30 Contoh Kalimat Interogatif dalam Teks Negosiasi yang Baik dan Benar
30 Contoh Kalimat Interogatif dalam Teks Negosiasi yang Baik dan Benar – Dalam kehidupan sehari-hari, negosiasi merupakan salah satu aktivitas yang sangat sering dilakukan oleh manusia di berbagai kegiatan. Contohnya bernegosiasi dengan pedagang saat berbelanja untuk mendapatkan harga yang murah, bernegosiasi dengan client saat berbisnis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, untuk bernegosiasi, kamu juga dapat menggunakan kalimat interogatif. Nah, bagi kamu yang ingin tahu bagaimana penggunaan kalimat interogatif dalam teks negosiasi yang tepat.
Dalam artikel ini, Mamikos akan membahas secara lengkap pengertian dan contoh kalimat interogatif yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Yuk simak pembahasannya!📚✨
Apa itu kalimat interogatif?
Daftar Isi
Daftar Isi
Menurut pandangan Kridalaksana (1994), kalimat interogatif sendiri memiliki pengertian yang berbeda dari dua sudut pandang.
Dari perspektif atau pandangan pertama, kalimat interogatif merujuk pada suatu bentuk kalimat yang memiliki fungsi untuk memberikan pertanyaan mengenai suatu kejadian kepada pihak yang terlibat dalam proses interaksi.
Sedangkan, dari sudut pandang kedua, kalimat interogatif merupakan suatu bentuk kalimat yang digunakan untuk memperoleh informasi yang biasanya ditandai dengan kalimat dengan awalan 5W dan 1H, seperti Apa dan Bagaimana (Moeliono, 1993).
Apa itu Teks Negosiasi?
Menurut Lumumba (2013), teks negosiasi merupakan suatu prosedur rumit yang melibatkan dua pihak atau lebih karena terdapat suatu perbedaan yang bersifat rivalry ataupun perselisihan yang tidak sesuai sehingga dibutuhkan suatu proses negosiasi untuk menggapai suatu persetujuan agar perbedaan tersebut dapat disamakan, di mana pihak-pihak yang terlibat merasa puas akan persetujuan yang telah dicapai.
Hal ini sendiri berbeda dengan pengertian yang diberikan oleh Ross (2008), di mana ia mengatakan bahwa proses negosiasi merupakan suatu prosedur untuk mengkomunikasikan hal-hal yang diinginkan oleh satu pihak kepada pihak lain atau lawan bicara kita.
Ciri-ciri Teks Negosiasi
Teks negosiasi sendiri dapat ditandai oleh beberapa karakteristik. Karakteristik-karakteristik ini sendiri antara lain sebagai berikut.
- Menyertakan dua pihak atau lebih
- Memprioritaskan urgensi bersama
- Menghasilkan suatu kesepakatan yang bersifat mutualisme (saling menguntungkan)
- Komunikasi dilakukan secara langsung melalui kegiatan tatap muka
- Teks berbentuk percakapan yang dapat diubah menjadi narasi.
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Teks negosiasi memiliki beberapa struktur kebahasaan. Adapun kaidah-kaidah kebahasaan teks negosiasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Menggunakan Bahasa Persuasif
Dalam teks negosiasi, pihak-pihak yang terlibat biasanya menggunakan bahasa atau kalimat persuasif atau bersifat membujuk agar keinginan atau harapan mereka dapat terpenuhi oleh lawan bicara mereka.
2. Menggunakan Kalimat Deklaratif
Dalam teks negosiasi, pihak-pihak yang terlibat juga akan menggunakan kalimat-kalimat yang deklaratif, di mana kalimat deklaratif merujuk pada suatu kalimat yang berbentuk pernyataan yang memiliki fungsi untuk menyampaikan penjelasan kepada orang lain mengenai suatu kejadian (Tangdibiri & Lembang, 2021).
Dalam kaitannya dengan teks negosiasi, kalimat deklaratif digunakan agar pihak-pihak yang terlibat mengetahui tujuan dari interaksi yang dilakukan.
3. Menggunakan Kalimat Efektif
Pihak-pihak yang terlibat akan menggunakan kalimat efektif dalam teks negosiasi, di mana kalimat efektif merujuk pada suatu kalimat yang tepat dan jelas, di mana kalimat tersebut dapat dipahami lawan bicara dengan mudah dan memenuhi persyaratan gramatikal (Akhadiah, 2003).
Struktur Teks Negosiasi
Dalam teks negosiasi, terdapat lima struktur utama yang digunakan. Struktur-struktur tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Orientasi (Pengenalan)
Orientasi merujuk pada suatu metode perkenalan, di mana pihak yang terlibat dalam proses negosiasi saling menyapa satu sama lain dan menyampaikan tujuan yang ingin dicapai.
2. Permintaan
Permintaan merujuk pada suatu tahap pengajuan, di mana satu pihak melakukan proses permintaan agar hal yang dinginkannya dapat dikabulkan oleh pihak lainnya.
3. Penawaran
Penawaran merupakan suatu tahap ketika pihak-pihak yang terlibat melakukan proses negosiasi (bargaining) untuk mencapai suatu penyelesaian dan kesepakatan di mana pihak-pihak yang terlibat akan memperoleh hasil yang dapat menguntungkan (profitable).
4. Persetujuan
Persetujuan merupakan tahapan ketika pihak-pihak yang terlibat dalam proses bargaining menyepakati hasil yang telah diperoleh dari proses negosiasi.
5. Penutup
Penutup merupakan tahapan terakhir dalam teks negosiasi, di mana para pihak yang terlibat mengucapkan ucapan terima kasih karena telah menyelesaikan suatu negosiasi.
Bagaimana Contoh Kalimat Interogatif dalam Teks Negosiasi yang Baik dan Benar?
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat interogatif dalam teks negosiasi yang bisa kamu pelajari.
Daftar Contoh Kalimat Interogatif dalam Teks Negosiasi
- Apakah Bapak/Ibu telah melakukan pertimbangan atas penawaran yang telah kami ajukan dari proses pembelian rumah di lokasi Bendungan Hilir tersebut?
- Apakah perusahaan Bapak/Ibu dapat melakukan percepatan pada proses pengiriman furnitur yang telah saya beli sebelumnya menjadi satu minggu lebih cepat dari tanggal estimasi pengantaran?
- Apakah Bapak/Ibu menyetujui jika pengiriman produk-produk kebersihan yang telah Bapak/Ibu beli menjadi tiga hari lebih lambat dari tanggal estimasi pengiriman?
- Berdasarkan persyaratan-persyaratan yang telah kita diskusikan, apakah terdapat hal-hal lain yang ingin Bapak/Ibu diskusikan lebih lanjut?
- Sebelum saya melanjutkan proses transaksi ini lebih lanjut, apakah Bapak/Ibu dapat menjelaskan informasi, fitur, dan fungsi dari produk yang telah Bapak/Ibu tawarkan?
- Sebelum saya melanjutkan proses transaksi penjualan produk ini lebih lanjut, apakah Bapak/Ibu memiliki ketersediaan jika saya mengadakan pertemuan lebih lanjut dengan Bapak/Ibu untuk membahas tawaran yang telah Bapak/Ibu berikan secara lebih rinci lagi?
- Apakah kami diperbolehkan untuk melihat kontrak ini secara lebih detail sebelum kami melakukan proses penandatanganan kontrak secara resmi?
- Berdasarkan pilihan-pilihan yang telah Anda pilih, faktor-faktor apa saja yang membuat Anda memilih produk yang kami sediakan dibandingkan dengan produk yang disediakan oleh merek lain?
- Apakah Bapak/Ibu dapat menyebutkan kualifikasi-kualifikasi yang Bapak/Ibu gunakan untuk melakukan evaluasi terhadap penawaran yang Bapak/Ibu ambil?
- Sebelum melanjutkan proses pembelian produk elektronik ini, apakah terdapat suatu peluang untuk menyelaraskan persyaratan pembayaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan saya (seperti cicilan 0% ataupun metode lainnya?
Contoh Kalimat Interogatif dalam Teks Negosiasi Lainnya
- Apakah Bapak/Ibu dapat memberikan saya penjelasan yang lebih lanjut mengenai project timeline dari pembangunan pusat perbelanjaan di Kota Bekasi Barat ini?
- Apakah program pelatihan karyawan dapat kami masukkan dalam kesepakatan ini?
- Sebelum saya menyampaikan tawaran ini kepada client, apakah Bapak/Ibu memiliki rekomendasi atau saran mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan tawaran ini sehingga kita dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi lagi?
- Sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya, apakah Bapak/Ibu dapat menjelaskan kepada saya secara lebih rinci mengenai bagaimana Bapak/Ibu melakukan proses penilaian dan evaluasi untuk menilai para kandidat yang potensial dalam proses rekrutmen ini?
- Apakah Bapak/Ibu dapat menurunkan harga produk ini ke tingkat tertentu?
- Apakah Bapak/Ibu keberatan jika perusahaan melakukan penundaan pembayaran dalam rentang waktu 15 hingga 30 hari setelah proses pengiriman produk guna memastikan bahwa kualitas produk yang Bapak/Ibu kirimkan sesuai dengan kesepakatan yang telah kita sepakati?
- Apakah Bapak/Ibu dapat menambahkan layanan pengiriman gratis (free shipping) jika saya dan tim perusahaan melakukan pembelian produk senilai lebih dari Rp50 juta dalam satu transaksi?
- Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika perusahaan melakukan perubahan terhadap jadwal pengiriman menjadi setiap tiga minggu sekali dari yang sebelumnya dua minggu sekali sehingga saya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan produksi perusahaan?
- Apakah laporan stok tersedia agar kami dapat melakukan pemantauan terhadap ketersediaan stock barang?
- Apakah Bapak/Ibu keberatan jika saya mengadakan pertemuan lanjutan untuk mendiskusikan kembali mengenai syarat-syarat pembayaran agar lebih fleksibel, misalnya pembayaran secara bertahap dalam periode enam kali cicilan selama periode enam bulan?
- Apakah Bapak/Ibu dapat menjelaskan kepada saya secara lebih detail mengenai jaminan garansi produk yang Bapak/Ibu tawarkan, termasuk durasi dan jenis kerusakan yang ditanggung oleh garansi tersebut?
- Apakah Bapak/Ibu dapat memberikan data rekap penjualan atau evaluasi (testimoni) dari pelanggan lain yang telah menggunakan produk yang Bapak/Ibu tawarkan sebagai bahan pertimbangan perusahaan kami dalam melakukan pembelian produk ini?
- Apakah saya dapat menjadwalkan pertemuan lanjutan di minggu depan?
- Apakah Bapak/Ibu merasa keberatan jika kami melakukan perpanjangan pada kontrak kerja sama ini menjadi tiga tahun dari yang sebelumnya satu setengah tahun dengan harga yang lebih bersaing?
- Apakah Bapak/Ibu dapat memberikan potongan harga tambahan jika perusahaan kami setuju untuk menjadi distributor eksklusif produk Anda di wilayah Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi?
- Apakah pelatihan penggunaan produk ini tersedia tanpa biaya tambahan?
- Apakah Bapak/Ibu merasa keberatan jika kami menyediakan fasilitas promosi seperti melakukan advertising di media sosial dalam kerja sama ini untuk meningkatkan penjualan produk Bapak/Ibu
- Apakah perusahaan Bapak/Ibu setuju untuk menyediakan sampel produk tambahan sebagai bahan agar kami dapat melakukan uji coba (testing) sebelum kami membuat keputusan pembelian?
- Apakah spesifikasi produk yang Bapak/Ibu tawarkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kami?
- Apakah Bapak/Ibu merasa keberatan jika kami menambahkan pasal penalti dalam kontrak ini jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya dengan baik?
Penutup
Secara keseluruhan, dapat kita simpulkan bahwa kalimat interogatif memiliki peran yang sangat krusial dalam teks negosiasi.
Kalimat interogatif dapat membuat suatu proses negosiasi berlangsung dengan efektif, di mana pihak yang terlibat dapat mengerti keinginan dari pihak yang lain sehingga dapat membawa suatu hasil atau kesepakatan yang bersifat mutualisme atau saling menguntungkan.
Yuk, kunjungi Blog Mamikos untuk mengetahui informasi mengenai materi Bahasa Indonesia lainnya!😍📖
FAQ
negosiasi merupakan suatu bentuk hubungan sosial di mana dua pihak atau lebih berusaha untuk mencari penyelesaian dari suatu tujuan yang bertentangan (Nursolihah & Widianti, 2020).
Ada beberapa kaidah kebahasaan yang harus dipenuhi dalam teks negosiasi, beberapa diantaranya yaitu menggunakan bahasa persuasif, menggunakan kalimat deklaratif, dan menggunakan kalimat efektif.
Teks negosiasi memiliki 5 struktur yang harus dipenuhi yaitu orientasi, permintaan, penawaran, persetujuan, dan penutup.
Ciri-ciri teks negosiasi yaitu Menyertakan dua pihak atau lebih, memprioritaskan urgensi bersama, menghasilkan suatu kesepakatan yang bersifat mutualisme (saling menguntungkan), komunikasi dilakukan secara langsung melalui kegiatan tatap muka, teks berbentuk percakapan yang dapat diubah menjadi narasi.
Kalimat interogatif dalam teks negosiasi merupakan sebuah kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu dalam bernegosiasi.
Referensi:
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Kridalaksana, H. (1994). Kelas kata dalam bahasa Indonesia (Cetakan 1). Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Gramedia Pustaka Utama
Lembang, V. M. T. (2021). Struktur Kalimat Deklaratif Bahasa Indonesia dalam Novel Arah Langkah Karya Fiersa Besari. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(2), 325-330.
Moeliono, A. M. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia(H. Alwi & A. M. Moeliono (eds.); Cetak ulan). Balai Pustaka
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: