Contoh-contoh Visi Guru Penggerak yang Bisa Jadi Inspirasi Lengkap

Baca dan cermatilah contoh visi guru penggerak di dalam artikel ini untuk kamu jadikan sebagai inspirasi.

28 Juli 2024 Bella Carla

Contoh 2

Sintesis Visi Guru Penggerak

Zaman terus mengalami perubahan. Perubahan itu berlangsung dengan cepat dan terjadi setiap saat. Termasuk dalam dunia Pendidikan.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan menuntut guru untuk terus membekali diri menghadapi perubahan.

Perubahan itu juga menuntut murid mempunyai beberapa kecapakapan atau skill yang harus dikuasainya terkait tuntutan perubahan zaman dan harapan dunia kerja.

Hal di atas tentu saja menjadi tantangan guru untuk mampu mendesain pembelajaran yang berpihak pada murid.

Desain lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya murid merdeka yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik yang tinggi. 

Guru juga perlu terus berlatih meningkatkan kapasitas dirinya dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama.

Dari fakta itulah kemudian, guru dituntut harus mempunyai visi yang jelas.

Apa sebenarnya visi itu? Visi itu ibarat melihat sebuah lukisan lengkap pada kanvas yang masih kosong.

Visi juga bagaikan bintang penunjuk arah yang memandu penjelajah mencapai tujuan.

Visi itu sesuatu yang belum terjadi terkait masa depan. Maka visi juga dapat dianggap buah kreativitas manusia.

Sebagai guru, kita memerlukan sebuah visi yang jelas menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran yang perlu kita berikan pada murid kita.

Keyakinan kita atas visi itulah yang akan terus membuat kita terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan.

Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah.

Untuk mencapai perubahan tersebut, guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan sering disebut sebagai Inkuiri Apresiatif (IA).

IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan.

Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016).

Cooperrider menyatakan bahwa pendekatan IA dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa.

IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif.

Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi.

Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan. 

Untuk melaksanakan IA diperlukan sebuah strategi. Strategi itu dikenal dengan akronim BAGJA, yakni Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi.

Tentu, agar perubahan yang diinginkan tercapai maka melalui pendekatan IA dan strategi BAGJA kita harus merangkul pemangku kepentingan yang ada di sekolah atau dinas terkait.

Peran strategis pemangku kepentingan ini harus dikomunikasikan dan kolaborasi menjadi kekuatan menuju perubahan yang diinginkan/dicita-citakan.

Peter F. Drucker menjelaskan bahwa tugas kepemimpinan adalah menciptakan keselarasan kekuatan, dengan cara yang membuat kelemahan suatu sistem menjadi tidak relevan.

Perubahan yang diharapkan tentu saja harus tetap mempedomani filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Bahwa pendidik hanya berperan sebagai penuntun murid menuju kodrat alam dan kodrat zaman.

Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, guru hanya bisa menuntun tumbuhnya kodrat tersebut.

Jadi, jelaslah bahwa IA merupakan pendekatan utama yang harus diimplementasikan guru menuju perubahan yang dicita-citakan dengan menyentuh peran strategis pemangku kepentingan di sekolah.

Sumber: ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/visi-guru-penggerak-sebuah-sintesis/

Nah, itu tadi dua contoh visi guru penggerak yang bisa menjadi inspirasi kamu.

Semoga informasi yang Mamikos bagikan di atas dapat bermanfaat ya untuk kamu! Jika kamu butuh informasi menarik dan edukatif lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

Close