.

Pembentukan batu pasir dimulai dengan proses pemecahan batuan di tempat lain oleh erosi, dan butiran-butiran pasir ini kemudian diangkut oleh air atau angin sebelum terendapkan.

Batu pasir dapat memberikan petunjuk tentang sumber material, sejarah transportasi, dan kondisi lingkungan selama pembentukannya. 

Fosil atau jejak aktivitas biologis juga dapat ditemukan di dalamnya, memberikan informasi tentang kehidupan masa lalu.

Ciri-ciri Batu Pasir

Butiran Kasar: Batu pasir umumnya memiliki butiran kasar yang dapat terlihat dengan mata telanjang.

Warna Variatif: Warna batu pasir dapat bervariasi, tergantung pada jenis mineral yang dominan. Misalnya, batu pasir kuarsa mungkin memiliki warna putih atau merah muda.

Struktur Cross-Bedding: Struktur ini dapat sering ditemukan pada batu pasir, menunjukkan arah aliran air atau angin selama pembentukan.

Stratifikasi: Batu pasir umumnya menunjukkan lapisan-lapisan yang terbentuk selama proses pengendapan.

2. Batu Gamping (Limestone)

PT Pembangunan Sarana Perakasa

Batu gamping adalah contoh batuan sedimen non-klastik yang terbentuk melalui presipitasi mineral dari larutan air. 

Batu gamping umumnya terdiri dari mineral kalsit yang berasal dari air laut atau air tawar yang kaya akan kalsium dan karbon dioksida. 

Proses pembentukan batu gamping melibatkan presipitasi kalsit dalam air, sering kali proses pembentukannya dibantu oleh organisme seperti karang atau mikroorganisme.

Batu gamping memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat digunakan dalam industri konstruksi, pembuatan semen, dan industri kimia. 

Tentu kamu sudah tidak asing kan dengan batu gamping yang sering dijadikan sebagai pondasi rumah di desa-desa?

Kehadiran fosil di dalamnya juga memberikan informasi tentang kondisi lingkungan laut dan kehidupan laut pada masa lalu, lho. Sangat bermanfaat, ya?

Ciri-ciri Batu Gamping

Tekstur Halus: Batu gamping memiliki tekstur yang halus dan sering kali terasa halus saat disentuh.

Warna Putih atau Abutua: Batu gamping dapat memiliki warna putih murni atau abu-abu, tergantung pada mineral dan impuritas yang ada.

Fosil Karang: Beberapa batu gamping mengandung fosil karang atau organisme laut lainnya sebagai bagian integral dari batuan.

Efervesensi: Batu gamping bereaksi dengan asam dan dapat menghasilkan gelembung gas karbon dioksida.

3. Batu Lumpur (Shale)

Istock/@sakdinon

Batu lumpur adalah contoh batuan sedimen klastik yang terbentuk dari endapan lumpur dan butiran sangat halus. 

Butiran ini dapat terdiri dari mineral lempung, kuarsa, feldspar, dan bahan organik. 

Pembentukan batu lumpur dimulai dengan akumulasi endapan lumpur di dasar perairan yang relatif tenang. 

Proses diagenesis kemudian memadatkan lumpur menjadi batuan padat.

Batu lumpur dapat berisi fosil, dan struktur stratifikasinya memberikan informasi tentang perubahan lingkungan selama waktu tertentu. 

Batu lumpur juga memiliki nilai ekonomi sebagai sumber bahan bakar seperti batubara serpih, dan sebagai bahan tanah liat dalam industri keramik.

Ciri-ciri Batu Lumpur

Butiran Sangat Halus: Batu lumpur terdiri dari butiran-butiran sangat halus yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

Struktur Stratifikasi Halus: Batu lumpur sering kali menunjukkan stratifikasi yang halus dan seragam.

Mudcracks: Terkadang, batu lumpur dapat menunjukkan retakan lumpur yang mengering, mengindikasikan kondisi berubah-ubah antara basah dan kering selama pengendapan.

4. Batu Arang (Coal)

BumtresID

Jangan mengira batu arang sama dengan arang yang sering digunakan untuk membakar sate, ya. 

Batu arang adalah jenis batuan sedimen organik yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi dan terkubur dalam lingkungan rawa, danau, atau laut. 

Proses pembentukan batu arang melibatkan penguraian dan pengubahan bahan organik tumbuhan menjadi lapisan-lapisan karbon yang padat selama jutaan tahun.

Batu arang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai sumber energi fosil. Sejarah pembentukannya dapat terlihat melalui penelitian lapisan-lapisan batu arang, memberikan informasi tentang kondisi lingkungan dan vegetasi pada masa lalu.

Ciri-ciri Batu Arang

Warna Hitam atau Coklat: Batu arang umumnya memiliki warna hitam atau coklat gelap.

Struktur Fisik Tumbuhan: Batu arang dapat menunjukkan jejak-jejak struktur fisik tumbuhan, seperti serat atau serpihan daun.

Kandungan Karbon Tinggi: Batu arang terutama terdiri dari karbon, dengan kandungan karbon yang tinggi.

Penutup

Jadi, sudah berapa contoh batuan sedimen yang pernah kamu lihat? Jika kamu banyak bermain di desa, sepertinya hampir seluruh batuan sedimen sudah pernah kamu lihat.

Ternyata batuan sedimen punya banyak sekali jenis dan manfaat, ya. Tentunya, jangan lupa untuk membaca artikel Mamikos yang lain biar kamu tidak ketinggalan informasi menarik lainnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta