Contoh Kalimat Persetujuan dalam Teks Negosiasi yang Benar
Contoh kalimat persetujuan dalam teks negosiasi dapat dilihat dalam aksi tawar-menawar, pengajuan kredit, permintaan kenaikan gaji, dan lain sebagainya.
Contoh kalimat persetujuan dalam teks negosiasi yang benar pun seringkali ditemukan. Hal ini disebabkan karena seseorang pasti akan memberikan respon positif (persetujuan) atau respon negatif (penolakan).
Secara umum, teks negosiasi terbagi menjadi dua, yaitu formal dan non formal. Negosiasi formal biasanya terjadi dalam lingkungan yang resmi, seperti perkantoran.
Adapun negosiasi non formal biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa yang lebih santai. Misalnya, negosiasi dengan teman maupun tawar-menawar barang di pasar.
Contoh Kalimat Persetujuan dalam Teks Negosiasi yang Benar
Setelah memahami arti kalimat persetujuan dan teks negosiasi, selanjutnya kamu akan mengenal contoh kalimat persetujuan dalam teks negosiasi yang benar.
Teks ini adalah berupa percakapan antara dua siswa di kantin sekolah. Keduanya bingung ingin kerja kelompok dimana sepulang sekolah nanti.

Advertisement
Kiara : “Saskia, kamu sudah makan siang?”
Saskia : “Sudah. Ayo duduk disini sebelum kantin penuh”
Kiara : “Terima kasih. Oh iya, kamu mau kerja kelompok dimana nanti?”
Saskia : “Belum tahu. Apakah kamu punya ide tempat yang bagus?”
Kiara : “Bagaimana kalau di rumah aku saja? Ibuku pasti sangat senang dan akan membuat kue yang enak untuk kita”
Saskia : Sejujurnya, aku tidak enak dengan saudara-saudara kamu. Apa boleh kita mencari taman terdekat saja?
Kiara : Jangan takut, kakak-kakakku memang terlihat galak, tapi sebenarnya baik.
Saskia : Apakah mereka akan memperhatikan kita belajar?
Kiara : Hahahaha tidak. Sore ini mereka ada latihan basket di kampusnya. Jadi, apakah kamu setuju untuk kerja kelompok di rumahku?
Saksia : “Baiklah, aku setuju dengan tawaran kamu. Tetapi, jangan meminta ibumu untuk memasak ya, takut merepotkan”
Kiara : “Aku senang kalau kamu setuju. Tenang saja, ibuku sangat suka membuat kue. Bahkan, setiap hari dia selalu membuatnya meskipun tidak ada acara di rumah”
Saskia : “Syukurlah kalau begitu. Aku akan membawa semua perlengkapan menggambar untuk kerja kelompok nanti”
Kiara : “Iya, aku sudah sudah menyiapkannya semalam. Astaga, bel sudah berbunyi. Bagaimana kalau kita segera ke kelas Bersama?