5 Contoh Kearifan Lokal di Masyarakat Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari

5 Contoh Kearifan Lokal di Masyarakat Indonesia Dalam Kehidupan Sehari-Hari – Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki ragam suku bangsa begitupun dengan kearifan lokalnya.

Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya tidak akan bisa lepas dari kebudayaan yang sudah melekat pada diri kita dan kita wajib melestarikan kebudayaan dari nenek moyang terdahulu.

Bisa dibilang di setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaannya masing-masing. Hal inilah yang menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan dan kearifan lokal.

Pengertian Kearifan Lokal

unsplash.com/@enji_10

Kearifan lokal (local wisdom) adalah bagian dari kebudayaan masyarakat yang tidak akan bisa dipisahkan dari masyarakat itu sendiri.

Hal ini karena kearifan lokal adalah suatu budaya atau kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang.

Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki kearifan lokalnya sendiri. Kearifan lokal biasanya diceritakan dari mulut ke mulut dan jalankan dari generasi ke generasi sehingga sampai saat ini masih tetap dipercaya dan dijalankan.

Kearifan lokal ada pada cerita rakyat, permain rakyat, peribahasa, lagu dan ritual-ritual upacara keagamaan atau pernikahan.

Indonesia merupakan bangsa besar yang memiliki berbagai macam kearifan lokal wajib diketahui oleh generasi muda.

Ini supaya kearifan lokal tidak hilang atau punah, jadi perlu diajarkan kepada generasi muda.

Sebagai generasi muda, mestinya kita bertanggung jawab untuk melestarikan kearifan lokal. Karena kalau bukan generasi muda yang melestarikannya siapa lagi?

Selain menjadi unik dimata dunia, kearifan lokal juga memiliki makna tertentu bagi setiap daerah yang menjalankannya.

Hal ini karena leluhur kita memegang teguh sangat memegang teguh dan menghormati kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu kala.

Sesuai namanya, kearifan lokal berarti budaya lokal yang dianut dan dijalankan oleh masyarakat di suatu daerah.

Kearifan lokal dapat ditunjukkan dalam bentuk sikap, hukum dan pandangan yang diajarkan oleh para leluhur terdahulu .

5 Contoh Kearifan Lokal di Masyarakat Indonesia

Dengan mengetahui bahkan mempelajari contoh kearifan lokal yang dijalankan oleh masyarakat setempat, diharapkan dapat membuat kita semakin menghormati kebudayaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Membahas tentang kearifan lokal kurang lengkap jika tidak membahas contoh-contohnya.

Nah, berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di masyarakat Indonesia:

1. Lompat Batu Suku Nias

indonesia.go.id

Bagi masyarakat Indonesia pastinya sudah tidak asing dengan kearifan lokal lompat batu dari suku Nias. Apalagi lompat batu suku Nias yang berasal dari provinsi Sumatera Utara ini sudah mendunia.

Sesuai namanya, lompat batu suku nias adalah budaya lompat batu yang dilakukan oleh suku Nias khususnya oleh kaum pria. Suku nias menyebut kearifan lokal lompat batu dengan sebutan Fahombo.

Lompat batu dilakukan oleh para pemuda yang mulai memasuki usia dewasa, jika mampu melompati batu tinggi yang sudah disediakan, maka dapat dikatakan sebagai pria dewasa secara fisik.

Zaman dulu ini merupakan ritual pendewasaan suku Nias yaitu dengan melompati tumpukan batu dengan tinggi kurang lebih 2 meter dengan ketebalan 40 cm.

2. Ma’nene di Toraja, Sulawesi Selatan

id.wikipedia.org

Jangan ngaku warga Indonesia jika tidak tahu kearifan lokal yang satu ini. Ma’nene adalah kearifan lokal masyarakat Toraja Sulawesi Selatan. Kearifan lokal ini sangat unik.

Ma’nene merupakan ritual atau tradisi masyarakat Toraja dengan mengeluarkan jasad bahkan rangka anggota keluarga dari pemakaman.

Kedengarannya memang seram, namun bagi masyarakat Toraja ini adalah bentuk penghormatan untuk jasad yang diangkat tersebut.

Jasad yang telah diangkat dari makam tersebut dibersihkan lalu diganti pakaiannya dengan pakaian yang baru.

Karena keunikannya inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun asing untuk datang ke Toraja saat ritual ini berlangsung.

Pakaian yang dikenakan pada jasad adalah pakaian lengkap seperti orang hidup, mulai dari gaun untuk wanita dan jas untuk pria.

Bagi kamu yang ingin menyaksikan ritual ini, kamu bisa datang langsung ke Toraja, namun ritual ini dilakukan tiga tahun sekali.

Setiap kearifan lokal di suatu daerah memiliki makna dan filosofi sendiri, begitupun dengan tradisi Ma’nene.

Ma’nene memiliki makna penting dalam menjaga hubungan dengan anggota keluarga meskipun sudah meninggal dunia.

3. Selametan

jatengprov.go.id

Selametan adalah salah satu kearifan lokal yang mungkin dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Namun lebih umumnya, selametan merupakan kearifan lokal suku Jawa.

Tradisi ini sebenarnya adalah acara doa bersama yang di panjatkan untuk sang pencipta.

Jika kamu pernah melihat atau menggelar acara selametan, itulah yang namanya di kearifan lokal yang hingga kini masih dijalankan, khususnya oleh suku Jawa.

Dalam acara ini, biasanya ada tumpeng dan makanan lainnya yang diletakkan di tengah-tengah warga yang sedang menggelar doa bersama.

Doa tersebut ditujukan supaya yang memiliki hajat mendapatkan keselamatan dan keberkahan.

Setelah doa bersama selesai, maka para warga memakan makanan yang telah disediakan secara bersama-sama. Dan biasanya juga dibagikan kepada tetangga di sekitar.

Tujuan dari tradisi selametan ini ialah supaya orang yang punya hajat di limpahkan rezekinya, diberikan keselamatan dan juga keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Selametan adalah tradisi yang memiliki makna mendalam yaitu rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan meminta agar selalu diberi keselamatan.

Dalam Bahasa Jawa, Selamet berarti Selamat, yaitu dalam keadaan baik-baik saja. Dengan begitu orang yang menyelenggarakan selamaten merasa bersyukur atas hidup keluarganya saat ini.

Tradisi ini sudah ada sejak zaman dulu, yang mana waktu itu leluhur kita masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Namun seiring berjalannya waktu, agama-agama seperti Hindu,Budha dan Islam masuk ke masyarakat Indonesia, lalu disesuaikan dengan agama yang dianut sekarang.

Yaitu memanjatkan doa bersama kepada Allah SWT dan memberikan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

4. Awig-Awig (Bali dan Lombok Barat)

www.goodnewsfromindonesia.id

Setiap suku di Indonesia memiliki kearifan lokal hingga saat ini masih dijalankan, misalnya saja seperti kearifan lokal Awig-Awig dari masyarakat Bali dan Lombok Barat.

Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali dan Lombok Barat dalam bertindak dan bersikap. Terutama dalam hal berinteraksi serta mengolah sumber daya alam dan lingkungan.

Tradisi Awig-Awig pada dasarnya memuat suatu kewajiban bagi setiap warga desa adat. Jika aturan tersebut dilanggar, maka akan ada reaksi dari orang yang bersangkutan.

Tradisi ini dilaksanakan oleh para prajuru adat desa, karena merekalah yang memiliki wewenang sebagai pengatur keseimbangan dalam kehidupan masyarakat desa.

5. Grebeg Syawal Yogyakarta

viva.co.id

Ada istilah “Jogja Istimewa” ya memang betul, Jogja memiliki keistimewaan, baik dari segi tempat wisatanya yang sangat banyak dan juga tradisinya yang hingga saat ini masih dipegang teguh dan dijalankan.

Jogja adalah salah satu kota di Indonesia yang sangat terkenal akan beragam kebudayaan dan kearifan lokalnya. Masyarakat Jogja selalu menjaga kebudayaan leluhur secara turun temurun.

Salah satu tradisi Jogja yang cukup terkenal adalah Grebeg Syawal. Grebeg Syawal adalah tradisi yang dilaksanakan pada setiap 1 Syawal.

Kearifan lokal ini adalah bentuk rasa syukur Sultan dan masyarakat Jogja atas datangnya Hari Raya Idul Fitri. Setelah menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadan, maka masyarakat merayakannya dengan Grebeg Syawal.

Acara Grebeg Syawal sendiri dilaksanakan dengan mengarak berbagai hasil panen seperti sayuran yang dibentuk gunung yang disebut sebagai Gunungan Kakung dan Gunungan.

Gunungan yang diarak ini menjadi simbol dan memiliki makna sebagai sedekah Sultan kepada rakyatnya. Grebeg Syawal menjadi salah satu kearifan lokal yang unik sekaligus membangun kebersamaan masyarakat.

Isi gunungan yang diarak ini selanjutnya dapat diambil oleh masyarakat, karena hal ini di percaya bahwa orang yang mendapatkan sayur atau isi dari gunungan tersebut akan mendapatkan keberkahan dan kesejahteraan.

Nah itulah penjelasan tentang contoh kearifan lokal di masyarakat Indonesia.

Apapun suku kita, sebagai warga Indonesia yang baik, kita wajib untuk menjaga bahkan melestarikan kebudayaan Indonesia sesuai dengan contoh kearifan lokal di atas sehingga tidak hilang atau di ambil oleh negara lain.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta