Contoh Identifikasi dalam Interaksi Sosial beserta Pengertian, Proses, dan Bentuknya

Contoh Identifikasi dalam Interaksi Sosial beserta Pengertian, Proses, dan Bentuknya — Kita sering kali mengidentifikasi diri kita dengan berbagai kelompok atau atribut yang membentuk bagian dari identitas sosial kita.

Proses identifikasi ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada cara kita berinteraksi dalam masyarakat.

Identifikasi ini adalah komponen penting dalam cara kita berhubungan dengan dunia di sekitar kita.

Berikut Contoh Identifikasi dalam Interaksi Sosial

Freepik.com/@tirachardz

Dalam artikel ini, kami akan menggali lebih dalam mengenai pengertian, proses, berbagai bentuk identifikasi serta contoh identifikasi dalam interaksi sosial.

Kami akan menyelidiki bagaimana identifikasi ini memengaruhi perilaku kita, pandangan kita tentang diri sendiri, dan interaksi kita dengan individu lain dalam masyarakat.

Mari kita pelajari bersama-sama bagaimana proses ini membentuk aspek penting dalam kehidupan sosial kita.

Pengertian Identifikasi

Identifikasi dalam sosiologi adalah konsep penting yang merujuk pada proses di mana individu mengenali dan membentuk pemahaman tentang diri mereka sebagai bagian tertentu dalam masyarakat.

Dalam pengertian ini, identifikasi melibatkan kesadaran individu terhadap peran, norma, dan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok sosial tertentu, seperti etnis, gender, agama, atau pekerjaan.

Proses identifikasi dimulai sejak masa sosialisasi individu.

Termasuk contoh identifikasi dalam interaksi sosial di mana mereka mempelajari norma-norma dan nilai-nilai sosial yang diwariskan oleh masyarakat melalui interaksi.

Dalam sosiologi, identifikasi adalah konsep yang luas dan kompleks yang membantu kita memahami bagaimana individu membentuk identitas sosial mereka di masyarakat.

Serta bagaimana identitas ini memengaruhi cara individu berinteraksi dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial.

Pengertian Identifikasi oleh Beberapa Ahli

Sebelum mempelajari contoh identifikasi dalam interaksi sosial, ada baiknya kita pelajari dulu pengertian identifikasi oleh 5 ahli sosiologi.

Berikut pengertian Identifikasi oleh beberapa Ahli:

1. George Herbert Mead

George Herbert Mead adalah seorang sosiolog dan filsuf sosial terkenal yang mengemukakan teori tentang identitas sosial.

Menurut Mead, identifikasi adalah proses di mana individu mengembangkan pemahaman tentang diri mereka melalui interaksi sosial.

Dalam “Mind, Self, and Society” (1934), Mead menjelaskan identifikasi melibatkan dua aspek penting, yaitu “me” (diri yang dilihat dari perspektif orang lain) dan “I” (diri yang aktif yang merespons tindakan orang lain).

Proses ini membantu individu memahami peran sosial mereka dalam masyarakat.

2. Erving Goffman

Sebelum mempelajari contoh identifikasi dalam interaksi sosial, ada baiknya kita pelajari dulu teori identifikasi yang dikemukakan oleh Erving Goffman ini.

Erving Goffman, seorang sosiolog terkenal, mengembangkan konsep dramaturgi sosial dalam bukunya “The Presentation of Self in Everyday Life” (1959).

Goffman menggambarkan identifikasi sebagai peran yang dimainkan individu dalam situasi sosial, mirip dengan seorang aktor dalam pertunjukan teater.

Menurutnya, individu berusaha untuk mempertahankan citra diri yang diinginkan dalam interaksi sosial, dan ini merupakan bagian integral dari identifikasi mereka.

3. Charles Horton Cooley

Charles Horton Cooley adalah seorang sosiolog Amerika yang mengembangkan konsep “Cermin Sosial” dalam bukunya yang berjudul “Human Nature and the Social Order” (1902).

Cooley berpendapat bahwa identifikasi individu terbentuk melalui refleksi dari respons orang lain terhadap perilaku dan citra diri mereka.

Ia menggambarkan proses ini sebagai “cermin sosial,” di mana individu melihat diri mereka melalui mata orang lain dalam masyarakat.

4. Herbert Blumer

Sebelum mempelajari contoh identifikasi dalam interaksi sosial, ada baiknya kita pelajari pengertiannya menurut Herbert Blumer.

Sebagai salah satu murid George Herbert Mead, Herbert Blumer mengembangkan konsep identifikasi lebih lanjut.

Dalam “Symbolic Interactionism: Perspective and Method” (1969), Blumer mengatakan identifikasi adalah proses interpretasi dan makna yang individu berikan pada diri mereka sendiri dan interaksi dengan orang lain.

Ia menekankan pentingnya simbol dan bahasa dalam membentuk identitas sosial.

5. Erik H. Erikson

Erik Erikson adalah seorang psikolog dan sosiolog yang terkenal dengan teorinya tentang “Delapan Tahap Perkembangan Psikososial.”

Dalam teorinya, ia membahas identifikasi sebagai bagian dari tahap-tahap perkembangan individu sepanjang hidup mereka.

Misalnya, dalam tahap identitas versus peran bingung (identity vs. role confusion) pada masa remaja, individu berusaha untuk mengidentifikasi diri mereka dalam masyarakat dan mencari makna identitas mereka.

Pandangan Erikson tentang identifikasi berfokus pada perkembangan individu sepanjang siklus hidup mereka, dengan penekanan pada konflik dan tugas perkembangan yang berkaitan dengan identifikasi sosial.

Proses Identifikasi

Anda akan semakin siap mempelajari contoh identifikasi dalam interaksi sosial, jika Anda sudah mempelajari lebih dulu proses identifikasi.

Proses identifikasi dalam sosiologi adalah perjalanan kompleks yang dialami oleh individu untuk mengenali dan membentuk pemahaman tentang diri mereka sebagai bagian dari masyarakat.

Ini mencakup pemahaman individu tentang peran sosial, norma, nilai-nilai, dan citra diri mereka dalam konteks sosial yang lebih luas.

Proses ini dimulai sejak masa sosialisasi individu, ketika mereka mempelajari norma-norma sosial, nilai-nilai, dan peran sosial yang berlaku dalam masyarakat.

Proses Identifikasi terbagi dalam 3 tahapan, yaitu:

1. Tahap Identifikasi

Sebelum mempelajari contoh identifikasi dalam interaksi sosial, ada baiknya kita pelajari lebih dulu proses identifikasi yang pertama.

Tahap pertama dalam proses identifikasi adalah ketika individu mulai mengenali dan memahami peran mereka dalam masyarakat serta bagaimana mereka dilihat oleh orang lain.

Ini mirip dengan “penyadaran” akan identitas sosial mereka, di mana mereka mulai memahami atribut-atribut seperti etnisitas, jenis kelamin, agama, atau profesi yang membentuk identitas mereka dalam masyarakat.

2. Tahap Klasifikasi

Setelah tahap identifikasi, individu mulai mengklasifikasikan diri mereka sendiri ke dalam kelompok-kelompok sosial tertentu berdasarkan atribut-atribut tersebut.

Mereka mengenali bagian dari diri mereka yang terhubung dengan kelompok-kelompok tersebut dan mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota kelompok tersebut.

Ini adalah langkah penting dalam membentuk identitas sosial.

3. Tahap Integrasi

Tahap berikutnya adalah integrasi, di mana individu menginternalisasi identitas yang mereka bentuk selama tahap klasifikasi.

Identitas ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri mereka, memengaruhi cara mereka memandang diri mereka sendiri dan berinteraksi dengan masyarakat.

Selama tahap ini, individu meresapi norma-norma dan nilai-nilai kelompok sosial mereka.

Bentuk Identifikasi

Untuk mempelajari contoh identifikasi dalam interaksi sosial dengan baik, Anda juga harus mempelajari bentuk identifikasi terlebih dahulu.

Bentuk identifikasi mengacu pada cara individu mengidentifikasi atau memahami diri mereka sendiri dalam konteks sosial.

Bentuk identifikasi mencerminkan cara individu melihat diri mereka dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain dalam masyarakat.

Hal ini juga memengaruhi pengalaman individu dalam masyarakat dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial.

Identifikasi dalam sosiologi dapat muncul dalam berbagai bentuk, yang mencerminkan cara individu mengidentifikasi diri mereka dalam konteks sosial.

Berikut adalah beberapa bentuk identifikasi yang umum:

1. Identifikasi Etnis

Ini adalah bentuk identifikasi di mana individu mengenali diri mereka berdasarkan asal usul etnis atau budaya mereka.

Individu mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok etnis tertentu, seperti Afro-Amerika, Latinx, atau keturunan Asia, dan ini sering kali memengaruhi identitas budaya dan pengalaman sosial mereka.

Dengan mempelajari identifikasi etnis, diharapkan Anda akan lebih mudah saat membuat dan memahami contoh identifikasi dalam interaksi sosial.

2. Identifikasi Gender

Identifikasi gender mencerminkan cara individu mengidentifikasi diri mereka sebagai laki-laki, perempuan, atau gender lainnya.

Ini melibatkan pemahaman individu tentang peran dan ekspektasi gender dalam masyarakat, dan beberapa individu mungkin mengidentifikasi diri mereka sebagai transgender atau non-biner.

3. Identifikasi Agama

Bentuk identifikasi ini berkaitan dengan agama yang dianut individu.

Individu mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota dari agama tertentu, seperti Kristen, Islam, Hindu, atau lainnya, dan ini memengaruhi keyakinan dan praktik keagamaan mereka.

4. Identifikasi Profesi

Identifikasi profesi adalah ketika individu mengidentifikasi diri mereka berdasarkan pekerjaan atau profesi yang mereka jalani.

Misalnya, seorang yang mengidentifikasi diri sebagai dokter, guru, atau insinyur memiliki identitas profesi yang kuat yang memengaruhi cara mereka melihat diri mereka dan bagaimana orang lain melihat mereka.

5. Identifikasi Seksualitas

Ini adalah bentuk identifikasi yang berkaitan dengan orientasi seksual individu.

Seseorang mungkin mengidentifikasi diri mereka sebagai gay, lesbian, biseksual, atau queer, yang mencerminkan orientasi seksual mereka.

Dengan mempelajari identifikasi seksualitas, diharapkan Anda akan lebih mudah saat membuat dan memahami contoh identifikasi dalam interaksi sosial.

6. Identifikasi Generasi

Identifikasi generasi mencerminkan bagaimana individu mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok generasi tertentu, seperti generasi milenial, generasi Z, atau generasi X.

 Identifikasi ini dapat memengaruhi pandangan dan nilai-nilai mereka yang mungkin berbeda dari generasi lain.

7. Identifikasi Sosial Ekonomi

Individu juga dapat mengidentifikasi diri mereka berdasarkan status sosial ekonomi mereka, seperti kelas pekerja, kelas menengah, atau kelas atas.

Identifikasi ini mencerminkan pengalaman ekonomi mereka dan pandangan mereka tentang masalah sosial dan ekonomi.

Contoh Identifikasi

Berikut adalah contoh identifikasi dalam interaksi sosial:

Contoh identifikasi dalam interaksi sosial bagian 1

1. Identifikasi Kelompok Teman

Saat berinteraksi dalam kelompok teman yang terdiri dari pecinta musik. Seseorang dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai penggemar musik yang berpartisipasi aktif mendiskusikan dan mengapresiasi musik.

2. Identifikasi dalam Keluarga

Dalam interaksi di dalam keluarga seseorang dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai anak sulung atau bungsu, yang memengaruhi peran dan hubungan mereka dengan saudara-saudara mereka.

3. Identifikasi di Tempat Kerja

Di tempat kerja, seseorang mungkin mengidentifikasi diri mereka sebagai manajer, karyawan, atau anggota tim, yang memengaruhi tanggung jawab dan dinamika interaksi mereka.

4. Identifikasi dalam Komunitas Keagamaan

Saat berpartisipasi dalam ibadah atau acara keagamaan, individu dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota komunitas keagamaan tertentu, seperti umat Kristen, Muslim, atau Hindu.

5. Identifikasi sebagai Mahasiswa

Di lingkungan pendidikan, mahasiswa dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai pelajar yang fokus pada studi akademis dan partisipasi dalam kegiatan kampus.

Contoh identifikasi dalam interaksi sosial bagian 2

6. Identifikasi dalam Acara Olahraga

Ketika menyaksikan atau berpartisipasi dalam acara olahraga, seseorang dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai penggemar tim tertentu.

Seperti pendukung fanatik sepak bola atau penggemar setia bola basket.

7. Identifikasi dalam Komunitas Seni

Dalam komunitas seni, individu dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai seniman, penulis, atau musisi yang berkontribusi dalam menciptakan atau mengapresiasi karya seni.

8. Identifikasi dalam Kelompok Sosial Ekonomi

Saat berinteraksi dengan anggota kelas sosial tertentu, seseorang dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota kelas pekerja, kelas menengah, atau kelas atas, yang memengaruhi pandangan dan nilai-nilai mereka.

9. Identifikasi sebagai Aktivis Lingkungan

Dalam kelompok aktivis lingkungan, individu dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai penggiat lingkungan yang berkomitmen untuk pelestarian alam dan perlindungan ekosistem.

10. Identifikasi dalam Kegiatan Relawan

Saat terlibat dalam kegiatan relawan, seseorang dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai relawan yang berdedikasi untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Penutup

Dalam rangkaian contoh identifikasi dalam interaksi sosial yang telah kita bahas, kita dapat melihat bahwa identifikasi adalah bagian penting dari kehidupan sosial kita.

Ini memengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, membentuk nilai-nilai dan norma yang kita anut, dan bahkan memengaruhi cara kita melihat diri kita sendiri.

Dengan lebih memahami pengertian, proses, dan berbagai bentuk identifikasi, kita dapat menghargai keragaman dan kompleksitas masyarakat yang kita tinggali.

Identifikasi adalah salah satu elemen kunci dalam pembentukan identitas sosial kita, dan itu terus berkembang seiring perjalanan hidup kita.

Jika Anda ingin mengeksplorasi lebih lanjut topik-topik menarik, jangan ragu untuk membaca artikel lain di blog Mamikos ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta