31 Contoh Kalimat Opini dan Fakta dalam Bahasa Indonesia yang Benar
Rupanya tak sedikit yang masih sulit memahami antara kalimat opini dan fakta. Jika kamu ingin mempelajarinya, simak penjelasannya di artikel ini.
Kalimat fakta:
- Luasnya wilayah hutan Indonesia membuat Indonesia disebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Wilayah hutan yang sangat luas ini menyumbang banyak oksigen yang diperlukan oleh makhluk hidup.
- Dari bulan Januari sampai bulan Mei saja sudah tercatat peristiwa kebakaran di Indonesia luasnya mencapai 42.720 hektar
- Hutan mempunyai banyak manfaat untuk kelangsungan makhluk hidup termasuk manusia
Kalimat opini:
- Kebakaran ini seolah sudah menjadi agenda tahunan di tanah air yang bisa disebabkan oleh ulah manusia atau kemarau yang amat panjang
- Mengingat begitu pentingnya fungsi hutan, sebaiknya pemerintah bersama dengan masyarakat bekerjasama memberikan perhatian lebih terhadap kondisi hutan di tanah air ini.
2. Contoh Kalimat Opini dan Fakta dalam Teks Eksposisi

Advertisement
Teks eksposisi merupakan teks yang isinya pendapat tetapi tanpa disertai tujuan untuk mempengaruhi pembaca. Dalam teks ini, penulis tidak hanya menyampaikan pendapatnya.
Namun juga menyajikan fakta dan penulisannya juga lebih menitikberatkan pada penjelasan mengenai proses pertalian antara satu hal dengan hal lainnya.
Adapun contoh kalimat opini dan fakta dalam teks eksposisi sebagai berikut.
Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini tengah menghadapi sejumlah masalah lingkungan yang sangat serius. Diantara masalah lingkungan yang utama tersebut adalah peningkatan populasi dan kemiskinan, kerusakan habitat alam, kepunahan tumbuhan dan hewan, perubahan iklim global, penipisan sumber daya alam dan ledakan penduduk.
Dari berbagai masalah ini bisa dibayangkan betapa besarnya kerusakan alam yang bisa terjadi akibat jumlah populasi manusia yang besar, polusi yang meningkat serta sumber daya alam yang konsumsinya besar.
Sementara itu, teknologi yang ada saat ini masih belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Para ahli telah menyimpulkan bahwasanya bencana ini diakibatkan oleh praktek pembangunan yang dilakukan dengan tidak memperhatikan kelestarian alam.
Seharusnya, konsep pembangunan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia pada saat ini dengan mempertimbangkan bagaimana kebutuhan generasi yang akan datang.
Pembangunan yang seperti ini masih jauh dari harapan. Penerapan masih sulit dilakukan utamanya di negara berkembang seperti Indonesia.
Contohnya, negara Indonesia setiap tahun diperkirakan telah terjadi penebangan hutan yang luasnya mencapai 3.180.243 ha.
Hal ini turut diikuti dengan punahnya flora serta fauna langka. Tahun 2005 hingga 2006 bahkan sudah tercatat terjadi 69 tanah longsor, 330 banjir, 241 gempa bumi, 7 letusan gunung berapi dan 13 tsunami.
Masalah lingkungan yang disebutkan di atas adalah masalah yang harus ditanggapi dengan serius. Walaupun tidak mungkin untuk mengatasi semuanya, setidaknya harus dicari bagaimana solusi supaya kondisi bumi tidak bertambah buruk lagi.