7 Contoh Besaran Pokok dan Satuannya, Lengkap dengan Penjelasannya

Posted in: Pelajar
Tagged: besaran pokok

Contoh Besaran Pokok dan Satuannya – Dalam mata pelajaran fisika tentu Anda tidak akan merasa asing dengan besaran pokok. Besaran pokok menjadi hal paling sering dibahas namun terkadang masih sulit dipahami. Tidak heran jika banyak yang mencoba cari tahu tentang contoh besaran pokok lengkap dengan satuannya. 

Besaran pokok tentu sering dipakai ketika Anda mengidentifikasi panjang, pendek, rendah, tinggi, maupun ringan berat terhadap suatu objek tertentu. Kemudian, Anda akan menggunakan bantuan alat tertentu untuk melakukan pengukuran agar semakin efektif.

Apa Itu Besaran Pokok?

unsplash.com

Pada zaman dahulu, orang-orang juga sudah melakukan aktivitas pengukuran suatu objek tertentu. Orang-orang memakai jengkalan tangan, langkah maupun hasta guna mengetahui panjang dari suatu benda. Namun, hal tersebut tidak relevan jika diterapkan sekarang.

Sekarang pengukuran tersebut dianggap sebagai pengukuran yang menggunakan satuan tidak baku. Justru, saat ini pengukuran terhadap objek tertentu pasti memakai alat yang konkret dengan satuan yang baku. Inilah yang kemudian saat ini dikenal dengan besaran pokok.

Besaran pokok merupakan semua hal yang bisa diukur menggunakan alat tertentu, dinyatakan memakai angka dan diikuti oleh satuan tertentu sebelum besaran turunan. Sementara itu, satuan ialah segala hal yang dipakai untuk bisa menyatakan hasil pengukuran maupun pembanding ketika mengukur sesuatu.

Daftar Contoh Besaran Pokok Lengkap dengan Satuannya 

Besaran pokok merupakan jenis besaran yang mempunyai satuan tertentu dan sudah ditetapkan terlebih dahulu ketimbang besaran turunan. Setidaknya ada tujuh macam besaran pokok yang bisa Anda pahami. Terlebih ketika Anda mencermati contoh besaran pokok

1. Panjang 

Panjang merupakan salah satu bentuk nyata besaran pokok. Panjang ialah dimensi dari suatu benda yang dapat menyatakan jarak antar ujung benda tersebut. Panjang bisa dibagi menjadi beberapa bagian yang tentu sangat familiar dalam bidang pengukuran.

Pembagian panjang mulai dari tinggi yakni jarak vertikal, lebar yakni jarak satu sisi ke sisi lainnya serta diukur pada bagian sudut tegak lurus pada panjang suatu benda. Ketika mempelajari tentang mata pelajaran fisika, maka panjang justru biasa disebut dengan jarak yang dilambangkan dengan huruf (l). 

Begitu juga ketika mempelajari ilmu teknik. Akan tetapi, panjang sebenarnya memiliki satuan internasional tertentu (SI) yang disebut dengan istilah m atau meter. Satu meter dapat diartikan sebagai suatu jarak yang telah jauh ditempuh cahaya dalam kisaran selang waktu 1/299.792.458 detik.

Contohnya, Ayu ingin mengetahui panjang buku tulisnya. Kemudian, ia meminjam penggaris kepada Nessi dan mulai mengukur panjang buku tersebut. Kemudian, ia tahu bahwa bukunya mempunyai panjang 225 cm. 

2. Waktu 

Contoh besaran pokok berikutnya adalah waktu. Waktu adalah semua rangkaian ketika proses, perbuatan maupun keadaan suatu objek tengah berlangsung. Waktu atau masa menjadi interval antara dua kejadian maupun lama berlangsungnya suatu kejadian tertentu. 

Waktu mempunyai satuan yang disebut dengan sekon (s). Satu sekon bisa diartikan sebagai total waktu yang dibutuhkan oleh atom cesium untuk bisa bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat pengukur waktu sangat beragam. Bisa berupa jam analog, jam digital, stopwatch, jam matahari dan sebagainya.

Sebagai contoh, Tria ingin mengukur waktu perjalannya sampai ke sekolah. Ketika ia hendak berangkat sekolah dengan berjalan kaki, ia langsung menyalakan stopwatch di HP. Sesampainya di sekolah, ia melihat stopwatch yang berhasil menghitung waktu tempuh sampai ke sekolah senilai 15 menit.

3. Massa

Berikutnya adalah massa atau berat. Massa merupakan salah satu contoh besaran pokok yang dipakai untuk menentukan kuantitas suatu benda. Jika dilihat dari mata pelajaran fisika, massa merupakan sifat dari suatu benda guna menjelaskan berbagai macam perilaku objek yang sudah terpantau dengan baik.

Di samping itu, massa juga bisa didefinisikan sebagai silinder yang terbuat dari sejumlah campuran bahan platinum-iridium yang saat ini disimpan dengan baik di wilayah Sevres, Paris, Perancis. Massa mempunyai satuan yakni kilogram (kg). 

Misalnya, Lisda ingin merasa berat badannya bertambah. Kemudian, ia meminjam timbangan Fauziah untuk menimbang badannya. Ternyata setelah ditimbang berat badan Lisda naik dari yang semula 40 kilogram menjadi 45 kilogram. 

4. Suhu 

Suhu merupakan daftar contoh besaran pokok berikutnya. Suhu dapat dikatakan sebagai satuan internasional (SI) bernama kelvin (K). Dari sekian banyak daftar besaran pokok, suhu menjadi salah satu yang nilainya bisa langsung ditentukan.

Untuk mengukur suhu secara cepat, maka orang-orang dapat menggunakan suatu alat bernama termometer. Secara umum termometer diisi dengan zat cair dengan pipa kapiler berupa alkohol atau air raksa. 

Misalnya, Diana merasa badannya demam. Kemudian, ia memanggil ibunya untuk mengecek kondisi suhu badannya. Ibu Diana lantas mengukur suhu tubuh Diana menggunakan termometer. Ternyata suhu tubuh Diana adalah 38 derajat. 

5. Intensitas Cahaya 

Intensitas cahaya merupakan semacam pancaran radiasi jenis monokromatik di dalam suatu arah yang berasal dari sumber cahaya dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan intensitas cahayanya berada pada radian 1/683 watt per radian.

Sama seperti besaran pokok lainnya, intensitas cahaya juga mempunyai satuan yang disebut dengan candela (cd). Biasanya besaran pokok ini banyak diterapkan dalam bidang optika maupun fotometri/fotografi tertentu.

Jadi, kemampuan mata manusia merupakan hal yang sensitif. Mata manusia bisa melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja. Kemudian, barulah bisa diukur menggunakan besaran pokok dengan satuan candela ini.

6. Jumlah Zat

Berikutnya adalah jumlah zat. Jumlah zat merupakan salah satu contoh konkrit dari besaran pokok yang menunjukkan elementer zat, bisa berupa unsur, molekul, ion atau senyawa lainnya. Jumlah zat mempunyai satuan yakni mol.

Satu mol diartikan sebagai jumlah zat yang banyak sama atau setara dengan 12 gram/karbon 12. Satuan mol untuk mengukur jumlah zat pertama kali dilakukan oleh ahli dari Jerman bernama Wilhelm Ostwald pada tahun 1893.  

Sebetulnya tidak ada alat yang spesifik untuk mengukur jumlah zat. Agar bisa mengetahuinya dengan baik, maka perlu melakukan perhitungan memakai pengukur besaran massanya terlebih dahulu. Maka dari itu, jumlah zat menjadi besaran pokok yang cukup spesial dibandingkan lainnya. 

7. Kuat Arus Listrik 

Kuat arus listrik menjadi contoh berikutnya dari besaran pokok. Kuat arus juga bisa diartikan sebagai aliran muatan listrik yang mampu melewati suatu bahan konduktor dalam kurun waktu tertentu. Pada sebuah penghantar, ada muatan mengalir dengan elektron yang bergerak secara bebas.

Kuat arus mempunyai satuan baku yakni ampere (A). Biasanya satu ampere arus listrik dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik sebanyak 1 coulomb dalam kurun waktu 1 detik. Dalam berbagai ujian tentu fisika tentu seringkali dijumpai besaran pokok ini.

Misalnya, Ridel mencoba melakukan percobaan untuk mengetahui muatan listrik suatu benda. Kemudian ia berhasil mengukur muatan listrik dengan amperemeter senilai 5 A. Ridel kembali penasaran dan coba melintangkan kawat penghantar di benda tersebut. 

Contoh besaran pokok sangat beragam. Mulai dari panjang, massa, waktu, intensitas cahaya, suhu, kuat arus listrik hingga jumlah zat. Masing-masing dari besaran pokok tersebut juga mempunyai satuan yang berbeda. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta