9 Contoh dan Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote) yang Benar
9 Contoh dan Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote) yang Benar – Buat kamu yang pernah menulis sebuah karya ilmiah, tentu sudah tidak asing lagi bukan dengan footnote?
Berfungsi untuk merapikan karya tulis kita, catatan kaki atau footnote juga berfungsi sebagai validasi sebuah karya tulis.
Sudahkah kamu mengetahui contoh dan cara membuat footnote dengan benar? Jika masih merasa kebingungan, mungkin artikel berikut ini bisa cukup membantu kamu.
Deretan Contoh & Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote)
Daftar Isi
- Deretan Contoh & Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote)
- Apa Itu Catatan Kaki (Footnote)?
- Apa Perbedaan Catatan Kaki (Footnote) dengan Daftar Pustaka?
- Tujuan Membuat Catatan Kaki (Footnote)
- Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
- Jenis Catatan Kaki (Footnote)
- Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
- Ketentuan Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
- Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote)
- Contoh dan Cara Membuat Catatan Kaki
- Penutup
Daftar Isi
- Deretan Contoh & Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote)
- Apa Itu Catatan Kaki (Footnote)?
- Apa Perbedaan Catatan Kaki (Footnote) dengan Daftar Pustaka?
- Tujuan Membuat Catatan Kaki (Footnote)
- Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
- Jenis Catatan Kaki (Footnote)
- Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
- Ketentuan Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
- Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote)
- Contoh dan Cara Membuat Catatan Kaki
- Penutup
Baik dalam pembuatan karya tulis ilmiah maupun non-ilmiah catatan kaki atau footnote merupakan suatu unsur yang cukup penting untuk kamu cantumkan.
Hal ini diperlukan untuk mengetahui sumber dari tulisan tangan dibuat oleh si penulis apakah valid atau tidak.
Banyak diantara kita yang masih kurang memahami bagaimana sistematika penulisan catatan kaki (footnote) yang baik dan benar.
Untuk itu, contoh dan cara membuat catatan kaki (footnote) berikut ini mungkin bisa sedikit bermanfaat untuk kamu yang membutuhkan.
Apa Itu Catatan Kaki (Footnote)?
Catatan kaki (footnote) merupakan daftar keterangan khusus yang ditempatkan pada bagian bawah, disetiap lembar atau pada akhir bab keterangan ilmiah.
Biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan juga komentar, catatan kaki (footnote) juga berfungsi sebagai sarana menerangkan sumber kutipan atau sebagai pedoman dalam penulisan daftar bacaan.
Jika dijelaskan apa itu catatan kaki (footnote), mungkin bisa disebut sebagai keterangan yang menjelaskan terkait dengan sumber kutipan diambil.
Dengan memberikan sumber kutipan tersebut dapat menjelaskan kepada pembaca terkait informasi atau pedoman bagi pembaca terkait informasi lanjutan dari kutipan yang diambil.
Apa Perbedaan Catatan Kaki (Footnote) dengan Daftar Pustaka?
Daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi buku, makalah, jurnal, dan lain sebagainya yang isinya dikutip langsung ataupun tidak langsung ke dalam suatu karangan.
Sedangkan, catatan kaki (footnote) adalah suatu catatan dari teks yang dikutip yang biasanya diletakkan di bawah karangan.
Tak hanya terkandung di dalam karangan ilmiah dan semi ilmiah, catatan kaki juga terkadang bisa ditemukan pada karangan non ilmiah, seperti jenis-jenis novel, macam-macam cerpen, dan jenis-jenis esai.
Tujuan Membuat Catatan Kaki (Footnote)
Tujuan penulisan catatan kaki (footnote) adalah untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan), menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya).
Selain itu, juga menyampaikan keterangan tambahan, memperkuat uraian (intisasi, keterangan insidental materi penjelas yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Dalam penulisan karya tulis ilmiah maupun jurnal, catatan kaki (footnote) mempunyai fungsi tersendiri yang sangat diperlukan dalam penulisan kutipan.
Berikut adalah beberapa fungsi catatan kaki (footnote) yang bisa Mamikos rangkumkan.
1. Sebagai bukti
Dengan adanya catatan kaki (footnote) pada kutipan dari pernyataan yang dilampirkan, maka akan menjelaskan terkait karya tulis menunjukkan tempat dimana kutipan pernyataan maupun data tersebut diambil.
2. Sebagai informasi lanjutan
Dengan memberikan catatan kaki (footnote) pada pernyataan ataupun pembahasan tertentu akan memberikan informasi lanjutan kepada pembaca.
Dengan demikian pembaca dapat mencari informasi yang lebih luas dari yang dibahas maupun yang lebih terperinci terkait dengan studi kasus tertentu.
3. Untuk memperluas konteks pembahasan
Dengan melampirkan footnote pada pembahasan yang dikutip, akan memperluas pembahasan yang dapat dipelajari oleh pembaca ketika menghadapi studi kasus yang sesuai dengan kutipan yang terlampir.
4. Keterangan dan Petunjuk
Fungsi catatan kaki (footnote) selanjutnya adalah sebagai petunjuk dan keterangan untuk memberikan lampiran terkait dengan pernyataan, data maupun fakta-fakta tertentu.
Sehingga, pembaca pun dapat mempelajari terkait dengan persoalan, halaman, sub-bab dari karya ilmiah atau jurnal yang terkait.
Jenis Catatan Kaki (Footnote)
Ada dua jenis catatan kaki yang biasa digunakan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Catatan kaki lengkap
Catatan kaki (footnote) ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku, nama, atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.
2. Catatan kaki singkat
Catatan kaki (footnote) ditulis singkat dan terdiri dari 3 macam yaitu:
Ibid (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
Op.cit (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya: nama pengarang, op.cit nomor halaman.
Loc.cit (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama: nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
Ketika ingin membuat catatan kaki (footnote), kamu harus mencantumkan beberapa unsur tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Nama penulis/pengarang
Menuliskan secara lengkap nama pengarang dari kutipan yang diambil tanpa perlu menuliskan gelar dari penulis tersebut.
2. Judul tulisan
Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap serta memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki (footnote).
3. Tahun terbit
Salah satu hal yang perlu diberikan juga adalah tahun penerbitan dari kutipan yang ditulis. Atau tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan lainnya.
4. Nomor halaman kutipan
Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil juga wajib untuk dicantumkan.
Pada penulisannya, halaman tempat kutipan tersebut diambil disingkat menjadi “hal.” kemudian nomor halaman tempat kutipan.
Ketentuan Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Sebelum kamu mengetahui cara dan contoh dari catatan kaki (footnote), ada beberapa hal yang juga wajib untuk diperhatikan bila kamu ingin menulis catatan kaki (footnote).
Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:
- Nomor penanda catatan kaki (footnote) agak diangkat sedikit ke atas, mirip penulisan kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil. Contohnya seperti ini [1].
- Nama pengarang yang dijadikan catatan kaki (footnote) ditulis sesuai dengan urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Ir., Prof., Dr., tidak perlu dicantumkan.
- Judul buku referensi yang dijadikan catatan kaki (footnote)dicetak miring (bila ditulis dengan MS WORD) atau digaris bawahi bila diketik dengan mesin tik.
- Jika majalah, surat kabar, atau buku ditulis oleh dua orang atau tiga, nama mereka dicantumkan semua.
- Jika lebih dari tiga orang, maka yang ditulis di catatan kaki (footnote) hanya nama pengarang pertama, lalu diikuti oleh dkk. atau et al.
- Jika sumber referensi dari internet, catatan kaki (footnote) yang ditulis harus (ada di contoh di bawah).
Cara Membuat Catatan Kaki (Footnote)
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan kaki (footnote) antara lain adalah sebagai berikut:
- Penulisannya dipisahkan oleh garis yang panjangnya 14 karakter dari margin sebelah kiri dan berjarak 4 spasi dari tulisan atau teks.
- Diketik atau ditulis dengan satu spasi.
- Harus diberikan nomor.
- Nomor pada catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah kiri.
- Kalau catatan kakinya lebih dari satu baris, maka pada baris yang kedua maupun selanjutnya dimulai seperti margin teks yang biasanya tepat pada margin bagian sebelah kiri.
- Kalau catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan catatan kaki yang lainnya sama seperti jarak spasi pada teks.
- Catatan kaki harus ditulis pada halaman yang sama, jika terlalu panjang lebih baik potong teksnya daripada memotong catatan kaki.
- Berjarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada aturan teks.
- Jika nama pengarang dua sampai tiga orang maka harus ditulis semuanya, sedangkan jika nama pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama pengarang yang pertama lalu di belakangnya ditulis et.al., atau dkk.
- Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, pangkat dan gelar tidak perlu ditulis.
- Judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, jika diketik dengan komputer maka harus dicetak miring.
- Ibid, digunakan ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya berketerangan sama tanpa diselingi oleh catatan lain. Penulisan dilakukan jika catatan kaki tersebut berada pada satu halaman, maka cukup dengan menulis istilah Ibid. Tapi jika terdapat pada beberapa halaman maka penulisannya: Ibid, no halaman, penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau dimiringkan.
- Op.cit. digunakan ketika mengutip dari dua sumber yang sama akan tetapi ditulis pada catatan kaki yang tidak berurutan dan letaknya pada halaman berbeda, adapun cara penulisannya: Nama Penulis, op.cit., no halaman.
- LOC.cit. digunakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman yang sama yang telah disisipi oleh referensi yang lain dari halaman yang sama, adapun cara penulisannya seperti: Nama Penulis loc.it
- Kalau keterangannya mengenai referensi suatu artikel ataupun buku, penulisannya hampir mirip seperti daftar pustaka tapi nama penulisnya tidak dibalikan.
Contoh dan Cara Membuat Catatan Kaki
Berikut ini beberapa kumpulan contoh catatan kaki dan cara membuat catatan kaki yang bisa kamu jadikan sebagai contoh penulisan catatan kaki (footnote) yang benar.
Contoh catatan kaki (footnote) 1 pengarang
Saat kutipan dari buku terdiri dari satu pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.
- ²Sartono Suryadiningrat, Pendekatan Ilmu-ilmu Agama Dalam Muamalah Masyarakat (Jakarta: Asy-Syariah, 2003), hal. 14.
- ³Ibrahim Ruhaili, Sejarah Perkembangan Islam Di Eropa (Jakarta: PT. Gramedia, 2010), hal. 35.
Contoh & cara membuat catatan kaki 2 hingga 3 pengarang
Saat kutipan dari buku terdiri dari dua hingga tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.
- ²Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen, 1989), hal. 36-40.
- ³Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Dwikarya, 2009), hlm 25.
Contoh & cara membuat catatan kaki lebih dari 3 pengarang
Ketika kutipan dari buku lebih dari tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Nama Pengarang dkk, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
- ²Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hlm, 47.
Contoh & cara membuat catatan kaki dari Buku Terjemahan
Ketika kutipan bersumber dari buku terjemahan, maka struktur penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Muhammad Afifuddin dan Mukhtar Rifa’i (Jakarta: Asy-Syariah, 1998), hal. 23.
Contoh & cara membuat catatan kaki dari Jurnal/Makalah
Ketika kutipan bersumber dari jurnal ataupun makalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor Kutipan Nama penulis, “Judul artikel”(dicetak miring), Nama jurnal Atau Majalah beserta volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor halaman.
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Plural Education”. Educational Evaluation and Analytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.
- ²Yahya Saputra, “Kekerasan terhadap Wanita Dalam Hukum Islam” Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016, hal. 15.
- ³Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988), hlm. 7.
Contoh & cara membuat catatan kaki dari Majalah
Jika kutipan catatan kaki kamu bersumber dari majalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Sumber dicetak miring” (Penerbit, Kota Penerbit, Tahun), Halaman.
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.
- ²Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
Contoh & cara membuat catatan kaki dari Skripsi / Tesis / Disertasi
Apabila kutipan catatan kaki kamu bersumber dari skripsi/tesis/disertasi, maka format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Nama Penulis, Jenis karya tulis : “judul karya tulis dicetak miring” (Kota Terbit: Penerbit, Tahun Terbit), Halaman sumber kutipan.
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Muryid Rahman, Skripsi: “Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari Kecakapan Teknologi Informasi” (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.
- ²Adnan Syarief, Skripsi: “Sistem Pendaftaran Praktikum Berbasis Laravel” (Yogyakarta: UMY, 2017), Hal 30.
Contoh & cara membuat catatan kaki dari Koran
Bagi kamu yang mengambil kutipan catatan kaki dari koran, maka format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Tulisan dicetak miring” (Sumber kutipan, Tanggal Terbit, Tahun), Halaman
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Bambang, “Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak” (Kompas, 30 April, 2016), Hal. 14.
- ²Ibrahim, “Mengajak Anak Ke Masjid” (Antara, 14 Mei, 2016) Hal. 3.
Contoh & cara membuat catatan kaki dari Internet
Jika kamu mengambil kutipan catatan kaki dari internet, maka format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
Nomor kutipan Author, “Judul Artikel dicetak miring” (URL web, Tanggal Akses, Tahun)
Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:
- ¹Surya Pratama, “Contoh CV” (https://namasitus.com/contoh-cv/, Diakses pada 12 Desember 2017, 20:17)
- ²Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden” (isi link situs lengkap, diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47)
Penutup
Demikian rangkuman seputar contoh dan cara membuat catatan kaki (footnote) dengan benar yang bisa Mamikos bagikan untuk kamu.
Semoga artikel di atas dapat sedikit membantu kamu dalam menuliskan catatan kaki (footnote) di tulisan kamu ya!
Oh iya, jika kamu berencana ingin merantau di luar kota maka jangan lupa install aplikasi Mamikos di ponsel Android atau iOS kamu, ya!
FAQ
Cara mudah untuk membuat catatan kaki di word adalah:
1. Klik di posisi yang ingin ditambahkan catatan kaki.
2. Klik Referensi, kemudian pilih Sisipkan Catatan Kaki. Word menyisipkan tanda referensi dalam teks dan menambahkan tanda catatan kaki di bagian bawah halaman.
3. Terakhir, Anda tinggal ketik teks catatan kaki. Klik ganda tanda catatan kaki untuk kembali ke tempat Anda di dokumen.
Susunan catatan kaki terdiri atas nama pengarang atau penulis, judul tulisan, tahun terbit, dan nomor halaman kutipan.
Cara Penulisan Footnote dari Buku:
Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Contoh: ¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.
Untuk membuat catatan kaki di word, tekan Ctrl + Alt + F pada keyboard.
Catatan kaki (footnote) merupakan daftar keterangan khusus yang ditempatkan pada bagian bawah, disetiap lembar atau pada akhir bab keterangan ilmiah. Catatan kaki berfungsi sebagai sarana menerangkan sumber kutipan atau sebagai pedoman dalam penulisan daftar bacaan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: